Anda di halaman 1dari 31

Apresiasi Musik & tari

dan
Apresiasi Seni rupa anak
Kelompok : IV
Ade Hayatullah
Sri Susilawati
Suhada
Ropiq
Mumu Bahtiar
Pembahasan Modul
KB 1 (modul 9) KB 1 (modul 10)
01 Apresiasi Musik Anak
03 Manfaat belajar seni bagi
anak usia SD

KB 2 (modul 9) KB 2 (Modul 10)


02 Apresiasi Tari Anak
04 Karakteristik seni rupa anak

KB 3 (Modul 10)
05 Periodisasi Gambar anak
01 Apresiasi musik Anak
Apresiasi musik diperlukan untuk memahami suatu karya musik. Mendengarkan
merupakan pintu suatu kegiatan apresiasi. Mendengarkan sambil membaca notasi
sangat membantu dalam memberi pemahaman akan suatu karya music.
Apresiasi terhadap karya musik dapat
dilakukan melalui proses berikut ini :

Mendengarkan Membaca latar belakang


music penciptaan karya music

Membaca biografi
Mendengarkan sambal
pencipta.
membaca notasi music
Musik anak lebih banyak berupa musik vokal
(nyanyian) dibandingkan dengan musik
instrumental.
Kebanyakan musik instrumental yang dimainkan
berasal dari lagu- lagu vokal
Analisis bentuk lagu berdasarkan frasa dan motif dapat
membantu interpretasi dan ekspresi lagu secara baik dan
benar. Bentuk lagu anak SD baik lagu-lagu Indonesia,
lagu tradisional, maupun lagu-lagu mancanegara berbentuk
satu, dua, dan tiga bagian.
02 Apresiasi Tari
Anak
Apresias tari diperlukan untuk
memahami suatu karya tari, baik tari
tradisional maupun tari modern.
Menyaksikan pertunjukan sambil
menghayati isi teks atau naskah cerita
membantu memberi pemahaman akan
suatu karya tari
Apresiasi tari dihasilkan
dari proses:

Mengamati sambil
Menyaksikan Membaca latar belakang Membaca biografi
memahami teks atau
pertunjukan tari naskah tari penciptaan karya tari. pencipta (koreografer)
Ada tiga sifat dasar yang perlu kita ingat untuk
menjelaskan dan perbedaan antara tari kerakyatan
dengan tari klasik yang berkembang dilingkungan
kraton. Tari kerakyatan yang bersifat sederhana, dan
dapat dicermati dari materi dan susunan geraknya,
irngan, kostum/rias busananya.

D
E
G
Tari modern yang disebut juga dengan tari kreasi baru
bersumber dari dua jenis tarian terdahulu yaitu kerakyatan dan
klasik. Materi pendidikan tari untuk anak Sekolah Dasar
seyogyanya mengangkat tema tari tentang alam sekitar anak
seperti dunia binatang, tumbuhan, atau dapat juga tema yang
diangkat dari apa saja yang sering dilihat, didengar, dirasakan,
dan dipikirkan / diangan-angankan anak.
Proses pembelajaran pendidikan tari di Sekolah Dasar
seyogyanya dikemas dalam kegiatan yang menarik,
menyenangkan, kebersamaan dalam berinteraksi dan
bekerjasama, berapresiasi aktif, serta berekspresi dan
beraktualisasi diri melalui aktivitas menciptakan berbagai
bentuk karya tari sesuai dengan kemampuan anak apa pun
wujudnya.
Modul 10

Apresiasi Seni Rupa Anak


Manfaat Seni Bagi anak Karakteristik seni rupa Periodisasi Gambar
usia SD anak
A. Seni sebagai Bahasa visual A. Istilah menggambar dan A. Masa corang – coreng
B. Seni membantu pertumbuhan melukis B. Masa prabagan
mental B. Tema karya seni rupa anak C. Masa bagan
C. Seni membantu belajar bidang yang C. Ciri umum lukisan anak D. Masa realisme awal
lain E. Masa realisme semu.
D. Seni sebagai media bermain
Manfaat Belajar Seni Bagi
Anak Usia SD
A. Seni rupa sebagai bahan visualisasi
• Artinya seni berfungsi sebagai alat mengutaran pendapat, dari ungkapan
perasaan seperti duka, sedih, Bahagia, keinginan dan gambaran masa
depan serta mencatat peristiwa yang dialami.

• Dalam proses berkarya seni, pikiran perasaan anak aktif bahkan pikiran
anak bercampur dengan perasaannya.

• Proses komunikasi yang terjadi ketika anak menggambar adalah


komunikasi interpersonal yang egois. Maksudnya semua kejadian ingin
disatukan dalam gambar anak, ka aku an anak menguasai proses
menggabar yang tidak terkontrol.
• Tugas guru dalam membimbing anak dala berkarya seni adalah
menjadikan alat berkomunikasi, dan agar komunikasi itu
interaktif,guru dapat menjaganya agar tidak menjadi gambar satu
(semua bentuk dan obyek disaatukan) sehingga gambar menjadi
kabur.
• Dalam sejarah seni rupa kuno seperti mesir, gambar berfungsi
sebagai wacana, atau disebut sebagai gambar tulisan (pictograph).
• Orang – orang primitive memanfaatkan gambar untuk berkomunikasi
dengan orang lain, gambar tersebut berfungsi sebagai poster, surat
tebuka, maklumat raja, atau suatu catatn penting lainnya
B. Seni membantu pertumbuhan mental

Artinya seni dapat digunakan untuk melatih pikiran, imajinasi, penalaran, perasaan
keindahan, sosial, agama maupun toleransi yang bersifat toleransi.
Perkembangan intelektual, emosi maupun persepsi dapat dikategorikan sebagai
perkembangan mental.

Usia anak sekitar 7 – 8 tahun, merupakan usia penalaran anak, pikiran dan perasaan
anak pun mulai berkembang memisah.
Dalam pandangan psikologi humanistic, perkembangan anak dipengaruhi oleh factor
lingkungan(teori behavior)seperti orangtua, guru dan teman dan factor internal.

Teori psikoanalisis menjelaskan bahwa intenal factor sebagai modal awal, seperti dasar
pikiran, perasaan.
Kedua factor tersebut berjalan saling mempengaruhi secara berimbang.
C. Seni Rupa membantu belajar bidang yang lain

Artinya melalui seni anak akan terasah visual intelegensinya


sehingga dengan mudah mengungkapkan hal yang visual,
disamping melatih imajinasi untuk belajar sejarah dan melatih
komprehensif dengan Latihan menggambar suasana.

Menggambar bagi siswa adalah kegiatan berfikir ketika sedang


menghitung ukuran nyata obyek yang sedang dilihat untuk dapat
dipindahkan kedalam kertas.

Secara konseptual pembelajaran seni rupa kepada anak adalah suatu


proses berlatih mempelajari ide, gagasan, memahami sesuatu yang
diwujudkan dalam gambar.
Kegiatan belajar seni rupa merupakan pelatihan, bimbingan, pemahaman
serta pembinaan semangat mencipta, berproduksi karya akan menghasilkan
sosok pribadi yang utuh, seperti berkembangnya cipta, rasa dan karsanya.

Secara garis besar penalaran pelajaran seni rupa adalah membantu


mengembangkan nalar siswa, jika Pendidikan matematika diutamakan
pengembangan daya piker, maka Pendidikan seni rupa melatih perasaan
wan wawasan komprehensif melalui pengalaman bentuk, kareana artefak
sejarah memerlukan persepsi bentuk atau visual.
D. Seni sebagai media bermain
Artinya mengembangkan belajar melalui permainan seni, dengan seni anak akan mempunyai
kesenangan bermain yang positif. Dalam bermain terjadi pelatihan pemahaman dan pengamatan
terhadap lingkungan sekitar, maka kondisi ini dapat dijadikan sebagai titik tolak Pendidikan anak.
Untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan serapan keindahan bentuk dapat dilakukan pelatihan
menggambar, membentuk dan melukis. Proses tesebut disebut proses mencipta karya seni. Karya
difungsikan sebagai ungkapan perasaan keinginan maupun pendangannya hterhadap sekelilingnya.

Seni bagi seorang anak merupakan media belajar dan bermain, jika diterapkan dalam struktur tingkat
belajar disekolah dasar dapat dirangkum dalam skema perkembnagan strategi belajar. Rangkuman ini
didasarkan atas perkembangan pikiran, perasaan dan keterampilan serta berdasarkan perkembangan
usia mental dan biologi.
02

Karakteristik
Seni Rupa Anak
03
A. Istilah menggambar dan melukis.

Menggambar Melukis
Menggambar dari akata to draw artinya Melukis dari kata to paint, artinya karya
kegiatan menggores sehingga membentuk gambar yang dihasilkan dari kegiatan
bidang gambar memblok warna

Bagi anak kegiatan menggambar Kegiatan melukis bagi anak merupakan


merupakan perilaku naluriah seperti kegiatan membayangkan atau berandai atau
makan, minum berimajinasi.

Menggambar merupakan kinerja detail untuk Melukis merupakan kegiatan


menciptakan gambar, baik melalui goresan, mengekspresikan bayangan yang ada
mengecat atau alat rekam. dalam benak si seniman.
B. Tema karya seni rupa
anak.
Tema berasal dari Bahasa inggris theme, (Bahasa Yunani) dalam
kesusastraan artinyasesuatu soal atau buah pikiran yang diuraikan dalam
suatu karangan, dalam seni rupa suatu hal yang dijadikan isi dari suatu
ciptaan, hal ini biasanya dikutip dri dunia nyata tetapi dilukiskan
menggunakan alat – alat kesenian semata – mata (Shadily,1957:7)

Tema adalah ide pokok dalam sebuah cerita yang dikemukakan seniman
lewan medium karya lukis. Judul adalah sebutan ataua nama yang diberikan
kepada obyek yang ada dalam lukisan atau karya seni orang lain, seperti
patung, grafis maupun fotografi.
Tema – tema yang sering dijadikan dorongan berkarya bagi anak
adalah :
a. Lingkungan yang paling menarik dilihat dari pandangan anak
b. Keikutsertaan dalam peristiwa.
c. Kejadian yang menimpa anak.
d. Keinginan anak.
e. Pikiran masa depan.
f. Apa yang pernah dilihat dalam peristiwa sekejap.
g. Imajinasi
h. Cerita kepahlawanan atau wiracarita (heroic)
Faktor yang mempengaruhi tema yang
muncul dari anak
Tingkat kemampuan berfikir
Kemampuan Gerakan otot
Perkembangan usia
Media yang dia inginkan
hasratnya
C. Ciri umum lukisan anak
1. Gaya lukisan anak

Gaya lukisan anak yang dapat kita jumpai yakni :


Gaya dekoratif
Gaya komik
Gaya wiracarita (heroic)
Gaya potret
. Komposisi karya seni rupa anak – anak
dapat berupa
Posisi tumpang tindih

Bertumpu pada garis dasar


3. Tipe gambar anak
Rebahan
Hapic
Stereo Type Non-Hapic
X-ray atau Transparent Willing type
periodesasi
Gambar Anak
A. Masa corang – coreng.
• Usia perkembangan garis
• Usia sekitar 1 – 2 tahun
Judul gambar
• Anak masih melatih diri mengkoordinasikan bentuk
yang berubah -
garis.
ubah
• Taraf pandang anak masih berbentuk benda global
Masa • anak menggambar apa yang dia ketahui dan diinginkan
corang
bukan apa yang dia lihat dalam kondisi sesungguhnya.
coreng

• Ketika anak sudah mulai menyadari bahwa gambarnya


sudah dapat dibaca orang lain, dan seiring dengan
Mulai mengidentifikasi perkembangan usia biologis, dimana mata telah mampu
dengan judul yang mantap. melihat objek dengan detail, maka gambarpun mulai
berubah
• Misalnya Bulatan – bulatan yag semual dengan susunan
yang tidak berbentuk figure manusia kini mulai berubah
menjadi bulatan yang bersinar , dia lambangkan bulatan
ini sebagai matahari.
B Masa Realisme.
• Usia 11 – 14 tahun.
• Seiring berkembangan biologinya, anak usia 11 – 15 tahun sudah membedakan dengan
jelas kedudukan dirinya dan fungsi masing – masing organ tubuh,
• Dilihat dari usia mental masih belum dewasa sepenuhnya.
• Gambar anak usia ini suda detail, namun mengalami kesulitan mengungkapkan bentuk
– bentuk visual.
• Pikiran anak telah detail, rasional dan realistis.
• Pengalaman melihat dan mengamati bentuk sudah cukup detail akan tetapi koordinasi
tangan belum sesuai sehingga karya – karya dikatakan setengah jadi.
• Anak apada usia ini menyadari akan keindahan dan estetika berani mempertahankan
gambarnya. Pada masa ini anak mulai malas berkarya.
• Jika diminta menggambar anak usia ini lebih suka menggambar Teknik, ornament,
perspektif, karena dengan menggambar Teknik kesalahan akan berkurang.
Thank’s!

Anda mungkin juga menyukai