Anda di halaman 1dari 37

SISTEM KERJA

AIR CONDITIONER
SEJARAH PENEMUAN AC
Awal dari AC (air Conditioner ) sudah dimulai sejak jaman Romawi yaitu dengan membuat
penampung air yang mengalir di dalam dinding rumah sehingga menurunkan suhu ruangan , tetapi
saat itu hanya orang tertentu saja yang bisa karena biaya membangunnya sangatlah mahal karena
membutuhkan air dan juga bangunan yang tidak biasa.
Hanya para raja dan orang kaya saja yang dapat membangunnya.

Baru kemudian pada tahun 1820 ilmuwan Inggris bernama Michael Faraday menemukan cara baru
mendinginkan udara dengan menggunakan Gas Amonia dan pada tahun 1842 seorang dokter
menemukan cara mendinginkan ruangan dirumah sakit Apalachicola yang berada di Florida Ameika
Serikat. Dr.Jhon Gorrie adalah yang menemukannya dan ini adalah cikal bakal dari tehnologi AC (air
conditioner) tetapi sayangnya sebelum sempurna beliau sudah meninggal pada tahun 1855.

Willis Haviland Carrier seorang Insinyur dari New York Amerika menyempurnakan penemuan dari
Dr.Jhon Gorrie tetapi AC ini digunakan bukan untuk kepentingan atau kenyamanan manusia
melainkan untuk keperluan percetakan dan industri lainnya.
Penggunaan AC untuk perumahan baru dikembangkan pada tahun 1927 dan pertama dipakai disbuah
rumah di Mineapolis, Minnesota.
Saat ini AC sudah digunakan disemua sektor, tidak hanya industri saja tetapi juga sudah di
perkantoran dan perumahan dengan berbagai macam bentuk dari mulai yang besar hingga yang
kecil.semuanya masih berfungsi sama yaitu untuk mendinginkan suhu ruangan agar orang merasa
nyaman.
 
Jika musim panas tiba, biasanya kita selalu akrab dengan yang namanya kipas angin atau juga
AC (Air Conditioner).
Sebab, kesejukan yang ditimbulkan oleh hawa kipas dan AC memang dibutuhkan untuk
meredam hawa panas yang kadang sangat menyiksa.
Karena itu, berterima kasihlah kepada John Gorrie yang mencetuskan ide pembuatan AC.
Sebab, dengan hawa AC yang sejuk itu, kita tak perlu merasakan penderitaan karena hawa panas
yang kadang membuat tubuh serasa lengket akibat keringat yang menetes.
Tapi, tahukah Anda jika John menciptakan AC karena terinspirasi oleh kepeduliannya terhadap
orang sakit?.

Alkisah, John sebenarnya adalah seorang dokter berwarga negara Amerika Serikat.
Gagasannya membuat mesin pendingin berawal dari banyaknya pasien yang menderita malaria
atau penyakin lain dengan gejala demam tinggi.
Ketika itu udara terasa panas sehingga membuat pasien tidak nyaman.
Maka, pria kelahiran Charleston, California Selatan, 3 Oktober 1802 ini memutar otak bagaimana
caranya agar suhu tubuh para pasien bisa turun..
Setelah melihat kipas angin yang ada di depannya, ia menemukan ide.
Ia memasang bongkahan es batu di depan kipas, sehingga hawa dingin es bisa tersebar oleh
tiupan angin dari kipas.
Tercetus pada ide itu, maka John berniat menyeriusi pembuatan mesin pendingin (AC).
Maka, pada tahun 1844, pria lulusan kedokteran dan ilmu bedah di kota New York ini
merancang dan mengembangkan mesin eksperimen pembuat es.
Mesin ciptaannya didasarkan pada hukum fisika bahwa panas selalu mengalir dari gas
atau cairan yang lebih panas menuju gas atau cairan yang lebih dingin.
Mesin tersebut bekerja dengan cara memadatkan gas (kompres) sehingga menjadi panas,
kemudian gas tersebut dialirkan ke koil-koil untuk diturunkan tekanannya (dekompres).
Alhasil, udara menjadi dingin.

