Secara harfiyah menurut kamus Bahasa Indonesia karangan WJS. Atmo Darminto , tata cahaya berasal dari 2 (dua) kata dasar, yaitu tata dan cahaya. Tata berarti atur, peraturan, susunan dan penyusunan. Sedang cahaya berarti nur, sinar, penyinaran, terang. Sedang secara ilmiah cahaya adalah merupakan radiasi gelombang elektronik magnetic yang bersumber dari cahaya asli atau original light maupun tiruan disebut artificial light. Original light Adalah cahaya asli yang berasal dari mata hari atau day light. Arti ficial light Yaitu cahaya buatan yang berasal dari lampu. Sehingga difinisi tata cahaya dalam acara televisi adalah suatu kegiatan dari mulai merencanakan hingga melaksanakan pengaturan cahaya, yang berasal dari beberapa sumber cahaya. Tujuan tata cahaya adalah untuk mendapatkan gambar yang menarik dan mendukung suatu produk visualisasi baik dari naskah cerita maupun musik. B. Tiga aspek tata cahaya, yaitu ; 1. Aspek teknik : Agar tercapainya standar level video sehingga kuatitas gambar yang diambil kamera terpenuhi. 2. Aspek artistic: Untuk menggali nilai-nilai keindahan 3. Aspek programatik : Untuk mendapat nilai-nilai kedalaman (mood) antara isi naskah cerita dan perasaan. C. Fungsi tata cahaya adalah; 1. Fungsi Teknik Untuk memenuhi system peralatan teknik 2. Fungsi Non Teknik a. Untuk membuat perspektif 3 (tiga ) dimensi b. Untuk memberikan perhatian pada elemen dekorasi dan adegan c. Untuk membuat suatu perasaan emosi d. Untuk membuat perasaan tegang, misteri e. Untuk membuat perasaan gembira, bahagia/fantasi f. Untuk menciptakan keindahan Untuk menentukan waktu ( pagi, siang, sore dan malam ) hari. g. Untuk menentukan waktu ( pagi, siang, sore dan malam ) hari 3. Aspek Artistik Untuk menciptakan keindahan D. Sasaran tata cahaya 1. Sasaran teknis : untuk menghasilkan pengaturan cahaya dengan mudah, sesuai keinginan melalui waveform monitor. Disamping itu yang harus diperhatikan juga antara lain : a. Tidak menyakitkan mata b. Tepat level, bebas noise c. Memanfaatkan daerah grey scale tv secara maximum d. Menghasilkan warna yang baik dan seimbang 2. Non teknis : Untuk menghasilkan gambar pendukung naskah yang menyenangkan. Yang harus diperhatikan pula dalam non teknis antara lain ; a. Distribusi cahaya dan bayangan b. Pengaturan suasana realistic dan dramatic c. Pengaturan dimensi kesan ruang dan kesan kepaduan bentuk dari setting komponen-komponen dekorasi d. Menambah semarak gambar dengan effek-efefek yang sesuai e. Membantu memperindah obyek gambar dan menyembunyikan cacat. E. Jenis-jenis lampu (lantern) ada dua yaitu : 1. Hard light 2. Soft light F. Nama-nama lampu dan ciri-ciri fisik dari jenis: 1. Hard light : Spot light. Profile spot effect light, gun/follow light, elipsodial 2. Soft light : Small broad, large broad, cyclorama/ground row, flood bank. Ciri-ciri fisik Hard light : Reflector lengkilat, dapat di focuskan, lensa fresnel, memakai barn door. Soft light : Reflector buram, tidak dapat difocuskan, cahaya lembut, cahaya menyebar. H. Kelengkapan lampu 1. Filter Filter warna dapat dipasangkan di depan setiap lampu, yang akan menghasilkan warna sesuai dengan filter yang dipasang. Sedang di televise banyak digunakan warna-warna dasar yaitu, red (merah), green (hijau) dan blue ( biru), karena warna-warna tersebut apabila dicampur secara elktronis ( additive mixing ) akan menghasilkan warna putih. Sedang untuk bahan cat , percampuran warna dengan menggunakan metode subtractive mixing, sehingga apabila warna red, green dan blue dicampur menjadi warna hitam. Bahan filter lighting terbuat dari gelatine , apabila tipakai selama 5 (lima) jam harus diganti. Karena warna yang dihasilkan akan mulai pudar. Dan sekarang banyak dikembangkan bahan filter lighting yang tahan terhadap cahaya dan panas yang disebut roccolor, yang tersedia 52 warna. Filter penyebar cahaya (diffusing filter) Filter ini digunakan untuk menyebarkan cahaya secara rata, fungsinya untuk melunakkan cahaya dari fresnel spot light. 2. Suspensi Suspensi adalah tempat untuk menggantung lampu di studio televisi, yang dapat diatur arah naik atau turun , yang bertujuan untuk memudahkan tata cahaya mengatur ketinggian lampu yang tepat. Jenis ini menggunakan system hydrolic. Sedang jenis yang lain namun fungsinya sama adalah pantograph, cara kerjanya menggunakan system pegas. I. Three Point of Light Yaitu suatu teknik dasar tata cara penempatan 3 (tiga) buah lampu yaitu; Key Light, Fill Light dan Back Light dalam suatu produksi acara televisi. 1. Key Light a. Sumber penyinaran utama yang diarahkan pada suatu subyek. b. Menhasilkan cahaya yang kuat dan menimbulkan bayangan. c. Sinar ini memberikan tekanan pada segi yang menarik pada wajah artis dan membentuk dimensi kepala dan bahu. d. Intensitas cahayanya lebih rendah dari Back Light, tetapi lebih tinggi intensitasnya dari Fill Light. 2. Fill Light a. Penyinaran yang digunakan untuk mengurangi atau melunakkan bayangan yang dihasilkan oleh Key Light. b. Menghilangkan kesan wajah keras pada artis yang disebabkan oleh Key Light. c. Intensitas cahaynya lebih rendah dari Key Liht dan Back Light. 3. Back Light Yaitu lampu yang digunakan penyinaran dari arah belakang subyek, diatur hingga jatuh ppada bagian kepala dan bahu dengan intensitas cahayanya yang relative lebih tinggi dari Key Light dan Fill Light. Penyinaran ini bertujuan untuk membentuk garis tepi (frame) bentuk kepala dan bahu subyek, sehingga membuat kesan unsur kedalaman terhadap latar belakang (background). 4. Tujuan Three Point of Light pada suatu produksi acara televisi adalah untuk membuat kesan 3 (tiga) dimensi, yaitu jarak dari depan, sisi tepi kiri dan kanan serta adanya unsur kedalaman. JENIS –JENIS LAMPU SOFT Scoop Light Small Broad Flood Bank Flourrescent JENIS INTERNAL REFLECTION SOFT LIGHT 1. Internal Reflektion dari Quart Light 2. Large Broad JENIS SOFT LIGHT (CYCLORAMA LIGHTING) 1. Ground Row 2. Strip Light
BERBAGAI JENIS LAMPU HARD 1. Fresnel Spot Light 2. Elipsodidal Light PERLENGKAPAN LAMPU 1. Diffuser 2. Barndoor 3. Flag 4. Reflektor