Anda di halaman 1dari 50

MANAJEMEN RISIKO

FASILITAS KESEHATAN
Versi SNAR
ACARA
PELATIHAN NASIONAL ELEKTROMEDIS
IKATEMI DPC III JAWABARAT
Cirebon 26 – 28 September 2019
BIODATA
NAMA : Ir. Sodikin Sadek, M.Kes
TEMPAT TGL.LAHIR : Kuningan, 03 Desember 1962
UNIT KERJA : Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan & PKRT
JABATAN : Direktur PengawasanAlat Kesehatan dan PKRT
NIP : 196212031986031004
GOLONGAN : Pembina Tk.I, IV/C
ALAMAT KANTOR : Jl. HR.Rasuna Said Blok X5 Kav.4-9 Jakarta Selatan, Telp : 021 – 526504
ALAMAT RUMAH : Jl. Melati II/27 Raya Hankam Jariwarna Pondok Melati Bekasi
HP : 08129547221
EMAIL : sodikinsadek@gmail.com
Riwayat Pendidikan : 1. Pasca Sarjana Magister Rumah Sakit UGM
2. S1 Teknik Elektro Universtas Indonesia
3. S1 Fakultas Ilmu Pendidikan Bandung
4. D3 Teknik Elektromedik

11. Riwayat Pendidikan Luar Negri :


1. Lambton College Sarnia Ontario, Canada
2. School Craft Michigan, Detroit, USA
3. Boumont Hospital, Royal Oak, Detroit USA
4. Suzuka University Jepan PENGALAMAN KERJA
5. Alexandra Hospital Singapore
6. asian Medical Device Dierctive Commite 1. Dosen Poltekkes Jakarta II
7. Asian Harmonisation Working Party 2. Ka. IPSRS RS Fatmawati
8. WHO Global Harmonisation Medical Devices 3. Ka. Bidang Fasilitas Medik
9. APEC Medical Devices 4. Ka. Sub.Dit.Sarana Prasarana Kesehatan
  5. Direktur Penunanjang Medik dan Sarana Kesehatan
6. Direktur Pengawasan Alat Kesehatan & PKRT
•  
MANAJEMEN RISIKO

adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam


mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman;
suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: Penilaian risiko,
pengembangan strategi untuk mengelolanya dan
mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan
sumberdaya.
MANAJEMEN RISIKO

adalah suatu proses identifikasi, analisis, penilaian,


pengendalian, dan upaya menghindari, meminimalisir, atau
bahkan menghapus risiko yang tidak dapat diterima.
TUJUAN MANAJEMEN RISIKO

1. Melindungi Perusahaan/RS

2. Membantu Pembuatan Kerangka Kerja

3. Mendorong Manajemen Agar Proaktif

4. Sebagai Peringatan untuk Berhati-Hati

5. Meningkatkan Kinerja Perusahaan/RS

6. Sosialisasi Manajemen Risiko


Berita Terkait Hyperbaric Chamber Meledak Tewaskan 4 orang

Hyperbric chamber RS AL Mintoharjo


– sebelum kejadian 15 Maret 2016 Hyperbric chamber RS AL
Mintoharjo – sesudah
kejadian 14 Maret 2016

07/15/2022
PILAR KELUARGA SEHAT

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
DALAM PENGGUNAAN ALKES
DAN PKRT YANG BENAR

Bahaya Penggunaan Silikon

Penggunaan Pembalut
07/15/2022 Bahaya Penggunaan Softlens
Inkubator bayi yang terbakar

inkubator terlalu panas karena gangguan catu daya


(kabel plug tidak terpasang sempurna) yang
Inkubator mengalami overheated, dan infant mengganggu pemrograman unit pengontrol
meninggal dengan penyebab mengalami mikroprosesor.
hipertermia. Suhu di dalam inkubator itu cukup Di bawah kondisi tersebut, heater bekerja terus, alarm
bekerja tetapi tidak terdengar oleh petugas karena
panas untuk melelehkan dan mendistorsi plastik
kebisingan latar belakang NICU yang ramai.
kasur baki
HARMONISASI
ASEAN – ASEAN Medical Devices
SAFETY Committee (AMDC)

ASIA HARMONIZATION WORKING


QUALITY PARTY (AHWP)

EFFICACY INTERNATIONAL MED DEVICES


REGULATOR FORUM (IMDRF)

APEC

WHO

Alkes yg beredar sudah sesuai standar


international
TAHAPAN PENGENDALIAN ALAT KESEHATAN INDONESIA
Penelitian dan Permenkes No. 63 Tahun 2017 ttg Cara Uji Klinik Alkes yang Baik
P pengembangan produk  
R
1. Permenkes No. 1189 Tahun 2010 Tentang Produksi Alkes dan PKRT
E 2. Permenkes No. 70 Tahun 2014 ttg Perusahaan Rumah Tangga Alkes dan PKRT
M 3. Permenkes No. 17 Tahun 2017 ttg RENAKSI Pengembangan Industri Farmasi dan Alkes
Produksi Alkes 4. Permenkes No. 20 Tahun 2017 tentang Cara Produksi Alat Kesehatan yang Baik dan Cara Pembuatan Perbekalan
A   Kesehatan Rumah Tangga yang Baik
5. INPRES NO. 6 Tahun 2016 tentang Percepatan Pengembangan Industri Farmasi dan Alkes
R 6. Juknis Pengawasan Sarana Produksi Alkes dan PKRT
K
E 1. Permenkes No.62 Tahun 2017 ttg Izin Edar Alkes, Alkes DIV dan PKRT
Pengemasan dan pelabelan 2. Pedoman Penandaan Alkes dan PKRT
T
1. Permenkes No.76 tahun 2013 ttg Iklan Alkes dan PKRT
Iklan 2. Pedoman Pengawasan Iklan Alkes dan PKRT
 
P 1. Permenkes No.1191 Tahun 2010 ttg Penyaluran Alkes
O 2. Permenkes No. 60 Tahun 2017 ttg Pengawasan Tata Niaga Impor Alkes, Alkes DIV,dan PKRT
3. Permenkes No. No. 4 Tahun 2014 Tentang Cara Distribusi Alat Kesehatan Yang Baik
S 4. PP No. 72 Tahun 1998 ttg Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alkes
5. Kepmenkes No. HK.01.07/ MENKES/022/2018 ttg Daftar Alkes, Alkes Diagnostik In Vitro dan PKRT yg
T Distribusi/ Penjualan Pengawasannya dilakukan di Kawasan Pabean (Border) dan di luar Kawasan Pabean (Post Border)
M   6. Pedoman Penerapan Sistem Pengawasan (e-report)
7. Juknis Pengawasan Sarana Penyalur Alat Kesehatan
A 8. Juknis Sampling Alkes dan PKRT
R
K
Penggunaan & Pemeliharaan Permenkes No.54 Tahun 2015 ttg Pengujian dan Kalibrasi Alkes
E
T Pemusnahan Permenkes No.62 Tahun 2017 ttg Izin Edar Alkes, Alkes DIV dan PKRT
   
TAHAPAN PENGENDALIAN ALKES INDONESIA

Penelitian dan Produksi Pengemasan Distribusi/ Penggunaan &


pengembangan produk dan pelabelan Iklan Pemusnahan
Alkes Penjualan Pemeliharaan

PRE MARKET POST MARKET

Pabrik Penyalur Ijin Edar Surveilance & Vigilance

Sertifikat produksi Ijin Penyalur Sampling


CPAKB CDAKB AMDD Monitoring
ISO 13485 GDP Pengawasan Iklan
FSCA ( e watch, E report )
industri dan DAK bertanggungjawab Alkes dan PKRT
atas alkes dan PKRT yang bermutu, bermutu, aman Usage & Maintenance
aman dan bermanfaat dan bermanfaat
Penggunaan harus sesuai
dengan user manual
Konsumen berhak atas pilihan Alkes dan PKRT yang Dilakukan pemeriksaan dan
bermutu, aman dan bermanfaat kalibrasi berkala
SCHEMATIC HOSPITAL

12
FOKUS AREA
STANDAR AKREDITASI RS V 2012 STANDAR AKREDITASI RS Ed 1

1. KEPEMIMPINAN DAN PERENCANAAN 1. KEPEMIMPINAN DAN PERENCANAAN


2. KESELAMATAN DAN KEAMANAN 2. KESELAMATAN DAN KEAMANAN
3. BAHAN BERBAHAYA 3. BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)
DAN LIMBAHNYA
4. KESIAPAN MENGHADAPI BENCANA 4. MANAJEMEN PENANGGULANGAN
BENCANA
5. PENGAMANAN KEBAKARAN 5. SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN
6. PERALATAN MEDIS 6. PERALATAN MEDIS
7. SISTEM UTILISASI (SISTEM 7. SISTEM PENUNJANG
PENDUKUNG)
8. PENDIDIKAN STAF 8. MONITORING PROGRAM MANAJEMEN
FASILITAS DAN KESELAMATAN

