Anda di halaman 1dari 13

ANESTESI UMUM

dr. Imam Ghozali,,SpAn.,MKes


Anestesi
• Berasal dari bahasa Yunani : a = tanpa,
aesthesis : rasa, sensasi
• Menggambarkan keadaan fisik tidak sadar
yang bersifat sementara
• Anestesi dibagi menjadi 2 kelompok yaitu :
1. Anestesi Umum
2. Anestesi lokal
Anestesi Umum
• Adalah tindakan meniadakan nyeri secara
sentral disertai hilangnya kesadaran dan
bersifat reversible

• Trias Anestesi, yaitu :


1. Hipnosis (tidur)
2. Anelgesia (bebas dari nyeri)
3. Relaksasi otot
Stadium Anestesi
• Stadium I : disebut juga stadium
anelgesi/disorientasi. Dimulai sejak pemberian
zat anestesi sampai hilangnya kesadaran
• Stadium 2 : disebut juga stadium delirium. Mulai
dari akhir stadium I sampai ventilasi kembali
teratur
• Stadium 3 : stadium pembedahan
• Stadium 4 : stadium paralisis atau kelebihan obat
Teknik Anestesi Umum
• Induksi anestesi : Tindakan untuk membuat pasien sadar
menjadi tidak sadar
• Induksi intravena : untuk menidurkan pasien dengan
respirator. Contoh : gol barbiturat, benzodiazepin, non
barbiturat, ketamin, opioid
• Induksi Intramuskular : untuk melumpuhkan otot termasuk
otot pernapasan. Contoh ; suksinil kolin, atrakurium
• Induksi inhalasi : biasanya menggunakan sevofluran. Tetapi
induksi ini jarang dilakukan
• Induksi per-rektal ; biasanya digunakan untuk bayi atau anak.
Contoh : tiopental, midazolam
Persiapan dan penilaian pra anestesi

• Anamnesis
• Pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan laboratorium
• Pemeriksaan status fisik
anamnesa
• Pernah mendapat anestesi sebelumnya ?
• Alergi obat ?
• Penggunaan gigi palsu ?
Pemeriksaan fisik
• Perhatikan hal yang menyulitkan intubasi
Grade Mallampati :
I : pilar faring, uvula, palatum mole terlihat jelas
II : uvula dan palatum terlihat sedangkan pilar faring
tidak terlihat
III : Hanya palatum mole yg terlihat
IV : semuanya tidak terlihat
• Tanda-tanda abnormalitas leher (pendek, trauma)
• Abnormalitas gigi
Pemeriksaan lab
• Darah rutin
• EKG
• Foto thorax
• LED
• Penyakit menular sistemik
Status fisik
Pada tahun 1963, American Society of Anesthesiologist (ASA)
mengadopsi sistem kategorik status fisik pasien menjadi 5 kelas, yaitu :

ASA I : pasien yang normal dan sehat, selain penyakit yang akan dioperasi
ASA II: pasien dengan penyakit sistemuk ringan dan sedang
ASA III : pasien dengan penyakit sistemik berat yang belum mengancam
jiwa
ASA IV : pasien dengan penyakit sistemik berat yang mengancam jiwa
ASA V : pasien sekarat yang mungkin tidak bisa bertahan dalam waktu 24
jam dengan atau tanpa pembedahan

Pada bedah emergency biasanya dicantumkan huruf E


Obat-obat anestesi
• Golongan obat hipnotik-sedatif
1. Benzodiazepin (efek : anxiolisis, sedasi, anti konvulsi, relaksasi otot,
amnesia retrograde) contoh obat yang digunakan adalah midazolam
Farmakokinetik : Diserap cepat disaluran cerna dan melalui sawar darah
otak dengan cepat
2. Barbiturat
3. Non barbiturat (ex : propofol, ketamin)
Propofol dengan metode penyuntikan cepat akan menimbulkan turunnya
kesadaran dalam waktu 30 detik. Propofol juga lebih cepat dan sempurna
mengembalikan kesadaran dan memberikan gejala sisa yang minimal pada
SSP
Ketamin : aksi kerja singkat, konsenterasi puncak terjadi dalam waktu 1
menit secara iv
• Golongan analgesi (opioid)
digunakan untuk mengurangi nyeri sedang sampai
berat. Fentanyl biasanya digunakan melalui injeksi
iv sebagai penghilang nyeri dalam operasi

• Golongan pelemas otot


1. Suksinil kolin
2. Atrakurium
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai