Anda di halaman 1dari 14

METODE PENELITIAN

KELOMPOK 5

Nama Anggota :
Yuli fitriani 1904010108
Siti aisyah 1904010040
Kartini aprilani 1904010184
Yusuf firmansyah 1904010153
Fajar Nurdiansyah 1904010170
EFEKTIFITAS ANTISEPTIK GEL
HAND SANITIZER EKSTRAK
ETANOL PELEPAH PISANG KEPOK
(Musa paradisiaca L.) TERHADAP
BAKTERI Staphylococcus aureus DAN
Escherichia coli

Your Logo or Name Here


1. Pendahuluan
1.1 Latar belakang
Hand sanitizer merupakan antiseptik dengan kandungan zat aktif berupa alkohol dan bahan antimikroba lain
yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri gram positif dan gram negatif pada tangan. Escherichia coli
merupakan bakteri gram negatif sedangkan Staphylococcus aureus merupakan bakteri gram positif dan keduanya
secara alami tumbuh pada kulit dan tubuh manusia.
Kegiatan membersihkan tangan penting dalam upaya pencegahan penyakit khususnya infeksi yang disebabkan
oleh mikroorganisme, karena tangan merupakan anggota tubuh yang memungkinkan terjadinya tranmisi
mikroorganisme menuju ke saluran pencernaan dan pernafasan. kegiatan membersihkan tangan dapat dilakukan
dengan berbagai produk antiseptik. Salah satunya yaitu bentuk teknologi modern produk antiseptik hand sanitizer.
(Kemenkes RI,2020)
Pembuatan hand sanitizer alami berbahan dasar pelepah pisang memiliki keunggulan bebas alkohol dan bahan
pengawet. Pelepah pisang sendiri memiliki kandungan senyawa polifenol yang tinggi dan juga mengandung tiga zat
sebagai antibakteri yaitu saponin, flavonoid, dan asam askorbat. (Asfar & Yasser, 2018).

Your Logo or Name Here


Batang pisang mengandung alkaloid, tanin, flavonoid, dan streroid. Senyawa flavonoid mempunyai
aktivitas antibakteri dengan cara menggangu fungsi metabolisme mikroorganisme dalam merusak dinding sel
dan mendenaturasi protease sel mikroorganisme. aktivitas antibakteri dengan merusak membran sel bakteri
dan mengerutkan dinding/membran sel bakteri sehingga dapat mengganggu permeabilitas sel bakteri, hingga
pertumbuhan bakteri terhambat atau bahkan mati (Shabella, 2012).

Pemilihan getah pelepah pisang sebagai bahan untuk pembuatan handsanitizer karena memiliki kandungan
senyawa polifenol yang tinggi. Pelepah pisang diketahui mengandung tiga zat sebagai antibakteri, yaitu
saponin, flavonoid, dan asam askorbat (Ariningsih, dkk 2015). Kandungan saponin dan tanin pada pelepah
pisang diketahui dapat dijadikan sebagai zat antiseptik alami. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat
zona hambat pada konsentrasi 20%, 40%, 60%, dan 80% (Fadhilah. 2017). Yaitu, semakin tinggi konsentrasi
getah pelepah pisang yang digunakan maka semakin besar diameter zona hambat yang terbentuk. Dengan
demikian, getah pelepah pisang dapat menghambat pertumbuhan Staphylococccus aureus (Syamsuddin,
2018).

Your Logo or Name Here


1.2 rumusan masalah

Bagaimana formula pada sediaan


1. gel ekstrak etanol Pisang (Musa
paradisiaca L.) ini?

Bagaimana keefektivitasan
2. antiseptik terhadap bakteri dari
sediaan gel ekstrak etanol Pisang
(Musa paradisiaca L.) ini, apakah
memenuhi syarat?

Your Logo or Name Here


1.3 Tujuan penelitian

1. Mengetahui formula pada sediaan gel ekstrak etanol Pisang (Musa paradisiaca L.)
2. Mengetahui keefektivitasan antisseptik terhadap bakteri dari sediaan gel ekstrak etanol Pisang
(Musa paradisiaca L.)

1.4 Manfaat penelitian

Manfaat untuk masyarakat diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang pembuatan hand sanitaizer
dari pelapah pisang yang kerap saat ini jarang diketahui manfaatnya. Serta pembuatan hand sanitizer alami
berbahan dasar pelepah pisang ini memiliki keunggulan bebas alkohol dan bahan pengawet. jadi
masyarakat akan lebih praktis untuk melakukan dan mengetahui manfaat dari pelepah pisang ini untuk
sediaan hand sanitizer.

Your Logo or Name Here


2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hand sanitizer

Hand Sanitizer merupakan pembersih tangan yang memiliki kemampuan antibakteri dalam menghambat hingga membunuh bakteri. Hand sanitizer gel
merupakan pembersih tangan berbentuk gel yang berguna untuk membersihkan atau menghilangkan kuman pada tangan, mengandung bahan aktif alkohol 60%
(Diana, 2012).

2.2 Gel

Merupakan sistem semipadat terdiri dari suspensi yang dibuat dari partikel anorganik yang kecil atau molekul organik yang besar, terpenetrasi oleh suatu
cairan. Jika massa gel terdiri dari jaringan partikel kecil yang terpisah, gel digolongkan sebagai sistem dua fase. Dalam sistem dua fase, jika ukuran partikel
dari fase terdispersi relatif besar, massa gel kadangkadang dinyatakan sebagai magma (misalnya Magma Bentonit). Gel fase tunggal terdiri dari makromolekul
organik yang tersebar merata dalam suatu cairan sedemikian hingga tidak terlihat adanya ikatan antara molekul makro yang terdispersi dan cairan. Gel fase
tunggal dapat dibuat dari makromolekul sintetik (misalnya Karbomer) atau dari gom alam (misalnya Tragakan). Sediaan tragakan disebut juga musilago.
Walaupun gel-gel ini umumnya mengandung air, etanol dan minyak dapat digunakan sebagai fase pembawa. Gel dapat digunakan untuk obat yang
pemberiannya secara topikal atau dimasukkan ke dalam lubang tubuh (Depkes RI, 2020).

2.3 Bakteri

Bakteri Staphylococcus aureus memiliki potensi untuk menyebabkan penyakit yang didapat pada tubuh manusia melalui saluran pernapasan, saluran
pencernaan dan infeksi melalui kulit. Bahan makanan yang disiapkan dengan kontak tangan langsung tanpa proses mencuci tangan, sangat berpotensi
Your Logo
terkontaminasi Bakteri Staphylococcus. Bakteri Eshericia coli dapat menyebabkan berbagai penyakit dan infeksi terhadap saluran or Name pada
pencernaan Here manusia,

diantaranya enterotoknigenik, enterohaemorrhagik, enteropatogenik, enteroinuasiue dan enteroagregatif. Bakteri memiliki spectrum yang sangat luas.
2.4 Kulit

Kulit adalah organ terbesar tubuh manusia yang menutupi seluruh permukaan luar tubuh. Pada tubuh manusia dewasa, kulit membentuk sekitar 16 % dari
berat badan dan meliputi area seluas 1,5 sampai 2 m2 . Kulit dan struktur asesorisnya membentuk sistem integumen. Sistem integumen rentan terhadap berbagai
penyakit, gangguan, dan cedera. Kulit memberikan perlindungan menyeluruh bagi tubuh dan bertanggung jawab lebih dari sekedar estetika tubuh. Kulit terdiri
dari tiga lapisan, epidermis, dermis, dan hipodermis, anatomi dan fungsi dari ketiganya sangat bervariasi (Kolarsick et al., 2011; Biga et al., 2020).

2.5 Pelepah pisang

Pisang (Musa paradisiaca L ) adalah tanaman buah berupa herba yang berasal dari kawasan di Asia Tenggara (termasuk Indonesia). Tanaman buah ini
kemudian menyebar luas ke kawasan Afrika (Madagaskar), Amerika Selatan, dan Amerika Tengah. Penyebaran tanaman ini selanjutnya hampir merata ke
seluruh dunia, yakni meliputi daerah tropikdan subtropik dimulai dari Asia Tenggara ke timur Lautan Teduh sampai ke Hawaii, dan menyebar ke barat melalui
Samudra Atlantik, Kepulauan Kanari, sampai Benua Amerika) (Irma et al. 2010).

Your Logo or Name Here 8


Kandungan
Buah pada pisang kepok mengandung protein, karbohidrat, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin A, vitamin B, vitamin C, dan zat
metabolit sekunder lainnya, yang menyediakan energi yang cukup tinggi dibandingkan dengan buah-buahan lainnya. Selain itu buah
pisang juga kaya akan mineral seperti kalium, magnesium, zat besi, fosfor, kalsium, vitamin B, vitamin B6, vitamin C, serta
mengandung serotonin yang aktif sebagai neurotransmitter dalam kelancaran fungsi otak. Di samping itu, kandungan kimia pada
kulit pisang juga tidak kalah dengan buahnya. Kulit pisang kaya akan pati (3%), protein kasar (6-9%), lemak kasar (3,8-11%), serat
makanan total (43,2-49,7%), serta asam lemak ganda tak jenuh (PUFA) terutama asam linoleat dan α-linoleat, pektin, asam amino
essensial (leusin, valin, fenilalanin, dan treonin), dan juga berbagai mikronutrien (K, P, Ca, Mg) (Dinastutie et al, 2015).

Senyawa tanin dan flavonoid menunjukkan bahwa yang terdapat dalam kulit pisang berpotensi sebagai antibakteri terhadap
bakteri Escherichia coli. Hal ini menunjukkan bahwa kulit pisang memiliki kandungan antibakteri sehingga memungkinkan untuk
dijadikan antibiotik terhadap infeksi bakteri Staphylococcus aureus. Noorhamdani dkk, (2012)

Your Logo or Name Here 9


3. Metode penelitian
Alat dan Bahan
1. Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah timbangan digital (Ohaus), beaker glass (Iwaki), gelas ukur (Iwaki), Erlenmeyer (Iwaki), alminium foil,
kertas saring, tabung reaksi dan raknya, gelas arloji, gelas objek, mortir dan stemper, sudip, penangas air, batang pengaduk, dan Oven UN 30-32 liter. Alat
untuk uji antiseptik meliputi cawan petri, cutton bath, plastik wrap, bunsen burner, autoklaf , jarum ose, dan Laminar Air Flow (LAF).

2. Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah simplisia pelepah pisang kapok (Musa paradisiaca L.). Ekstrak pelepah pisang kapok (Musa paradisiaca
L.), Karbopol, Propilenglikol (Brataco), Gliserin (Brataco), DMDM Hydantoin (Brataco), TEA (Brataco), dan Etanol (Brataco). FeCl3 1%, gelatin 10%,
serbuk Mg dan HCl 2 N. media Nutrien agar (NA), media Nutrien Broth (NB), media Muller Hinton Agar (MHA), aquadest steril, kertas cakram, biakan
bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus.

3. Prosedur

- Ekstark sampel batang pelepah pisang kepok

- Pembuatan Gel Hand Sanitizer

Your Logo or Name Here


Formula Uji skrining fitokimia
Uji Evaluasi Sediaan
Bahan Fungsi Formula (%) b/v
- Uji Tannin dan polifenol - Uji Viskositas
F0 F1 F2 F3 - Uji Ph
- Uji Saponin
Ekstrak Bahan Aktif 35 40 45 - Uji Organoleptis
pelepah pisang Basis Gel 0,5 0,5 0,5
- Uji Flavonoid - Uji Homogenitas
5
Karbopol Humektan 5 5 5 - Uji Daya lekat
10
Propilenglikol Humektan
0,1
10 10 10 - Uji Alkaloid - Uji Proteksi
Gliserin Humektan 0,1 0,1 0,1
2
- Uji Daya sebar
DMDM Pengawet 2 2 2 - Uji Streoid
Hydantoin 5
Kosolven 5 5 5
TEA Ad
Pelarut Ad Ad Ad
Etanol 100%
  100% 100% 100%
Aquadest

Uji Aktivitas Antibakteri

Uji aktivitas antibakteri ekstrak Ethanol


pelepah pisang ambon menggunakan metode
Disc diffusion Kirby-Bauer.
Your Logo or Name Here 11
PENGOLAHAN DATA

Metode Pengelolaan Data Setelah data di peroleh dari sampel yang telah ada, kemudian dilakukan
pengelolaan data. Pengelolaan data dalam penelitian ini dilakukan terhadap diameter zona hambat pada
masing-masing formula sediaan. Analisis statistik yang digunakan adalah uji ANOVA, karena kelompok uji
lebih dari 2 kelompok dan sebelumnya telah dilakukan pengujian normalitas dan homogenitas data, sebagai
syarat untuk validitas uji ANOVA. Pengujian Post Hoc ANOVA dilakukan untuk melakukan analisis
perbedaan signifikansi diameter zona hambat untuk 2 formula, sehingga dapat diperoleh formula sediaan yang
memiliki zona hambat paling tinggi dan berbeda bermakna.

Your Logo or Name Here 12


DAFTAR PUSTAKA

- Asfar, AMIA., & Yasser, M. 2018. Phytochemical Qualitative Analysis of Flavonoid Content of Sappan Wood Extract (Caesalpinia Sappa L.)
From Ultrasonic Assisted Solvent Extraction Method. Jurnal Chemica, 19(2), 15- 25
- Purwandari, R., Ardiana A., Wantiyah. 2013. Hubungan antara perilaku mencuci tangan dengan insiden diare pada anak usia sekolah di
kabupaten jember. Jurnal Keperawatan. 4(2): 122 - 130
- Kementerian Kesehatan RI. (2020). Panduan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS).
- Wardini, ladisia agata, dan Siti Sulandjari. 2017. Pengaruh Penambahan Tepung Kulit Pisang Kepok dan Kulit Jeruk Nipis Terhadap Hasil
Lulur Tradisional. e-Journal, 6 (1): 73-80.
- Dinastuti, Rina, Sri Poeranto Y.S., dan Dwi Yuni Nur Hidayati. (2015). Uji Efektifitas Antifungal Ekstrak Kulit Pisang Kepok (Musa
acuminata x balbisiana) Mentah Terhadap Pertumbuhan Candida albicans Secara In Vitro. Majalah Kesehatan FKUB. 2 (3).
- Shabella, Rifdah, 2012,Terapi daun sukundahsyatnya khasiat daun sukun untukmenumpas penyaki
- Ariningsih,dkk. 2015. Produksi Handsang “Hand sanitizer Berbahan Utama Pelepah Pisang” Sebagai Program Percontohan UMKM. PKM -
K: 2
- Fadhilah, Nur. 2017. “Potensi Pelepah Daun Pisang Kepok Sebagai Hand Sanitizer Alami”. SKRIPSI. FKIP UMS.
- Diana, A. (2012). Pengaruh Desiminasi Dokter Kecil Tentang Penggunaan Hand Sanitizer Gel dan Spray Terhadap Penurunan Angka Kuman
Tangan Siswa SDN Demakijo Gamping Sleman. Skripsi. Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
Your Logo or Name Here
- Depkes, R. (Ed.). (2020). Farmakope Indonesia Edisi VI. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Thank You
+1 23 987 6554
kalle@email.com
www.fabrikam.com

Anda mungkin juga menyukai