Anda di halaman 1dari 11

VARIABEL PENELITIAN

DAN PENGUKURAN
BAB 5
A. PENGERTIAN DAN JENIS VARIABEL

Variabel adalah karakteristik objek penelitian yang


nilainya bervariasi dari satu subjek lainnya atau dari
waktu yang satu ke waktu lainnya.
Pembagian variabel berdasarkan pada hubungan antarvariabel dalam sebuah penelitian,
dapat lihat pada gambar berikut:

Variabel
Intervening

Variabel
Variabel Bebas
Tergantung

Variabel Moderator
1. Variabel bebas yaitu, variabel yang memengaruhi atau menjadi penyebab besar
kecilnya nilai variabel yang lain. Variabel bebas juga sering disebut variabel prediksi
(predictor), atau variabel perangsang (stimulus).

2. Variabel tergantung (dependent) yaitu, variabel yang nilainya dipengaruhi oleh


variasi variabel bebas. Variabel ini sering disbut juga dengan variabel yang di
prediksi (predictand) atau variabel tanggapan (response).

3. Intervening variable (mediasi) yaitu, variabel yang berfungsi memediasi hubungan


antar variabel bebas (independent) dengan variabl t3rgantung (dependent).

4. Moderating variable (variabel modrasi) yaitu, variabel yang dapat memperkuat atau
memperlemah hubungan antara variabel bebas terhadap variabel tergantung.
Variabel yang ditempatkan sebagai moderating variabel biasanya adalah variabel
eksternal (lingkungan), variabel demografi dan variabel kepribadian yang tidak bisa
dikendalikan.

5. Variabel control yaitu, variabel yang dikendalikan dengan tujuan agar hubungan
variabel bebas dan variabel tergantung tetap konstan tidak terpengaruh oleh
variabel variabel lain yang diteliti.Variabel kontorl sering dipakai pada penelitian
eksperimental yang bertujuan untuk membandingkan.
C. PENGUKURAN VARIABEL

Variabel berdasarkan cara pengukurannya dapat dikelompokkan menjadi:

1. Variabel Terukur Langsung (Observed) yaitu, variabel yang diukur secara langsung
berdasarkan nilai skala yang ditunjukkan oleh alat ukur tersebut.

2. Variabel Laten (Unobserved) yaitu, variabel yang tidak diukur secara langsung
berdasarkan nilai skala pada suatu alat ukur, sehingga diukur dengan menggunakan
indikator (indikasi) yang dapat digunakan untuk mengggambrakan kateristik (nilai)
variabel tersebut. Variabel laten berdsarkan pada prioritas hubungan indikator
dengan variabel laten dibagi menjadi:
a) variabel reflektif yaitu, pada model penelitian reflektif indikator dipandang
sebagai variabel yang dipengaruhi oleh variabel laten, oleh karena itu, angka dlaam
indikator reflekif harus menunjukkan adanya pola intercorrelation agar dapat
diterima sebagai pengukuran
b) Variabel formatif yaitu, pada model penelitian formatif indikator dipandang sebagai
variabel yang memengaruhi variabel laten, oleh karena itu, angka dalam indikator
formatif tidak harus menunjukkan adanya pola intercorrelation agar dapat diterima
sebagai pengukuran.
D. SKALA PENGUKURAN
Pada variabel tidak terukur langsung (Unobserved) peneliti dapat menggunakan skala
pengukuran sbb:

1. Skala Likert’s digunakan untuk mengukur tanggapan atau respons seseorang


tentang objek sosial. Jawaban setiap instrument yang menggunkaan skala
likert’s mempunyai gradiasi dari sangat positif sampai dengan sangat negative,
di mana setiap item di beri pilihan respons yang sifatnya tertutup.
2. Skala Guttman digunakan untuk mendapatkan jawaban yang tegas. Skala
Guttman dari dua alternative. Mis : ya vs tidak
3. Skala Sematic deferensial digunakan untuk mengukur sikap tidal dalam bentuk
pilihan ganda atau checklist,tapi tersusun dari sebuah garis kontinum di mana
nilai yang sangat negative terletak di sebelah kiri, sedangkan nilai yang sangat
positif terletak di sebelah kanan.
4. Skala Rating yaitu data kuantitatif kemudian penelitian baru
mentransfomasikan data kuantitatif tersebut menjadi data kualitatif. Denagn
demikian, pengukuran dengan menggunakan skala ini menjadi lebih fleksibel
karena dapat diterapkan pada berbagai fenomena.
Skala pengukuran berdasarkan tingkatnya dapat dikelompokkan
menjadi 4 tingkatan, yaitu :

1. Skala Nominal yaitu, skala yang hanya digunkana untuk memberikan kategori saja.
Sifat kategori bersifat mutualy exclusive artinya jika satu indikator sudah masuk
pada satu kategori maka tidak mungkin masuk ke kategori yang lain.

2. Skala Ordinal yaitu, skala pengukuran yang sudah dapat digunkana untuk
menyatkan peringkat antartingkatan, akan tetapi jarak atau interval
antartingkatan belum jelas.

3. skala Intervasl yaitu, skala pengukuran yang sudah dapat digunakan untuk
menyatakan peringkat antartingkatan, dan jarak atau interval antartingkatan,
sudah jelas, namun belum memiliki nilai 0 (nol) yang mutlak.

4. Skala Rasio yaitu, skala pengukuran yang sudah dapat digunakan untuk
menyatakan peringkat antartingkatan, dan jarak atau interval antartingkatan
sudah jelas, dan memilki nilai 0 (nol) mutlak.
E. TRANSFORMASI DATA SKALA ORDINAL MENJADI DATA SKALA INTERVAL

Sering kali data yang diperoleh dari penelitian adalah data yang berskala ordinal (misalnya
Likert’s), sehingga tidak langsung dapat dianalisis dengan menggunkan statistic paremetik seperti
regresi atau analisis jalur. Oleh karena itu data ordinal harus di transformasikan terlebih dahulu
menjadi skala interval dengan menggunakan Metode Succesive Interval(MSI). Langkah untuk
melakukan tranformsi adalah sebagai berikut :
1. Membuat frekuensi dari tiap butir jawaban masing-masing kategori.
2. Membuat proporsi dengan cara membagi frekuensi dari setiap butir jawaban dengan seluruh
responden.
3. Membuat proporsi kumulatif.
4. Tentukan nilai Z untuk setiap butir jawaban berdasarkan nilai frekuensi kumulatif yang telah di
peroleh dengan ketentuan sebagai berikut
a) Diasumsikan bahwa kumulatif (PK) menyebar dengan mengikuti sebaran normal baku.
b) Jika nilai proporsi kumulatif (PK) lebih dari 0,5 maka digunkaan nilai
5. Menghitung densitas nilai Z, dngan menggunakan tabel ordinat kurva normal.
6. Menghitung nilai skala
7. Mentransformasikan nilai skala menjadi skala interval.
F. DEFINISI KONSEPTUAL DAN DEFINISI OPERASIONAL

Variabel konseptual merupakan kumpulan konsep dari fenomena yang diteliti sehingga
maknanya masih sangat abstrak dan dapat dimaknai secara subjektif dan dapat
menimbulkan ambigu. Agar variabel dapat diukur harus di definiskan secara objektif paling
tidak makna variabel tersebut harus merupakan suatu kespakatan bersama dan dapat
diukur indikator dengan jelas.

Definisi operasinonal variabel penelitian adalah suatu definisi mengenai variabel yang
durumuskan berdasarkan karakteristik karakteristik variabel tersebut yang dapat diamati.

Definisi Konseptual Definisi Operasional


Bermakna abstrak dan dapat dimaknai secara Bermakna spesifik dan terukur
subjektif
Berlaku umum terhadap hal hal yang terkait Berlaku spesifik pada objek penelitian yang
sedang dilakukan.
Teori

Konsep

Ada tiga cara merumuskan definisi operasional menurui Tuckman (1978), yaitu:

1. Definisi operasional tipe A yaitu, definisi operasional yang dirumuskan


Konstruk berdasarkan cara agar variabel yang didefiniskan terjadi.

2. Definisi operasional tipe B yaitu, definisi operasional yang dirumuskan


dengan berdasarkan cara kerja variabel yang di definisikan.
Variabel
3. Definisi operasional tipe c yaitu, definisi operasional yang dirumuskan
berdasarkan karakteristik karakteristik statisnya yang menyusun variabel
Gbr. Proses
yang di definisikan.
mengoperasikan
teori menajadi
variabel

Anda mungkin juga menyukai