Anda di halaman 1dari 39

FARMASI KELAUTAN

Rini Yanuarti,S.Pi.,M.Si
(0857-1060-0697)

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL KAMAL


(ISTA)
EKOLOGI LAUT DAN BIOTA LAUT
Ekologi Laut

 Ekologi laut merupakan ilmu yang mempelajari tentang


Ekosistem air laut.
 Ekosistem air laut dibedakan atas lautan, pantai, estuari,
dan terumbu karang, dan padang lamun.
Ekologi Laut

Laut, menurut sejarahnya, terbentuk 4,4 milyar


tahun yang lalu, dimana awalnya bersifat sangat
asam dengan air yang mendidih (dengan suhu
sekitar 100°C) karena panasnya Bumi pada saat
itu.

Asamnya air laut terjadi karena saat itu


atmosfer Bumi dipenuhi oleh karbon
dioksida.

Keasaman air inilah yang menyebabkan tingginya


pelapukan yang terjadi yang menghasilkan garam-
garaman yang menyebabkan air laut menjadi asin
seperti sekarang ini.
Ciri-ciri Dari Habitat Laut

 Variasi temperature atau suhu bervariasi;


 Kadar garam atau salinitas atau tingkat keasinan tinggi;
 Penetrasi daeri cahaya matahari tinggi; 
 Ekosistem tidak dipengaruhi oleh iklim dan cuaca alam sekitar;
 Aliran atau arus laut terus bergerak karena perbedaan iklim,
temperature dan rotasi bumi;
 Habitat di laut saling berhubungan atau berkaitan satu sama
lain; dan
 Komunitas air asin terdiri dari produsen, konsumen,
zooplankton dan decomposer.
Relief dasar laut
Ekosistem Laut Berdasarkan
Kedalaman
Litoral merupakan daerah yang
berbatasan dengan darat.

Neretik merupakan daerah yang masih


dapat ditembus cahaya matahari
sampai bagian dasar dalamnya ± 300
meter.

Batial merupakan daerah yang dalamnya


berkisar antara 200-2500 m  Abisal
merupakan daerah yang lebih jauh dan lebih
dalam dari pantai (1.500- 10.000 m).
Wilayah laut menurut kedalamannya
Menurut wilayah permukaannya secara horizontal,
berturut-turut dari tepi laut

 Epipelagik merupakan daerah antara permukaan dengan kedalaman air sekitar 200 m.

 Mesopelagik merupakan daerah dibawah epipelagik dengan kedalaman 200 1000 m.


Hewannya misalnya ikan hiu.

 Batiopelagik merupakan daerah lereng benua dengan kedalaman 200-2.500 m. Hewan


yang hidup di daerah ini misalnya gurita.

 Abisalpelagik merupakan daerah dengan kedalaman mencapai 4.000m; tidak terdapat
tumbuhan tetapi hewan masih ada. Sinar matahari tidak mampu menembus daerah ini.

 Hadalpelagik merupakan bagian laut terdalam (dasar). Kedalaman lebih dari 6.000 m.
Di bagian ini biasanya terdapat lele laut dan ikan Taut yang dapat mengeluarkan cahaya.
Sebagai produsen di tempat ini adalah bakteri yang bersimbiosis dengan karang tertentu
Pembagian wilayah laut
Organisme Laut
Organisme yang terdapat di zona Pelagic laut : Chaetoceros; Biddulphia;
Nitzchia; Gymnodinium; Tallassiosira; ceratium; Coccolithophoorids; Favella;
Globigerina; Protocystis; Clione; Calanus; Pelagia; Tomopteris; Saggita;
Euphausia; Balaenoptera; Physeter; Apherusa; Cylocsalpa.

Ikan-ikan yang terdapat di kedalaman laut:


Argyropelecus; Bthypterois; Linophryne;
(Lasiognatus; Malacostus; Edriolynchus;
Gigantactis; Macropharynx

Binatang bentik yang terdapat di laut dalam : Eremicaster;


Ophiura; Odostomia; Diastylis; Ischnomesus; Storthyngura;
Neotanais.

Organisme yang terdapat di zona neritik laut. Ulva; Ectocarpus; Alaria;


Sargassum alga cokelat; Rhodimenia; Polyshiphonia; Podon; Phtisicia; Thia
larva; Branacle nauplius; Acartia; Phyllosoma larva dari lobster;
Plathynereis; Ostrea; Snail Larva; Larva Brittle Bintang; Gadus; Solea.
Ekosistem Pantai
 Ekosistem pantai letaknya berbatasan dengan ekosistem darat, laut, dan
daerah pasang surut.

 Ekosistem pantai dipengaruhi oleh siklus harian pasang surut laut.

 Organisme yang hidup di pantai memiliki adaptasi struktural sehingga dapat


melekat erat di substrat keras.

 Sebagai daerah perbatasan antara ekosistem laut dan ekosistem darat hempasan
gelombang dan hembusan angin maka pasir dari pantai membentuk gundukan ke
arah darat.

 Setelah gundukan pasir itu biasanya terdapat hutan yang dinamakan hutan pantai.
Pemanfaatan Pantai

 Areal tambak garam


 Daerah pertanian pasang surut
 Wilayah perkebunan kelapa dan pisang
 Objek pariwisata
 Daerah pengembangan industri kerajinan rakyat
bercorak khas daerah pantai, d
Ekosistem Terumbu Karang
(Terumbu karang tepi (fringing reefs)
Terumbu karang tepi atau karang penerus berkembang di mayoritas
pesisir pantai dari pulau-pulau besar.

Perkembangannya bisa mencapai kedalaman 40


meter dengan pertumbuhan ke atas dan ke arah luar
menuju laut lepas.

Dalam proses perkembangannya, terumbu ini berbentuk


melingkar yang ditandai dengan adanya bentukan ban atau
bagian endapan karang mati yang mengelilingi pulau.

Pada pantai yang curam, pertumbuhan terumbu jelas mengarah secara


vertikal. Contoh: Bunaken (Sulawesi), P. Panaitan (Banten), Nusa Dua
(Bali)
Ekosistem Terumbu Karang
(penghalang (barrier reefs) )
Terumbu karang ini terletak pada jarak yang relatif jauh dari
pulau, sekitar 0.52 km ke arah laut lepas dengan dibatasi oleh
perairan berkedalaman hingga 75 meter.

Terkadang membentuk lagoon (kolom air)


atau celah perairan yang lebarnya mencapai
puluhan kilometer.

Umumnya karang penghalang tumbuh di sekitar pulau


sangat besar atau benua dan membentuk gugusan pulau
karang yang terputus-putus.

Contoh: Great Barrier Reef (Australia), Spermonde (Sulawesi


Selatan), Banggai Kepulauan (Sulawesi Tengah).
Ekosistem Terumbu Karang
(Cincin)

Terumbu karang yang berbentuk cincin yang


mengelilingi batas dari pulaupulau vulkanik yang
tenggelam sehingga tidak terdapat perbatasan
dengan daratan.

Menurut Darwin, terumbu karang cincin


merupakan proses lanjutan dari terumbu karang
penghalang, dengan kedalaman rata-rata 45
meter.

Contoh: Taka Bone Rate (Sulawesi), Maratua


(Kalimantan Selatan), Pulau Dana (NTT), Mapia
(Papua)
Tipe-tipe terumbu karang
Ekosistem Estuaria

Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya


sungai dengan laut.

Estuari sering dipagari oleh lempengan lumpur


intertidal yang luas atau rawa garam.

Salinitas air berubah secara bertahap mulai dari


daerah air tawar ke laut. Salinitas ini juga
dipengaruhi oleh siklus harian dengan pasang surut
aimya. Nutrien dari sungai memperkaya estuari.
Ekosistem Estuaria

Komunitas tumbuhan yang hidup di estuari antara


lain rumput rawa garam, ganggang, dan
fitoplankton.

Komunitas hewannya antara lain berbagai cacing,


kerang, kepiting, dan ikan. Bahkan ada beberapa
invertebrata laut dan ikan laut yang menjadikan
estuari sebagai tempat kawin atau bermigrasi
untuk menuju habitat air tawar.

Estuari juga merupakan tempat mencari makan bagi


vertebrata semi air, yaitu unggas air.
Rantai makanan di estuaria
Ekosistem Tumbuhan Lamun

Padang lamun menyebar hampir di seluruh kawasan


perairan pantai.

Lamun tumbuh subur terutama di daerah terbuka pasang


surut dan perairan rantai yang dasarnya berupa Lumpur,
pasir, krikil, dan patahan karang mati, dengan kedalaman 4
meter dalam perairan yang sangat jernih. Beberapa jenis
lamun bahkan ditemukan tumbuh sampai 8-15 meter dan 40
meter.

Tempat yang banyak ditumbuhi lamun membentuk suatu


ekosistem yang dinamakan padang lamun. Padang lamun
adalah suatu hamparan ekosistem yang sebagian besar
terdiri dari tumbuhan lamun dan dihuni oleh berbagai jenis
biota laut seperti Bintang Laut, teripang, rumput laut
(ganggang laut), dan berbagai jenis ikan.
Kelompok Biota Laut (IKAN )

Ikan termasuk hewan yang memiliki tulang


belakang (vertebrata),

Berdarah dingin dan


mempunyai insang.

Jenis hewan ini merupakan penghuni laut yang


paling banyak yaitu sekitar 42,6% atau sekitar 5000
jenis yang telah diidentifikasi
Kelompok Biota Laut (KRUSTASEA )

Kelompok ini terdiri dari udang dan kepiting

Hidup dilubang-lubang, selah


batu karang atau dibalik
bongkahan batu dan karang.

Aktivitas dilakukan pada malam hari


Siang untuk bersembunyi
Kelompok Biota Laut (ECHINODERMATA)

Kelompok ini mempunya permukaan yang


berduri

Bentuk duri bermacam-macam


(tajam, kasar, dan hanya berupa
tonjolan saja)

Jenis yang termasuk kelompok echinodermata


adalah bintang laut (Linckia laevigata), bulu babi
(Diadema setosum), timun laut atau tripang
(Holothuria nobilis), lili laut (Lamprometra sp),
bintang mengular (Ophiothrix fragilis), mahkota
seribu atau mahkota berduri (Acanthaster planci)
Kelompok Biota Laut (KORAL)

Kelompok hewan, tetapi berbentuk bunga.


Seringkali mengecoh sehingga sering kali dianggap
kelompok tumbuhan

Bagian yang keras adalah cangkang (zat


kapur)
Bagian yang lunak adalah polip karang dan
berbentuk seperti tabung

Tentakel tersebut dapat ditarik dan dijulurkan


Kelompok Biota Laut (MOLUSKA)

Kelompok hewan bertubuh lunak

Ada yang bercangkang dan tidak


bercangkang

Dapat hidup disemua jenis habitat


Kelompok Biota Laut (ALGAE)

Kelompok tumbuhan yang dapat digunakan


sebagai bahan pangan, obat-obatan, bahan
kimia industri dan pupuk pertanian.

Tumbuhan yang tidak memiliki batasan


antara batang, bunga dan buah

Warna algae bermacam-macam tergantung


kandungan pigmennya
Kelompok Biota Laut (ALGAE)

Chlorophyta yaitu algae yang mengandung


pigmen berwarna hijau, misalnya: Halimeda
sp., Caulerpa sp. dan Ulva sp.

Phaeophyta yaitu algae yang


mengandung pigmen berwarna coklat,
misalnya: Padina spp., Sargassum spp.

Rhodophyta yaitu algae yang mengandung


pigmen merah, misalnya Gracilaria spp.,
Eucheuma spp., Gelidium spp. dan Hypnea
spp.
Kelompok Biota Laut (LAMUN)

Kelompok tumbuhan tingkat tinggi, karena


batang, daun, bunga dan buah dapat
dibedakan.
Tumbuhan berbunga (Angiospermae),

Mempunyai daun, rimpang (rhizoma)


dan akar,
Hidup di perairan yang relatif tenang,
bersubstrat pasir halus dan lumpur.

Indonesia hanya dikenal 12 jenis, di antaranya,


Thalassia hemprichii, Halodule univervis,
Thalassodendron ciliatum, Cymodocea
serrulata, Halophila ovalis, Enhalus
acoroides, dan Syringodium isoetifolium
Kelompok Biota Laut
(TUMBUHAN BAKAU)

Tumbuhan ini dapat bertahan hidup pada


perairan yang mempunyai kadar garam yang
tinggi dengan ketersediaan oksigen yang
terbatas.

Ciri khas tumbuhan ini yaitu: akarnya


berupa akar nafas dan akar lutut yaitu
akar yang muncul ke permukaan tanah
dan berfungsi untuk bernafas atau
untuk mengambil kebutuhan oksigen
sebanyak-banyaknya.
Bakteri Laut

 Salah satu penyedia sumber nutrisi pada ekosistem laut yang


sangat penting ialah bakteri heterotrofik.

 bakteri heterotrofik, merupakan komponen biotik pada ekosistem


laut yang berfungsi sebagai dekomposer untuk menghasilkan
mineralmineral sebagai nutrien.

 Jadi peranan bakteri heterotrofik selain sebagai penyedia sumber


nutrisi, juga sebagai penjaga keseimbangan terhadap kehidupan
organisme air (aquatik life) dan ekosistem di laut.
Bakteri Laut

 proses dekomposisi adalah reaksi penguraian bahan-bahan


organik oleh bakteri heterotrofik untuk memperoleh energi yang
diperlukan bagi kehidupannya.

 Oleh karena itu peranan bakteri heterotrofik pada proses


dekomposisi sangatlah penting, sebab seandainya proses
dekomposisi tidak terjadi maka di permukaan bumi ini akan
penuh dehgan serasah tumbuhan dan hewan mati, serta bahan
pencemar yang bersifat organik sehingga kehidupan baru tidak
akan terjadi.
Bakteri Laut

 reaksi yang terjadi dalam proses dekomposisi oleh bakteri


heterotrofik ialah reaksi katabolisme, yaitu suatu reaksi
perombakan bahan makanan menjadi konstituen-konstituen yang
sederhana dengan disertai pembebasan energi

 Akan tetapi pada ekosistem laut proses dekomposisi ini tidaklah


dilakukan sendiri oleh bakteri heterotrofik, melainkan bersama-
sama mikroorganisme laut lainnya seperti jamur, khamir, algae dan
protozoa
Bakteri Laut

 Selain mikroorganisme yang tergolong redusen, dalam


ekosistem laut terdapat pula mikroorganisme golongan protista
sebagai produsen dan konsumen.

 Golongan produsen yang terpenting di laut ialah algae,


sedangkan golongan konsumen meliputi organisme yang
bersifat herbivora, karnivora dan detrivora dalam hal ini
protozoa laut yang merupakan konsumen pemakan algae atau
protozoa lainnya.
Bakteri Laut

 jenis bakteri yang termasuk kelompok heterotrofik meliputi


marga Micrococcus, Sarcina, Vibrio, Bacillus, Bacterium,
Pseudomonas, Corynebacterium, Nocardia, Spirillum.
Mycoplana dan Streptomyces.

 Sedangkan tanda-tanda karakteristik kelompok bakteri


heterotrofik ini ialah tidak berklorofil, motile, tidak berspora,
bersifat aerob dan umumnya termasuk bakteri gram negatif.
Jamur laut

 Jamur merupakan salah satu golongan prokaryot yang


menempati relung ekologi penting di lingkungan laut.

 jamur bukan hanya mampu mentolerir air asin tapi perairan laut
sebagai habitat yang dapat mendukung kehidupannya

 jamur yang hidup di laut dikelompokkan menjadi dua yaitu


jamur laut obligat dan jamur laut fakultatif. Jamur laut obligat
tumbuh dan berkembang biak di habitat laut, sedangkan jamur
laut fakultatif berasal dari daratan atau air tawar yang mampu
hidup di lingkungan laut
Jamur laut

 jamur berasosiasi dengan substrat dan berbagai organisme laut


seperti spons, karang, tunikata, alga, lamun, moluska dan mangrove.

 Jamur di lingkungan laut memilki peran menguntungkan dan peran


merugikan.

 jamur berperan dalam metabolisme karbon dan nitrogen dalam


tubuh karang Poritesastreoides

 terdapat jenis jamur yang bersifat patogen yaitu Ichtyophonus hoferi


Bakteri Laut

 Terdapat 29 jenis jamur yang berasosiasi dengan 9 jenis spons, 4


di antaranya menghasilkan senyawa aktif yaitu Aspergillus
similanensis, Emericella variecolor, Hypocrea koningii, dan
Trichoderma hazarium.

 jenis jamur Fusarium sp. dan Penicillium sp. yang teridentifikasi


pada rumput laut Kappaphycus alvarezii.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai