Anda di halaman 1dari 16

Analgetika, Antipiretika Dan

Antiinflamasi
PRAKTIKUM FARMAKOLOGI TOKSIKOLOGI II
Analgetik
Analgetik adalah zat-zat yang mengurangi atau
menghalau rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran.
Di bagi dalam 2 kelompok besar :
• Analgetika non-opioid
• Analgetika opioid
Tahapan Nyeri
Tahapan terjadinya nyeri ada 4 :
- Tranduksi
- Transmisi
- Modulasi
- Persepsi
Analgetik golongan non-opioid merupakan golongan obat yang bekerja di
sistem saraf perifer untuk menghasilkan efek analgesia. Golongan non-opioid
sangat efektif dalam mengatasi nyeri akut derajat ringan, dan penyakit radang
kronik seperti artritis. Contoh jenis analgetik non-opioid seperti
Asetaminofen, obat-obat golongan OAINS (obat anti-inflamasi nonsteroid)
seperti
Analgetik opioid adalah analgetik paling kuat yang tersedia dan digunakan dalam
penatalaksanaan nyeri sedang-berat sampai berat. Obat-obat ini merupakan
patokan dalam pengobatan nyeri pascaoperasi, dan nyeri terkait kanker. Contoh
jenis analgetik golongan opioid seperti
Antiinflamasi
Inflamasi : merupakan suatu respon
protektif normal terhadap luka jaringan
yang disebabkan oleh trauma fisik, zat kimia
yang merusak atau zat-zat mikrobiologik

Antiinflamasi dikelompokkan menjadi 2


• Obat antiinflamasi Steroid
• Obat antiinflamasi Non-Steroid (NSAIDs).
Tanda-tanda terjadinya inflamasi :
- Rubor (Bewarna Merah)
- Dolor (Rasa Sakit)
- Kalor (Rasa Panas)
- Tumor ( Pembengkakan)
Mediator inflamasi terdiri dari
- Histamine
- Prostaglandin
- Bradikinin
- Interleukin
Analgetik antiinflamasi steroid merupakan antiinflamasi yang sangat
kuat karena obat -obat ini menghambat enzim phospholipase A2 sehinggga
tidak terbentuk asam arakidonat. Asam arakidonat tidak terbentuk berarti
prostaglandin juga tidak akan terbentuk.
NSAID atau Non Steroid Anti Inflamatory Drugs merupakan salah satu
obat yang sering digunakan dalam mengatasi inflamasi pada pasien dengan
penyakit arhtritis, bekerja dengan cara menghambat enzim cyclooxygenase-
1 dan 2 (COX-1 dan COX-2) sehingga menurunkan produksi prostalglandin
(PGE2) dan (PEG1) yang merupakan mediator inflamasi sehingga
mengakibatkan terjadinya vasokontriksi.
Mekanisme kerja
ANTIPIRETIK
Pengertian Demam

Kondisi dimana suhu tubuh melebihi batas normal yaitu 37,5°C akibat adanya
rekasi dari sistem imun dalam melawan infeksi penyebab penyakit,
PATOFISIOLOGI
TERAPI

Antipiretik yang biasa digunakan yaitu obat golongan non-steroidal antiinflamatory drugs
(NSAIDs) dimana mekanismenya yaitu menghambat COX2 pembentukan prostaglandin.
TERIMA KASIH :)

Anda mungkin juga menyukai