Secara geometris, berarti bahwa C mempunyai tangen yang terus membelok secara kontinu. Ini merupakan akibat langsung dari definisinya.
z (t (t ) z (t ) z (t ) ! lim (t p 0 (t
y
Gambar 1. Vektor tangen z(t) dari suatu kurva C pada bidang kompleks yang direpresentasikan oleh z(t). Tanda panah pada kurva menunjukkan arah positif (arah naiknya t).
Sekatan ini berpadan dengan sekatan kurva C oleh titik-titik z0, z1, , zn-1, zn (=Z) Pada tiap bagian sekatan kurva C ini diambil sembarang titik, katakan 1 antara z0 dan z1 (artinya 1 = z(t) dengan t memenuhi t0 t t1), 2 antara z1 dan z2, dst.
Sn !
f (\ m ) ( z m
m !1
dengan zm =zm zm-1 Ini dilakukan untuk n = 2,3,dengan cara bebas satu sama lain, namun sedemikian rupa shg |zm| terbesar mendekati nol bila n mendekati tak hingga. Ini menghasilkan barisan bilangan kompleks S2, S3, Limit barisan ini dinamakan integral garis (singkatnya integral) fungsi f(z) sepanjang kurva terarah C dan dilambangkan dengan
(3)
f ( z ) dz
Kurva C ini dinamakan lintasan integrasi Kurva C dinamakan lintasan tertutup jika Z=z0, dengan kata lain jika titik ujungnya berimpit dengan titik awalnya. Dalam hal ini kita juga menuliskan
Asumsi Umum Semua lintasan integrasi untuk integral garis kompleks akan diasumsikan bersifat mulus sepotong-potong (piecewise smooth), artinya terdiri atas terhingga banyaknya kurva mulus yang dihubungkan satu sama lainnya.
Sn ! (u iv)((xm i(ym )
u = u ( m, m), v = v( m, m) dan kita jumlahkan untuk m dari 1 sampai n. Sekarang Sn kita pecah menjadi 4 jumlah
Jumlah itu adalah bilangan nyata. Karena f kontinu, maka u dan v juga kontinu.
Akibatnya, jika n mendekati tak hingga, maka xm dan ym yang terbesar akan mendekati nol dan setiap jumlah di ruas kanan di atas menjadi integral garis nyata:
[k
C
1 1
f ( z) k 2 f 2 ( z)]dz ! k1 f1 ( z) k 2 f 2 ( z)dz
C C
f ( z)dz ! f ( z) f ( z)dz
C1 C2
Dengan membalik arah integrasinya, kita memperoleh negatif dari nilai asalnya :
z0
f ( z ) dz !
z0
f ( z ) dz
2.
Metode I :Penggunaan Representasi Lintasan Metode ini berlaku pada sembarang fungsi kompleks yang kontinu. Teorema 1 (Integrasi menggunakan lintasan) Misalkan C adalah sebuah lintasan yang mulus sepotongsepotong-sepotong, yang direpresentasikan oleh z=z(t), dengan a t b. Jika f(z) kontinu pada C, maka
dz z! dt
y
Langkah-langkah dalam Menerapkan LangkahTeorema 1 1. Representasikan lintasan C dalam bentuk z(t) (a t b) 2. Tentukan turunan z(t) = dz/dt 3. Substitusikan z(t) untuk setiap z di dalam f(z), sehingga x(t) untuk x f(z), dan y(t) untuk y 4. Integralkan f[z(t)] z(t) untuk t dari a sampai b.
Metode Kedua
Untuk f(x) yang diketahui, kita mempunyai F(x) sedemikian rupa sehingga F(x) = f(x), maka kita dapat f(x), menerapkan rumus
Pemecahan untuk sebuah integral tak tentu f(z) di dalam domain D, sedemikian rupa sehingga F (z) = f(z) di dalam D, dan untuk semua lintasan di dalam D yang terdiri dari titik z0 dan z1 di dalam D, kita mendapatkan
z1
z0
f ( z)dz ! F ( z1 ) F ( z0 )
[F (z) = f(z)]
Representasi Lingkaran
Representasi lingkaran dengan pusat z0 dan jari-jari r adalah jari-
Contoh Soal
Hitung integral jika f(z)=1/z sepanjang lingkaran satuan, berlawanan arah jarum jam. Representasi lingkaran satuan: z(t) = cos t + i sin t
Jawab
Kita cari turunan z(t)
y
z (t ) ! sin t i cos t
sehingga
2T
2T
! i dt ! 2T i
0