Untuk mengembangkan penemuannya, pada tahun 1845, Gorrie memutuskan untuk


berhenti praktik sebagai dokter.
Enam tahun berikutnya, ia berhasil menerima hak paten yang merupakan hak paten
pertama yang dikeluarkan untuk sebuah mesin pendingin.
Inilah awalnya ditemukan mesin pendingin yang kini dikenal dengan istilah Air
Conditioner
Prinsip Kerja Air Conditioner
Pernah berada didalam ruangan dengan kondisi nyaman,
sejuk, dan agak-agak dingin sedikit…? Tentu saja pernah jika
berada di Bank, Rumah Sakit Swasta, dll. Namun setelah
keluar dari ruangan, suasananya jelas sangat berbeda bukan..
Tentu ini semua tidak terlepas dari peranan yang namanya Air
Conditioner (AC). Air Conditioner (AC)
merupakan sebuah alat yang digunakan untuk pengkondisian
udara didalam ruangan. Kok pengkondisian udara? Tetapi
apakah Anda mengetahui prinsip kerja AC itu sendiri? Berikut
adalah prinsip kerja Air Conditioner (AC) yang sebenarnya
punya prinsip sama dengan Lemari Es yang Anda punya di
rumah.Alat pada AC itu terdiri dari pompa compressor,
evaporator, penukar panas, dan katup pemuaian dan prinsip
kerja siklus pendinginan udara dapat dilihat pada gambar.
SIKLUS REFRIGERASI
1. Udara di dalam ruangan dihisap oleh kipas sentrifugal yang ada dalam evaporator dan udara bersentuhan dengan
pipa coil yang berisi cairan refrigerant. Dalam hal ini refrigerant akan menyerap panas udara sehingga udara menjadi
dingin dan refrigerant akan menguap dan dikumpulkan dalam penampung uap.
2. Tekanan uap yang berasal dari evaporator disirkulasikan menuju kondensor, selama proses kompresi berlangsung,
temperatur dan tekanan uap refrigerant menjadi naik dan ditekan masuk ke dalam kondensor.
3. Untuk menurunkan tekanan cairan refrigerant yang bertekanan tinggi digunakan katup ekspansi untuk mengatur
laju aliran refrigerant yang masuk dalam evaporator.
4. Pada saat udara keluar dari condensor udara menjadi panas. Uap refrigerant memberikan panas kepada udara
pendingin dalam condensor menjadi embun pada pipa kapiler. Dalam mengeluarkan panas pada condensor, dibantu
oleh kipas propeller.
5. Pada sirkulasi udara dingin terus-menerus dalam ruangan, maka perlu adanya thermostat untuk mengatur suhu
dalam ruangan atau sesuai dengan keinginan.
6. Udara dalam ruang menjadi lebih dingin dibanding diluar ruangan sebab udara di dalam ruangan dihisap oleh
sentrifugal yang terdapat pada evaporator kemudian terjadi udara bersentuhan dengan pipa/coill evaporator yang
didalamnya terdapat gas pendingin (freon). Di sini terjadi perpindahan panas sehingga suhu udara dalam ruangan
relatif dingin dari sebelumnya.
7. Suhu di luar ruangan lebih panas dibanding di dalam ruangan, sebab udara yang di dalam ruangan yang dihisap
oleh kipas sentrifugal dan bersentuhan dengan evaporator, serta dibantu dengan komponen AC lainnya, kemudian
udara dalam ruangan dikeluarkan oleh kipas udara kondensor. Dalam hal ini udara di luar ruangan dapat dihisap
oleh kipas sentrifugal dan masuknya udara melalui kisi-kisi yang terdapat pada AC.
8. Gas refrigerant bersuhu tinggi saat akhir kompresi di condensor dengan mudah dicairkan dengan udara pendingin
pada sistem air cooled atau uap refrigerant menyerap panas udara pendingin dalam condensor sehingga mengembun
dan menjadi cairan di luar pipa evaporator.
9. Karena air atau udara pendingin menyerap panas dari refrigerant, maka air atau udara tersebut menjadi panas pada
waktu keluar dari kondensor. Uap refrigerant yang sudah menjadi cair ini, kemudian dialirkan ke dalam pipa
evaporator melalui katup ekspansi. Kejadian ini akan berulang kembali seperti di atas.
Dan sebagai cairan yang bersifat sebagai penghantar dari kalor yang terdapat pada udara adalah freon
(diantaranya CCl2F2). Pada gambar diatas di sebelah kiri mengandung freon yang bersuhu rendah dan tekanan
rendah sedangkan sisi kanan mengandung suhu yang tinggi dan tekanan tinggi.
Jadi intinya prinsip pendinginan udara pada AC melibatkan siklus refrigerasi, yakni udara didinginkan oleh
Kompresor
Kompresor adalah alat untuk memompa bahan pendingin (refrigeran) agar tetap bersirkulasi di dalam
sistem. Fungsi dari kompresor adalah untuk menaikan tekanan dari uap refrigeran sehingga tekanan pada
kondensor lebih tinggi dari evaporator yang menyebabkan kenaikan temperatur dari refrigeran. Kompresor
dirancang dan diproduksi untuk dapat dipakai dalam jangka waktu yang lama, karena kompresor merupakan
jantung utama dari sistem refrigerasi kompresi uap dan juga kapasitas refrigerasi. Suatu mesin refrigerasi
tergantung pada kemampuan kompresor untuk memenuhi jumlah gas refrigeran yang perlu disirkulasikan.
Kompresor berfungsi untuk menghisap uap refrigeran yang berasal dari evaporator dan menekannya ke
kondenser sehingga tekanan dan temperaturnya akan meningkat ke suatu titik dimana uap akan mengembun
pada temperatur media pengembun.
Berdasarkan cara kompresi, ada lima jenis kompresor yang biasa digunakan pada sistem refrigerasi
kompresi uap, yaitu:
1. Kompresor Torak (Reciprocating Compressor)
2. Kompresor Rotari (Rotary Compressor)
3. Kompresor Sentrifugal (Centrifugal Compressor)
4. Kompresor Screw
5. Kompresor Scroll
Sedangkan berdasarkan konstruksinya, ada tiga jenis kompresor yang biasa digunakan pada system
refrigerasi kompresi uap, yaitu:
1. Kompresor Hermetik
2. Kompresor SemiHermetik
3. Kompresor Open Type
Macam-macam Compressor AC
Berdasarkan konstruksinya, berikut macam-macam
compressor yang umumnya digunakan di peralatan
mesin pendingin AC.
Reciprocating
Yaitu menggunakan piston yang bergerak maju mundur
untuk melakukan kompressi.

  
Rotary
Yaitu menggunakan piston yang berputar eksentrik,
menggunakan blade yang berputar sebagai pembatas antara sisi
hisap dengan sisi tekan.

Centrifugal
Yaitu tekanan hasil kompressi yang terjadi akibat adanya gaya
sentrifugal.
Kondensor
Kondenser berfungsi sebagai untuk membuang kalor ke
lingkungan, sehingga uap refrigeran akan mengembun dan
berubah fasa dari uap ke cair. Sebelum masuk ke kondenser
refrigeran berupa uap yang bertemperatur dan bertekanan
tinggi, sedangkan setelah keluar dari kondenser refrigeran
berupa cairan jenuh yang bertemperatur lebih rendah dan
bertekanan sama (tinggi) seperti sebelum masuk ke
kondenser.
Screw
Compressor jenis screw memiliki dua buah rotor
yang terdiri dari male dan female, tekanan hasil
kompressi terjadi ketika gas melewati rotor male dan
female sehingga tertekan.

Scroll
Tekanan hasil kompressi terjadi ketika gas memasuki
scroll yang berputar dan terjepit scroll lainnya.
Berdasarkan jenis media pendingin yang digunakan kondenser dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:
a) Kondensor berpendingin air (water cooled condenser).  
Kondensor berpendingin air dapat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu:
1) Kondensor yang air pendinginnya langsung dibuang.
2) Kondensor yang air pendinginnya disirkulasikan kembali.
Sesuai dengan namanya, kondensor yang air pendinginnya langsung dibuang, maka air yang berasal dari suplai air
dilewatkan ke kondensor akan langsung dibuang atau ditampung di suatu tempat dan tidak digunakan kembali.
Sedangkan kondensor yang air pendinginnya digunakan kembali, maka air yang keluar dari kondensor dilewatkan
melalui menara pendingin (cooling tower) agar temperaturnya turun. Selanjutnya air dialirkan kembali ke dalam
kondensor, demikian seterusnya secara berulang - ulang.

b) Kondensor berpendingin udara (air cooled condenser).


 
Ada dua metoda mengalirkan udara pada jenis ini, yaitu konveksi alamiah dan konveksi paksa dengan bantuan kipas.
Konveksi secara alamiah mempunyai laju aliran udara yang melewati kondenser sangat rendah, karena hanya
mengandalkan kecepatan angin yang terjadi pada saat itu. Oleh karena itu kondensor jenis ini hanya cocok untuk unit-
unit yang kecil seperti kulkas, freezer untuk keperluan rumah tangga, dll. Kondensor berpendingin udara yang
menggunakan bantuan kipas dalam mensirkulasikan media pendinginannya dikenal sebagai kondensor berpendingin
udara konveksi paksa. Secara garis besar, jenis kondensor dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
1) Kondensor yang kipasnya dioperasikan dengan pengatur jarak jauh (remote control).
2) Kondensor yang kipasnya dirakit bersama-sama dengan unit kompresor atau condensing unit. Kapasitasnya
kondensor jenis ini biasanya cocok untuk beban mulai < 1kW s/d 500 kW, bahkan kadang dapat lebih dari 500 kW.
 
c) Kondensor evaporatif (evaporative condenser)
 
Kondensor evaporatif pada dasarnya adalah kombinasi antara kondensor dengan menara pendingin yang dirakit
menjadi satu unit atau kondensor yang menggunakan udara dan air sebagai media pendinginnya
EVAPORATOR
Evaporasi:
Refrigerant dirubah dari cairan ke gas dalam evaporator. Cairan refrigerant dikabutkan oleh
hisapannya sendiri dimana saat proses evaporasi panas latent dibutuhkan dari udara disekitar
evaporator.
Udara melepaskan panas untuk didinginkan, dan dialirkan ke dalam ruang dalam kendaraan
oleh cooling fan; sambil menurunkan temperatur ruangan itu. Cairan refrigerant itu
disalurkan dari expansion valve di dalam evaporator kemudian sekaligus menjadi uap
refrigerant, dan perubahan itu terjadi berulang kali dari kondisi cair ke gas.
Tekanan dan temperatur dalam perubahan itu selalu berkaitan, jika tekanan di-set maka
temperatur juga akan di-set. Untuk pengabutan yang dilakukan saat temperatur lebih rendah
dari perubahan itu (Cair -> Gas) dalam kondisi seperti diatas, tekanan dalam evaporator juga
harus dibuat tetap rendah. Karena itu, gas dari refrigerant yang dikabutkan haruslah
dikurangi secara kontinyu keluar evaporator oleh hisapan compressor.
KATUP EKSPANSI
Katup ekspansi, merupakan komponen terpenting dari sistem. Ini dirancang untuk
mengontrol aliran cairan pendingin melalui katup orifice yang merubah wujud
cairan menjadi uap ketika zat pendingin meninggalkan katup pemuaian dan
memasuki evaporator/pendingin Pada AC Split di gunakan pipa Kapiler sebagai
katup ekspansi,Fungsi dari pipa kapiler adalah sebagai pengontrol cairan refrigerant
di sistem. untuk menurunkan tekanan dan mengatur jumlah cairan refrigerant yang
mengalir. Untuk diameter dan panjang dari pipa kapiler tergantung dari kapasitas
mesin pendinginnya. Pada umumnya pengontrol refrigerant pada domestik
refrigerator adalah pipa kapiler. Penggunaan pipa kapiler pada mesin pendingin
akan mempermudah pada waktu start karena dengan mempergunakan pipa kapiler
pada saat sistem tidak bekerja tekanan pada kondensor dan evaporator cenderung
sama. Hal ini berarti meringankan tugas kompresor pada waktu start.
Selain pipa kapiler banyak pula ditemukan mesin pendingin yang menggunakan
ekspansi. Ekspansi berfungsi sama dengan pipa kapiler yaitu menurunkan tekanan
cairan refrigeran dan mengatur jumlah cairan refrigerant yang mengalir dalam unit
sistem pendingin.
Ada 3 macam jenis katup ekspansi :
1. Katup ekspansi otomatis (Electronic Expansion Valve)
2. Katup ekspansi thermo Electris(Thermal Expansion Valve)
3. Katup Ekspansi Thermo Statis
KATUP EKSPANSI
Tekanan cairan refrigerant diturunkan oleh expansion valve. Hal itu disebut proses
ekspansi, dimana gas bertekanan itu dikabutkan dengan mudah dalam evaporator
sehingga refrigerant menjadi gas, dan expansion valve ini mengatur aliran cairan
refrigerant sambil menurunkan tekanannya.
Cairan refrigerant yang dikabutkan ini dalam evaporator di-set oleh tingkat
pendinginan yang harus dilakukan dibawah temperatur pengabutan. Untuk itu, penting
untuk mengontrol jumlah refrigerant yang dibutuhkan dengan melakukan pengecekan
yang benar.
THERMOSTAT

Thermostat pada air conditioner beroperasi


dengan menggunakan lempeng bimetal yang
peka terhadap perubahan suhu ruangan.
Lempeng ini terbuat dari 2 metal yang
memiliki koefisien pemuaian yang berbeda.
Ketika temperatur naik, metal terluar memuai
lebih dahulu, sehingga lempeng membengkok
dan akhirnya menyentuh sirkuit listrik yang
menyebabkan motor AC aktif.
REFRIGERANT ATAU FREON
Refrigerant pada air conditioner merupakan media yang sudah cukup lama digunakan, berfungsi
untuk memindahkan panas dari satu tempat ke tempat lain. Jenis-jenis refrigerant termasuk
Ammonia, Sulfur Dioksida, Hidrokarbon seperti methane, methyl klorida, methylene klorida, HFC
seperti R11 (umum digunakan pada refrigerator dan air conditioner) dan R22. Karena kesadaran
bahwa HFC turut berperan dalam kerusakan lapisan ozon, maka penggunaan R11 dan R22
selanjutnya dialihkan ke R-401A, R-134A, R-407C.  
Ammonia adalah refrigerant yang paling umum diketahui. Ammonia dapat menghasilkan
pendinginan dengan mekanisme yang cukup simpel. Penguapan Ammonia bersifat mudah terbakar,
meledak dan beracun. Ammonia lebih ringan daripada udara.
Sulfur Dioksida (SO2) sudah tidak digunakan dan susah ditemukan penggunaannya kecuali di
peralatan pendingin yang sudah tua. SO2 tidak mudah terbakar atau meledak namun bersifat korosif.
Hydrocarbons seperti methane CH4, isobutane C4H10, dan propane C3H8 sering digunakan
sebagai bahan bakar dan biasa dijual dalam kemasan kaleng. Methyl klorida CH3Cl juga biasa
digunakan sebagaimana CH2Cl2.
Freon dan Genetron: para ahli kimia juga telah mencoba menggunakan carbon tetraklorida CCl4
sebagai refrigerant dengan menambahkan dua atom chlorine untuk memproduksi CCl2F2 yang
kemudian dikenal dengan keluarga “R”, yaitu R11 dan R22. Inilah yang sering dimaksud dengan
Freon AC.
Refrigerant HFC atau “CFC” tidak bersifat mudah terbakar, tidak beracun pada manusia dan
secara luas digunakan sampai kemudian diketahui efek buruknya di atmosfer.
Air sebagai refrigerant masih digunakan terus sampai sekarang sebagai media pemindah panas
pada sistem air conditioner yang menggunakan cooling tower yang mana bekerja efektif dimana
kelembaban lingkungan cukup rendah untuk menghasilkan tingkat penguapan yang bagus. Sistem
KOMPONEN PENDUKUNG AC
1. Strainer Atau Saringan
Strainer atau saringan berfungsi menyaring kotoran yang terbawa oleh refrigeran di dalam sistem AC, Kotoran
yang lolos dari saringan karena strainer rusak dapat menyebabkan penyumbatan pipa kapiler. Akibatnya,
sirkulasi refrigeran menjadi terganggung. biasanya, kotoran yang menjadi penyumbat sistem pendingn, seperti
karat dan serpihan logam.
2. Accumulator
Accumulator berfungsi sebagai penampung sementara refrigeran cair bertemperatur rendah dan campuran
minyak pelumas evaporator. Selain itu, accumulator berfungsi mengatur sirkulasi aliran bahan refrigeran agar bisa
keluar-masuk melalui saluran isap kompresor. Untuk mencegah agar refrigeran cair tidak mengalir ke kompresor,
accumulator mengkondisikan wujud refrigeran tetap dalam wujud gas. Sebab, ketika wujud refrigeran berbentuk
gas akan lebih mudah masuk ke dalam kompresor dan tidak merusak bagian dalam kompresor.
3. Minyak Pelumas Kompresor
Minyak pelumas atau oli kompresor pada sistem AC berguna untuk melumasi bagian-bagian kompresor agar
tidak cepat aus karena gesekan. Selain itu, minyak pelumas berfungsi meredam panas di bagian-bagian
kompresor. Sebagian kecil dari oli kompresor bercampur dengan refrigeran, kemudian ikut bersirkulasi di dalam
sistem pendingin melewati kondensor dan evaporator. Oleh sebab itu, oli kompresor harus memiliki persyaratan
khusus, yaitu bersifat melumasi, tahan terhadap temperatur kompresor yang tinggi, memiliki titik beku yang
renndah, dan tidak menimbulkan efek negatif pada sifat refrigeran serta komponen AC yang dilewatinya.
4. Kipas ( Fan atau Blower )
Pada komponen AC, Blower terletak di bagian indoor yang berfungsi menghembuskan udara dingin yang di
hasilkan evaporator. Fan atau kipas terletak pada bagian outdoor
yang berfungsi mendinginkan refrigeran pada kondensor serta untuk membantu pelepasan panas pada
kondensor
KOMPONEN PENDUKUNG AC
Kapasitor
Kapasitor merupakan alat elektronik yang berfungsi sebagai penyimpanan muatan listrik sementara.
Dikatakan sementara, kapasitor akan melepaskan semua muatan listrik yang terkandung secara tiba-tiba dalam
waktu yang sangat singkat. Besarnya muatan yang bisa ditampung tergantung dari kapasitas kapasitor. Satuan
dari kapasitas kapasitor adalah Farad (F). Biasanya, Kapasitor difungsikan sebagai penggerak kompresor
pertama kali atau starting kapasitor. Dengan bantuan starting kapasitor, hanya dibutuhkan waktu sepersekian
detik atau sangat singkat untuk membuat motor kompresor berputar pada kecepatan penuh. Lama atau
singkatnya waktu yang dibutuhkan tergantung dari jumlah muatan listrik yang tersimpan pada kapasitor.
Setelah motor kompresor mencapai putaran penuh, secara otomatis hubungan listrik pada kapasitor akan
dilepas, dan digantikan dengan hubungan langsung dari PLN. Kapasitor akan mengisi kembali muatan dan
akan digunakan kembali sewaktu-waktu pada saat menyalakn kompresor lagi. Pada unit AC, biasanya terdapat
dua starting kapasitor, yaitu sebagai penggerak kompresor dan motor kipas (fan). pada kompresor AC
bertenaga 0.5 – 2 PK memiliki start kapasitor berukuran 15-50 nF. Pada motor kipas (fan indoor atau outdoor)
memiliki start kapasitor berukuran
TROUBLESHOOTING
Gangguan Pada Siklus Refrigeran
Refrigeran yang dipakai pada unit refrigerasi dan AC berfungsi sebagai media penukar kalor.
Efek pendinginan yang diperoleh tergantung dari jumlah isi refrigeran yang ada di dalam
sistemnya, setting, dan kondisi saluran yang dilewatinya serta kondisi sekitarnya.
1. Over Charge

Gejala yang dapat ditimbulkan :


* Tekanan discharge dan tekanan suction di atas normal.
* Pada saluran suction timbul bunga es.
* Efek pendinginan kurang.
2. Under Charge

Gejala yang dapat ditimbulkan :


* Tekanan discharge dan tekanan suction di bawah normal.
* Kompressor bekerja terus menerus dan arus motor kompressor di bawah normal.
* Efek pendinginan kurang.

3. Bocor atau Leaking

Gejala yang ditimbulkan hampir sama dengan under charge. Untuk membedakannya perlu
TROUBLESHOOTING
4. Buntu atau Kotor (tersumbat)

Saluran yang rawan buntu atau tersumbat oleh endapan lumpur/kerak adalah : katup ekspansi dan filter.
Gejala yang timbul : tekanan suction cenderung vacuum, walaupun refrigeran charge terus ditambah.
5. Under Condensing

Bila tekanan discharge di atas normal, maka dapat disebabkan karena kondensernya kotor atau kurang
pendinginan.
Untuk mengatasi ini maka dapat dilakukan sebagai berikut :
* Membersihkan kondenser (cleaning).
* Meningkatkan efek pendinginan kondenser dengan jalan :
- Menaikkan putaran fan kondenser (bila ada).
- Meningkatkan volume air pendingin kondenser (water cooled).
6. Over Condensing

Bila tekanan discharge di bawah normal, maka dapat disebabkan oleh suhu lingkungan mendadak turun atau
efek pendinginan kondenser yang terlalu besar, yaitu volume air pendingin terlalu besar (pada water cooled
kondenser).
Untuk mengatasinya maka perlu mengatur efek pendinginan kondenser yaitu dengan mengatur kecepatan fan
dan mengatur volume air pendingin.

7. Bunga Es di Evaporator (Frost)

Biasanya evaporator telah dilengkapi degan sistem pencairan bunga es (sistem defrost) yang menumpuk di
permukaan coil evaporator. Tetapi bila sistem defrostnya gagal bekerja sehingga terjadi penumpukan bunga es di
PROSEDUR-PROSEDUR
MAINTENANCE AC
1. Procedure Pump Down Pump Down adalah :
       suatu proses penampungan gas refrigeran yang ada pada outdoor unit,   indoor unit dan pipa-
pipa penghubung serta gas yang ada pada sistem lainnya untuk disimpan didalam kompressor
yang terdapat pada outdoor unit.
v)) Adapun langkah kerja dari procedure pump down sebagai berikut :
a. Kompressor harus dalam keadaan running.
b. Pasang manifold gauge tekanan rendah (warna biru) pada service valve, lalu perhatikan
tekanan gas yang ada.
c. Tutup valve pada discharge line (pipa kecil) dengan diputar searah jarum jam sampai rapat
dengan menggunakan kunci L, dengan demikian maka jarum pada manifold gauge akan
bergerak turun ke angka nol.
d. Seiring dengan bergeraknya jarum manifold gauge, valve pada section line (pipa besar)
ditutup pelan-pelan (diputar searah jarum jam), setelah jarum jam manifold gauge menunjukan
angka nol, valve section line harus tertutup rapat agar jarum tidak terus bergerak ke arah
vacum, sebab akan mengakibatkan udara akan masuk tertampung pada outdoor unit. Hal ini
akan mengganggu kelancaran sirkulasi refrigeran (mengurangi kapasitas pendinginan).
e. Apabila valve section line sudah tertutup rapat, AC unit harus dimatikan secepat mungkin
untuk mencegah kerusakan pada kompressor.
f. Lepas sumber listrik yang terhubung ke unit indoor maupun outdoor, kemudian sambungan
pipa-pipa dapat dilepaskan.
2. Procedure Pemasangan Kembali dan Purging :
PROSEDUR-PROSEDUR
MAINTENANCE AC
Pemasangan indoor unit harus berhati-hati terutama terminationnya, karena akan fatal dan AC tidak akan
berfungsi sebagaimana mestinya. Penyambungan pipa-pipa penghubung harus hati-hati agar tidak terjadi
kebocoran sehingga gas tidak terbuang.
v)) Purging adalah
mengosongkan udara yang ada pada pipa penghubung dan evaporator yang sering dilakukan dengan 2 cara :
§ Purging dengan vacuum pamp.
Dengan cara ini sangat baik karena dapat dipastikan bahwa udara yang ada dalam sistem benar-benar habis.
§ Proses purging, langkah kerja :
      a. Pasang selang manifold gauge pada service valve, kemudian buka valve pada manifold gauge.
      b. Selanjutya buka valve pada discharge line agar gas refrigeran masuk pada pipa penghubung untuk
mendorong udara, baik yang di kedua pipa penghubung dan juga pada pipa evaporator, lalu di keluarkan lewat
selang manifold warna kuning.
      c. Bila diperkirakan udara sudah habis terbuang keluar, valve manifold segera ditutup dan selanjutnya valve
discharge line dan section line dibuka sampai full (putaran berlawanan dengan arah jarum jam).
       d. Setelah proses diatas sudah dilakukan. Air conditioner unit sudah siap untuk diaktifkan, lalu dimonitor
tekanan pada refrigeran dengan manifold gauge (tekanan rendah) dan arus running selama 10 menit. NB : –
tekanan refrigeran pada section line adalah 60-70 Psi. – untuk arus runningnya disesuaikan dengan nama plate
yang ada pada AC.
3. Procedure Leak Testing
Periksa adanya kebocoran gas pada setiap sambungan-sambungan pipa. Pertama-tama periksa tekanan pada
gauge manifold, bila tekanannya turun, berarti terjadi kebocoran yang cukup serius. Kebocoran gas dapat
dideteksi dengan adanya suara yang ditimbulkan oleh keluarnya gas. Kebocoran yang kecil dapat dideteksi
dengan menggunakan busa sabun dan amati keluarnya gelembung-gelembung pada tempat yang mengalami
kebocoran. Bila perlu campur air sabun tersebut dengan gliserin untuk meningkatkan aksi gelembungnya.
Lakukan pelacakan kebocoran ini dengan seksama secara menyeluruh baik menggunakan alat ataupun indera kita
WIRING DIAGRAM
KONTROL AC SPLIT
Menentukan Terminal Motor Kompressor
Kompresor yang biasa digunakan pada kulkas adalah jenis hermetic satu fasa, dimana
pada jenis ini motornya memiliki 3 terminal, yaitu:
1. Terminal R (run)
2. Terminal S (start)
3. Terminal C (common)
Apabila terminal motor Kompresor tidak diberi tanda, maka untuk menentukan terminal
motor kompresor dilakukan dengan menggunakan ohm-meter.
Langkah pengecekan:
1. Buka tutup (cover) terminal motor kompresor.
2. Lepaskan kabel yang terhubung ke relay dan overload.
3. Lepaskan relay dan overload yang terpasang pada terminal.
4. Dengan menggunakan ohm-meter, ukurlah tahanan ketiga terminal       motor
kompresor tersebut.
5. Dari ketiga terminal diatas cari nilai tahanan yang terbesar, maka terminal yang satunya
(yang tidak diukur) dipastikan bahwa itu terminal C (common).
6. Kemudian hubungkan test leads dari ohm-meter ke terminal C dan test lead yang
satunya lagi kedua terminal yang lainnya. Carilah nilai tahanan yang lebih kecil. Tahanan
yang lebih kecil adalah terminal R (run) sedangkan tahanan yang lebih besar adalah
terminal S (start).
  
Macam-Macam Jenis AC
  Kebutuhan AC saat ini memang harus untuk menunjang kinerja diperkantoran agar lebih nyaman. Diperumahan pun
demikian, keberadaan AC sangat dibutuhkan yang ujung-ujungnya adalah demi kenyamanan. Untuk produk Daikin, ada
banyak jenis dan macam AC yang mungkin (perlu) Anda ketahui diantaranya AC Split Wall, AC Cassette, AC Split Duct, 
AC Inverter, AC Floor Standing, hinggaAC VRV. Dari jenis AC tersebut masing-masing mempunyai kelebihan dan
kekurangan, jadi apabila memerlukan AC maka harus diperinci jenis AC yang mana yang sesuai dengan kebutuhan.
AC Split Wall

Pada AC jenis split komponen AC dibagi menjadi dua unit yaitu unit indoor yang terdiri dari filter udara, evaporator dan evaporator blower,
expansion valve dan controll unit, serta unit outdoor yang terdiri dari compresor, condenser, condenser blower dan refrigerant filter. Selanjutnya
selanjutnya antara unit indoor dengan unit outdoor dihubungkan dengan 2 buah saluran refrigerant, satu buah untuk menghubungkan evaporator
dengan compressor dan dan satu buah untuk menghubungkan refrigerant filter dengan expansion valve serta kabel power untuk memasok arus listrik
untuk compressor dan condenser blower.
Kelebihan AC split Wall :
Bisa dipasang pada ruangan yang tidak berhubungan dengan udara luar, misalnya pada ruangan yang posisinya ditengah pada bangunan Ruko,
karena condenser yang terpasang pada outdoor bisa ditempatkan ditempat yang berhubungan dengan udara luar jauh dari ruangan yang didinginkan.
Suara didalam ruangan tidak berisik.
Kekurangan AC split Wall:
Pemasangan pertama maupun pembongkaran apabila akan dipindahkan membutuhkan tenaga yang terlatih.
Pemeliharaan/perawatan membutuhkan peralatan khusus dan tenaga yang terlatih.
Harganya lebih mahal.
Macam-Macam Jenis AC
AC Cassette
Jenis AC Cassette ini, indoornya menempel di plafon. jenis AC Cassette dengan berbagai ukuran mulai dari 1.5pk sampai dengan 6pk.
Cara pemasangan ac ini memerlukan keahlian khusus dan tenaga extra, tidak seperti memasang ac rumah atau ac split, yang bisa dipasang
sendirian

AC Split Duct

AC Split Duct merupakan AC yang pendistribusian hawa dinginnya menggunakan Sistem Ducting. Ini artinya, AC Split Duct tidak
memiliki pengatur suhu sendiri-sendiri melainkan dikontrol pada satu titik!. Tipe AC ini biasanya digunakan di Mall  atau gedung-gedung
yang memiliki ruangan luas.
AC Split Duct tidak pernah terlepas dari sistem Ducting yang merupakan bagian penting dalam sistem AC sebagai alat penghantar
udara yang telah dikondisikan dari sumber dingin ataupun panas ke ruang yang akan dikondisikan. Perkembangan desain ducting untuk
AC hingga saat ini sangat dipengaruhi oleh tuntutan efisiensi, terutama efisiensi energi, material, pemakaian ruang, dan perawatan.
Kelebihan:
Suara didalam ruangan tidak berisik sama sekali.
Estetika ruangan terjaga, karena tidak ada unit indoor.
Kekurangan:
Macam-Macam Jenis AC
AC Inverter
AC Inverter merupakan jenis AC Split yang menggunakan teknologi
inverter. INVERTER yang terdapat di dalam unit AC merupakan alat/komponen untuk
mengatur kecepatan motor-motor listrik. Disini INVERTERnya terdiri dari Rectivier dan
Pulse-width modulator, dengan menggunakan INVERTER motor listrik menjadi variable
speed, kecepatannya bisa diubah-ubah atau disetting sesuai dengan kebutuhan. So,
dibandingkan AC Split biasa, type AC Inverter lebih hemat listrik ± 60%. 
AC Floor Standing

 AC Floor Standing sesuai namanya merupakan AC yang unit indoornya berdiri/duduk


dan bisa dipindah-pindah sesuai dengan keinginan kita. Unit AC ini memiliki daya 3 pk –
5 pk, dan kebanyakan dipakai untuk acara-acara indoor yang memerlukan unit
pendingin secara mendesak. Karena simple dan mudah dibawa kemana-mana, maka
banyak orang yang menyewakan model AC jenis ini.
Macam-Macam Jenis AC
AC VRV

Nah ini dia AC tercanggih saat ini. AC VRV memiliki satu outdoor
dan beberapa unit indoor dengan berbagai tipe seperti split wall,
cassete, floor standing, dll. VRV telah digunakan lebih dari 25 tahun
di seluruh dunia, dan telah digunakan di Indonesia, lebih dari 15
tahun.
VRV = Variable Refrigerant Volume merupakan sistem kerja
refrigerant yang berubah-ubah. VRV system adalah sebuah teknologi
yang sudah dilengkapi dengan CPU dan kompresor inverter dan
sudah terbukti menjadi handal, efisiensi energi, melampaui banyak
aspek dari sistem AC lama seperti AC Sentral, AC Split, atau AC Split
Duct. Jadi dengan VRV System, satu outdoor bisa digunakan untuk
lebih dari 2 indoor AC serta dapat mengatur jadwal dan temperatur
AC yang diinginkan secara terkomputerisasi. Mantaf.. canggihnya
CARA MENGHITUNG KEBUTUHAN KAPASITAS AC
RUANGAN
Banyak dari kita sering mengabaikan luas ruangan dengan tingkat kebutuhan AC. Karena kita pikir
tempatnya kecil, maka cukup hanya 1/2PK, atau sebaliknya, karena tempatnya besar, maka kita kasih
2PK. Kita pikir sudah lebih berhemat membeli satu AC dari pada 2AC Jangan sampai AC yang Anda beli
terlalu besar alias pemborosan atau terlalu kecil alias kurang dingin. Ada rumus sederhana yang bisa kita
manfaatkan.
Rumusnya:
(L x W x H x I x E) / 60 = kebutuhan BTU
L  =  Panjang Ruang (dalam feet)
W =  Lebar Ruang (dalam feet)
I   =  Nilai 10 jika ruang berinsulasi (berada di lantai bawah, atau berhimpit dengan ruang lain).
           Nilai 18 jika ruang tidak berinsulasi (di lantai atas)
H  =  Tinggi Ruang (dalam feet)
E  =  Nilai 16 jika dinding terpanjang menghadap utara; nilai 17 jika menghadap timur;
           Nilai 18 jika menghadap selatan; dan nilai 20 jika menghadap barat.
1 Meter =  3,28 Feet
Kapasitas AC berdasarkan PK:
AC ½ PK    =  ±  5.000 BTU/h
AC ¾ PK    =  ±  7.000 BTU/h
AC 1 PK     =  ±  9.000 BTU/h
AC 1½ PK  =  ±12.000 BTU/h
AC 2 PK     =  ±18.000 BTU/h
Contoh Perhitungan:
Ruang berukuran 5m x 5m atau (16 kaki x 16 kaki), tinggi ruangan 3m (10 kaki) berinsulasi (berhimpit dg
ruangan lain), dinding panjang menghadap ke timur. Kebutuhan BTU = (16 x 16 x 10 x 10 x 17) / 60 =
CARA MENGHITUNG KEBUTUHAN KAPASITAS AC
RUANGAN
Untuk perhitungan yang presisi dalam mengkondisikan ruang baik untuk aktifitas manusia atau untuk pendinginan perangkat peka suhu, banyak faktor yang menjadi acuan.
1. Bila untuk aktifitas manusia, maka suasana ruang yang nyaman sebagai acuan dasar.
2. Untuk perangkat peka suhu, maka suhu dan kelembaban ideal perangkat tersebut yang menjadi acuan dasar.
3. Suhu dan kelembaban luar ruang baik saat panas maupun dingin
4. Panas sinar matahari langsung maupun pantul
5. Daya infiltrasi panas tiap sekat, baik lantai, dinding maupun atap.
6. Panas yang ditimbulkan dari dalam, baik dari perangkat maupun manusia.

berikut adalah cara cepat dalam menghitung kebutuhan pendinginan sebuah ruang.
+Dasar teori, Suhu ruang yang akan dikondisikan A derajat celcius, suhu luar B derajat celcius, suhu yang diinginkan untuk ruang adalah C derajat celcius, maka dibutuhkan energi
pendinginan = A-C + infiltrasi suhu dari luar, baik oleh dinding bata, kaca, bukaan pintu dan panas yang dikeluarkan tubuh, mesin dlm ruang dll.

satuan yang sering digunakan:


- BTU/h = British Thermal Unit per hour
- PK = 9.000 BTU/h (satuan AC yang umum dipakai masyarakat umum)
- CFM = satuan aliran udara cubic feet per minute (1 CFM ~ 30 BTU/h)

----------------------------------------------------
| TABEL 1 |
----------------------------------------------------
| Kebutuhan Satuan Pendinginan tiap ruang |
----------------------------------------------------
| Kantor - - - - - | 550 - 600 BTU/h/m2 - - - -|
| Kamar/rumah | 470 - 550 BTU/h/m2 - - - - |
| Gudang - - - - -| 500 BTU/h/m2 + faktor x -|
| Fasum (aula) - | 725 BTU/h/m2 - - - - - - -- |
| Supermarket - | 675 BTU/h/m2 - - - - - - - -|
----------------------------------------------------
Catatan :
Faktor x adalah faktor panas yang timbul dari desain gudang yang kurang mampu menahan infiltrasi suhu luar ruang. Baik karena bukaan maupun pemilihan bahan sekat.

Untuk ruang diluar tabel tersebut diatas, bisa diperkirakan dengan membandingkan faktor panas yang timbul dalam ruang tersebut, misal aula adalah ruang yang membutuhkan

pendinginan tertinggi per meter perseginya, ini dikarenakan faktor daya tampung aula yang mencapai 3 orang per m2.

Contoh kasus.
1. Sebuah kantor memiliki beberapa ruang A= 3x4m2; B=6x6m2; hitung berapa PK AC tiap ruang tersebut?
jawab:
Ruang A = Luas = 3 x 4 m2 = 12m2
= AC = 550 BTU/h/m2 x 12 m2 = 6.600 BTU/h
= PK = 6.600/9.000 = 0,73 PK
di pasaran unit AC split yang ada 3/4 PK
INFORMASI TAMBAHAN
(1 psi = 0.06895 bar)KPa
(1 bar = 14.50326 psi
(1 psi = 6.8948 KPa))PSI

• 1 bar = 1,0197 Kg/Cm = 0,689 pounds per inch = 14,5 pounds per square inch (psi)
• 1 bar = 100 kilopascals = 0,9869 atmospheres (atm)
• 1 atmospheres = 1.01325 bar
• 1 psi = 0,0690 bar = 0,0703 Kg/Cm2 (3000 psi = 206,89 bar)
• 1 psi (=1 lb/in2 ) = 0,07031 kg/cm2 = 51,71 mm Hg pada 0o C
• 1 kg/cm2 = 14,22 psi = 735,6 mm Hg pada 0o C = 0,9807 bar
• 1 atm (standart ) = 14,7 psi = 1,033 kg/cm2 = 760 mm Hg pada 0o C
• 1 bar = 105 N/m2 = 105 Pa = 1,0197 kg/cm2 = 14,50 psi

Rumus Konversi Suhu

Celcius ke Fahrenheit = (9/5 x celcius) + 32

Celcius ke Reamur = 4/5 x celcius

Fahrenheit ke Celsius = 5/9 x (fahrenheit - 32)

Fahrenheit ke Reamur = 4/9 x (fahrenheit - 32)

Reamur ke Fahrenheit = (9/4 x reamur) + 32

Reamur ke Celsius = 5/4 x reamur


 
KESIMPULAN
Dengan mengetahui cara kerja dan gangguan yang
terjadi pada AC ( Air Conditioner ) Teknisi DRP
dapat mengembangkan dan memperbaiki system
AC apabila terjadi kerusakan. Teknisi DRP juga
dapat mengetahui jenis-jenis Freon yang baik dan
benar digunakan di pasaran, tidak hanya asal pasang
tanpa memikirkan akibat yang akan terjadi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai