Anda di halaman 1dari 28

KONSEP DASAR

KEPERAWATAN KELUARGA
 Bisepta Prayogi,
M.Kep., Ns
Salah satu aspek yang penting dalam
keperawatan adalah keluarga.

Keluarga adalah unit terkecil dalam


masyarakat yg merupakan klien
keperawatan atau si penerima asuhan
keperawatan. Keluarga berperan dalam
menentukan cara asuhan yang diperlukan
anggota keluarga yang sakit. Keberhasilan
keperawatan di rumah sakit dapat menjadi
sia-sia jika tidak dilanjutkan oleh keluarga.
Definisi keluarga

 Gillis (1983)
Keluarga adalah sebagaimana sebuah
kesatuan yang kompleks dengan atribut
yang dimiliki tetapi terdiri dari beberapa
komponen yang masing-masing
mempunyai sebagaimana individu.
 Duvall (1986)
Menguraikan bahwa keluarga adalah
sekumpulan orang dengan ikatan
perkawinan, kelahiran dan adopsi yang
bertujuan untuk menciptakan,
mempertahankan budaya dan
meningkatkan perkembangan fisik,
mental, emosional serta sosial dari setiap
anggota keluarga.
Lanjutan…
 Dalam UU No. 10 1992
disebutkan bahwa keluarga adalah unit terkecil dalam
masyarakat, yang terdiri dari suami istri, atau suami istri
dan anak, atau ayah ibu dan anak
 Bailon dan Maglaya (1978)
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup
dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan
darah, perkawinan atau adopsi. Mereka saling
berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran
masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan
suatu budaya.
Lanjutan ….
 Friedman (1998)
Dua atau lebih individu yang tergabung karena ikatan
tertentu untuk saling berbagi pengalaman dan
melakukan pendekatan emosional, serta
mengidentifikasi diri mereka sebagai bagian dari
keluarga
 Depkes (1998)
Unit terkecil dari masyarakat terdiri dari kepala keluarga
serta beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di satu
atap dalam keadaan saling ketergantungan
 Dari pengertian tentang keluarga dapat
disimpulkan bahwa karakteristik keluarga
adalah:
 Terdiri dari dua atau lebih individu yang
diikat oleh hubungan darah, perkawinan atau
adopsi.
 Anggota keluarga biasanya hidup bersama,
atau jika terpisah mereka tetap
memperhatikan satu sama lain.
 Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain
dan masing-masing mempunyai peran sosial:
suami, istri, anak, kakak dan adik.
 mempunyai tujuan;
menciptakan dan mempertahankan
budaya
meningkatkan perkembangan fisik,
psikologis, sosial anggota keluarga
Ciri-ciri keluarga menurut Stanhope dan
Lancaster (1995):

1. Diikat dalam suatu tali perkawinan


2. Ada hubungan darah
3. Ada ikatan batin
4. Ada tanggung jawab masing-masing
anggota
5. Ada pengambilan keputusan
6. Kerjasama diantara anggota keluarga
7. Komunikasi interaksi antar anggota
keluarga
8. Tinggal dalam satu rumah
Tipe keluarga

A. Tipe keluarga tradisional


1. The Nuclear family (Keluarga inti): ayah, ibu dan
anak
2. The dyad family: suami istri tanpa anak
3. The childless: keluarga tanpa anak karena terlambat
menikah
4. The Extended family: keluarga inti ditambah
saudara
Lanjutan ….
5. “Single parent”: keluarga yang terjadi karena
kematian/perceraian
6. Commuter family: pernikahan antara pasangan suami itri
yang tinggalnya terpisah
7. Multigeneration family: keluarga dengan
beberapa generasi/kelompok umur yang tinggal
bersama dalam 1 rumah
8. Blended family: duda/janda (karena perceraian)
yang menikah kembali dan membesarkan anak dari
pernikahan sebelumnya.
B. Tipe keluarga non tradisional
1. The unmarried teenage mother (orangtua terutama
ibu dengan anak dari hubungan tanpa nikah)
2. The Step parent family (orang tua tiri)
3. Commune family (beberapa pasangan keluarga
dengan anak yang tidak ada hubungan saudara
tinggal satu rumah)
4. The non marrital heterosexual cohabiting family
(berganti-ganti pasangan tanpa pernikahan)
5. Gay and lesbian family (persamaan sex hidup
bersama)
Lanjutan ….
6. Cohabitating couple (orang dewasa yang hidup
bersama diluar ikatan pernikahan karenaalasan
tertentu)
7. Group network family (keluarga inti yang
dibatasi oleh aturan/nilai2 hidup berdekatan satu
sama lain)
8. Homeless family (keluarga yang terbentuk dan
tidak mempunyai perlindungan yang permanen
karena krisis personal yang dihubungakan
dengan keadaan ekonomidan atau kesehatan
mental)
PEMEGANG KEKUASAAN DALAM KELUARGA

1. Patriakal (dominan di pihak


ayah)

2. Matriakal (dominan di pihak


ibu)

3. Equalitarian (ayah dan ibu)


Karakteristik dari sistem keluarga

Sistem keluarga adalah sistem terbuka dengan ciri-ciri :


1. Memiliki komponen yang saling berinteraksi, saling
ketergantungan
2. Memiliki batasan, sebagai filter dalam menerima dan
mengeluarkan informasi
3. Berada dalam sistem yang lebih besar sub sistem dengan
sistem masyarakat
4. Terbuka dalam batasan permiabel dengan sistem yang
lain
5. Memiliki organisasi / struktur yang mempengaruhi fungsi
Fungsi keluarga (friedman)
1. Fungsi afektif
2. Fungsi sosialisasi
3. Fungsi reproduksi
4. Fungsi perawatan
5. Fungsi ekonomi
Lanjutan ….
1. Fungsi afektif (the affective function) adalah fungsi keluarga yang
utama untuk mengajarkan segala sesuatu untuk mempersiapkan
anggota keluarga berhubungan dengan orang lain. Fungsi ini
dibutuhkan untuk perkembangan individu dan psikososial anggota
keluarga.
2. Fungsi sosialisasi dan tempat bersosialisasi (socialization and
social placement function) adalah fungsi mengembangkan dan
tempat melatih anak untuk berkehidupan sosial sebelum
meninggalkan rumah untuk berhubungan dengan orang lain di luar
rumah.
3. Fungsi reproduksi (the reproductive function) adalah fungsi untuk
mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan keluarga.
Lanjutan ….
4. Fungsi ekonomi (the economic function), yaitu
keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan
keluarga secara ekonomi dan tempat untuk
mengembangkan kemampuan individu
meningkatkan penghasilan untuk memenuhi
kebutuhan keluarga.
5. Fungsi perawatan / pemeliharaan kesehatan (the
health care function), yaitu fungsi untuk
mempertahankan keadaan kesehatan anggota
keluarga agar tetap memiliki produktivitas tinggi
Ciri – ciri struktur keluarga (anderson carter)

1. Terorganisir
2. Ada keterbatasan
3. Ada perbedaan dan kekhususan
Struktur keluarga (parad & Caplan 1965, yang
di adopsi oleh Friedman)
1. Struktur peran keluarga, adalah menggambarkan peran masing –
masing anggota keluarga dalam keluarga sendiri dan perannya di
lingkungan masyarakat, baik peran formal maupun informal.
2. Nilai atau norma keluarga, menggambarkan nilai dan norma yang
dipelajari dan diyakini oleh keluarga, khususnya yang berhubungan
dengan kesehatan.
3. Pola komunikasi keluarga, menggambarkan bagaimana cara dan
pola komunikasi ayah-ibu (orang tua), orang tua dengan anak, anak
dengan anak, dan anggota keluarga lain (pada keluarga besar)
dengan keluarga inti
4. Struktur kekuatan keluarga, menggambarkan kemampuan anggota
keluarga untuk mempengaruhi dan mengendalikan orang lain untuk
mengubah perilaku keluarga yang mendukung kesehatan.
1. Struktur peran
Peran

serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai dengan posisi sosial yang


diberikan, misalnya status sebagai istri/suami atau anak.

Perilaku peran :
1. Peranan ayah : pencari nafkah, pelindung dan pemberi rasa aman, kepala
keluarga, sebaagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota
masyarakat dari lingkungannya.
2. Peranan ibu : mengurus rumah tangga, pengasuh dan pendidik anak-naknya,
pelindung dan sebagai salah satu anggota kelompok dari peranan sosialnya
serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, serta bisa berperan
sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarga.
3. Peranan anak : melaksanakan peranan psiko sosial sesuai dengan tingkat
perkembangannya, baik fisik, mental, sosial dan spiritual
2. Nilai-nilai keluarga
 Nilai merupakan suatu sistem, sikap dan kepercayaan yang
secara sadar atau tidak, mempersatukan anggota keluarga
dalam satu budaya.
 Nilai keluarga juga merupakan suatu pedoman perilaku dan
pedoman bagi perkembangan norma dan peraturan.
 Norma adalah pola perilaku yang baik, menurut masyarakat
berdasarkan sistem nilai dalam keluarga. Budaya adalah
kumpulan dari pola perilaku yang dapat dipelajari, dibagi
dan ditularkan dengan tujuan untuk menyelesaikan
masalah.
3. Pola dan Proses Komunikasi

menggambarkan bagaimana cara dan pola


komunikasi ayah-ibu (orang tua), orang tua dengan
anak, anak dengan anak, dan anggota keluarga lain
(pada keluarga besar) dengan keluarga inti
4. Struktur kekuatan
 Kekuatan merupakan kemampuan (potensial atau aktual) dari individu untuk
mengendalikan atau mempengaruhi untuk merubah perilaku orang lain ke arah
positif.

Tipe struktur kekuatan:


1. Legitimate power/authority (hak untuk mengontrol, seperti orang tua terhadap
anak)
2. Referent power (seseorang yang ditiru)
3. Reward power (pengaruh kekuatan karena adanya harapan yang akan diterima)
4. Coercive power (pengaruh yang dipaksakan sesuai keinginannya)
Informational power (pengaruh yang dilalui melalui proses persuasi)
5. Affective power (pengaruh yang diberikan melalui manipulasi dengan cinta
kasih misalnya hubungan seksual)
Lanjutan ….

Hasil dari kekuatan tersebut yang akan mendasari


suatu proses dalam pengambilan keputusan dalam
keluarga
Berdasarkan elemen diatas dapat disumsikan bahwa struktur
keluarga adalah :

1. Keluarga merupakan sistem sosial yang memiliki


fungsi sendiri.
2. Keluarga merupakan sistem sosial yang mampu
menyelesaikan masalah individu dan lingkungannya.
3. Keluarga merupakan suatu kelompok kecil yang dapat
mempengaruhi kelompok lain.
4. Perilaku individu yang ditampakkan merupakan
gambaran dari nilai dan norma yang berlaku dalam
keluarga.
TUGAS KELUARGA DI BIDANG
KESEHATAN

1. Mampu mengenal masalah kesehatan keluarga


2. Mampu memutuskan tindakan kesehatan yang tepat
bagi keluarga
3. Mampu merawat keluarga yyang mengalami
gangguan kesehatan
4. Mampu memodifikasi lingkungan keluarga.
5. Mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan
kesehatan disekitarnya bagi keluarga.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai