Anda di halaman 1dari 42

TRIAGE

2
Innitial Assessement :

 Penilaian Awal
 Terbatas / Umum :
 Melakukan evaluasi secara cepat dan sistematis disertai
tindakan resusitasi.
 Luas :
 Melakukan persiapan sdm, sarana & sistem dalam
menangani penderita gawat darurat.
3
Initial Assessement:
 Penanganan penderita dari awal s/d tindakan definitif
 Persiapan
 Triase
 Primary Survey – resusitasi – pemeriksaan penunjang
 Secondary Survey – pemeriksaan penunjang
 Pengawasan – evaluasi ulang
 Rujuk
 Terapi definitif
TRIAGE

Sejarah
 Berasal dari dari bahasa Prancis “Trier” yang berarti membagi ke
dalam tiga kelompok (Departement of Emergency Singapore General
Hospital – DEM SGH, 2005)
 Dikembangkan di medan pertempuran & bencana
 Menentukan prioritas penanganan korban PD I
 Korban dgn luka ringan dapat kembali ke medan perang
 Tujuan: sumber daya minimal menyelamatkan korban sebanyak
mungkin
 Mulai digunakan di IGD akhir tahun 1940  peningkatan kunjungan
ke IGD
5
Triase :

 Tindakan memilah korban berdasar beratnya cidera,


probabilitas hidup, sarana yg tersedia, tingkat keberhasilan
tindakan, serta dengan memperhatikan situasi lingkungan

 Bencana :
 Mengkelompokkan korban

 Sehari-hari :
 Menentukan diagnosis
DEFINISI TRIAGE
Triage adalah suatu proses penggolongan pasien
berdasarkan tipe dan tingkat kegawatan kondisinya
(Zimmermann dan Herr, 2006). Triage juga diartikan
sebagai suatu tindakan pengelompokkan penderita
berdasarkan pada beratnya cidera yang diprioritaskan
ada tidaknya gangguan pada airway (A), breathing
(B), dan circulation (C) dengan mempertimbangkan
sarana, sumber daya manusia, dan probabilitas hidup
penderita.
Tujuan

 Mengidentifikasi kondisi yang mengancam nyawa


 Memprioritaskan pasien menurut kondisi keakutannya
 Menempatkan pasien sesuai dengan keakutannya berdasarkan
pengkajian yang tepat dan akurat
 Menggali data yang lengkap tentang keadaan pasien
PRINSIP TRIAGE

 Segera dan singkat


 Kemampuan untuk menilai dan merespons dengan cepat
 Pengkajian adekuat dan akurat  kunci
 Keputusan dibuat berdasarkan pengkajian
 Keselamatan dan kefektifan perawatan pasien dapat direncanakan
jika terdapat data dan informasi yang akurat dan adekuat
 Intervensi yang dilakukan berdasarkan kondisi keakutan pasien
Lanjutan…

 Tanggung jawab perawat yg utama: keakuratan dalam mengkaji


pasien dan memberikan perawatan sesuai dengan prioritas pasien.
Hal ini termasuk intervensi terapeutik dan prosedur diagnostic
 Tercapainya kepuasan pasien
 Penempatan pasien yang benar pada tempat yang benar saat
waktu yang benar dengan penyedia pelayanan yang benar
10 Kapan & Di mana Triage?

 pre-hospital triage in order to dispatch


ambulance and pre-hospital care
resources.
 triage at the scene by the first clinician
attending the patient.
 triage on arrival at the hospital ED.
Triage Pre-Hospital
12
PENENTUAN TRIASE
 Dilakukan oleh petugas pertama yang tiba di
tempat kejadian dan tindakan ini harus dinilai ulang
terus menerus karena status triase pasien dapat
berubah
 Saat ini tidak ada standard nasional baku untuk
triase. Metode triase yang dianjurkan bisa secara
METTAG (Triage tagging system) /pengkodean)
13
METTAG
 Merah (Respon 10’) : cedera berat tindakan dan transport segera
(gagal nafas, cedera torako-abdominal, cedera kepala atau maksilo-
fasial berat, shok atau perdarahan berat, luka bakar berat).
 Kuning (Respon 30’) : cedera dipastikan tidak akan mengalami
ancaman jiwa dalam waktu dekat (cedera diatas tanpa ad gg
respirasi & shok)
 Hijau (Respon 60”): cedera minor tidak membutuhkan stabilisasi
segera (cedera jaringan lunak, fraktur dan dislokasi ekstremitas,
gawat darurat psikologis).
 Hitam (Respon 120’) : Pasien mati atau cedera fatal yang jelas dan
tidak mungkin diresusitasi.
14 Triage
Kategori Triage Major Incident
Kategori Deskripsi Warna Sistem P Sistem T

Immediate Korban yang membutuhkan penanganan Merah P1 T1


life-saving

Urgent Korban yang membutuhkan penanganan Kuning P2 T2


dalam kurun 6 jam

Delayed Kasus kurang serius yang membutuhkan Hijau P3 T3


pengobatan namun tidak ditentukan
waktunya

Expectant Korban yang tidak dapat selamat dalam Biru T4


penanganan, ATAU derajat pengobatan yang
dibutuhkan pada situasi tersebut dapat
mengganggu penanganan korban lainnya

Dead Mati Putih Dead Dead


15
Cara Penulisan Metag

Depan: Belakang:
A. Jam dan tanggal kejadian A. Jenis cidera
B. Nama dan jenis kelamin B. Data mengenai tanda vital
C. Alamat rumah (respirasi, nadi, dan tekanan
darah) disesuaikan dengan
D. Alamat kantor/tempat bekerja waktu
E. Data yang berhubungan C. Pemberian obat intravena
dengan medis dan observasi dan jam pemberian
F. Nama dan tanda tangan D. Pemberian obat
personal triage intramuscular dan jam
pemberian
Triage Intra Hospital
19
Kasus :
Seorang laki-laki 40 th, dibawa ke
UGD segera setelah kecelakaan lalu
lintas. Tampak darah keluar dari
telinga dan hidung. Paha kanan ada
deformitas dan luka terbuka yang
berdarah. Nafas tersengal, dan gelisah.

Tindakan apa yang pertama


kali anda lakukan pada korban ?
20
Triase :
1. Pria, 40 th, fraktur terbuka femur kanan, pucat, keringat dingin.
2. Wanita, 25 th, CKB, terlihat jaringan otak di luka kepala yang
terbuka, nafas teratur.
3. Anak wanita, 7 th, menangis kuat, kesakitan.
4. Wanita muda tidak sadar, nafas ngorok, kepala posisi miring,
tungkai bawah deformitas.
5. Pria, 29 th, luka bakar gr 2-3 : 30%, berteriak teriak histeris.
6. Wanita 40 th, hamil besar, perdarahan pervaginam
21 Dasar Pemberian Kategori pada
Triage:
 GAWAT DARURAT
Pasien membutuhkan tindakan yg cepat. Keluhan utama berdasarkan pada ancaman
serius terhadap nyawa, tubuh, atau organ. Cth; serangan jantung, multiple trauma,
gagal napas. Respons pasien harus diperhatikan & perlu dilakukan observasi secara
terus menerus.
 DARURAT
Pasien membutuhkan tindakan segera tetapi masih memungkinkan menunggu
beberapa jam jika mampu. Cth; nyeri abdomen, fraktur, & batu ginjal. Observasi
setiap 30 menit.
 BIASA
Setelah dilakukan pengkajian, apabila kondisi pasien tidak kritis maka pasien dapat
menunggu. Cth; konjungtivitis, ggn tenggorokan, kulit, dsb. Observasi setiap 1 - 2
jam.
 Perawat bertanggung jawab menentukan prioritas perawatan pasien.
 Setting prioritas ditentukan oleh keakutan & jumlah pasien, skill perawat,
ketersediaan peralatan & sumber daya.
23

 The Manchester Triage Score


 The Canadian Triage and Acuity
Scale
 The Australasian Triage Scale
24
25
26
27
28
Sistem Triage berdasarkan
Emergency Nurses Association (ENA)

Tipe 1:
 Dilaksanakan oleh tenaga non-perawat
 Penyedia yankes yg ditunjuk  menyambut pasien, catat keluhan
 sakit/tidak
 Catatan status pasien terbatas
 Sistem triage tidak memenuhi Standard of Emergency Nursing
Practice dari ENA
Tipe 2:
 Dilakukan oleh perawat berpengalaman/ dokter yg bertugas
 Pertolongan cepat oleh petugas profesional
 Data S & O terbatas pada keluhan utama
 Pasien diputuskan: gawat darurat, darurat, atau biasa
Tipe 3/triage komprehensif:
 Memiliki banyak keuntungan, disarankan ENA
 Perawat berlisensi memilah & menentukan prioritas perawatan
 Perawat yg bertugas yg berpengalaman, lulus uji kompetensi proses
orientasi triage.
 Sistem ini memiliki kebijakan, prosedur, & standar sebagai
pedoman.
 Penentuan triage menggunakan sistem yg dipakai oleh RS 
tingkat 3, 4, atau 5.
 ENA menyarankan pendekatan sistem triage tdk lebih dari 2-5
menit.
Keuntungan Triage Komprehensif

 Perawat profesional berpengalaman, berpendidikan, lulus ukom,


pelatihan
 Pasien yang membutuhkan penangan segera akan lebih cepat
diketahui
 Pasien dan keluarga mendapatkan kejelasan langsung dari petugas ttg
proses, alur dlm IGD
 Perawat triage diperbolehkan untuk melakukan tes laboratorium dan
radiologi berdasarkan panduan triage
 Pasien yang menunggu dilakukannya tindakan, dilakukan observasi
setiap beberapa jam sekali (disesuaikan dengan kebijakan rumah
sakit)
 Adanya komunikasi antara petugas dengan pasien setiap saat
Proses Triage
Wawancara Triage

 Dimulai ketika perawat memperkenalkan diri dan menjelaskan


peranan triage secara singkat.
 Tujuan triage wawancara ini adalah untuk menentukan keluhan
utama, mendapatkan penjelasan dari tanda dan gejala yang
terkait, menggolongkan tingkat kedaruratan pasien dan
melakukan perawatan berdasarkan riwayat.
 Anak – anak  CIIAMPEDDS: keluhan utama, imunisasi/isolasi,
alergi, obat – obatan, riwayat penyakit, kejadian, diet/diapers,
gejala
Dokumentasi Triage

 Proses pencatatan triage harus jelas, singkat,


dan padat.
 Tujuan dokumentasi triage adalah mendukung
keputusan triage, sebagai alat komunikasi
antar petugas tim kesehatan di unit gawat
darurat (dokter, perawat, ahli radiologi) dan
sebagai bukti aspek medico-legal.
Pencatatan bisa dilakukan dengan computer atau manual dan
mencakup bagian dasar dari pendokumentasian triage yang
meliputi: waktu dan tanggal kedatangan di IGD; cara
kedatangan; usia pasien; waktu/jam wawancara triage; riwayat
alergi (obat, makanan, latex); riwayat pengobatan yang sedang
dijalani; tingkat kedaruratan; TTV, tindakan pertolongan
pertama yang dilakukan; pengkajian nyeri; keluhan utama;
riwayat keluhan utama; pengkjaian subjektif dan objektif;
riwayat kesehatan yang berhubungan; waktu terakhir
menstruasi; riwayat imunisasi termasuk imunisasi tetanus
terakhir; tes diagnostic yang dianjurkan; pengobatan yang
diberikan pada saat triage; tanda tangan perawat yang
melakukan triage; disposisi dan re-evaluasi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai