Anda di halaman 1dari 36

KETENTUAN UMUM FARMAKOPE

INDONESIA DAN ATURAN


PENULISAN RESEP

By
Tim Farmasetika Dasar

1
QS Annisa ayat 58 TENTANG Bersikap
Amanah

2
Sub CPMK

Mampu menyebutkan ketentuan-ketentuan umum


Farmakope Indonesiadan mampu menerangkan
ketentuan dan aturan penulisan resep, pembuatan kopi
resep dan bahasa-bahasa larin pada resep (C2, A2)

3
Farmakope
• Buku resmi (ditetapkan secara hukum) sebagai standar mutu
sesuai dengan UU RI Nomor 36 thn 2009 ttng kesehatan bahwa
sediaan farmasi yang berupa obat dan bahan baku obat harus
memenuhi syarat FI atau buku standar lain (pasal 105 ayat 1)
– FI I = 1962
– FI II = 1972
– FI III = 1979
– FI IV = 1995
– FI V = 2014
– FI VI = 2020
• Terdiri dari ketentuan umum, sediaan umum, monografi (bahan
dan sediaan) dan lampiran
• Disusun oleh negara masing-2 (sesuai perkembangan kondisi
alam dan IPTEK) ≈ FDA, WHO

4
• Ketentuan umum
• Sediaan umum
• Monografi
– Bahan resmi :
bahan aktif obat,
bahan tambahan
– Sediaan resmi :
sediaan obat jadi,
½ jadi
• Lampiran

5
FI; ketentuan umum
• Etanol; kadar atau persentase kemurnian (100%)
• Air; pengujian dan penetapan kadar (air yang
dimurnikan ≈ aquadest)
• Bahan tambahan; bahan dasar dan pelengkap
(penyalut, pewarna, penyedap, pembawa, dll)
utk meningkatkan stabilitas, manfaat,
penampilan sediaan
• Tangas uap dan tangas air
• Indikator, bobot jenis, suhu (suhu kamar
terkendali, dingin, lemari pendingin & pembeku,
suhu sejuk, suhu kamar, hangat & panas).

6
Kelarutan
adalah
Jumlah terlarutnya 1 bagian bobot zat
padat atau 1 bagian volume zat cair
dalam volume tertentu pada suhu 20⁰C.

7
FI; ketentuan umum
• Istilah kelarutan
sangat mudah larut <1
mudah larut 1-10
larut 10-30
agak sukar larut 30-100
sukar larut 100-1.000
sangat sukar larut 1.000-10.000
praktis tidak larut > 10.000

8
FI; ketentuan umum
• Wadah
Suatu tempat penyimpanan bahan yang berhubungan langsung atau tidak
langsung dengan bahan
 kemasan tersegel
Wadah tidak tembus cahaya (“terlindung dari cahaya”)
Wadah tertutup baik
Wadah tertutup rapat
Wadah tertutup kedap
Wadah satuan tunggal
Wadah dosis tunggal
Wadah dosis satuan
Wadah satuan ganda
wadah dosis ganda

9
FI; ketentuan umum
• Suhu dan penyimpanan
– Lemari pembeku : -20 °C sd -10 °C
– Dingin : < 8 °C, lemari pendingin : 2 °C sd 8 °C
– Sejuk : 8 °C sd 15 °C
– Suhu ruang dingin terkendali : 2 °C sd 8 °C
– Suhu ruang : < 30 °C
– Suhu ruang terkendali : 20 °C sd 25 °C
– Hangat : 30 °C sd 40 °C
– Panas berlebih : >40 °C

10
Waktu kadaluwarsa
• Menunjukkan jangka waktu bahan
memenuhi persyaratan monografi pada
kondisi penyimpanan yang telah ditetapkan
• Memberikan batasan waktu obat dapat
diracik atau digunakan
• Jika waktu kadaluwarsa dinyatakan dengan
bulan dan tahun, maka waktu
kadaluwarsanya adalah hari terakhir
dibulan tsb

11
FI; ketentuan umum
Kadar larutan:
1. Lar volumetri
Molalitas (m); gram/1 kg
Molaritas (M); gram/1 liter
Normalitas (N); bobot ekivalen/1 liter
2. Persen
% b/b; gram/100 g larutan/campuran (utk
bhn padat, setengah padat)
% b/v; gram/100 mL larutan (utk larutan, susp pdt,
atau gas dlm cairan)
% v/v; mL/100 mL larutan (utk cairan dlm cairan)

12
Monografi

13
• Contoh Perhitungan Kelarutan
• Berapa ml air yang dibutuhkan untuk melarutkan amonium chloride
100mg/5ml dalam 60ml sediaan sirup.
Diketahui kelarutan ammonium chloride dalam FI adalah mudah
larut dalam air. Bj sediaan dianggap 1g/ml
• Jawab:
• Amonium chloride yg dibutuhkan dalam sirup= 100mg/5ml x 60 ml
= 1200mg=1,2g
Kelarutannya Mudah larut dalam air lihat di FI (1-10)
• Jadi 1,2g x (1-10)g = 1,2-12 g=1,2-12 ml

14
Dosis (FI III)

15
16
Resep & Pelayanan
Resep

17
Resep
• Pengertian : Permintaan tertulis dari dokter
atau dokter gigi, kepada Apoteker baik
dalam bentuk paper maupun electronic untuk
menyediakan dan menyerahkan obat bagi
pasiensesuai peraturan yang berlaku
• dr.umum/spesialis : tdk ada
pembatasan jenis obat yang diberikan
• drg. : jenis obat gigi

18
RESEP RASIONAL : penulisan Resep dgn memperhatikan
beberapa aspek ilmu dan menggunakan falsafah sbb; obat yang
tepat, dosis tepat, bentuk sediaan yang tepat, waktu tepat,
penderita yang tepat

RESEP IRASIONAL :
• Memberikan “shotgun presription”; permintaan obat lbh
banyak pd satu R/utk indikasi yg sama (polifarmasi)
• Pemberian obat dlm jumlah yg banyak, kecuali utk penyakit yg
kronis
• Pemberian antibiotika yg tdk sesuai dengan aturan pemakaian
( minimal 5-6 hari dan hrs dihabiskan)

19
Ketentuan Resep
• Ditulis dikertas Resep menggunakan tinta yang jelas
terbaca sekarang bisa menggunakan resep online
sesuai kebijakan masing-masing RS
• Penulisan dalam bahasa latin (merupakan bahasa
baku untuk kedokteran dan farmasi dan berlaku
internasional)
• Resep yang mengandung Narkotika ditulis terpisah,
tdk boleh ada pengulangan (iter), identitas pasien
jelas tdk boleh m.i,tdk boleh ditulis suc
• Prioritas pelayanan resep dgn memperhatikan tanda
yg ditulis di bagian kanan atas Resep; cito, urgent
(pelayanan segera) , PIM (berbahaya bila ditunda)
• Jika permintaan obat lebih dari satu R/ dilembar
Resep yang sama, maka penulisan dipisahkan dgn
tanda # dan tiap R/ diparaf oleh dokter
20
Pelayanan Resep
• Apotek Rumah Sakit
- hanya melayani resep dari dokter RS yg bersangkutan
- kertas Resep hrs mencamtumkan dgn jelas identitas RS
serta bagian pelayanan fungsionalnya ( peny.dalam,
bedah, THT, mata, dll berikut identitas dokter penulis R/)
- kertas resep pribadi dokter (tempat praktek selain RS)
tdk bisa dilayani
• Apotek Umum
- apotek swasta dan melayani semua resep dokter
(praktek luar maupun RS)
- melayani penjualan obat bebas, obat bebas terbatas

21
Kaedah Penulisan resep
• Penulisan satuan; ≠ gr. ; g (gram), mg (miligram)
• Penulisan angka desimal dihindari (10 mg bukan
0,01)
• Penulisan nama obat harus jelas
• Kekuatan dan jumlah obat ditulis jelas; terutama jika
satu obat punya 2 kekuatan
• (mis. Tab.Valium 2 mg, 5 mg atau 10 mg)
• Aturan pakai dan jumlah obat ditulis dlm angka
romawi
• Dosis dihitung dengan tepat dan diperhitungkan
faktor individual pasien
• Perhatian terhadap hal-hal khusus yang harus
diberitahukan pada pasien

22
Penulisan Obat pada Resep :
- Nama resmi obat (sesuai Farmakope dan
buku resmi lainnya; Acidum
acetylosalicylicum
- Nama generik obat, atau yang umum
dipakai (INN/International Non-propietory
Name; Acetosal, Chloramphenicol
- Merk dagang obat (sesuai nama dari
industri); Aspirin (Bayer), Kemicetin
(Carlo Erba), dll
23
Susunan Penulisan Obat Pada
Resep
1. Remedium cardinale (senyawa utama dlm obat )
2. Remedium adjuvants (bahan penunjang obat utama)
3. Constituent/exipiens (bahan tambahan sebagai pengisi
atau pemebri bentuk sediaan akhir dan meningkatkan
volume obat); laktosa , amilum, talk, aquadest, vaselin
4. Corrigensia (bahan tambahan utk memperbaiki rasa,
warna dan aroma obat utama)
a. corigens saporis (rasa); sirup simplek, aqua mentha
pip
b. corigens odoris (aroma); oleum rosarum,
ol.menth.pip
c. corigens coloris (warna); karamel, karmin, yellow

24
Pengkajian resep
Kajian kesesuaian
Kajian adm Pertimbangan klinis
farmasetika
1. Nama pasien, 1. Bentuk&kekuatan 1. Ketepatan indikasi
umur, jenis sediaan & dosis obat
kelamin & berat 2. Stabilitas 2. Aturan, cara dan
badan 3. Kompatibilitas lama penggunaan
2. Nama dr, No. obat
SIP, alamat, No. 3. Duplikasi& atau
Telp & paraf polifarmasi
3. Tgl penulisan 4. Rx obat yg tidak
resep diinginkan
5. Kontraindikasi
6. interaksi
Apt harus menghubu
ngi dr. Penulis
resep 25
26
Dispensing
• Menyiapkan obat sesuai dengan
permintaan resep
• Melakukan peracikan obat bila diperlukan
• Memberikan etiket, minimal :
– Warna putih : untuk obat dalam / oral
– Warna biru : obat luar dan suntik
– Menempelkan label “kocok dahulu” pd
sediaan suspensi & emulsi
• Memasukkan obat ke dalam wadah
27
• Sebelum obat diserahkan, periksa
kembali kesuaian antara resep dgn
etiket
• Menyerahkan obat disertai dengan PIO
(cara penggunaan, makmin yg harus
dihindari, ES, & cara penyimpanan)
• Membuat salinan resep (bila diperlukan)

28
Penerapan bahasa latin dalam resep
• Aturan pakai • Tempat yg sakit
– Omni hora cochlear (o.h.c): tiap – Pone aurem(pon.aur)
jam 1 sdm
dibelakang telinga
– Omni bihora cochlear (o.b.h.c): tiap
2 jam 1 sdm – Ad nucham (ad nuch)
– Post coenam (p.c): sesudah makan ditengkuk
– Ante coenam (a.c): sebelum makan
– Durante coenum (d.c):pd waktu
makan
– Mane (m):pagi2
• Pemberian obat
– Ante meridiem (a.merid):sebelum – In manum medici (i.m.m):
tengah hari diserahkan dr
– Mane et vesvere (m.et.ves):pagi & – Dain duplo (d.i.dulp): berikan 2
sore x
– Ante nocte (a.n):sebelum – Iteratur ter : diulang 3 x
tidur/malam

29
Salinan Resep (apograph)
• Perlakuan sama dengan kertas resep asli dan memuat informasi
apotek meliputi; nama dan alamat, nama dan SIPA (Apoteker
Pengelola Apotek), paraf APA, No dan tgl pembuatan R/, tanda det
(detur) utk obat yg telah diserahkan atau nedet utk obat yg belum
diserahkan

• Dapat diberikan atas permintaan dokter (ada tanda “iter”


(pengulangan) dikertas resep asli) dan penderita

• Salinan resep hanya boleh diperlihatkan kepada dokter penulis


resep, pasien bersangkutan, apoteker dan petugas kesehatan yang
berwenang

30
31
Pengelolaan Resep
• Resep yang telah dikerjakan disimpan
sesuai urutan No. dan tanggal pembuatan
• Resep mengandung Narkotika dipisahkan
dan digaris bawahi (warna merah)
• Resep disimpan selama ± 5 tahun, setelah
itu dpt dimusnahkan (dibakar atau cara
lain yang sesuai)
• Pemusnahan Resep diatur menurut
ketentuan yang berlaku
32
Pengadaan, pengeloaan & penyerahan obat
- Diperoleh dari Pabrik Farmasi – PBF - apotek
lain/distributor yang sah
- Memenuhi standar sesuai ketentuan Farmakope dan
buku resmi lainnya
- Pemesanan berdasrkan Surat Pesanan yang diketahui
dan ditanda tangan APA
- Penyimpanan dan penyaluran diatur secara
administrasi

33
Penyimpanan Obat

• Dalam wadah yang sesuai dengan etiket dan label jelas


• Kondisi ruang penyimpanan diatur untuk mencegah
kerusakan obat karena udara, suhu, cahaya/ sinar
• Obat yang berbahaya/toksik disimpan dalam lemari
terkunci; narkotika
• Waktu kadaluwarsa obat dicantumkan pada wadah

34
• TUGAS
• Lakukan pemeriksaan kelengkapan resep dan buatlah
kopi resep dari resep berikut!

35
• Terimakasih 

36

Anda mungkin juga menyukai