Anda di halaman 1dari 28

Anggota: Imam Khoiri A34080034 Venny Anggraini A34080043 Fitrah Sumacipta A34080051 Nurul Afriyanti UD A34080067

Pendahuluan
Tanaman kakao adalah salah satu tanaman perkebunan Indonesia terpenting saat ini selain tanaman kelapa sawit dan karet. Tanaman ini berasal dari lereng Pegunungan Andes, Amerika Selatan. Tanaman ini sudah dikembangkan bangsa Indonesia dari zaman penjajahan Belanda pada abad ke-18. Jutaan hektar lahan di Indonesia dikembangkan untuk membudidayakan tanaman ini. kakao hibrida mulai berbunga sekitar 30 bulan setelah tanam, sedangkan tanaman klonal hanya 15 24 bulan. Produksi puncak tercapai pada saat pohon mencapai umur 4 5 tahun, dan dapat bertahan selama 20 tahun atau lebih jika pengelolaannya baik. Berbagai macam makanan berbahan dasar kakao dihasilkan

Tujuan

Budidaya kakao
Syarat tumbuh : Penanaman di daerah yang tidak lebih tinggi dari 800 m, curah hujan 1100 sampai 3000 mm per tahun, temperatur ideal 30 C sampai 32 C (masksimum) dan 18 C sampai 21 C (minimum). Penyemaian : Treatment benih dengan fungisida. Pembibitan : Benih ditempatkan di polybag ukuran 20 cm x 30 cm. Media tanam yaitu tanah dan pupuk kandang perbandingan 1: 4 ditambah dolomit.

Lanjutan ..
Perawatan Pengaturan naungan Pemangkasan :
Pangkas bentuk Pangkas produksi Pangkas pemeliharaan Wiwil dan sanitasi

Metode
pengamatan kejadian dilakukan secara subyektif dengan cara memberi label petunjuk pada tanaman yang akan diamati, kemudian identifikasi penyakit yang menyerang tanaman kakao setiap pohonnya, menggunakan rumus yaitu:

Keterangan: KP = kejadian penyakit n = jumlah tanaman yang terserang N = jumlah tanaman yang diamati. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode N dengan mengambil 3% dari 1 000 tanaman atau sekitar 30 tanaman. Pengamatan penyakit yang menyerang tananam dilakukan dengan mengamati penyakit per tanaman.

Tabel kejadian penyakit di lapang


Penyakit kakao VSD Jamur Upas Kanker Batang Kejadian penyakit (%) 100 83.33 16.67

Kondisi lahan
Lahan penanaman Kakao PT trigreen kecamatan Mande, Cianjur Jawa Barat. Lahan pertanaman sebelumnya karet. Luas lahan sekitar 50 ha, jarak tanam kakao tidak beraturan. Tanaman berusia 25-30 tahun. Varietas yang digunakan jenis kakao lindak (Bulk cacao) upper mazone hibryd Kondisi lahan gelap, tertutupi naungan tanaman kelapa dan tanaman lamtoro.

Penyakit penting kakao


 Busuk buah dan kanker batang (Phytophthora palmivora).  Vascular streak dieback (Oncobasidium theobromae)  Jamur upas (Upasia salmonicolor),  Penyakit Colletotrichum (Colletotrichum gloeosporioides) Akar putih (Rigidoporus lignosus), dan Akar merah (Ganoderma philippii)

Penyakit Penting pada Kakao


Penyakit : Vascular Streak dieback (VSD) patogen : Oncobacidium theobromae

Klorosis pada daun

tiga noktah/titik berwarna coklat kehitaman

Gejala
Daun-daun menguning lebih awal dari waktu yang sebenarnya dengan bercak berwarna hijau, dan gugur sehingga terdapat ranting tanpa daun.

permukaan bekas menempelnya daun jika diiris tipis, akan terlihat gejala bintik tiga berwarna kecoklata

Permukaan kulit ranting kasar dan belang, bila diiris memanjang tampak jaringan pembuluh kayu yang rusak berupa garis-garis kecil (streak) berwarna kecoklatan.

Lanjutan...
Penyebaran penyakit melalui spora yang terbawa angin dan bahan vegetatif tanaman. Perkembangan penyakit dipengaruhi oleh kelembaban. Embun dan cuaca basah membantu perkecambahan spora. Pelepasan dan penyebaran spora sangat dipengaruhi oleh cahaya gelap.

penyebaran

Lanjutan...
Pengendalian penyakit dengan memotong ranting/cabang terserang sampai 30 cm pada bagian yang masih sehat kemudian dipupuk NPK sesuai dosis anjuran. Pemangkasan dengan bentuk yang sekaligus mengurangi kelembaban dan memberikan sinar matahari yang cukup. Pemangkasan dilakukan pada saat selesai panen sebelum muncul flush. Parit drainase dibuat untuk menghindari genangan air dalam kebun pada musim hujan. Untuk pencegahan, tidak menggunakan bahan tanaman kakao dari kebun yang terserang VSD,dan menanam klon kakao yang tahan atau toleran terhadap VSD. Setelah itu, batang yang yang terserang VSD dibakar dan ditimbun di dalam tanah

Pengendalian

Jamur Upas
Penyakit : Jamur Upas Patogen : Upasia salmonicolor

Fase sarang laba-labah

Lanjutan...

Gejala

Cendawan menyerang cabang yang sudah berkayu. Terdapat benang-benang cendawan yang mengilat seperti perak, sangat mirip dengan rumah laba-laba. Cendawan membentuk kerak merah jambu, seperti warna ikan salmon. Oleh karena itu, disebut pink disease. Stadium ini sering disebut teleomorf, yang dahulu disebut stadium corticium. Kulit cabang di bawahnya sudah membusuk. Pada bagian ujung cabang yang sakit daun-daun layu dengan agak memdadak, sehingga banyak yang tetap melekat pada cabang, meskipun sudah kering. Kumpulan daun kering ini sering dapat dipakai sebagai tanda adanya serangan jamur upas. Di sebelah pangkal bagian yang terserang biasanya terdapat banyak tunas yang berkembang.

lanjutan
Upaya pengendalian penyakit yang dapat dilakukan diantaranya adalah; memotong cabang atau ranting yang terserang pada tempat yang masih sehat. Bila sudah sampai fase corticium atau nekator, sebelum cabang/ranting dipotong terlebih dahulu dioles dengan fungisida agar spora tidak berhamburan, apabila srangan masih pada fase rumah laba-laba, maka pengendalian dapat dilakukan dengan pembersihkan miselium. Sanitasi kebun dari sumber inokulum juga perlu dilakukan dengan banar

Pengendalian

Lanjutan

penyebaran

Konidum cendawan dipencarkan oleh percikan air, dan mungkin juga oleh angin.

Kanker batang
Penyakit : kanker batang Patogen : Phytophthora palmivora

Mikroskopis Phytophthora palmivora

Gejala

Pada penyakit kanker batang kakao pada batang atau cabang yang besar terdapat tempat yang warnanya lebih gelap dan agak mengendap. Pada tanaman yang sangat rentan tempat ini sering mengeuluarkan cairan kemerahan, yang setelah mengering tampak seperti lapisan karat pada permukaan kulit. Gejala ini sukar terlihat, karena tertutup oleh lapisan luar kulit, lebihlebih kalau permukaan batang tertutup oleh lumut atau lumut lemak

Lanjutan...
Penyebaran penyakit banyak didukung oleh faktor keadaan lingkungan yang lembab. Disamping itu, penyakit kanker batang dapat terjadi karena patogen menginfeksi buah sehingga buah membusuk dan akhirnya menjalar ke batang atau cabang tanaman.

penyebaran

Pengendalian

Fisik & mekanis

Kultur teknis

biologis

kimiawi

Pemotongan ranting/cabang yang terserang. Pengerikan/pengelupasan batang Wiwil dan sanitasi lahan Pembersihan gulma

PENGENDALIAN KULTUR TEKNIS


Pengaturan jarak tanam Pemberian tanaman naungan

Menggunakan

fungisida yang mengandung

tembaga Menggunakan fungisida protektan yang mengandung asam fosfit.

Kesimpulan
y Penyakit VSD adalah penyakit yang paling

mendominasi pada perkebunan kakao PT Trigreen, hal ini dapat dilihat dari hasil survei yang telah dilakukan. kejadian penyakit VSD sebesar 100%, Jamur Upas sebesar 83.33% dan Kanker Batang sebesar 16.67%. besarnya kejadian penyakit ini terjadi karena kurangnya pemeliharaan dan perawatan terhadap kebun kakao dan kurang tenaga kerja yang menjalankan tugas di lapangan.

Hatur thank you

TERIMA KASIH

Saiful Pengendalian secara VSD berdasarkan pemangkasan? Sereritas syarat pemangkasan? Bus Berdasarkan pemangkasan? Penutupan luka? Ada cara yang lain nggak agar tidak terinfeksi oleh patogen yang lain?

JAWABAN: 1. SYARAT SECARA PEMANGKASAN DENGAN MEMANGKAS BATANG SEKITAR 30 CM DARI BATAS SERANGAN BATANG VSD 2. PENUTUPAN LUKA DILAKUKAN DENGAN MENGGUNAKAN ZAT PENUTUP LUKA TUMBUHAN ATAU MENGGUNAKAN TER DENGAN KOMPOSISI TERTENTU KEMUDIAN DIOLESI OLEH KE BATANG YANG DIPOTONG.

Anda mungkin juga menyukai