9. PENDIDIKAN STAF
13
PERALATAN MEDIS
STANDAR AKREDITASI RS V 2012 STANDAR AKREDITASI RS Ed 1
Elemen Penilaian MFK 8 Elemen Penilaian MFK 8
1. Peralatan medis di seluruh RS dikelola 1. Rumah sakit mempunyai regulasi pengelolaan
sesuai rencana. (lihat juga AP.5.4, EP 1, peralatan medis yang digunakan di rumah
dan AP.6.5, EP 1)
2. Ada daftar inventaris utk seluruh peralatan
sakit. (lihat juga AP.5.4, EP 1, dan AP.6.5, EP 1)
medis. (lihat juga AP.5.4, EP 3, dan AP.6.5, (R )
EP 4) 2. Ada daftar inventaris untuk seluruh peralatan
3. Peralatan medis diinspeksi secara treater. medis yang digunakan di rumah sakit. (lihat
(lihat juga AP.5.4, EP 4, dan AP.6.5, EP 4)
juga AP.5.4, EP 3, dan AP.6.5, EP 4) (D)
4. Peralatan medis diuji coba sejak baru & 3. Peralatan medis diperiksa secara teratur. (lihat
sesuai umur, penggunaan & rekomendasi
pabrik (lihat juga AP.5.4, EP 5, dan AP.6.5, juga AP.5.4, EP 4, dan AP.6.5, EP 4) . (D,W)
EP 5) 4. Peralatan medis diuji fungsi sejak baru dan
5. Ada program pemeliharaan preventif sesuai umur, penggunaan dan rekomendasi
(lihat juga AP.5.4, EP 6, dan AP.6.5, EP 6)  pabrik (lihat juga AP.5.4, EP 5, dan AP.6.5, EP 5)
Kalibrasi
(D, W)
6. Tenaga yang kompeten memberikan yan 5. Ada program pemeliharaan preventif dan
ini.  ten dr RS (min Atem+ Pelatihan) &
outsourcing kalibrasi (lihat juga AP.5.4, EP 6, dan AP.6.5, EP
6) (D,W, O)
6. Staf yang kompeten melaksanakan kegiatan
ini.(D) 14
POST MARKET YANG DILAKUKAN
DI FASILITAS KESEHATAN
BUDGETING TECHNOLOGY AND
PLANING AND AND ASSESSMENT AND
PROCUREMENT INSTALATION AND
ASSESSMENT SELECTION AND LOGISTIC COMMISIONING
FINANCING

TRAINING AND SKILL MAINTENANCE AND


DEVELOPMENT OPERATING AND SAFETY DECOMMISIONING
CALIBRATION

ADVERSE EVENT INVESTIGATION RECALLS

1. KEJADIAN POTENSI CIDERA (KPC)


2. KEJADIAN NYARIS CIDERA (KNC)
3. KEJADIAN TIDAK CIDERA (KTC)
4. KEJADIAN TIDAK DIHARAPKAN ( KTD)
5. SENTINAL
PLANING
Schematic hospital ASSESSMENT TECHNICAL
PENGEMBANGAN SPECIFICATION

inventory ASSESSMENT
EQUIPMENT BUDGET
PEMENUHAN

ASSESSMENT ASSESSMENT
PREPARE TENDER
PENGGANTIAN
PLANING
ASSESSMENT PEMENUHAN

No Nama spesifikasi JUMLAH USULAN MERK


alat
STANDAR TERSEDIA KEBUTU
HAN
RP RP RP

Peraturan Menteri kesehatan no 56 tentang kelasifikasi dan perijinan RS


PLANING
ASSESSMENT PENGGANTIAN
KONDISI
NO JENIS ALAT JUMLAH KEBUTUHAN KEKURANGAN
R RINGAN R SEDANG R BERAT
1 2 3 4 5 6 7 8
1
2
3
4
5
6
7
8
9
DST
PENENTUAN SKALA PRIORITAS
KEBUTUHAN ALAT KESEHATAN

Alkes Prioritas = Nilai A X Nilai B

A : Penting tidaknya alat kesehatan


B : Kondisi alat kesehatan

Nilai Total ≥ 15,


Prioritas penggantian alat kesehatan
Lanjutan .....
1. Menentukan Penting Tidaknya Peralatan di Pelayanan ..... (A)
Nilai Kriteria Keterangan
Unit pelayanan tidak dapat berfungsi secara efektif tanpa
7 Kritis
peralatan

6 Esensial Pelayanan utama tidak dapat dilakukan tanpa peralatan

Pelayanan Utama dapat terhambat atau tertunda tanpa


5 Penting
peralatan ini

Agak Beberapa pelayanan yang menguntungkan tetapi bukan


2 Penting utama dapat terhambat atau tertunda tanpa peralatan

Tidak Peralatan tidak atau jarang digunakan atau hanya digunakan


1 Penting untuk tugas-tugas berdampak rendah
Lanjutan .....
2. Menentukan Kondisi Peralatan ..... (B)
Nilai Kriteria Kerusakan Kondisi Alat
    • Alkes dalam kondisi yang sangat buruk dan tidak ada
    kemungkinan diperbaiki.
5 Sangat Sering Rusak • Alkes telah digantikan oleh teknologi baru dan sesuai prosedur
klinik efektifitasnya diragukan.
• Alkes telah digantikan oleh teknologi baru yang lebih efisien dan
efektif.
    • Alekes dapat digunakan, tetapi biaya perbaikan tidak tersedia.
    • Alkes masih dapat diperbaiki tetapi dilihat dari riwayat
pemeliharaan tidak efektif secara klinis dan tidak efisien.
4 Sering Rusak
• Alkes telah digantikan oleh teknologi baru dan sudah tidak sesuai
dengan prosedur klinik

  Alkes ini sangat tua namun apabila suku cadang perlu diganti tidak
 Mungkin Rusak efektif dilihat dari sisi biaya.
3
2 Jarang Rusak Alkes dalam kondisi baik dan biaya perbaikan tersedia.

1 Sangat Jarang Rusak Alkes dalam keadaan baru


PROCUREMENT
TENDERING PROCEDUR
PREPARE EVALUASTION AND
TENDER TENDER RECOMENDATION
ISUANCE

TENDER
RECEIVING

Pengadaan Barang dan Jasa : Untuk alokasi dana APBN/ APBD diatur dalam
Peraturan Presiden No 70 tahun 2012 tentang pengadaan barang/jasa
Pemerintah
Gunakan e-Catalog
Management
COMMISSIONING TRAINING
INSTALATION (OPERATION AND
MAINTENACE

UJI UJI
FUNGSI COBA
ASSET
MANAGEMENT

SETELAH DITENTUKAN PEMENANG TENDER PENYEDIA BARANG/ JASA HARUS MELAKUKAN :’


1. Mematuhi peraturan yang ada di kontrak
2. Meng Instal alat yang di beli
3. Uji fungsi dan uji Coba
4. Training untuk operator dan teknisi
5. Setiap langkah pekerjaan yang menjadi tanggung jawab penyedia harus di buat berita acara
KESIMPULAN :

MENGUSULKAN
MEREKAP USULAN KEDIREKSI UNTUK
KEBUTUHAN ALAT DI PROSES
MEDIK PENGADAAN

DAFTA
MENERIMA USULAN MEMILIH MENYUSUN
R KEBUTUHAN ALAT PERENCANAAN
MONITORING
INVENT MEDIK DARI
PEMASOK SESUAI ANGGARAN
PROSES
ARIS (SUPPLIER) PENGADAAN
SELURUH SATKER YANG TERSEDIA

MENYUSUN
MENYIMPAN DAN
SPEKSIFIKASI
PENDISTRIBUSIAN
& HARGA

PENGELOLAAN
PERALATAN
MAINTENANCE
MAINTENANCE VERSI WHO

Maintenance

Inspection Corective
Preventive Maintenance maintenance

Inspection Preventive
Maintenance

Ref. who
MAINTENANCE VERSI CORDER P
PEMELIHARAAN

PEMELIHARAAN PEMELIHARAAN
TERENCANA TIDAK TERENCANA

INSPEKSI LAPORAN

PEMELIHARAAN PEMELIHARAAN PEMELIHARAAN


PENCEGAHAN KOREKTIF DARURAT

Pelumasan Penggantian Perbaikan


& Komponen Ringan dan Overhault
Penyetelan Minor Menengah
Operasional Stop

Ref. Corder P
JENIS-JENIS PEMELIHARAAN
• SETIAP ALAT DI PASANG • SETIAP ALAT
PETUNJUK CARA HARUS DI
PENGOPERASIAN NYA PERIKSA DICECK
KONDISINYA

1 2
PEMELIHAR INSPEKSI DAN
AAN
TESTING
PROMOTIF

4. 3.
PROGRAM
PEMELIHARA
CORECTIVE / AN
PERBAIKAN PREVENTIF
• SETIAP ALAT HARUS LAKUKAN • SETIAP ALAT HARUS DI
PERBAIKAN/OVERHOUL LAKUKAN
SECARA TERJADWAL DAN PEMELIHARAAN SECARA
DIKALIBRASI BERKALA DAN DI
KALIBRASI
SIKLUS PEMELIHARAAN ALAT MEDIK

MEMBUAT MEMBUAT
JADWAL RENCANA
PEMELIHARAAN TINDAKLANJUT
DAF
TAR
INV
MENGEVALUASI MONITORING
ENT MENYUSUN MELAKSANAKAN
HASIL PROSES
ARI PROGRAM KERJA PEMELIHARAAN
PEMELIHARAAN PEMELIHARAAN
S

ASSESSMENT MEMBUAT
MENYUSUN
PEMELIHARAAN LAPORAN LAPORAN TAHUNAN
PEMELIHARAAN
SISTIM UTILITAS
SISTEM UTILITI (SISTEM PENDUKUNG)
STANDAR AKREDITASI RS V 2012 STANDAR AKREDITASI RS Ed 1
Elemen Penilaian MFK.9

Elemen Penilaian
) 1. Rumah sakit mempunyai regulasi
pengelolaan sistem utilitas meliputi
MFK 9 sekurang-kurangnya a) sampai dengan
d) yang ada di maksud dan tujuan ??.
1. Air minum (bersih) (R)
tersedia 24 jam 2. Rumah sakit mempunyai daftar
inventaris komponen-komponen
sehari, tujuh hari sistem utilitasnya dan memetakan
seminggu pendistribusiannya.(D)
3. Rumah sakit mempunyai jadwal
2. Listrik tersedia 24 pemeriksaan, testing, pemeliharaan
jam sehari, tujuh semua sistem utilitas berdasar kriteria
hari seminggu seperti rekomendasi dari pabrik, tingkat
risiko dan pengalaman rumah sakit
sendiri serta sudah dilaksanakan. (D,O)
4. Rumah sakit telah memberikan label
pada tuas-tuas kontrol sistem utilitas
untuk membantu pemadaman darurat
secara keseluruhan atau sebagian. (O) 3  
1
SISTEM UTILITI (SISTEM PENDUKUNG)

STANDAR AKREDITASI RS V 2012 STANDAR AKREDITASI RS Ed 1

Standar MFK 9.1. )


Standar MFK.9.1
• RS memiliki proses  
emergensi untuk Dilakukan pemeriksaan,
melindungi pemeliharaan, dan perbaikan dari
penghuni rumah sistem utilitas
sakit dari kejadian
terganggunya,
terkontaminasi atau
kegagalan sistem
pengadaan air
minum dan listrik
KARS 3
2
SISTEM UTILITI (SISTEM PENDUKUNG)

STANDAR AKREDITASI RS V 2012 STANDAR AKREDITASI RS Ed 1

) Elemen Penilaian MFK 9.1


1. Sistem Utilitas dan komponen
Elemen Penilaian MFK 9.1. diinspeksi secara teratur
1. RS mengidentifikasi area & /berdasarkan kriteria disusun
pelayanan yang berisiko paling rumah sakit (D,O)
tinggi bila terjadi kegagalan 2. Sistem Utilitas dan komponen
listrik atau air minum diuji secara teratur/berdasarkan
terkontaminasi atau terganggu. kriteria yang sudah ditetapkan
2. RS berusaha untuk mengurangi (D)
risiko bila hal itu terjadi. 3. Sistem Utilitas dan komponen
3. RS merencanakan sumber dipelihara berdasarkan kriteria
listrik dan air minum alternatif yang sudah ditetapkan (D,O)
dalam keadaan emergensi. 4. Sistem Utilitas dan komponen
diperbaiki bila diperlukan (D,O)
3
3
SISTEM UTILITI (SISTEM PENDUKUNG)
STANDAR AKREDITASI RS V 2012 STANDAR AKREDITASI RS Ed 1

Standar MFK.9.2
Standar MFK 9.2. Sistem utilitas rumah sakit menjamin
RS melakukan uji coba tersedianya air bersih dan listrik sepanjang
waktu dan menyediakan sumber alternatif
sistem emergensi dr air persediaan air dan tenaga listrik jika terjadi
minum & listrik secara terputusnya sistem, kontaminasi atau
teratur sesuai dgn kegagalan.
sistem & hasilnya
didokumentasikan.

KARS 3
4
SISTEM UTILITI (SISTEM PENDUKUNG)
STANDAR AKREDITASI RS V 2012 STANDAR AKREDITASI RS Ed 1

1. Air bersih harus tersedia selama 24 jam


Elemen Penilaian MFK 9.2. setiap hari, 7 hari dalam seminggu .
(R,D)
1. RS melakukan uji coba sumber air
2. Listrik tersedia 24 jam setiap hari, 7 hari
minum alternatif sekurangnya setahun
dalam seminggu (R,D)
sekali atau lebih sering bila diharuskan
3. Rumah sakit mengidentifikasi area dan
oleh peraturan perundangan yang
pelayanan yang berisiko paling tinggi
berlaku atau oleh kondisi sumber air
bila terjadi kegagalan listrik atau air
2. RS mendokumentasi hasil uji coba bersih terkontaminasi atau terganggu.
tersebut (D)
3. RS melakukan uji coba sumber listrik 4. Rumah sakit berusaha untuk
alternatif sekurangnya setahun sekali mengurangi risiko bila hal itu terjadi
atau lebih sering bila diharuskan oleh (tata kelola risiko). (R,D)
peraturan perundangan yang berlaku 5. Rumah sakit merencanakan sumber
atau oleh kondisi sumber listrik. listrik dan air bersih alternatif dalam
4. RS mendokumentasi hasil uji coba keadaan emergensi.(R,D)
tersebut

3
5
SISTEM UTILITI (SISTEM PENDUKUNG)
STANDAR AKREDITASI RS V 2012 STANDAR AKREDITASI RS Ed 1

Standar MFK.9.2.1
− Rumah sakit melakukan uji
coba/uji beban sumber listrik
dan sumber air alternative

3
6
SISTEM UTILITI (SISTEM PENDUKUNG)
STANDAR AKREDITASI RS V 2012 STANDAR AKREDITASI RS Ed 1

Standar MFK.9.2.1
− Rumah sakit melakukan uji
coba/uji beban sumber listrik
dan sumber air alternative

3
7
SISTEM UTILITI (SISTEM PENDUKUNG)
STANDAR AKREDITASI RS Ed 1

Elemen Penilaian MFK.9.2.1


1. Rumah sakit mempunyai regulasi uji coba sumber air
bersih alternatif sekurangnya 3 bulan sekali atau
lebih sering bila diharuskan oleh peraturan
perundangan yang berlaku atau oleh kondisi sumber
air (R,D)
2. Rumah sakit mendokumentasi hasil uji coba tersebut
(D)
3. Rumah sakit mempunyai regulasi uji coba sumber
listrik alternatif sekurangnya 3 bulan sekali atau lebih
sering bila diharuskan oleh peraturan perundangan
atau oleh kondisi sumber listrik. (R,D)
4. Rumah sakit mendokumentasi hasil uji coba tersebut
(D)
5. Rumah sakit mempunyai tempat untuk menyimpan
bahan bakar untuk sumber listrik alternatif. (O)
3
8
SISTEM UTILITI (SISTEM PENDUKUNG)
STANDAR AKREDITASI RS Ed 1

Standar MFK.9.3
Rumah sakit melakukan
pemeriksaan air bersih secara
berkala sesuai dengan
peraturan dan perundangan.

3
9
SISTEM UTILITI (SISTEM PENDUKUNG)
STANDAR AKREDITASI RS Ed 1

Elemen Penilaian MFK.9.3


1. Rumah sakit mempunyai regulasi sekurang-kurangnya meliputi
a) sampai dengan d) yang ada di maksud dan tujuan (R)
2. Rumah sakit telah melakukan monitoring mutu air sesuai
dengan peraturan perundangan dan terdokumentasi (D)
3. Rumah sakit telah melakukan pemeriksaan air limbah sesuai
dengan peraturan perundangan dan terdokumentasi. (D)
4. Rumah sakit telah melakukan pemeriksaan mutu air yang
digunakan untuk dialisis ginjal yang meliputi pertumbuhan
bakteri dan endotoksin dan kontaminasi zat kimia sesuai
dengan peraturan perundangan dan terdokumentasi. (D,W)
5. Rumah sakit telah menindak lanjuti hasil pemeriksaan mutu
air yang bermasalah dan didokumentasikan. (D, W)

4
0
SISTEM UTILITI (SISTEM PENDUKUNG)

STANDAR AKREDITASI RS V 2012 STANDAR AKREDITASI RS Ed 1

Standar MFK 10; 10.1;10.2 Standar MFK.9; 9.1,9.2;


• Sistem listrik, limbah, 9.2.1;9.3

ventilasi, gas medis dan


sistem kunci lainnya
secara teratur diperiksa,
dipelihara, dan bila perlu
ditingkatkan

KARS 4
1
MONITORING PROGRAM MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN

STANDAR AKREDITASI RS Ed 1

Standar MFK.10
Rumah sakit mengumpulkan data dari setiap program manajemen fasilitas untuk mendukung rencana
mengganti atau meningkatkan fungsi (upgrade) teknologi medik, peralatan, sistem dan menurunkan
risiko di lingkungan

KARS 4
2
MONITORING PROGRAM MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN

STANDAR AKREDITASI RS Ed 1

1. Rumah sakit mempunyai regulasi Sistem pelaporan data


insiden/kejadian/kecelakaan dari setiap program manajemen
fasilitas (R,)
2. Data di kumpulkan dari setiap program manajemen fasilitas dan
dianalisis (D)
3. Hasil analisis sudah ditindaklanjuti dengan mengganti atau
meningkatkan fungsi (upgrade) teknologi medik, peralatan, sistem
dan menurunkan risiko di lingkungan (D,W, O)
4. Seorang atau lebih individu yang ditunjuk mengawasi pelaksanaan
program manajemen risiko fasilitas telah membuat laporan kepada
pimpinan rumah sakit setiap 3 bulan (D)

KARS 4
3
MANAJEMEN RISIKO
SCORE DAMPAK RISIKO
NO DAMPAK
1 Tidak signifikan
2 Kurang signifikan
3 Sedang
4 Signifikan
5 Sangat signifikan/berbahaya
SKALA KEMUNGKINAN RISIKO
NO TINGKAT KEMUNGKINAN PENJELASAN
Kejadian Tunggal Kejadian Berulang
1 Sangat jarang terjadi Probabilitas sangat, mendekati nol Kemungkinan terjadi < dalam 25
tahun ke depan
2 Jarang terjadi Probabilitas rendah, tetapi lebih besar Mungkin terjadi sekali dalam 25
dari pada nol tahun
3 Kadang-kadang Probabilitas kurang dari 50 % tetapi Mungkin terjadi sekali dalam 10
masih cukup tinggi tahun
4 Sering terjadi Mungkin tidak terjadi atau peluang Mungkin terjadi kira-kira sekali
50/50 dalam setahun
5 Sangat sering terjadi Kemungkinan terjadi >50% Dapat terjadi beberapa kali dalam
setahun
MATRIKS RISIKO
LEVEL RISIKO KRITERIA UNTUK ANALISIS RISIKO PENANGGUNG
JAWAB
1-6 RENDAH Dapat diterima Dengan pengendalian Pimpinan
yang cukup menengah/operasio
6-10 SEDANG Diperlukan pengendalian oleh nal
manajemen

10-15 TINGGI Harus menjadi perhatian Dapat diterima hanya Pimpinan puncak
manajemen dengan pengendalian
15-25 SANGAT TINGGI Tidak dapat diterima yang sangat baik
Identifikasi Risiko IPS Medik
No Bisnis Proses Pernyataan Pemilik Penyebab Pengendali Sisa Risiko
Risiko an yang
U/C Uraian ada
STATUS RISIKO IPS MEDIK
KIR PERNYATAAN KEMUNGKINAN DAMPAK TINGKAT
RISIKO
URAIAN NILAI URAIAN NILAI RISIKO PENJELASA
N
1
2
3
4
5

Anda mungkin juga menyukai