Anda di halaman 1dari 51

06/23/22 rahmandewanto/0812 8724 0886 1

06/23/22 rahmandewanto/0812 8724 0886 2


TEMPAT KORBAN

1911 New York 146 orang tewas dalam


kebakaran sebyah pabrik
Garmen.
1988 Piper Alpha North Sea 167 Orang tewas dalam
kebakaran sebuah
anjungan minyak.

TEMPAT KORBAN

1993 Nakhon P athom, 188 orang tewas dalam


Thailand kebakaran sebyah pabrik
mainan.
2012 Karachi, Pakistan 289 Orang tewas dalam
kebakaran sebuah pabrik
06/23/22 Created by pnk3 021 710 52 732 Garmen. 3
DIFINISI
Kebakaran - terjadinya api yang tidak dikehendaki dan tidak
terkendali
Penanggulangan kebakaran - segala daya
upaya untuk mencegah dan membrantas
kebakaran
1. Pencegahan kebakaran

2. Memberantas Kebakaran

06/23/22 rahmandewanto/0812 8724 0886 4


Prinsip
api Udara

API
Bahan bakar Heat

06/23/22 rahmandewanto/0812 8724 0886 5


DIFINISI
Kebakaran - terjadinya api yang tidak dikehendaki dan tidak
terkendali
Penanggulangan kebakaran - segala daya upaya untuk
mencegah dan membrantas kebakaran

Pencegahan kebakaran - segala upaya


pengendalian setiap energi agar digunakan secara
aman, terhindar dari bahaya kebakaran, PENYEDIAAN
SARANA PROTEKSI KEBAKARAN SARANA
PENYELAMAT SERTA PEMBENTUKAN ORGANISASI
TANGGAP DARURAT.

06/23/22 rahmandewanto/0812 8724 0886 6


DIFINISI
Kebakaran - terjadinya api yang tidak dikehendaki dan tidak
terkendali
Penanggulangan kebakaran - segala daya upaya untuk
mencegah dan membrantas kebakaran

Pemberantasan kebakaran - segala tindakan


yang terencana dalam menghadapi bahaya
kebakaran

06/23/22 rahmandewanto/0812 8724 0886 7


UNDANG UNDANG
NO.1 TAHUN 1970
•PERMENAKER 04/1980 APAR
•PERMENAKER 02/1983 ALARM
•INST. MENAKER INS. 11/MEN/1997
HIDRAN,
SPRINKEL
06/23/22 rahmandewanto/0812 8724 0886 8
KEPUTUSAN MENTERI
TENAGA KERJA NO.
186/MEN/1999 TENTANG
UNIT PENANGGULANGAN
KEBAKARAN.

06/23/22 rahmandewanto/0812 8724 0886 9


UNDANG UNDANG
NO.28 TAHUN 2002
PERATURAN PEMERINTAH N0. 36
TAHUN 2005 Tentang Pelaksanaan UU
28/2002

06/23/22 rahmandewanto/0812 8724 0886 10


Pasal 3 ayat (1).
Undang-undang No 1 Th 1970

Dengan peraturan perundangan ditetapkan


PENGENDALIAN
syarat syarat keselamatan
ENERGI kerja untuk :
Keselamatan Kerja

• mencegah, mengurangi, dan memadamkan


kebakaran,
tentang

• mencegah, mengurangiSARANA
peledakan
PROTEKSI
• memberikan kesempatan jalan
KEBAKARAN
menyelamatkan diri dalam bahaya
kebakaran
• pengendalian penyebaran asap, gas dan
suhu MANAJEMEN
Pasal 9 ayat (3). K3
Pengurus wajib membina K3 penanggulangan
06/23/22 kebakaran
rahmandewanto/0812 8724 0886 11
PERATURAN DAN STANDAR TEKNIS
K3 PENANGGULANGAN KEBAKARAN
•KEPMENAKER 33/2015 K3 LISTRIK
•PERMENAKER 31 /2015 Penyalur . Petir
Pengendalian •KEP. MENAKER KEP. 187/MEN/1999 (B3)
ENERGI •PER. KHUSUS “EE” (BH. MUDAH TERBAKAR)
•PER. KHUSUS “K” (BH. MUDAH MELEDAK)

SARANA •PERMENAKER 04/80 APAR


PROTEKSI •PERMENAKER 02/83 ALARM
KEBAKARAN •INST. MENAKER INS. 11/MEN/1997 HIDRAN,
SPRINKREL

MANAJEMEN • PERMENAKER 04/87 P2K3


K3 • PEERATURAN PEMERINTAH NO.50/2012
SMK3
• KEP. MENAKER KEP. 186/MEN/1999
06/23/22
UNIT PENANGG. KEB. DI TEMPAT KERJA
rahmandewanto/0812 8724 0886 12
(SEBELUM) (SELAMA) (SESUDAH)
PENGENDALIAN
ENERGI INVESTIGASI
SISTEM PROTEKSI DETEKSI ALARM
ANALISIS
• PASSIVE PEMADAMAN
KOMPARTEMENISASI REKOMENDASI
SARANA EVAKUASI LOKALISIR
• ACTIVE REHABILITASI
FIRE SAFETY EVAKUASI &
EQUIPMENT RESCUE

• FIRE EMERGENECY PENGAMANAN


RESPONS PLAN
• PEMBINAAN &
LATIHAN

rahmandewanto/0812
06/23/22 8724 0886 13
Undang-undang No 28 Th 2002

Setiap bangunan gedung, kecuali


rumah tinggal tunggal dan rumah
Bangunan gedung

deret sederhana, harus dilindungi


terhadap bahaya kebakaran dengan
tentang

sistem proteksi pasif dan proteksi


aktif.
Penerapan sistem proteksi pasif sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) didasarkan pada
fungsi/klasifikasi risiko kebakaran, geometri ruang,
bahan bangunan terpasang, dan/atau jumlah dan
kondisi penghuni dalam bangunan gedung
06/23/22 rahmandewanto/0812 8724 0886 14
Undang-undang No 28 Th 2002

Penerapan sistem proteksi aktif


didasarkan pada fungsi, klasifikasi, luas,
ketinggian, volume bangunan, dan/atau
Bangunan gedung

jumlah dan kondisi penghuni dalam


tentang

bangunan gedung.

Peraturan Pemerintah no
36 tahun 2005 pasal 34

06/23/22 rahmandewanto/0812 8724 0886 15


Kepmenaker No. 186/Men/1999,

Unit Penanggulangan Kebakaran di


Pasal 2 (1) dan (2) mewajibkan kepada
pengurus/ pengusaha untuk mencegah,
mengurangi dan memadamkan kebakaran,
melalui :
No Kep 186/Men/1999

a) Pengendalian setiap bentuk energi


KEPMENAKER

b) Penyediaan sarana deteksi, alarm, pemadam


Tempat Kerja

kebakaran dan sarana evakuasi


Tentang

c) Pengendalian penyebaran asap, panas dan


gas
d) Pembentukan unit penanggulangan
kebakaran di tempat kerja
e) Penyelenggaraan latihan dan gladi
penanggulangan kebakaran secara berkala
f) Memiliki buku rencana penanggulangan
keadaan darurat kebakaran bagi tempat kerja
yang mempekerjakan lebih dari 50 (lima
puluh )orang tenaga kerja dan atau tempat
kerja yang berpotensi bahaya kebakaran
sedang dan berat.
06/23/22 rahmandewanto/0812 8724 0886 16
Prinsip
api Udara

API
Bahan bakar Heat

06/23/22 rahmandewanto/0812 8724 0886 17


Prinsip
PEMADAMAN Udara

Smothering

Starving Cooling

API
Bahan bakar Heat

06/23/22 rahmandewanto/0812 8724 0886 18


Phenomena
kebakaran
INTENSITAS

3 - 10 menit

h
STEDY
t
ow
Fully development fires

DE
(600-1000 o C)
Gr

CA
Initiation

Y
TIME

Source
Energi
06/23/22 rahmandewanto/0812 8724 0886 19
KONDUKSI
KONVEKSI
RADIASI

KONDUKSI

KONDUKSI

06/23/22 rahmandewanto/0812 8724 0886 20


FLAS OVER - SAAT TERJADI PENYALAAN SERENTAK
YANG MELIBATKAN SELURUH BENDA YANG ADA
DI DALAM RUANGAN, DITANDAI DENGAN
PECAHNYA KACA-KACA

06/23/22 rahmandewanto/0812 8724 0886 21


06/23/22 rahmandewanto/0812 8724 0886 22
Phenomena
kebakaran

06/23/22 rahmandewanto/0812 8724 0886 23


Dampak
Lingkungan

Kerusakan

Adanya
Penyimpangan Korban Jiwa
Standar K3
06/23/22 rahmandewanto/0812 8724 0886 24
Phenomena
kebakaran
INTENSITAS

3 - 10 menit

h
STEDY
t
ow
Fully development fires

DE
(600-1000 o C)
Gr

CA
Initiation

Y
TIME

Source
Energi
06/23/22 rahmandewanto/0812 8724 0886 25
Phenomena
kebakaran
INTENSITAS

Initiation

TIME

Source
Energi
06/23/22 rahmandewanto/0812 8724 0886 26
Phenomena
kebakaran

Lapis II
INTENSITAS

Fire Men Lapis IV


Dinas Pemadam

DE
Lapis III Bantuan

CA
Initiation dari lingkungan

Y
Lapis I
Pet. Peran TIME
Kebakaran
Source
Energi
06/23/22 rahmandewanto/0812 8724 0886 27
Lapis II
Fire Men
Lapis IV
Dinas Pemadam
Lapis III Bantuan
dari lingkungan
Lapis I
Pet. Peran
Kebakaran

POSKO

06/23/22 rahmandewanto/0812 8724 0886 28


Outcome
Effect of Fire on  Rate of heat release
People, Property  Flame spread
and  Smoke obscuration
Environment  Toxicity
 Ignitibility by heat
transfer

Fire Hazard volume


(Flammability & Quantity Materials)

06/23/22 rahmandewanto/0812 8724 0886 29


FIRE PREVENTION
(Pengendalian kebakaran)

PRE FIRE POST FIRE


CONTROL IN CASE FIRE CONTROL CONTROL

FIRE SAFETY MANAGEMENT


06/23/22 rahmandewanto/0812 8724 0886 30
PRE FIRE CONTROL

SASARAN
Diarahkan agar DAPAT TERATASI SEBELUM FLASHOVER
 Kebakaran tidak meluas
 Tidak terjadi korban
 Tidak terjadi kerusakan
 Terhindarkan kerugian yang besar

Psl. 2 (1) (2) & (3)


06/23/22 rahmandewanto/0812 8724 0886 31
06/23/22 rahmandewanto/0812 8724 0886 32
06/23/22 rahmandewanto/0812 8724 0886 33
06/23/22 rahmandewanto/0812 8724 0886 34
Tidak terkendali
Meluas/menjalar

Full fire
Flashover

Flashover
Initiation Growth zone

06/23/22 rahmandewanto/0812 8724 0886 35


KONSEP STRATEGI MENGHAMBAT LAJU JALAR AP

Pre-flashover Post - flashover Fully Development Fire


Temperature

Flashover

Passive
Active
Deteksi

06/23/22 rahmandewanto/0812 8724 0886 36


Ref. Kepmennaker No 186/1999

PRE FIRE CONTROL

Identifikasi potensi bahaya kebakaran


Identifikasi tingkat ancaman bahaya kebakaran
Identifikasi skenario kebakaran
Perencanaan system proteksi kebakaran (Aktif/Pasif)
Perencanaan tanggap darurat (FEP)
Pembentukan organisasi
Organisasi, Personel, Pelatihan/Sertifikasi Psl. 2 (1) (2) & (3)
06/23/22 rahmandewanto/0812 8724 0886 37
IN CASE
FIRE CONTROL

FIRE EMERGENCY PLAN

Antara lain :
- Informasi sumber bahaya dan cara pencegahannya;
- Jenis sarana prot kebakaran, petunjuk pemeliharaan,
dan cara penggunaannya;
- Prosedur kerja aman
- Prosedur dalam keadaan darurat

Psl 2 (4)
06/23/22 rahmandewanto/0812 8724 0886 38
Ref. Kepmennaker No 186/1999

(Lini I)
PET. PERAN KEBAKARAN (KLAS D)
Tugas pokok sesuai jabatan utamanya

Merupakan tugas tambahan selain tugas pokoknya Pada


waktu jam kerja

• Melaporkan kondisi bahaya dan keadaan sarana prot.


kebakaran
• Melakukan tindakan pemadaman awal bila terjadi kebakaran
dan memandu evakuasi
• Bertanggung jawab di unit kerja tertentu.

Psl 7
06/23/22 rahmandewanto/0812 8724 0886 39
IN CASE
FIRE CONTROL

FIRE EMERGENCY PLAN

Deteksi
Alarm
Padamkan-Lokalisir
Evakuasi
Rescue & P3K
Amankan

06/23/22 rahmandewanto/0812 8724 0886 40


FIRE EMERGENCY PLAN
Lapis II
Fire Men
Lapis IV
Dinas Pemadam
Lapis III Bantuan
dari lingkungan
Lapis I
Pet. Peran
Kebakaran

POSKO

06/23/22 rahmandewanto/0812 8724 0886 41


06/23/22 rahmandewanto/0812 8724 0886 42
Faktor kegagalan apa ?
Kebakaran tidak terkendali hingga
memakan korban &/ kerugian
(1) Sistem proteksi pasif
Kebakaran
(2) Sistem proteksi aktif
tidak
terkendali
(3) Management/SDM

?
rahmandewanto/0812
06/23/22 8724 0886 43
Kegagalan
SARANA PROTEKSI
KEBAKARAN

Proteksi pasif Proteksi aktif


Manajemen
• SDM
2 • Prosedur darurat

FIRE STOPING SMOKE CONTROL COMPARTMENT ESCAPE ROUTE

rahmandewanto/0812
06/23/22 8724 0886 44
Kegagalan
proteksi aktif

DETEKSI ALARM APAR SPRINKLER HYDRANT

2a 2b 2c 2d 2e

rahmandewanto/0812
06/23/22 8724 0886 45
Kegagalan
proteksi aktif

DETEKSI ALARM APA SPRINKLER HYDRANT


R
PERT MENAKER
PERT MENAKER 04/MEN/80
02/MEN/83 SYARAT2
SYARAT2 PEMASANGAN
INSTALASI DAN
ALARAN PEMELIHARAA
KEBAKARAN N APAR
OTOMATIK

rahmandewanto/0812
06/23/22 8724 0886 46
06/23/22 rahmandewanto/0812 8724 0886 47
Cairan Mudah Cairan Sangat Gas Mudah
Terbakar : Mudah Terbakar : Terbakar :
Berdasarkan sifat Berdasarkan sifat Berdasarkan sifat
kimia dan fisika : kimia dan fisika : kimia dan fisika :
 Titik nyala: Titik nyala :
 Titik didih :
>21* C dan < 55* C < 21* C < 20 * C
Pada tek. 1 atm  Titik didih : > 20*C
Pada tek. 1 atm
Pada tek. 1atm

06/23/22 rahmandewanto/0812 8724 0886 48


Bahan Mudah terbakar dapat Dibagi dalam 3
kelompok :
 Zat padat mudah terbakar : Belerang , fosfor,

kertas/rayon, kapas
 Zat cair mudah terbakar : eter, alkohol, aseton,

benzena, Formaldehyde
 Gas mudah terbakar : hidrogen, asetilen, etilen

oksida, ammonia

06/23/22 rahmandewanto/0812 8724 0886 49


Apabila Reaksi Kimia Bahan tsb menghasilkan :
 Gas dalam jumlah yang besar
 Tekanan yang besar
 Suhu yang tinggi
Menimbulkan kerusakan disekelilingnya
Beberapa contoh bahan mudah meledak :
 Bahan kimia eksplosif : Trinitoluen (TNT), nitrogliserin
 Debu eksplosif : debu karbon, zat warna diazo, magnesium
 Campuran eksplosif : Campuran bahan oksidator dan
reduktor
( as.nitrat + etanol)

06/23/22 rahmandewanto/0812 8724 0886 50


IR. RAHMAN DEWANTO

Tempat Tgl. Lahir : Jakarta, 30 September 1966


Status : Kawin
Pekerjaan : Kemnakertrans Pusat
Direktorat Pengawasan Norma K3
Jabatan : Kasie Konstruksi Bangunan
Alamat Kantor : Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 51
Jakarta Selatan
Telp. Kantor : 021 – 5255733 Ext. 650
Alamat Rumah : @ Jl. Pamulang Barat Raya Blok A17/17
Komplek Pamulang Permai Satu (1)
Pamulang Kota Tangerang Selatan
@ Jl. Kriep Kel. Jagakarsa Kec. Jagakarsa Jakarta Selatan
Telp.06/23/22
Rumah : 021 710 52732
rahmandewanto/0812 8724 0886 51

Anda mungkin juga menyukai