Anda di halaman 1dari 38

PHYSICS

PRESENTATION
Cantika V. Laurie
Daniel Evan C.
Havi Yoga Prastyo
Muhammad Farrel Mahran A.
Kris Timothy Kimadha
ARUS LISTRIK
Arus listrik adalah sebuah aliran yang terjadi akibat
jumlah muatan listrik yang mengalir dari satu titik ke
titik lain dalam suatu rangkaian tiap satuan waktu.
Satuan menurut SI yaitu A
(ampere) dengan simbol I.
Terjadi akibat adanya
beda potensial atau
tegangan pada media
penghantar antara dua Dibagi menjadi 2 (dua) kategori, yakni :
titik. • Arus Searah (Direct Current/DC),
yaitu arus mengalir dari titik
berpotensial tinggi menuju titik
berpotensial rendah.
•Arus Bolak-Balik (Alternating
Current/AC), yaitu arus mengalir secara
berubah-ubah mengikuti garis waktu
RUMUS

I : kuat arus listrik (A)


q : muatan listrik yang mengalir (C)
t : waktu yang diperlukan (s)
Arus listrik bergerak dari terminal positif (+) ke terminal
negatif (-), sedangkan aliran listrik dalam kawat logam
terdiri dari aliran elektron yang bergerak dari terminal
negatif (-) ke terminal positif(+), arah arus listrik dianggap
berlawanan dengan arah gerakan elektron.
CONTOH SOAL KUAT ARUS
Jika diketahui kuat arus sebuah sumber arus listrik adalah 5 A,
hitunglah muatan yang mengalir selama 1 menit
Diketahui I = 5 A
t = 1 menit = 60 detik

Ditanya Q?

Jawab :
I = Q/t
Q = Ixt
= 5 A x 60 s = 300 C
Jadi, banyaknya muatan yang mengalir adalah 300
C.
HAMBATAN
Hambatan listrik ialah sebuah perbandingan antara
tegangan listrik dari suatu komponenelektronik
(misalnya resistor) dengan arus listrik yang
melewatinya.

Satuan hambatan menurut


SI adalah Ω (ohm),
disimbolkan dengan R.
RUMUS

HUKUM OHM
R = V/I 

V : tegangan (Volt)
 I : kuat arus (ampere)
R : Hambatan (Ohm)
CONTOH SOAL HAMBATAN

Tiga buah hambatan disusun secara seri, masing – masing nilainya 4 ohm, 3
ohm dan 5 ohm. Hambatan ini kemudian dipasang pada tegangan 120 volt.
Hitunglah besarnya tegangan pada hambatan 3 ohm.
Jawab: Rtotal = 4 ohm + 3 ohm + 5 ohm = 12
ohm
R1 = 4 ohm R3 = 5 ohm
V=I.R
R2 = 3 ohm V = 120 volt
I = V/Rtotal = 120 /12 = 10 A
V pada R2 (bernilai 3 ohm) adalah
VR2 = I X R2
= 10 X 3 = 30 volt
DAYA LISTRIK
Daya Listrik atau dalam bahasa Inggris disebut
dengan Electrical Power adalah jumlah energi yang
diserap atau dihasilkan dalam sebuah
sirkuit/rangkaian.

Dalam rumus perhitungan, Sedangkan Satuan Internasional


Daya Listrik biasanya (SI) Daya Listrik adalah Watt
dilambangkan dengan huruf yang disingkat dengan W. Watt
“P” yang merupakan singkatan adalah sama dengan satu joule
dari Power. per detik (Watt = Joule / detik)
RUMUS

P= E/t
P=VxI
P = I2R
P = V2/R

P = Daya Listrik (Watt)


E = Energi (Joule)
t = waktu (detik)
V= Tegangan Listrik (Volt)
R= Hambatan (Ohm)
I= Kuat arus (Ampere)
CONTOH SOAL HAMBATAN
Sebuah Televisi LCD memerlukan Tegangan 220V dan Arus Listrik
sebesar 1,2A untuk mengaktifkannya. Berapakah Daya Listrik yang
dikonsumsinya ?
Diketahui V= 220 V
I=1.2 A

Ditanya P=?
Jawab :
P=VxI
P = 220V x 1,2A
P = 264 Watt
Jadi Televisi LCD tersebut akan mengkonsumsi
daya listrik sebesar 264 Watt.
GGL (GAYA GERAK LISTRIK)

Gaya gerak listrik adalah beda potensial antara ujung-


ujung penghantar sebelum dialiri arus listrik. Gaya
gerak listrik disingkat dengan GGL, dengan satuan volt.

Terminal positif namanya


anoda. Terminal negatif
namanya katoda. Pada dasarnya sumber GGL itu segala
jenis alat yang muatan positif sama
negatifnya terpisah. Kedua ujung dari
alat tersebut di sebut dengan terminal.
Muatan positif numpuknya di terminal
positif, sementara pada muatan negatif,
pastinya di terminal negatif.
RUMUS

N = jumlah lilitan
DF = fluks magnetik (Weber atau Wb)
Dt = perubahan waktu/selang waktu
(sekon)
Ei = ggl induksi (volt)
CONTOH SOAL GGL
Suatu kumparan dengan 3.000 lilitan, terjadi terjadi suatu perubahan
fluks magnetik 1.500 Wb selama selang waktu 2 sekon. Hitunglah besar
ggl induksinya!
Diketahui N = 3.000
ΔΦ = 1.500 Wb
Δt = 2 sekon
Ditanya Ei=?
Jawab
Ei = -3.000 (1.500:2)
= 2,25 x 106

Jadi di dalam suatu kumparan tersebut timbul ggl


induksi sebesar 2,25 × 106 volt (tanda -
menunjukkan arah ggl).
RUMUS

N = jumlah lilitan
DF = fluks magnetik (Weber atau Wb)
Dt = perubahan waktu/selang waktu
(sekon)
Ei = ggl induksi (volt)
HUKUM KIRCHOFF 1

Suatu total arus listrik yang masuk melalui suatu


titik percabangan dalam suatu rangkaian listrik
memiliki besar yang sama dengan arus total yang
keluar dari titik percabangan tersebut.
CONTOH SOAL HUKUM KIRCHOFF 1

Berapakah I4?

Jawab:
Dari gambar rangkaian yang diberikan diatas, belum
diketahui apakah arus I4 adalah arus masuk atau keluar.
Oleh karena itu, kita perlu membuat asumsi awal, misalnya
kita mengasumsikan arus pada I4 adalah arus keluar.
Jadi arus yang masuk adalah
CONTOH SOAL HUKUM KIRCHOFF 1
Arus yang keluar adalah :
I1 + I4 = 5 + I4
3 = 5 + I4
I4 = 3 – 5
I4 = -2

Karena nilai yang didapatkan adalah nilai negatif, ini berbeda dengan
asumsi kita sebelumnya, berarti arus I4 yang sebenarnya adalah arus
masuk.
HUKUM KIRCHOFF 2

Hukum ini digunakan untuk Hukum Kirchhoff 2 ini juga Total Tegangan (beda
menganalisis  tegangan (beda dikenal dengan sebutan potensial) pada suatu
potensial) komponen-komponen Hukum Tegangan Kirchhoff rangkaian tertutup
elektronika pada suatu atau Kirchhoff’s Voltage adalah nol
rangkaian tertutup. Law (KVL).
CONTOH SOAL HUKUM KIRCHOFF 2

perhatikan rangkaian listrik satu loop berikut!

jika R1 = 20 ohm, R2 = 30 ohm, R3 = 50 ohm,


ε₁= 10 V dan   ₂= 40 V
ε

hitung:
a. kuat arus yang mengalir pada rangkaian
b. tegangan jepit antara titik c dan d
CONTOH SOAL HUKUM KIRCHOFF 2
Jawab :
a. mencari arus denga hukum b. Tegangan antara titik c dan d
kirchoff 2

Σε + Σ(I.R) = 0
ε₂ + ε₁ + I.(R1 + R2 + R3) = 0
40 + 10 + I (100) = 0
100 I = 50
I = 0,5 A > arus mengalir searah jarum jam karena ggl 2
lebih besar dari ggl 1
> arus mengalir dari d ke c

Vcd = Σε + Σ(I.R)
Vcd = - ε₁ + I. R₂

Vcd = - 10 + 0,5 .30 = -10 + 15 = 5 Volt


RANGKAIAN SERI
Rangkaian seri rangkaian yang hanya ada satu jalur
tempat arus listrik mengalir dari sumber arus Keuntungan dari rangkaian seri adalah
listrik. besar kuat arus listrik yang tidak
dibagi, sehingga lampu dalam rangkaian
seri lebih terang

Pada rangkaian seri, bila satu lampu


dimatikan maka aliran listrik akan Namun karena lebih terang dan
terhenti dan semua lampu juga akan menggunakan arus listrik lebih besar, maka
mati. Hal ini karena rangkaian menjadi energi listrik yang digunakan juga lebih
tidak tertutup besar atau boros. Pada lampu yang diberi
tenaga dari baterai, ini menyebabkan
baterai lebih cepat habis
RUMUS
Rs = R1 + R2 + …

Rs = hambatan total rangkaian seri (ohm atau


Ω)
R1 = hambatan 1 (ohm atau Ω)
R1 = hambatan 1 (ohm atau Ω)
R2 = hambatan 2 (ohm atau Ω
CONTOH SOAL RANGKAIAN SERI

Perhatikan rangkaian berikut.

Diketahui besarnya R1 = 2 Ohm, R2 = 3 Ohm, dan R3 = 5


Ohm. Jika tegangan totalnya 24 Volt, tentukan besarnya arus
yang mengalir dalam rangkaian!
CONTOH SOAL RANGKAIAN SERI
Jawab:
Pertama, carilah besarnya hambatan total dalam rangkaian
tersebut. Oleh karena ketiga hambatan disusun seri, gunakan
persamaan berikut.

Selanjutnya, gunakan hukum Ohm untuk mencari


besarnya arus yang mengalir dalam rangkaian.
RANGKAIAN PARALEL

Rangkaian paralel adalah rangkaian yang memiliki lebih dari satu


jalur tempat arus listrik mengalir dari sumber arus listrik

Akibatnya, karena arus listrik memiliki


lebih dari satu jalur yang diambil, Rangkaian paralel memiliki tegangan
rangkaian  masih dapat berfungsi jika yang sama antar cabangnya. Namun
satu jalur terputus atau dimatikan. kuat arusnya berbeda beda, sehingga
lampu di rangkaian paralel lebih redup
RUMUS
1/Rp = 1/R1 + 1/R2 +….

Rp = hambatan total rangkaian seri (ohm atau Ω)


R1 = hambatan 1 (ohm atau Ω)
R1 = hambatan 1 (ohm atau Ω)
R2 = hambatan 2 (ohm atau Ω)
CONTOH SOAL RANGKAIAN PARALEL

Tiga buah hambatan identik dirangkai secara paralel. Jika


nilai hambatan totalnya 0,75 Ohm, tentukan besarnya
masing-masing hambatan!

Jawab
Diketahui:
Rtotal = 0,75 Ohm
Ditanya: R1, R2, dan R3 = …? Kata identik berarti jenis dan material
penyusun hambatan adalah sama, sehingga
besarnya tiga hambatan juga sama. Untuk
mencari besarnya hambatan masing-masing,
gunakan persamaan berikut
CONTOH SOAL RANGKAIAN PARALEL

Jadi, besarnya masing-masing hambatan adalah 2,25 Ohm


RANGKAIAN SEARAH
(DIRECT CURRENT)
adalah aliran elektron dari suatu titik yang energi potensialnya tinggi Contoh rangkaian searah :
ke titik lain yang energi potensialnya lebih rendah. generator arus searah, elemen
elektrokimia, sel surya, dan
termoelemen.

Contoh dari penggunaan listrik arus


Arus searah dulu dianggap sebagai arus positif
searah yaitu penyaluran tenaga listrik yang mengalir dari ujung positif sumber arus
komersil yang pertama (dibuat oleh listrik ke ujung negatifnya. Pengamatan-
Thomas Alfa Edison di akhir abad ke pengamatan yang lebih baru menemukan bahwa
sebenarnya arus searah merupakan arus negatif
19) menggunakan listrik arus searah. (elektron) yang mengalir dari kutub negatif ke
kutub positif. Aliran elektron ini menyebabkan
terjadinya lubang-lubang bermuatan positif, yang
“tampak” mengalir dari kutub positif ke kutub
negatif.
Generator Arus Searah
Sumber listrik DC pertama adalah generator arus
searah. Generator arus searah ngemanfaatin
energi gerak pada poros rotor di dalam stator
yang bakalan ngehasilin arus listrik. Generator
arus searah dibedain menjadi beberapa bagian
berdasarkan rangkaian belitan magnet atau
penguat eksitasinya terhadap anker generator:
• Generator Kompon
• Generator Penguat Terpisah
• Generator Shunt
Elemen Elektrokimia
Sumber listrik DC kedua adalah elemen
elektrokimia. Elemen elektrokimia ngemanfaatin
perubahan energi kimia menjadi energi listrik
yang mana energi kimia di dapetin dari cairan
elektrokimia yang berada di dalamnya. Elemen
elektrokimia dibagi menjadi dua berdasarkan
waktu pemakaian elemen.
• Elemen Primer
• Elemen Sekunder
Sel Surya

Sumber listrik DC ketiga adalah sel surya. Sel


surya ngemanfaatin energi matahari buat
ngebangkitin elektron yang ada di semikonduktor
di dalam sel surya buat nyiptain energi listrik.
Biasanya sel surya digunain buat ngegantiin
sumber arus seperti baterai karena sel surya
lebih tahan lama.
Termoelemen
Sumber listrik DC terakhir adalah termoelemen.
Termoelemen ngubah perubahan suhu yang terjadi
menjadi energi listrik yang mana semakin gede
perubahan suhu maka energinya bakalan makin
gede sehingga arus listrik makin kuat.

Belajar listrik DC bakalan ngebantu kamu buat


memahami fenomena kelistrikan yang terjadi di
sekitar sehingga kamu bisa tanggap dan
menyelesaikan permasalahan yang berhubungan
dengan listrik DC.
RUMUS
V=IxR

V = Tegangan searah
I = Arus Listrik
R = Hambatan Listrik ( Ohm )
CONTOH SOAL RANGKAIAN SEARAH
Elena Houghlin dalam film Charlie’s Angels ingin membuat
sebuah remote control untuk mengatur suhu sebuah ruangan
dengan temperatur ruang . Untuk membuat remote control,
Elena harus membuat sebuah rangkaian 4 buah resistor yang
disusun paralel dengan

Jika arus yang dibutuhkan pada sistem remote


tersebut sebesar 5 Ampere, berapakah sumber
tegangan yang diperlukan untuk membuat
rangkaian pada remote yang dibuat oleh Elena?
CONTOH SOAL RANGKAIAN SEARAH

Remote control menggunakan prinsip listrik arus DC


atau arus searah. Maka berlaku hukum Ohm yang
menyatakan nilai kuat arus yang berbanding lurus V=I.R
dengan tegangan pada ujung rangkaian dan berbanding
terbalik dengan hambatan. Maka dapat berlaku
persamaan :
+++ Karena digunakan beberapa resistor yang disusun
paralel, terlebih dahulu kita harus membuat hambatan
+++
total atau hambatan pengganti dari rangkaian resistor
1 6 paralel. Untuk menentukan hambatan total pada sistem
=  Ω paralel dapat dicari dengan persamaan :
𝑅𝑃 2
=
V = 5 Ampere x
V = 20 Volt
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai