Anda di halaman 1dari 50

TEKNIK TRANSPORTASI

DAN LALU LINTAS

Pertemuan
SEMESTER V
PRODI TEKNIK SIPIL, UNIKS

DOSEN : GUSMULYANI,ST,MT
TERMINAL
1. Umum
1.1 Definisi dan Fungsi
Terminal adalah merupakan tempat awal
dan akhir dari operasi transportasi atau
trayek dan tempat pergantian moda atau
rute (interchange).
Fungsinya adalah sebagai berikut :
- Tempat memuat penumpang atau barang
ke atas kendaraan transportasi atau seba
liknya.
- Tempat menampung penumpang dari
waktu tiba sampai waktu berangkat.
- Kemungkinan penyimpanan dan
penge-
pakan barang yang akan diangkut.
- Menyimpan kendaraan dan
memelihara
serta menentukan tugas selanjutnya.
- Tempat mengumpulkan penumpang
ser
ta barang dalam ukuran ekonomis.

.
1.2 Jenis Terminal
Jenis terminal ini meliputi :
- Pelabuhan laut ;
- Lapangan terbang (Bandara) ;
- Stasiun kereta api ;
- Terminal bis ;
- Terminal peti kemas ;
- Stasiun pompa, dan lain-lain.
TERMINAL ANGKUTAN STASIUN KERETA
UDARA

PELABUHAN LAUT TERMINAL BUS


JENIS - JENIS TERMINAL
• TERMINAL PENUMPANG (KHUSUS
BERDASARKAN MELAYANI PENUMPANG)
JENIS ANGKUTAN • TERMINAL BARANG (KHUSUS
MELAYANI BARANG)

BERDASARKAN • PELABUHAN (MODA ANGKUTAN LAUT,


ASDP)
JENIS MODA DAN
• LAPANGAN TERBANG (MODA TRANS.
SIFAT ORANG UDARA)
DILAYANI • STASIUN KERETA API
• TERMINAL PETI KEMAS (MODA ANGK.
BARANG)
• MODA ANGKUTAN
KOMPONEN-
• PENUMPANG DAN BARANG
KOMPONEN
• CALON PENUMPANG YANG DIANTAR (KISS AND
YANG RIDE)
BERINTERAKSI • CALON PENUMPANG YANG MEMBAWA
DI TERMINAL KENDARAAN SENDIRI (PARK AND RIDE)
• PEJALAN KAKI
TERMINAL
Terminal truk di Korea
Contoh terminal primer :
Terminal Blok M Jakarta tampak atas
Contoh disain jalur keluar/masuk terminal bus
yang buruk
Contoh disain jalur keluar/masuk terminal bus
yang baik
2. Karakteristik Umum
2.1 Waktu Pelayanan
Pada dasarnya, waktu di terminal (turn
around time ) makin kecil adalah makin ba
gus, karena dengan demikian maka sarana
transportasi tersebut berarti sedang berge-
rak dan melaksanakan fungsinya. Sebagai
perkiraan maka waktu yang digunakan un-
tuk beberapa moda adalah sebagai berikut :
- Kapal laut = 15 % waktu (waktu musim
salju digunakan untuk perawatan).
- Pesawat terbang = 30-60 menit setiap
2 jam terbang (25 – 50 %).
KARAKTERISTIK TERMINAL
Penting sebagai dasar untuk menilai sifat-sifat
pelayanannya serta sebagai dasar dalam solusi
yang berhubungan dengan analisa dan evaluasi
serta desain fasilitas terminal

• KARAKTERISTIK WAKTU
KARAKTERISTI PELAYANANNYA
K TERMINAL
PENUMPANG • KARAKTERISTIK TINGKAT
KEDATANGAN (VOLUME LALU-LINTAS)
• KAPASITAS PELAYANANNYA
Gambar Terminal Penumpang
• KARAKTERISTIK WAKTU PELAYANAN,
KARAKTERISTI TERGANTUNG ALAT PROSES YANG
K TERMINAL DIGUNAKAN
BARANG • KAPASITAS RATA-RATA TERMINAL
BARANG

TERMINAL ANGKUTAN BARANG


• KRITERIA TATA GUNA LAHAN (SESUAI
KETENTUAN YANG BERLAKU)
• LETAK PUSAT PRODUKSI, DISTRIBUSI DAN
KRITERIA PASAR (MENYANGKUT HARGA BARANG)
PENENTUAN LOKASI • RENCANA INDUK KOTA/TATA RUANG
TERMINAL ANGK.
• KONEKTIFITAS DENGAN ANGKUTAN
BARANG LAIN
• KLASIFIKASI FUNGSIONAL JALAN (HARUS
SESUAI DENGAN KELAS TERMINAL YANG
AKAN DIBANGUN
JENIS-JENIS TERMINAL ANGKUTAN BARANG

• TERMINAL BARANG KHUSUS,


MELAYANI KENDARAAN
BERDASARKAN PENGANGKUT BARANG-
SIFAT BARANG BARANG BERSIFAT KHUSUS
YANG • TERMINAL BARANG UMUM,
DIANGKUT MELAYANI KENDARAAN
PENGANGKUT BARANG-BARANG
UMUM

•TERMINAL UTAMA, KAPASITAS BONGKAR


BERDASARKAN MUAT MINIMUM 6900 TON/HARI ATAU 50
KAPASITAS KEND/JAM
BONGKAR • TERMINAL MADYA, KAPASITAS BONGKAR
MUATNYA MUAT MINIMUM 4250 TON/HARI ATAU 35
KEND/JAM
BERDASARKA • TERMINAL KECIL, KAPASITAS PELAYANAN
N KAPASITAS BONGKAR MUAT MINIMUM 830 TON/HARI
BONGKAR ATAU 15 KEND/JAM
MUATNYA
2.2 Fasilitas yang Disediakan
Dalam hal pengoperasian terminal, jenis
operasi dan fasilitas tergantung pada jenis
lalu lintas yang menggunakan terminal, se-
perti contohnya :
- Angkutan barang biasanya memerlukan fa
silitas khusus, seperti sayur dan makanan
memerlukan tempat pendingin, bahan cair
an memerlukan pipa dan pompa, barang
tambang curah memerlukan sabuk gerak
(conveyor belt), peti kemas (container)
memerlukan crane dan lain-lain.
- Sedangkan angkutan penumpang/orang
memerlukan lift / elevator , toilet, kantin,
ruang istirahat dan lain-lain.

Selain itu, dalam hal ini juga perlu diperha


tikan aspek-aspek keselamatan seperti me
nyangkut kelaikan dari alat-alat yang digu
nakan. Hal lain yang perlu diperhatikan ia-
lah adanya keperluan akan adanya fasilitas-
fasilitas umum bongkar muat, seperti lift
truck dan lain-lain.
FASILITAS-FASILITAS YANG ADA DALAM TERMINAL
BARANG
• TEMPAT BONGKAR MUAT BARANG (PLAT FORM)
• PARKIR TRUK DAN MOBIL PENUMPANG
• TEMPAT PERBAIKAN KENDARAAN (BENGKEL)
• TEMPAT PENGISIAN BAHAN BAKAR
• TEMPAT ISTIRAHAT AWAK KENDARAAN
• KAMAR MANDI/ WC
• RESTORAN / PERTOKOAN
Gambar Terminal Barang

Terminal Barang pada Angkutan Kereta Api Terminal Barang pada Angkutan Air

Terminal Barang pada Angkutan Kereta Api Terminal Barang pada Angkutan Air
2.3 Proses Pemeriksaaan dan Distribusi
Biasanya di terminal juga diperlukan adanya
badan pemeriksa dokumen-dokumen perja-
lanan, seperti misalnya paspor, dokumen pe
ngiriman barang dan lain-lain.
Untuk menjamin kelancaran pergerakan, ma
ka perlu pengaturan arus agar efisien dan
ekonomis (menghindari tundaan), serta seba
iknya dipisah-pisah agar tidak campur aduk,
contoh pemisahan arus kedatangan dan ke-
berangkatan, pemisahan tempat untuk pe-
ngantar dan tempat pemeriksaan dokumen.
Demikian pula halnya, untuk mencegah
kebingungan para pengguna terminal yang
akan melakukan pergantian moda atau tu-
juan, diperlukan adanya klasifikasi tujuan,
dan petunjuk pindah flatform/apron yang
jelas. Dalam hal ini di terminal tersebut
harus disediakan fasilitas untuk multimoda,
seperti taxi, angkutan kota dan lain-lain.
Untuk terminal angkutan barang, diperlu –
kan adanya pergudangan dan mungkin per
lu karantina/tempat pemeriksaan, penyor-
tiran. Dalam hal ini perlu adanya akses
yang bagus untuk memudahkan pengang-
kutan, misalnya dari jumlah besar ke jum-
lah kecil dan lain-lain.
Untuk pelayanan dan pemeliharaan kenda
an, maka perlu fasilitas untuk pemberian
bahan bakar, pembersihan, perbaikan ke-
cil, pemeriksaan, ganti oli, tambah air, mu
at makanan dan lain-lain.

3. Masalah yang Dihadapi


3.1 Perlunya Rencana Terpadu
Biasanya perencanaan terminal awalnya
bersifat setempat dan baru diperluas bila
diperlukan (tidak mempertimbangkan renca
na tata guna lahan dan aksesibilitas).
Kadang-kadang untuk perluasan ini timbul
konflik antara private dengan pemerintah
antar instansi di pemerintah daerah dan
lain-lain.
3.2 Penggunaan Fasilitas
Umumnya, penggunaan fasilitas bisa juga
menimbulkan problem dalam operasi dan
teknik. Dalam hal ini harus mempertim-
bangkan moda, type lalu lintas, kapasitas
puncak yang diperlukan (peak demand)
dan keuntungan perluasan (expansional),
rencana regional dan masyarakat, hubung
bungan dengan sistem transport lain (ek
sisting dan rencana pengembangan jalan),
kecepatan dan spesifikasi operasi.
3.3 Operasi
Untuk menghindari tundaan, diperlukan
tata letak yang terkoordinasi dengan rute
rute dan lain-lain. Biasanya operasi dan
waktu pemrosesan terdiri dari muat-ang-
kut-bongkar. Hal ini juga teragantung pa
da fasilitas dan kecepatan proses, dan me
rupakan trade off dengan jumlah alat-alat
dan orang atau sumber daya manusia.
Kadang-kadang ada hal-hal diluar kontrol
yang bisa menyebabkan kelambatan ba-
rang/orang datang, kerusakan/kecelaka
an. Hal ini sangat berpengaruh teruta-
ma untuk multiple unit.
3.4 B i a y a
Biasanya biaya di ruas (haul) tergantung
kepada jarak tempuh, makin jauh unit
biayanya makin murah. Namun biaya di
terminal tergantung volume atau jumlah
angkutan. Biaya ini meliputi biaya bong-
kar-muat, biaya penyewaan gudang dan
lain-lain.
3.5 Tata Guna Lahan dan Kondisi Lokasi
Terminal ini idealnya sedekat mungkin
ke sumber pembangkit perjalanan (sta-
siun biasanya terletak di pusat kota),
namun bila pusat dagang dan industri
tersebar, hal ini akan menjadi susah.
Pada terminal yang sejajar dengan mu
ka jalan (street level), masalahnya ter-
letak pada penyeberangan, dan bisa
menimbulkan kemacetan. Pada termi-
nal yang tidak sejajar (elevated/tunnel),
masalahnya hal ini akan membagi 2
komunitas, dan bisa menimbulkan
problem drainase dan sampah. Untuk
memaksimumkan penggunaan lahan
maka dibuat terminal multilevel.
Untuk pelabuhan, maka masalah lain
yang harus diperhatikan adalah berke
naan dengan lokasi dan kondisi perair
an ditempat tersebut, yang antara lain
meliputi kondisi gelombang, kedalam
an air dan lain-lain.
Sementara itu untuk lapangan terbang
lokasinya harus juga memperhitungkan
ketinggian bangunan dan objek lain di
sekitarnya untuk bisa mendapatkan
ruang bebas yang cukup . Selain itu,
kondisi temperatur , curah hujan, arah
dan besar tiupan angin juga harus ikut
dipertimbangkan.
3.6 Dampak pada Lingkungan
Akibat dari keberadaannya yang meru-
pakan pusat kegiatan dan kendaraan,
maka biasanya terminal menimbulkan
polusi udara air, kebisingan dan visual
(gas buangan, debu, bunyi mesin dan
getaran). Untuk itu perlu dilakukan lang
kah-langkah untuk mengurangi dampak
4. Contoh Berbagai Terminal
4.1 Terminal Angkutan Darat
Jenis terminal ini meliputi :
- Terminal bis;
- Stasiun kereta api; atau
- Terminal multi moda
Gambar Terminal Angkutan Darat
4.2 Terminal Angkutan Air
Terminal angkutan air atau pelabuhan bia-
sanya merupakan suatu perairan yang ter-
lindungi, dimana kapal bisa berlabuh dan
memuat atau membongkar barang dengan
selamat.
Jenisnya, menurut jenis perairan yaitu :
- pelabuhan alam;
- pelabuhan semi alam;
- pelabuhan buatan.
Sedangkan menurut kegunaannya bisa sa-
ngat beragam, misalnya :
- pelabuhan militer;
- pelabuhan perikanan;
- pelabuhan perdagangan atau untuk rek
reasi.
Selanjutnya pelabuhan juga bisa diklasifi-
kasikan menurut lokasinya, yaitu :
- pelabuhan laut;
- pelabuhan danau atau sungai.
Untuk bisa melaksanakan fungsinya de-
ngan baik , pelabuhan ini biasanya dileng-
kapi dengan fasilitas khusus yang teruta-
tama berkaitan dengan upaya untuk me-
nahan ombak dan tempat penambatan
kapal seperti :
- pemecah ombak (break water);
- penambat kapal (jetti);
- penahan tumbukan (fender).
Selain itu, diperlukan fasilitas lainnya
se-
perti crane untuk mengangkat container,
jalan rel, pipa minyak.
Bagian-Bagian Utama Pelabuhan
Jenis Dermaga
Pemecah Gelombang (Break Water)
Gambar Terminal Peti Kemas Di Pelabuhan
3. Terminal Angkutan Udara
Hal-hal yang perlu diperhatikan dari termi-
nal angkutan udara ini antara lain meliputi
rencana pengembangan wilayah, jenis ope-
rasi pesawat (sipil atau militer, lokal atau
internasional dan lain-lain), jarak ke termi-
nal udara lain dan ke moda transportasi la
innya, keadaan topografi dan cuaca, daya
pandang (visibility) dan adanya penghalang
(obstruction) serta pertimbangan ekonomi.
Tata letak dari terminal udara ini sangat
tergantung pada konfigurasi runway dan
sistem pengendalian operasi pesawat yang
ada dilayaninya, apakah berdasarkan peng
lihatan atau menggunakan instrument.
Contoh dari konfigurasi runway dan sistem
terminal angkutan udara dapat dilihat pada
gambar berikut ini.
Konsfigurasi runway ini, yang terdiri dari
single, paralel, intersecting dan non-intersec
ting, akan mempengaruhi kapasitas operasi
pesawat yang bisa dilakukan.
Arus Pergerakan Penumpang dan Bagasi
Adapun daerah terminalnya sendiri meliputi :
- gedung terminal;
- tempat parkir pesawat (apron);
- hanggar pesawat.
Fasilitas yang diperlukan antara lain :
- ruang tunggu pengunjung dan penumpang;
- ruang pemrosesan penumpang (beli tiket,
lapor, penyerahan atau penerimaan bagasi,
tempat pemeriksaan dokumen imigrasi dan
lain-lain),
- menara pengawas.
Faktor lain yang perlu diperhatikan, yaitu
agar penumpang tidak harus membawa ba-
rang terlalu jauh, kemudian barang bagasi ti
ba ditempat pengambilan tidak terpaut jauh
waktunya dengan penumpang yang datang
ketempat tersebut.
Selain itu, apron, tempat dimana pesawat
parkir selama memuat dan menurunkan pe-
numpang, ukurannya tergantung pada ukur-
an dan jumlah daerah pemuatan yang dise-
but gate position (yang juga tergantung pa-
da ukuran pesawat dan radius perputaran
pergerakannya), konfigurasi parkir pesawat
yang terdiri dari nose-in, angled nose-in
nose-out, angled nose-out dan paralel, serta
sistem parkirnya sendiri yang terdiri dari
sistem frontal, open apron, sistem jari (fi-
nger system) dan sistem satelit seperti yang
diperlihatkan pada gambar.
Setiap konfigurasi dan sistem parkir ini
mempunyai keuntungan dan kerugiannya
masing-masing, seperti misalnya konfigurasi
nose-in dan angled nose-in adalah karena
pintu depan pesawat dekat dengan gedung
terminal dan semburan panas dari mesin jet
tidak masuk kedalam gedung, sedangkan
kerugiannya adalah pintu belakang jauh da
ri terminal dan kadang-kadang susah kare-
na pesawat harus ditarik dari gate position.
Hal ini bertolak belakang apabila digunakan
konfigurasi nose-out atau angled nose-out.
Dalam hal sistem parkir, sistem frontal sa-
ngat sederhana dan ekonomis, namun peng
gunaannya biasanya terbatas pada terminal
yang kecil, sedangkan sistem satelit cocok
untuk jumlah pesawat yang banyak, hanya
saja biayanya sangat mahal.

Anda mungkin juga menyukai