Anda di halaman 1dari 48

SISTEM KOMUNIKASI

BERGERAK
Pertemuan ke 5 :
Trunkingdan kualitas pelayanan
Ref :
Theodore S. Rapaport (wireless Comumnication)

Adit Kurniawan, LTRGM ITB

Gunawan Wibisono, dkk (Konsep Teknologi Seluler)


TRUNKING
 Komunikasi seluler menggunakan trunking untuk mengakomodasi
jumlah user yang besar pada spektrum radio yang kecil
 Konsep trunking adalah : memperbolehkan user dalam jumlah
yang besar memakai secara bersama-sama jumlah kanal yang
terbatas dengan memperbolehkan akses untuk setiap user
berdasarkan atas keprluannya untuk mempergunakan kanal
 Pada trunking sistem , setiap user dialokasikan kanal
berdasarkan atas panggilan yang terbentuk dan kanal akan
dikembalikan bila panggilan telah selesai
 Trunking mengeksploitasi kelakuan user sehingga sejumlah kanal
tetap dapat mengakomodasi user dalam jumlah besar dan
komunitas user yang acak
 Bila seorang user meminta pelayanan dan seluruh kanal radio
sedang dipergunakan, maka permintaan dari user tersebut
langsung diblok/ditolak untuk mengakses sistem
 Pada beberapa sistem diperkenalkan antrian untuk menangan
panggilan tersebut hingga tersedianya kanal.
 Unjuk kerja komunikasi seluler seperti juga telakomunikasi
telepon dinyatakan dengan kualitas pelayanan atau Grade
Of Service.
 GOS diukur berdasarkan atas teori trunking yang
diperkenalkan oleh Erlang
 GOS adalah ukuran kemungkinan user mengkases kanal
sistem pada saat jam sibuk
 GOS digunakan untuk mendefenisikan unjuk kerja suatu
sistem trunking berdasarkan atas keberhasilan sebuah user
mendapatkan kanal dari sejumlah kanal yang tersedia
 Para perancang sistem seluler harus memperkirakan
jumlah kanal maksimum yang dibutuhkan untuk
mengalokasikan sejumlah kanal dalam sistem untuk
mencapai GOS yang diinginkan
 GOS juga menyatakan perilaku sejumlah panggilan diblok
atau ditunda lebih besar dari waktu antrinya
TRAFIK
ADA 2 JENIS SISTEM TRUNKING
YANG DAPAT DIGUNAKAN
 Jenis 1 : Blocked call cleared
 Sistem tidak ada antrian untuk seluruh panggilan yang
masuk
 User langsung mengakses kanal bila tersedia
 Bila kanal tidak tersedia user langsung di blok
 Digunakan formula erlang B
 Jenis ke 2 : Blocked call Delayed
 Sistem memiliki antrian
 Bila tidak ada kanal ersedia maka panggilan ditunda
 Dinyatakan dengan formula erlang C
PERIODE PENGUKURAN TRAFIK
Macam-macam Trafik
1. Offered Traffic (A)
Trafik yang ditawarkan atau yang mau masuk ke jaringan.
2. Carried Traffic (Y)
Trafik yang dapat dilayani atau yang mendapat saluran.
3. Lost Traffic (R)
Trafik yang hilang atau yang tidak mendapat saluran.
A G Y

G = elemen gandeng (switching network)


PENGUKURAN TRAFIK
 Harus diamati pola pendudukan selama n hari
kemudian dibuat grafik pendudukan kanalnya
dan selanjtnya diambil jam sibuk perhari
sehingga didaptkan n buah data jam tersibuk
 Distribusi Erlang
Perhitungan Trafik
• Strategi yang digunakan adalah strategi sederhana yaitu :FAS
• Model bloking Erlang B

A N / N!
P( B)  GOS  N i
A

i  0 i!

P( B)  Pr obabilitas seluruh saluran sibuk ( Bloking )


A  Trafik yang ditawarkan
N  Jumlah kanal yg disediakan

Besarnya trafik setiap pelanggan dapat dihitung dari :

n .T
A  (Erlang / pelanggan) ; n : jumlah panggilan/ jam sibuk ; T : rata  rata waktu bicara
60
Perhitungan Trafik
• Contoh 1 :
Asumsi : P(B) : 5%
n : 2500
T : 1,8 menit
2500x 1,8
A   75 Erlang
60
Dari tabel Erlang B untuk P(B)  5 % dan A  75erlang diperoleh
N  81 kanal
( N  80 maka A  74,8 ; N  81maka A  75,8)

• Contoh 2 :
Untuk suatu sel tersedia 45 kanal. Waktu pembicaraan rata-rata T = 1,76
menit dan pesawat yang aktif pada jam sibuk n = 80 %. Berapa jumlah
pelanggan dalam sel tersebut.
a. menggunakan antena omni
Perhitungan Trafik
• Jawab :
a. Antena omnidireksional
N = 45 , P(B) = 5% maka A = 39,6 Erlang

n = 60 A / T = 60 . 39,6 / 1,76 = 1350 panggilan.

Jumlah pelanggan = (1/0,8) x 1350 = 1688 pelanggan


 Intensitas trafik yang diangkitkan oleh user adalah hasil
kali kecepatan panggilan dengan waktu pendudukan =
Aµ=µH
 Dimana H = rata-rata durasi panggilan dan µ adalah rata-
rata jumlah panggilan persatua waktu
 Untuk sistem dengan jumlah user U dengan jumlah kanal
cukup, maka total intensitas trafik yang dibangkitkan user
diberikan oleh A= UAµ
 Jika sistem memiliki umlahkanal C dan diasumsikan trafik
terdistribusi merata dalam kanal maka intensitas trafik
perkanal = Ac= UAµ /C
 Trafik yang dibangkitkan oleh user dalam sisetm tidak
menyatakan trfaik yang bisa dilayani (Carried Trafik) oleh
sistem
 Bila intensitas trafik yang diangkitkan melebihi kapasitas
kanal maksimum dar sistem maka trfaik yang dapat
dilayani juga dibatasi oleh apasitas sistem tersebut
 Jumlah trafik maksium yang dapat dilayani sistem adalah
sebanyak jumlah kanal yang tersedia dalamsisetm dan
dinyatakan dalam Erlang
 Trafik yang dapat dilayani oleh sistemdinyatakan dalam
GOS, GOS 2 % artinya kanal yang tersedia dalam sistem
dirancang dar 100 panggilan yang masuk akan terdapar 2
panggilan yangditolak ole siste pada saat jam sibuk
2. Handover Success Rate
Adalah prosentase pengalihan penggunaan jaringan
di lokasi yang berbeda agar kontinuitas panggilan
dapat tetap berjalan.

3. Location Update Success Rate (LUP)


Adalah prosentase dari keberhasilan proses update
lokasi subscriber terhadap jaringan.
HAL-HAL YANG MEMPENGARUHI PERFORMANSI
TRAFIK SELULAR GSM
1. Paging Success Rate
Adalah prosentase dari keberhasilan jaringan
dalam mencari keberadaan subscriber.
2. Call Success Rate (CSR)
Adalah prosentase tingkat keberhasilan
melakukan setup panggilan sehingga diperoleh
kanal pembicaraan.
3. Call Completion Rate (CCR)
Adalah prosentase tingkat keberhasilan
kontinuitas pembicaraan hingga pembicaraan
tersebut berakhir secara normal.
N
A N!

N k


k 0
A k!
JENIS BLOCKING

Terdapat 3 jenis Blocking :


1.Blocking Call Set Up, terjadinya banyak
percobaan pengulangan melakukan panggilan.
2.Blocking Kanal Suara, jika panggilan datang
sebagian tidak dapat dilayani karena tidak
mendapatkan kanal suara, evaluasi pada cell site.
3.Blocking End-Office,Trunk panggilan dari MSC ke
end-office mulai meningkat dan jumlah terhubung
ke end-office menjadi tidak mencukupi
TARGET PARAMETER PERFORMANSI GSM
DEFINISI PARAMETER PERFORMANSI

Total calls adalah parameter yang menyatakan


jumlah call secara keseluruhan baik call succes
rate, drop call maupun failure call.
 Call Success rate adalah parameter yang
menyatakan besarnya suatu call berhasil dibangun.
Call Success rate sendiri dapat dilihat dari dua segi yaitu :
1. Call Set-up Success Rate (CSSR) dapat diartikan
sebagai keberhasilan suatu MS untuk mendapatkan
kanal yang dipergunakan pada saat awal signalling.
2. Call Success Rate (CSR) yang merupakan akhir
keberhasilan menduduki trafik channel tertentu.
DROPPED CALL
Dropped Call adalah suatu kondisi dimana
pembicaraan yang sedang berlangsung terputus
sebelum pembicaraan tersebut selesai ( panggilan
yang jatuh setelah kanal bicara digunakan).
Akibat dari dropped Call ini menyebabkan
ketidaknyamanan dalam berkomunikasi seluler.
Dropped Call dapat terjadi oleh berbagai hal yaitu :
1. Rugi-rugi Frekuensi Radio.
2. Co Channal Interferensi dan Adjacent Interferensi.
3. Kegagalan Handover sebagai akibat dari tidak
terdapatnya trafik kanal pada sel tetangga atau
neighbour cell.
4. Blank spot
DROPPING CALL PADA HANDOVER
FAILURE
Terjadi jika waktu degradasi ( yaitu lama waktu MS
berada pada daerah yang melampaui kriteria sinyal
yang ditetapkan) kurang dari waktu proses ( yaitu
waktu yang dibutuhkan sistem untuk melakukan
proses handover)
KEGAGALAN HANDOVER DAPAT DISEBABKAN
1. Tidak tercantumnya BTS tujuan pada neighbour list BTS semula,
maka kedua BTS tidak saling mengenal, akibatnya handover
tidak dapat dilaksanakan dan terjadi kegagalan handover.
2. Pada saat akan dilaksanakan handover, sel tujuan sudah penuh
kapasitas kanalnya (trafik overload). Sehingga panggilan
dipertahankan oleh base service sampai kuat sinyal mencapai
level minimum dan terjadi pemutusan panggilan.
3. Adanya efek pingpong. MS tidak bisa melaksanakan proses
handover karena level daya terima MS dari base service maupun
sel tujuan saling tarik menarik.
4. Adanya interferensi BCCH. MS menerima frekuensi BCCH yang
sama dari dua BTS. Hal ini disebabkan luas coverage kedua BTS
yang terlalu lebar. Interferensi BCCH menyebabkan kualitas
sinyal yang diterima MS mengalami penurunan, baik pada
parameter level sinyal penerimaan, Bit Error Rate(BER) maupun
Eb/No.
5. Kondisi propagasi lintasan sinyal terima MS mengalami multipath
fading (sinyal yang diterima oleh MS merupakan penjumlahan
dari beberapa sinyal akibat pantulan medan dekat) yang bersifat
melemahkan, yaitu memiliki perbedaan fasa antara sinyal
langsung dengan sinyal tidak langsung sebesar 90-180 derajat.
PENYEBAB TERJADINYA HANDOVER
FAILURE
 Belum dibuatnya (terjadinya) hubungan handover
dengan sel tetangganya (neighbour).
 Terjadinya blocking kanal trafik pada sel tetangga /
neighbour cell
KRITERIA RADIO YANG MENYEBABKAN TERJADINYA
HANDOVER :
1. Kualitas Penerimaan (Received Quality)
2. Level Penerimaan (Received Level)
3. Jarak (MS – BTS distance)
4. Power Budget (Better Cell)
TRAFFIK PADA CDMA
Terdapat dua skenario blocking pada base station CDMA
:
 Jika terdapat banyak kanal pada base station, namun karena terdapat
banyak pengguna pada cell yang sama, penambahan level interferensi
mengakibatkan interferensi berada diatas threshold. Panggilan akan
ditolak, dan hal ini disebut skenario soft blocking.
 Jika panggilan mungkin memiliki kualitas yang baik tetapi tidak terdapat
kanal pada base station. Panggilan ditolak dan hal ini disebut skenario hard
blocking
Beberapa asumsi yang digunakan :
1. Jumlah user M konstan
2. Kontrol daya sempurna
3. Setiap pengguna memiliki E/I yang sama
PARAMETER-PARAMETER YANG DIGUNAKAN DALAM
PERHITUNGAN TRAFIK CDMA

1. BHCA per Subscriber (Call/BH/subs)


2. Call Holding Time per Subscriber (second)
3. Average Throughput per Subscriber at Busy Hour
(kbytes/BH/subs)
4. Voice Activity secara umum : voice = 0,4 dan data = 1
KEBUTUHAN TRAFIK SUARA
Untuk menghitung kebutuhan trafik bagi setiap pelanggan akan layanan suara
digunakan rumus :

Dimana :
 BHCA = rata-rata usaha yang dilakukan oleh pelanggan untuk melakukan
panggilan selama jam sibuk (call/BH/subs)
 Call duration = rata-rata lamanya sebuah panggilan (second)
 Activity Factor = rata-rata waktu efektif yang digunakan untuk melakukan
suatu pembicaraan.

Offered Traffic seluruh net user layanan suara n ( ∑ A) adalah :


∑ A = ∑ p x Asubs
∑ p = jumlah pengguna pada area layanan

Offered trafficvoice = n kanal x 9,6 kbps/kanal


 p x Throughput x 8 bit / byte
3600
PERHITUNGAN TOTAL OFFERED TRAFFIC PER SITE
Dengan data rate 9,6 kbps/kanal, maka offered traffic yang
dapat
diakomodasi oleh satu frekuensi pembawa dalam satu sektor
adalah :

Total Offered Trafficsektor = N x Data rate (bps/sector)


Jika dalam perencanaan ini digunakan sistem antena three
sectoral dengan sectot gain sebesar 2,64 , maka total offered
traffic per site adalah :

Total Offered Trafficsite = Total Offered Trafficsector x 2,64 (bps/site)


CELL DESIGN - TRAFFIC
ENGINEERING
 Required grade of service?
 Usually2% blocking probability during busy hour
 Busy hour may be (1) busy hour at busiest cell (2) system
busy hour (3) system average over all hours
 Estimated traffic distribution?
 Trafficintensity is measured in erlangs (mathematician AK
Erlang)
 One erlang = completely occupied channel, eg, a radio
channel occupied for 30 min. per hour carries 0.5 erlangs
CELL DESIGN - TRAFFIC
ENGINEERING ...
 Trafficintensity A = average call request rate  x average
holding time H
 Given C = number of channels, and traffic intensity A,
probability of blocking is given by Erlang B formula:

AC / C!
Pr(blocking)  C
 / k!
A k

k0
CELL DESIGN - TRAFFIC
ENGINEERING ...
 Not totally accurate but practical
 Erlang B formula assumes:
 Calls originate as Poisson process (number of calls in any time
interval is random sample from Poisson probability distribution)
 Holding times are random samples from exponential probability
distribution
 Blocked calls are cleared (lost without waiting)
 Holding times change because of handoffs
 Mobility causes changes in estimated traffic distributions
ANALISA TRAFIK

Strategi Penetapan Kanal


• Latar belakang penentuan nomor kanal :
• Optimisasi spektrum frekuensi yang dialokasikan
• Semua kanal harus bebas dari Co-channel Interference
• Semua kanal harus bebas dari interferensi intermodulasi
• Semua kanal harus bebas dari Adjacent channel Interference

• Strategi :
• FAS (Fixed Assignment Strategy)
• SBS (Simple Borrowing Strategy)
• HAS (Hybrid Assignment Strategy)
• BCOS (Borrowing with Channel-Ordering Strategy)
• BDCS (Borrowing with Directional Channel-locking Strategy)

Anda mungkin juga menyukai