Anda di halaman 1dari 9

Literature review evidance based

practice pada pasien kritis


dengan gangguan sistem
endokrin
Kelompok 3
Intan Widuri (19.156.01.11.053)
Ira Rayani (19.156.01.11.054)
M. Fahmi Syarif (19.156.01.11.056)
Moh. Fauzan (19.156.01.11.057)
Rosidatul Husna (19.156.01.11.063)
Diabetes Mellitus
Prevalensi dan insidensi penderita DM tipe 2 meningkat secara signifikan dari tahun ke
tahun,penyakit ini menjadi sebuah ancaman kesehatan global (PERKENI, 2015). Studi populasi
Diabetes Mellitus tipe 2 di berbagai negara melaporkan bahwa jumlah penderita DM di dunia
telah mencapai 425 juta jiwa, dimana prevalensi diabetes cenderung lebih tinggi pada pria (221
juta jiwa) dibanding wanita (204 juta jiwa). Angka kematian akibat dari DM yang dilaporkan
adalah sebesar 4 juta jiwa, diprediksi jumlah penderita DM Pada tahun 2045 mengalami
peningkatan yang mencapai 629 juta. Jiwa. Amerika Serikat menempati urutan ketiga dunia
dengan prevalensi penderita diabetes melitus 30,2 juta jiwa. Tahun 2045 diperkirakan terjadi
peningkatan 35,6 juta jiwa. Di Asia timur negara cina menempati posisi tertinggi pertama dunia
dengan jumlah penderita diabetes melitus sebanyak 114,4 juta jiwa. Pada tahun 2045
diperkirakan meningkat 134,3 juta jiwa (IDF, 2017). Indonesia menempati urutan ke 6 sebagai
negara dengan jumlah penderita DM terbanyak didunia setelah China, India, United States,
Brazil dan Mexico.
Diabetes mellitus adalah sebuah penyakit gangguan metabolisme yang
ditandai dengan hiperglikemia yang disebabkan oleh gangguan sekresi
insulin dan atau peningkatan dari resistensi sel terhadap insulin.
Hiperglikemia kronis dan gangguan diabetes mellitus metabolik lainnya
dapat menyebabkan kerusakan jaringan dan organ seperti mata, ginjal, saraf,
dan sistem peredaran darah. Pada kasus diabetes mellitus dengan komplikasi
akan menyebabkan gangguan pada sistem integumen, yang ditandai dengan
mati rasa dan rasa tertusuk/tersengat.
Pada beberapa kasus kronis, penderita DM memerlukan perawatan di
ICU. Sehingga, seorang perawat juga perlu melakukan tindakan
keperawatan yang mampu mempertahankan atau meningkatkan kondisi
pasien. Sehingga, aplikasi metode pijat kaki diabetik bisa menjadi salah satu
alternatif dalam mempertahankan keadaan pasien.
Metode penelitian

• Diagram Alir
Didalam pemrograman sangat dikenal dengan diagram alir (flowchart) yang
digunakan untuk membantu analis dan programmer untuk memecahkan masalah
dalam pemrograman. Diagram Alir (Flowchart) adalah gambaran secara grafik
yang terdiri dari simbol-simbol dari algoritma-algoritma dalam suatu program,
yang menyatakan arah dari alur program
• Studi Literature
Penulisan ini menggunakan metode literatur review. Literatur review adalah
Literature review adalah uraian tentang teori, temuan, dan bahan penelitian lainnya
yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian untuk
menyusun kerangka pemikiran yang jelas dari perumusan masalah yang ingin diteliti.
Literature review berisi ulasan, rangkuman, dan pemikiran penulis tentang beberapa
sumber pustaka (artikel, buku, slide, informasi dari internet, dll) tentang topik yang
dibahas. Informasi yang didapat dari studi kepustakaan ini dijadikan rujukan untuk
memperkuat argumentasi-argumentasi yang ada.
Studi literature penelitian ini menggunakan berbagai macam artikel atau jurnal
yang berisikan sesuai dengan topik yang diambil. Artikel atau jurnal yang diambil
memiliki kesamaan dan tujuan penelitian dan kesimpulan hasil penelitian. Pada
literatur riview ini, peneliti mengambil topic berhubungan dengan “efektifitas
pemberian foot spa terhadap pasien Diabetes Mellitus”
Jurnal atau artikel mengenai pengaruh foot spa terhadap pasien diabetes mellitus yang
dipublikasian cukup banyak. Pengaruh terapi foot spa secara bertahap pada pasien diabetes
mellitus membuat pasien merasa nyaman, melancarkan peredaran darah sehingga dapat
meningkatkan nilai ABI (Ankle Brachial Index).
Terapi foot spa pada pasien diabetes mellitus memberikan efek pada pemberian rasa
nyaman dan peningkatan nilai ABI (Ankle Brachial Index), ada perbedaan nilai ABI
sebelum dan sesudah diberikan terapi foot spa secara bertahap dan terdapat efektifitas
latihan foot spa dengan peningkatan nilai ABI (Ankle Brachial Index).
Foot spa diabetic terhadap sirkulasi darah perifer. Semakin rutin dilakukan spa kaki
diabetik, maka sirkulasi darah perifer akan semakin baik, sehingga dapat mencegah
komplikasi dari diabetes mellitus.
Foot spa diabetic merupakan kegiatan perawatan kaki yang
diperlukan pasien diabetes secara menyeluruh untuk mencegah timbulnya
gangren dan juga perawatan terhadap pembuluh darah perifer. Prinsip
pencegahan kaki diabetes adalah menghindari terjadinya luka dan terus
berupaya mengontrol keadaan gula darah. Pada spa kaki diabetik selain
kegiatan senam kaki, kegiatan pembersihan (skin cleansing) dan pedicure
atau pemotongan kuku dimasukkan untuk mencegah kuku terlalu panjang
dan masuk ke dalam sehingga dapat melukai kaki. Kegiatan foot message
merupakn kegiatan spa kaki diabetik yang tidak kalah penting selain
kegiatan senam kaki, skin celansing, pedicure, dan foot mask .
Foot spa diabetic dapat meningkatkan sirkulasi darah perifer karena
foot spa diabetic terdiri dari berbagai macam kegiatan yaitu senam kaki
diabetic sebelum pelaksanaan spa kaki, perendaman air hangat, skin
cleansing yaitu pembersihan dengan menggunakan sabun mandi bayi atau
sabun mandi ph tinggi yang lembut dan ringan, pedicure yaitu pemotongan
dan pengikisan kuku jika responden memiliki kuku yang sedang panjang,
dan terakhir adalah foot message yaitu pemijatan superfisial pada kaki untuk
meningkatkan sirkulasi darah, semakin sering dilakukan foot spa diabetic
maka sirkulasi perifer akan semakin membaik, sehingga dapat mencegah
komplikasi dari diabetes mellitus
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai