Simbol Nuklida:
X = unsur radioaktif
A = nomor massa (jumlah p + n)
Z = nomor atom (jumlah p)
Gelombang elektromagnetik yang terlibat dalam reaksi inti adalah sinar gamma (γ)
dengan muatan 0 dan masa =0.
• Suatu zat (unsur) akan menjadi radioaktif, jika memiliki inti atom yang
tidak stabil.
• Suatu inti atom berada dalam keadaan tidak stabil jika jumlah proton jauh
lebih besar dari jumlah netron. Pada keadaan inilah gaya elektrostatis jauh
lebih besar dari gaya inti sehingga ikatan atom-atom menjadi lemah dan
inti berada dalam keadaan tidak stabil.
netron.
• Elektron jatuh dari energi yang lebih tinggi ke yang lebih rendah, maka
energi akan dipancarkan dalam bentuk radiasi elektromagnetik (dalam
contoh ini dalam spektrum sinar X).
• Untuk unsur yang mempunyai nomor atom >83 sekitar akhir dari pita
kestabilan tidak ada jalan untuk menuju ke kondisi stabil sebagai akibatnya
harus kehilangan proton dan netron dalam bentuk sinar alfa karena setiap
pemancaran sinar alfa akan menghilangkan 2 proton dan 2 netron sekaligus.
Contoh tipe peluruhan Uranium.
88 p 86 p +
2p
138 n 136 n 2n
226 222 4
88 Ra 86 Rn 2
A A 4 4
Z X Z 2 Y 2
2. Peluruhan beta
• β+ = +1e0
• β- = -1e0
muatan : + atau – muatan elementer
massa : 0
contoh :
4Be –> 5Be + β
11 11 -
6 C10 –> 5C10 + β+
A= – dN / dt
Proses reaksi fusi adalah kebalikan dari reaksi fisi seperti arti
harfiahnya, proses ini merupakan reaksi penggabungan dua inti
menjadi inti lain yang lebih besar. Reaksi jenis ini tidak terjadi secara
alamiah di permukaan bumi, namun merupakan prinsip kerja
pembakaran Hidrogen di pusat matahari serta bintang-bintang.
Sebenarnya, banyak tipe reaksi fusi yang dapat terjadi di matahari
yang sering disebut siklus proton-proton, mulai dari penggabungan
dua inti Hidrogen menjadi inti Deuterium hingga penggabungan inti
Deuterium dan inti Tritium. Kebanyakan reaksi ini membutuhkan
kondisi tertentu yang hanya terdapat di dalam inti matahari ataupun
bintang-bintang, misalnya tekanan yang sangat tinggi