Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DAN
PENGUJIAN HIPOTESIS
Pengumpulan Data:
•Sensus
•Sampling
Hasil:
Sensus Parameter
Sampling Statistik; merupakan perkiraan dari parameter
Sensus:
Contoh:
Mencoba ketahanan suatu produk (tidak mungkin semua dicoba)
Mencoba kualitas makanan; dsbnya.
Karakteristik yang diteliti terbatas
Tidak ada sampling error, tetapi mempunyai non sampling error
Sampling:
σ2
σ1
µ1 µ2
Fungsi :
1 x 2
1
e
f ( x) 2 ;∞≤X≤∞
2
Normal Standar/Baku
Notasi : N (0,1)
Untuk menghitung probabilitas dengan menggunakan tabel Normal.
0 z
= 1,96
STATISTIKA INFERENS
PENDUGA YANG BAIK
– X merupakan penduga µ
– s2 merupakan penduga σ2
1. P ( X Z / 2 X Z / 2 ) 1
n n
Rumus ini digunakan Jika:
Jika sampel besar (n>30)
σ diketahui
s s
2. P ( X t / 2 X t / 2 )
n n
Rumus ini digunakan Jika:
Jika sampel kecil (n<30)
σ tidak diketahui
Contoh:
5 orang mahasiswa MM dipilih, kemudian diukur tingginya.
X = tinggi mahasiswa
X1 = 160; X2 = 170; X3 = 165; X4 = 175; X5 = 180
Buatlah Interval Keyakinan rata-rata tinggi mahasiswa
MM.
Karena n < 30, maka gunakan rumus (2).
(1 – α ) = 95%; α = 5%; α/2 = 2,5%; t α/2,(n-1) = 2,7764 ≈ 2,78
X = 170; s = 7,9057;
s
n
= 3,53
s s
P ( X t / 2 X t / 2 )
n n
= 170 – (2,78) (3,53) < µ < 170 + (2,78) (3,53)
160,2 < µ < 179,8
Rata-rata tinggi mahasiswa extension UI adalah antara 160,2 dengan 179,8 dengan probabilitas 95%.
PENDUGA INTERVAL PROPORSI
POPULASI
• Jika X: elemen dengan karakteristik tertentu
Maka p = merupakan penduga P, yaitu: proporsi sebenarnya dari
elemen-elemen dengan karakteristik tertentu.
• Contoh:
X: Produk yang rusak.
n = 25; X = 20, maka p = = = 0,8 atau 80%.
p (1 p ) p (1 p )
1. p - Zα/2 < P < p+ Zα/2 ; Untuk n > 30
n n
p (1 p ) p(1 p ) ; Untuk n ≤ 30
2. p - tα/2 < P < p+ tα/2
n n
Contoh:
Penelitian: Konsumen barang X
X (orang yang mengkonsumsi barang X) = 30
n = 100; α = 5%; Zα/2 = 1,96; p = 0,30
Contoh:
Membayar pajak berarti menyejahterakan rakyat
Peningkatan harga BBM mengurangi penyelundupan BBM ke luar negeri
Kenaikan tarif transportasi umum membuat pelayanan lebih baik
• H0 : µ = µ0 H1 : µ < µ0
• H1 : µ = =µ0 H0 : µ ≠ µ0
X 0
Z0 = ; Z0 sering juga disebut Z Hitung. Ditulis ZHit.
n
b. Untuk n ≤ 30, pengujian dilakukan dengan menggunakan distribusi t.
Daerah terima
Daerah tolak
Daerah tolak
α/2
α/2
Contoh:
Diketahui:
n = 256; simpangan baku = 1600; rata-rata sampel = 7100;.
Ho : µ = 7000 α = 5%, maka Zα = 1,64
H1 : µ > 7000
X 0 7100 7000 =1
Maka: Z0 = =
1600
n 256
0 Z0=1 Zα=1,64
• Rumusan Hipotesis: =
(1) Ho : P = P0 (2) Ho : P = P0 (3) Ho : P = P0
H1 : P > P0 H1 : P < P0 H1 : P ≠ P0
X p P0
X nP0 P0
Z0 = = n =
nP0 (1 P0 ) P0 (1 P0 )
P0 (1 P0 )
n n
dimana:
X adalah elemen sampel dengan karakteristik tertentu
N jumlah sampel
Misalnya:
– Rata-rata pendapatan orang Jakarta dengan orang Surabaya
– Rata-rata omset pedagang kaki lima di Jatinegara dengan Senen
– Rata-rata gaji presiden di Asia dan Eropa
• Rumusan Hipotesis:
(1) Ho : µ1 - µ2 = 0 ; atau Ho : µ1 = µ2 (tidak ada perbedaan rata-rata)
H1 : µ1 - µ2 > 0 ; atau H1 : µ1 > µ2 (ada perbedaan µ1 > µ2)
(2) Ho : µ1 - µ2 = 0
H1 : µ1 - µ2 < 0 ; atau H1 : µ1 < µ2 (ada perbedaan µ1 < µ2)
(3) Ho : µ1 - µ2 = 0
H1 : µ1 - µ2 ≠ 0 ; atau H1 : µ1 ≠ µ2 (ada perbedaan µ1 ≠ µ2)
Kriteria Pengujian:
1.Untuk n > 30, pengujian dilakukan dengan menggunakan distribusi Normal.
X1 X 2
Z0 = ; X1X 2 = 12 22
X X n1 n2
1 2
S X1X 2 = s12 s 22
n1 n2
1
s1
n1 1
i 1
( X X ) 2
dan
1
s2
n2 1
(X i X 2 )2
2. Untuk n ≤ 30, pengujian dilakukan dengan menggunakan distribusi t
dengan
degrees of freedom = n1 + n2 -2.
X1 X 2 n1 n2 (n1 n2 2)
t0 =
(n1 1) s12 (n2 1) s 22 n1 n2
Contoh:
Penelitian: Besarnya pajak Sektor Jasa dan Sektor Industri di Jakarta
Diketahui: n1 = 10; n2 = 8;
= 22,7; s1 = 1,5; s2 = 1,7;
X 1 = 23,1; X 2
α = 5%; db = n1 + n2 -2 =
16.
tα/2 = t0,025 (16) = 2,120
Ho : µ1 - µ2 = 0 X1 X 2 n1 n2 (n1 n2 2)
H1 : µ1 - µ2 ≠ 0 t0 =
(n1 1) s12 (n2 1) s 22 n1 n2
Karena t0 < tα/2 maka tidak cukup bukti untuk menolak Hipotesis.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata.
PENGUJIAN HIPOTESIS SELISIH
DUA PROPORSI POPULASI
Rumusan Hipotesis:
(1) Ho : P1 - P2 = 0 ; atau Ho : P1 = P2 (tidak ada perbedaan proporsi)
H1 : P1 - P2 > 0 ; atau H1 : P1 > P2 (ada perbedaan P1 > P2)
(2) Ho : P1 - P2 = 0
H1 : P1 - P2 < 0 ; atau H1 : P1 < P2 (ada perbedaan P1 < P2)
(3) Ho : P1 - P2 = 0
H1 : P1 - P2 ≠ 0 ; atau H1 : P1 ≠ P2 (ada perbedaan P1 ≠ P2)
X1 X 2
n1 n2
Z0 =
X1 X 2 X X2 1 1
1 1
n1 n2 n1 n2 n1 n2
Contoh:
Penelitian: Proporsi pelanggan Surat Kabar A dan B.
SK A SK B
n1 = 200 n2 = 200 α = 10%; Zα/2 = 1,64
X1 = 50 X2 = 70
Ho : P1 - P2 = 0
H1 : P1 - P2 ≠ 0
X1 X 2
n1 n2
Z0 =
X1 X 2 X X2 1 1
1 1
n1 n2 n1 n2 n1 n2
50 70
200 200
= 2,18
50 70 50 70 1 1
1
200 200 200 200 200 200
Karena Z0 > Zα , maka tolak Ho. Atau dengan kata lain bahwa ada
perbedaan proporsi antara pelanggan surat kabar A dan B.
PERINTAH SPSS
• Analyze
• Compare Means
• Paired – Samples T test
• Masukan variabel
• Ok
PENGUJIAN KEBEBASAN ANTAR 2 VARIABEL
KATEGORIK (INDEPENDENCY TEST) ATAU UJI
CHI-SQUARE
• Hipotesis:
Ho: Independen (bebas)
H1: Dependen (terikat)
Contoh:
40 40 2
50 50 2 20 152
+ +…….+
40 50 15
= 12,66
α = 5%, maka
2
,( r 1)( k 1) = 2
0 , 05, ( 31)( 31) =
02,05,( 4) = 9,4877
Chi-Square hanya 1 arah:
Berarti: Tingkat kepuasan pelanggan tergantung pada jenis hotelnya. Atau jenis
hotel memberikan tingkat kepuasan yang berbeda kepada pelanggan
PERINTAH SPSS
• Analyze
• Descriptive Statistics
• Crosstabs
• Masukan variabel
• Statistics
• Chi-Square
• Continue
• Ok