Anda di halaman 1dari 38

Askep Pada BBL

Siti Nurbayanti A, M.Kep

1
A. Definisi
Bayi baru lahir / new born / neonatus (Latin ) adl: Bayi yg baru
dilahirkan sampai dgn umur 4 mgg.
Neonatal Dini adl BBL sampai dgn usia 1 mgg
Neonatal lanjut adl BBL dari usia 8 hari sampai dgn usia 28
hari.
BBL mengalami fase tidak stabil selama 6-8 jam pertama
setelah lahir (periode transisi) antara intra dan ekstra uterus.

2
Fase pertama berlangsung hingga 30 menit pascalahir
(periode pertama reaktivitas) di tandai dg:

1. DJ meningkat dg cepat (160-180x/menit), secara perlahan turun


stlh 30 menit dg DJ 100-120x/menit.
2. Perbapasan tidak teratur(ireguler), 60-80x/menit
3. Ronkhi halus terdengar pada auskultasi, suara ngorok, napas
cuping hidung, retraksi dinding dada. (harus berhenti dalam 1 jam)
4. Bayi sadar dan dapat terkejut spontan, tremor, menagis dan
menggerakkan kepala dari satu sisi ke sisi yang lain.
5. BU terdengar, mekonium dapat dikeluarkan.

Setelah periode ini, BBL tertidur atau aktivitas motoriknya berkurang


(60-80x/menit) diikuti periode kedua reaktivitas.

3
Fase kedua reaktifitas terjadi 4-8 jam setelah lahir
dan berlangsung dari 10 menit sd bbrp jam:

1. Dapat terjadi takikardi dan takipnes


2. Peningkatan tonus otot, warna kulit serta
produksi mucus
3. Dapat mengeluarkan mekonium

4
B. APGAR SCORE
SKORE 0 1 2 Nilai

A Pucat Bdn merah Seluruh tbh


ekstremitas biru kemeraha-merahan

P Tdk ada Di bawah 100 Diatas 100

G Tdk ada Sedikit gerakan Menangis,batuk


mimik bersin

A Lumpuh Ekstremitas dlm Gerakan aktif


fleksi sedikit

R Tdk Lemah, tdk teratur Menangis kuat

JUMLAH
• Dari hasil penilaian tsb dpt diketahui keadaan bayi dgn
kriteria sbb :
Nilai APGAR 7 – 10 : Bayi normal
Nilai APGAR 4 – 6 : Asfiksia ringan - sedang
Nilai APGAR 0 – 3 : Asfiksia berat
• Bila nilai APGAR dlm 2 mnt tdk mencapai nilai 7, maka hrs
dilakukan tindakan resusitasi lebih lanjut..
C. Tujuan Perawatan Segera Pada BBL
1. Mencapai dan mempertahankan jalan nafas dan
mendukung pernafasan.
2. Mempertahankan kehangatan dan mencegah
hipotermi.
3. Memastikan keamanan dan mencegah cidera atau
infeksi.
4. Meningkatkan hubungan yang lekat antara ibu &
bayi.

Mulhariah/BBL/2009 7
D. ADAPTASI FISIOLOGIS PADA BAYI BARU LAHIR

1. Perubahan pada Sistem Pernapasan


Rangsangan u/ grk pernafasan :
• Tekanan mekanik dr thoraks
• Pe Pa O2 & ke Pa CO2
• Rangsangan dingin pd daerah muka
Upaya bernafas pertama seorang bayi berfungsi u/ :
1. Mengeluarkan cairan dlm paru – paru
2. Mengembangkan jar. Alveolus paru – paru u/ pertama
kali
Proses Mekanis (penekanan dari Hentakan Rangsangan kimiawi,
thorak pada saat melalui vagina) balik dada + thermal, mekanikal, sensori

Kehilangan Tekanan negative Penggerakan pernafasan


cairan intra thorak pertama

Masuknya udara

Permulaan penurunan
tekanan permukaan Peningkatan PaO2 alveolus
alveolus

Peningkatan volume Pembukaan pembuluh


pembuluh darah paru-paru darah paru

Peningkatan aliran darah ke


Peningkatan sirkulasi limfe dalam paru

Peningkatan oksigenasi
yang adequat
PERKEMBANGAN SISTEM
PULMONER

Umur Kehamilan Perkembangan


24 hari Bakal paru-paru terbentuk
26 – 28 hari Kedua bronchi membesar
6 minggu Di bentuk segmen bronchus
12 minggu Differensial lobus
24 minggu Dibentuk alveolus
28 minggu Dibentuk Surfaktan
34 – 36 minggu Struktur Matang
Lanjutan
2. Perubahan pada Sistem Kardiovaskuler
Tjd perubahan besar, yaitu :
• Penutupan foramen ovale pd atrium jantung
• Penutupan duktus arteriosus antara arteri paru2 & aorta
Denyut jantung BBL rata2 120-140 dtk/mnt, dg variasi sgt jelas
ketika bayi tidur.
Pd bayi matur DJ 85-90x/menit selama tidur dalam dan hingga
170x/menit ketika bayi terbangun, 180x/menit ketika bayi
menangis.
Impuls apex (PMI) pd BBL berlokasi pd ruang sela iga keempat
dan disisi garis midklavikula.
• TD sistolik pd BBL60-80 mmHG, TD Diastolik 40-50
mHg. TD meningkat pd hari kedua dan dapat bervariasi
1 bulan stlh dilahirkan.
• Volume drh pd BBL berkisar 80 – 85 ml/kg BB. Segera
setelah lahir, vol darah 300 ml, dapat meningkat hingga
100 ml bergantung pada lamanya waktu sebelum tali
pusat di klem dan dipotong.

Mulhariah/BBL/2009 12
Tali Pusat Diklem

Lepasnya dari plasenta (turunnya sirkulasi darah)

Tertutupnya Pertama kali Meningkatnya system resistensi


ductus venosus bernafas

Tekanan dari Perubahan dr kanan


atrium kanan ke kiri meninggalkan
Darah ke hati dan berkurang dr kiri ke kanan dr
system portal dibandingkan dg aliran darah
atrium kiri

Paru-paru Paru-paru mengeluarkan Meningkatnya tingkat


berkembang cairan sirkulasi oksigen
dalam sirkulasi
pulmonary
Menurunnya resistensi vaskuler
pulmonary
Tertutupnya ductus
arteriosus
Meningkatnya tekanan di atrium kiri

Tertutupnya foramen ovale

Lingkungan yg dingin
3. Perubahan pd Sistem Thermogenik
Terjadi termoregulasi dengan metabolism thermogenesis lemak
coklat (interskapula dan aksila, pintu masuk thoraks, sepanjang
kolumna vertebra dan di sekitar ginjal)
Kehilangan panas pd BBL dpt tjd mll 4 cara a/l :
• Konveksi : Proses hilangnya pns tbh melalui kontak dgn
udara yg dingin di sktrnya
• Radiasi : hilangnya panas dari permukaan tubuh menuju
permukaan padat yg lebih dingin, tidak dengan kontak
langsung, namun pada jarakyg relative dekat.
• Evaporasi : Proses hilangnya pns yang terjadi ketika
cairan dikonversi menjadi uap. Hindari tbh by berada dlm
keadaan bsh.
• Konduksi : Proses hilangnya pns tbh melalui kontak lgs
dgn benda2 yg mempunyai suhu lbh rendah
Mulhariah/BBL/2009 15
Stress
Dingin
Meningkatnya
Meningkatnya konsumsi
metabolisme oksigen

Meningkatnya BAT
penggunaan (metabolisme Meningkatnya
glukosa jaringan adipose rata-rata
coklat) pernafasan

Meningkatnya Pembebasan
asam lemak Lebih banyak
penggunaan
membutuhkan
persediaan
oksigen
glikogen

Menipisnya Hypoksia
persediaan
glikogen
Menurunnya Asidosis
Menurunnya produksi pH metabolisme
surfaktan (kebutuhan O2,
Hypoglikemia glukosa, perfusi paru-paru yg
adequate) Vasokonstriksi pulmonary

Penurunan berat atau


gagal menambah berat
Distress Hypoksia lanjut
(penggunaan kalori untuk
pernafasan
energi dan pertumbuhan)
Lanjutan
4. Perubahan pd Sistem Renal
Ginjal pd BBL sdh berfungsi, ttp blm sempurna.
BBL hrs BAK dlm wkt 24 jam stlh lhr, dgn jumlah urin sktr
20 – 30 ml/hr & me mjd 100 – 200 ml/hr pd wkt akhir
mgg pertama
Lanjutan
5. Perubahan pd Sistem Gastrointestinal
Kapasitas lambung BBL sgt bervariasi & tgt pd ukuran by,
sktr 30 – 90 ml. Pengosongan dimulai dlm bbrp mnt pd
saat pemberian makanan & selesai antara 2 – 4 jam stlh
pemberian makanan & pengosongan ini dipengaruhi o/
bbrp faktor a/l wkt & volume makanan, jns & suhu
makanan serta stres fisik.
Lanjutan
6. Perubahan pd Sistem Hepar
Liver bayi mempunyai peranan yg ptg dlm hal :
• penyimpanan zat besi
• metabolisme KH
• konjugasi bilirubin
• koagulasi
Liver BBL blm matur u/ membentuk glukosa shg BBL mdh
terkena hipoglikemi
Neonatus telah memiliki kapasitas fungsional u/ mengubah
bilirubin, namun sebagian bsr BBL ada yg mengalami
hiperbilirubinemia fisiologis
Lanjutan
7. Perubahan pd Sistem Immunitas
Sistem immunitas BBL blm matang, shg menyebabkan
BBL rentan thd berbagai infeksi & alergi
Sedangkan sistem immunitas yg telah matang akan
memberikan kekebalan alami & kekebalan didpt pd tbh
Kekebalan alami t/d struktur pertahanan tbh yg
mencegah a/ meminimalkan infeksi
Lanjutan
8. Perubahan pd Sistem Integumen
Pd BBL semua struktur kulit tlh ada ttp blm matur.
Epidermis & dermis tdk terikat dgn erat & sgt tipis.
Verniks caseosa bersatu dgn epidermis. By aterm
memiliki kulit erithemathous, Kulit srg kelihatan berbintik
& lurik2, Tgn & kaki sdkt sianosis.
Lanjutan
9. Perubahan pd Sistem Repro
Pd bayi perempuan labia mayora & minora
mengaburkan vestibulum & menutupi klitoris
Pd bayi laki-laki preputium biasanya tdk
sepenuhnya tertarik msk, testis sudah turun ke
skrotum.
Pd BBL baik perempuan / laki-laki srg ditemukan
pembengkakan payudara
Lanjutan
10. Perubahan pd Sistem Skeletal
Tubuh BBL kelihatan sdkt tdk proposional.
Tgn sdkt lbh panjang dr kaki.
Punggung BBL kelihatan lurus & dpt ditekuk dgn mdh.
BBL dpt mengangkat & memutar kepala ketika
menelungkup.
11. Perubahan pd Sistem Neuromuscular
Pertumb. otak sgt cpt & membutuhkan glukosa & O2 yg
adekuat
Bbrp aktivitas refleks yg tdpt pd BBL a/l :
1. Refleks Moro / Peluk
2. Rooting Reflex
3. Refleks menghisap & menelan
4. Refleks batuk & bersin
5. Refleks genggam
6. Refleks melangkah & berjalan
7. Refleks otot leher
8. Babinsky Reflex
Mulhariah/BBL/2009 25
12. Perubahan System Hematopoietik

• Saat lahir, kadar rata2 SDM dan Hb lebih tinggi dibandingkan dg org
dewasa.
• Hb 14-24 g/dl (rata2 17g/dl)
• Ht 44-64% (rata2 55%)
• SDM 4.8-7.1 juta/mm2 (rata2 5.14 juta mm2)
• Pada akhir bulan pertama mengalami penurunan rata2 11-17 g/dl
dan 4.2-5.2 juta.
• Leukosit 18.000 sel/mm3 (9.000-30.000 sel/mm3) normal saat lahir.
11.500 sel/mm3 dipertahankan selama periode neonates.
• Trombosit 200.000-300.000 sel/mm3, nilainya sama pd BBL dan
orang dewasa.
• Golongan darah bayi ditentukan secara genetic dan dibentuk pada
awal kehidupan janin.

26
E. Karakteristik BBL Normal
• Berat badan 2,5 – 4 Kg
• Panjang badan 48 – 52 cm
• Lingkar dada 30 – 38 cm
• Lingkar kepala 33 – 35 cm
• Frekuensi jantung 120 – 160 kali/menit
• Pernafasan ± 40-60 kali/menit
• Kulit bayi baru lahir terlihat kemerahan dan licin karena jaringan sub kutan cukup
• Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah sempurna
• Kuku agak panjang dan lemas
• Genitalia; untuk perempuan labia mayora sudah menutupi labia minora dan untuk laki-laki testis
sudah turun, skrotum sudah ada
• Reflek hisap dan menelan sudah terbentuk dengan baik
• Reflek morrow atau gerak memeluk bila dikagetkan sudah baik
• Reflek graps atau menggenggam sudah baik
• memiliki eliminasi yang baik, mekonium untuk bayi baru lahir akan keluar dalam 24 jam pertama,
mekonium berwarna hitam kecoklatan

Mulhariah/BBL/2009 27
F. Pengkajian BBL
Area Pengkajian Temuan Lazim
Keadaan Umum
Tonus otot Posisi fleksi, tonus baik
Kulit Warna: merah muda
Tekstur : Halus, kekeringan disertai sejumlah pengelupasan,
lanugo pada punggung, verniks
Ruam & pigmentasi : eritema toksikum, milia, bintik mongolian
Hidrasi Cubitan pada abdomen segea kembali pada keadaan awal
Tangisan Keras
Pengukuran Antropometri
BB 2.500-4000 gr
PB 48-53 cm
LK 33-37 cm
LD 31-35 cm

Mulhariah/BBL/2009 28
TTV
Suhu Aksila 36,5-37C, Rektal 36,5-37,2 C
Respirasi 40-60x/menit, tenang & dangkal, nafas diafragma
Nabi (apikal) 120-160x/menit cepat saat nangis, lambat saat tidur
Kepala Persalinan pervaginam – memanjang (molase)
Kelahiran bokong / SC – bulat, simetris
Ukuran dalam batas normal
Ubun2 Depan Datar, lunak, keras. Bentuk berlian. Lebar 2-3cm, Pj 3-4cm. Uk < pd saat
lahir dengan molase
Ubun2 Belakang Bentuk segitiga, kecil, hampir tertutup
Wajah Uk. Kecil, bentuk bundar, simetris, bantalan lemak pada pipi,

Mata Kelopak mata edema, biasanya tertutup, biru atau keabu2an, tidak ada air
mata, reflek merah ada, pupil sama, bundar, bereaksi terhadap cahaya
Mulut Bibir, gusi, palatum utuh, lidah ada digaris tengah, dapat bergerak ssi dg
uk mulut, dapat dipanjangkan ke pinggir alveolar

Mulhariah/BBL/2009 29
Hidung Pada garis tengah, letaknya sejajar dengan mata dan mulut, lubang hidung
paten, septum utuh, berada di tengah2
Telinga Kartilago terbentuk dg baik, ssi dg uk kepala, perlekatan bag atas segaris
membujurdari kantus mata bag dalam kekantus mata bag luar, sal.
Pendengaran luar paten
Leher Pendek, tebal, rentang gerak penuh, tidak ada massa
Klavikula Lurus, halus, utuh
Toraks Bundar, simetris, PX menonjol
Bunyi nafas Keras, bronkhial, secara bilateral sama
Bunyi jantung Frek & irama teratur, BJ pertama dan kedua bersih dan berbeda
Payudara Simetris, datar dengan puting tegak, pembengkakan pada hari pertama dan
kedua biasa terjadi

Abdomen Simetris, agak menonjol, tidak ada massa


Hati Teraba 2-3cm dibawah batas iga kanan
Limpa Ujung dapat teraba di kuadran atas kiri
Ginjal Teraba setinggi umbilikus
Nadi femoralis Secara bilateral sama
Umbilikus Tidak ada herniasa & tanda2 infeksi. Tali pusat putih kebiruan, lembap-hitam,
kering. Memiliki 3 PD, tidak ada tetesan darah
Mulhariah/BBL/2009 30
Ekstermitas Ukuran, bentuk dan gerakan simetris
Jari2 5 pada masing2 tangan & kaki, ukuran dan bentuk sesuai
Panggul Panjang lengan, tinggi lutut, lipatan gluteal sama, tidak ada tahanan atau
batasan abduksi
Kaki Lurus, atau deviasi postural mudah dikoreksi dengan tekanan lembut
Posterior tubuh
Medulla Spinalis Lurus, lentur, utuh, tidak ada massa
Anus Paten
Genitalia Ssi dg jenis kelamin
Perempuan
Labia Edema, labia mayora menutupi labia minora, verniks pada lipatan
Rabas lendir, kemungkinan bersemu darah
Vagina
Laki2 Melekat pada glans penis
Kulup Lubang pada ujung penis
Uretra Dapat diraba pada tiap skrotum
Testis

Mulhariah/BBL/2009 31
Refleks
Rooting & menghisap Menoleh ke arah benda yang menyentuh pipi, lidah atau sudut
mulut, mulut terbuka, mulai melakukan gerakan menghisap,
menghisap kuat, menarik benda ke dalam mulut.
Dapat berkurang atau tidak ada setelah makan.
Menggenggam
Telapak tangan Jari2 tangan menggenggam benda saat telapak tangan distimulasi
dan digantung sebentar
Telapak kaki Jari2 kaki melengkung ke arah bawah saat telapak kaki distimulasi

Moro Respon simetris thp stimulus yg tiba2, ekstensi lengan ke samping


dg tangan terbuka, pembentukan bentuk C pada ibu jari dan jari
telunjuk, diikut dg fleksi dan aduksi
Terkejut Respon perlindungan thp bunyi keras atau gerakan yang tiba2-
abduksi dan fleksi semua ekstremitas disertai menangis
Melangkah Gerakan melangkah saat dipegang tegak lurus dg telapak kaki
menyentuh permukaan.

Mulhariah/BBL/2009 32
Pengkajian Usia Gestasi
(Ballard Score)
a. Maturitas Fisik

33
b. Maturitas Neuromuskuler

34
H. Diagnosa Kep BBL

1. Pola nafas tidak efektif bd perubahan dalam berespon


terhadap kehidupan ekstrauterin
2. Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d tertumpuknya mukus
pada saluran napas
3. Gangguan pertukaran gas bd tidak adekuatnya
pengembangan alveoli
4. Hipotermia b/d proses pelepasan panas yang berlebihan
5. Risiko infeksi b/d immaturitas sistem imun

Mulhariah/BBL/2009 35
I. Intervensi & Implementasi Keperawatan
Intervensi Tindakan Kep
1. Menetapkan dan mempertahankan • Lendir & cairan disedot dari mulut & hidung BBL
jalan napas • Mengeringkan bayi dengan selimut atau mengusap secara
hati2 punggung atau telapak kaki
2. Memberikan kehangatan dan  IMD
mencegah hipotermi  Penggunaan topi
 Penggunaan lampu penghangat & kasur
 Menjaga lingkungan tetap hangat
3. Memberikan tindakan pencegahan o Pengontrolan infeksi
rutin o Perawatan profilaksis mata
o Perawatan profilaksis thd hipoprotombinemia
4. Meningkatkan kelekatan awal antara  Mendekap/memeluk bayi
ibu dan BBL  Rooming in

Mulhariah/BBL/2009 36
J. Evaluasi
• Nilai APGAR dalam batas normal
• TTV dalam keadaan normal
• Tidak terjadi trauma atau infeksi
• Melakukan tindakan pencegahan
• Adanya kelekatan antara ortu dengan BBL

Mulhariah/BBL/2009 37
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai