Anda di halaman 1dari 53

KEWASPADAAN

ISOLASI
PENDAHULUAN
 • Healthcare Associated Infections (HAIs) adalah infeksi yang
terjadi selama proses perawatan di RS atau Fasyankes
lainnya,saat masuk tidak ada infeksi atau dalam masa
inkubasi
 • HAIs merupakan masalah di seluruh
dunia,berdampak kematian,kesakitan,beban
ekonomi juga tuntutan hokum
 • Kewaspadaan Isolasi adalah salah satu diantara 6
program yang dapat memutus mata rantai infeksi
sehingga diharapkan dapat mencegah terjadinya
HAIs
 • Kewaspadaan Isolasi terdiri dari 2 lapis :
kewaspadaan Standard dan Kewaspadaan berbasis
transmisi
TUJUAN KEWASPADAAN ISOLASI

Memutus mata rantai infeksi

Pasien Pasien

Lingkungan

Pengunjung Petugas

PMK No. 27 Tahun 2017 tentang PPI di Fasyankes


KEWASPADAAN ISOLASI
🠶 Kebersihan Tangan
🠶 Penggunaan alat pelindung diri
LAPIS I : Kewaspadaan Standar 🠶 Pemrosesan alat kesehatan

CDC, HICPAC, 2007 🠶 Penanganan linen


🠶 Pengendalian lingkunaan
🠶 Penanganan limbah
🠶 Perlindungan kesehatan
LAPIS II : Kewaspadaan karyawan
berdasarkan transmisi 🠶 Penempatan Pasien
🠶 Etika batuk/bersin
🠶 Penyuntikan yang aman
🠶 Kontak 🠶 Praktik lumbal punksi

🠶 Droplet
COVID 19 Tindakan aerosol Generating
🠶 Airborne Procedure(AGP)
Kewaspadaan transmisi
Kontak

Kewaspadaan
Standard

Kewaspadaan transmisi Kewaspadaan Transmisi


Droplet Airborne
Hand Hygiene,
Pemakaian APD,
Dekontaminasi alat ,
Penatalaksanaan Linen, Hygiene respirasi,
Penatalaksanaan Limbah, Praktek menyuntik aman,
Kewaspadaan Penatalaksanaan Praktek lumbal pungsi yg
Standard lingkungan, aman
Penempatan pasien,
Perlindungan Kesehatan Petugas

AIRBORNE
KONTAK
droplet nuklei<5mm
Waspada terhadap DROPLET Dapat tetap infeksius waktu yg
darah,cairan
Kewaspadaan tubuh,sekresi,ekskresi,kulit droplet nuklei > 5mm, lebih lama ,dapat terbawa
Berbasis yg tidak utuh,mucus transmisikan sejauh 1,8 m udara lebih jauh > 3m
Transmis membrane
Melalui e Obligat Airborne
i LANGSUNG
batuk,bersin,bicara Preferensial Airborne
TIDAK
LANGSUNG
TUJUAN PENERAPAN
KEWASPADAAN STANDAR

Untuk memutus mata rantai infeksi


SIAPA YANG MELAKSANAKAN KEWASPADAAN ISOLASI ?

Semua individu
di FKTP

Penempatan pasien
HH
APD Pemrosesan peralatan pasien
Lingkungan Semua Penanganan linen
Etika batuk individu Perlindungan kesehatan
Limbah Karyawan
Penyuntikan yang aman
Praktik lumbal punksi

Perawat dan Dokter


Dokter
Setiap saat memberikan pelayanan
kesehatan di Rumah Sakit dan Fasyankes,
dimana saja, kapan saja oleh siapa saja
KEBERSIHAN TANGAN

 Tangan merupakan media Transmisi


mikroorganisme
 Tanggungjawab setiap Individu untuk
membersihkan tangannya
 Kebersihan Tangan merupakan pilar dalam
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
KEBERSIHAN TANGAN (lanjutan)

 Kebersihan Tangan bertujuan memutus mata rantai


Infeksi sehingga dapat mencegah kejadian HAIs

 Kebersihan Tangan dapat dilaksanakan dengan


menggosok Tangan dengan handrub berbasis alkohol
bila tangan tampak bersih atau mencuci tangan di air
mengalir bersih menggunakan sabun

 Fasilitas/logistik Kebersihan Tangan harus ada

 Dukungan Manajemen (kebijakan, pedoman, panduan,


program, SPO)
KEBERSIHAN TANGAN
(lanjutan)
INDIKASI KEBERSIHAN TANGAN
a. Lima saat melakukan Kebersihan Tangan saat melayani pasien yaitu
Sebelum kontak pasien, Sebelum melalukan tindakan aseptik ,Setelah
menyentuh cairan tubuh, sekresi, ekskresi, Setelah menyentuh pasien,
Setelah menyentuh sekitar permukaan lingkungan pasien
b. Bila tangan tampak kotor
c. Setelah menyentuh permukaan lingkungan atau peralatan yang
terkontaminasi
d. Sebelum makan dan setelah makan
e. Sebelum menyediakan makanan
f. Setelah tiba di Rumah sakit dan sebelum meninggalkan Rumah
Sakit
g. Sebelum memakai sarung tangan dan setelah melepas sarung
tangan
KEBERSIHAN TANGAN (lanjutan)

Sebelum melakukan
Kebersihan Tangan
pastikan tidak ada
asesoris di Tangan
apapun posisinya di RS

Dibawah asesoris
kolonisasi
mikroorganisme
STRATEGI MENINGKATKAN
PPI
KEBERSIHAN TANGAN Perubahan Perilaku Individu

PERUBAHAN
SISTEM
PELATIHA REMINDER EVALUAS BUDAYA
N I

Staf medik
Poster
Kebijakan Staf keperawatan
Banner
Staf Penunjang
Pasien & kel Ausivisual
Monev
Pedoman Mahasiswa Perlombaan Audit
Pengunjung
Panduan Pet.Kebersihan
Duta HH feedback
SOP T. Parkir
Sarana
PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI

Digunakan/dipakai jika melakukan tindakan yang risiko


terpapar darah, cairan tubuh, sekresi, ekskresi , kecuali
keringat, segera lepas jika selesai tindakan ( donning dan
doffing yang tepat)
 Sepatu (melindungi kaki)
 Gaun lengan panjang (melindungi lengan dan baju)
 Masker ( melindungi membrane mukosa mulut dan hidung)
 Googles atau dan face-shield (melindungi mata dan wajah)
 Topi (melindungi rambut kepala)
 Sarung Tangan ( melindungi Tangan)
PRINSIP-PRINSIP PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI

• Selalu lakukan kebersihan tangan sebelum dan sesudah


penggunaan APD
• APD harus selalu tersedia sesuai ukuran
• Pemilihan penggunaan APD sesuai indikasi yaitu risiko
paparan (darah, cairan tubuh, sekresi dan ekskresi) dan
dinamika transmisi (Kontak, Droplet, Airborne)
• Selalu gunakan sebelum kontak pasien tanpa menyentuh
permukaan lingkungan lain
PRINSIP-PRINSIP PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG
DIRI

• Segera lepas setelah selesai tindakan/tugas /meninggalkan area


perawatan
• Sekali pakai untuk setiap tindakan dan setiap Pasien
• Setiap APD yang terlihat ternoda masif harus segera diganti
• APD yang sudah dipakai ditempatkan pada kontainer yang
sudah tersedia sesuai alatnya
• Setiap selesai tindakan APD harus segera dilepas
PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI
Merawat pasien langsung tanpa tindakan Merawat pasien langsung dengan
yang menghasilkan aerosol (di UGD, tindakan yang menghasilkan aerosoL
Rawat Inap non infeksi,poliklinik ) (di UGD, R Isolasi/kohorting, Kamar
Operasi, ICU )

Gunakan APD : masker bedah, googles dan atau Gunakan APD : masker N95, googles dan atau
face-shield, sarung tangan medikal, gaun faceshield, sarung tangan medikal, gaun lengan
/scrub suit, topi dan sepatu sampai menutup panjang, topi dan sepatu sampai menutup
mata kaki mata kaki

Setelah perawatan Pasien, lepaskan APD dengan tepat, lakukan Kebersihan Tangan,
gunakan APD yang baru jika merawat pasien yang berbeda
PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI
(lanjutan)
Petugas kebersihan masuk Semua staf RS termasuk petugas
ke ruang rawat Covid 19 kesehatan yang tidak kontak langsung
merawat pasien cukup menggunakan
masker bedah,seragam/scrub suit

Gunakan APD : Setelah digunakan APD/selesai perawatan


masker bedah, googles dan/ face- segera lepas APD dan harus dibuang di
shield, sarung tangan rumah tempat sampah infeksius (plastik warna
tangga, gaun, topi dan sepatu kuning) untuk dimusnahkan di incinerator (
sampai menutup mata kaki disposable)

APD yang akan dipakai ulang dimasukan ke tempat infeksius dan


dilakukan pencucian sesuai linen infeksius,dan APD pro dekontaminasi
PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI

Petugas screening awal dan tidak terjadi kontak awal,


menggunakan masker bedah, face shield ,jaga jarak minimal 1m

Triase awal Pasien dengan Triase awal Pasien tanpa gejala


gejala saluran napas Infeksi suluran napas pakai
menggunakan masker masker bedah , jaga jarak
kacamata/face shield jagabedah,
jarak minimal 1m
minimal 1m
PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI
(lanjutan)

Gunakan APD respirator partikulat/N95, gaun


PENGAMBILAN lengan panjang, sarung tangan medical,
SPESIMEN NASO/ORO googles/face shield,topi , dan pelindung kaki
PHARYNX

Tindakan yang menghasilkan aerosol (AGP )

 Intubasi  Bronchoscopy
 Extubasi  Non invasive ventilation
 Manual ventilation  Induksi sputum
 CPAP  Prosedur high pich dental
 Open suctioning  CPR
 Tracheostomi  Nebulizer, High flow nasal canule Airborne
 Chest phisiotherapy dan kontak
33
ALAT PELINDUNG DIRI ( APD)
PEMROSESAN ALAT KESEHATAN PERAWATAN
PASIEN/ DEKONTAMINASI
o Segera proses alat kesehatan yang sudah dipakai melalui
proses pre-cleaning – cleaning – disinfeksi –sterilisasi
sesuai klasifikasi peralatan; kritikal-semi kritikal-non
kritikal
o Simpan peralatan yang sudah diproses sesuai kebijakan
dan SOP
o Tidak menempatkan peralatan kesehatan sembarang
tempat
o Tidak menggunakan peralatan kesehatan sebelum
diproses setelah dipakai sebelumnya
ALUR PEMROSESAN PERALATAN PERAWATAN
PASIEN SETELAH DIPAKAI

PRE CLEANING CLEANING


(Rendam dengan (Dalam wadah dan
enzymatik/detergen) air mengalir) DRYING

Sterilisasi

Peralatan Kritikal
Minimal
DTT
Simpan
Peralatan Semi
Kritikal
Peralatan non Kritikal
Penanganan Linen

o Ganti linen setiap satu atau dua hari atau jika kotor
dan sesuai dengan kebijakan rumah sakit
o Tempatkan linen bersih pada lemari tertutup, dan
tidak bercampur dengan peralatan lainnya
o Pisahkan linen kotor ternoda darah dan cairan tubuh
dengan linen kotor tanpa noda darah dan cairan tubuh
PENGENDALIAN LINGKUNGAN

🠶Pertahankan ventilasi udara ruangan bersih dan baik,tidak bau


🠶Pertahankan mutu air di bersih
🠶Pertahankan permukaan lingkungan ruangan senantiasa dalam
kondisi bersih,bersihkan 2-3x/hari atau kapan nampak kotor
🠶Tempatkan peralatan ruangan sedemikian rupa sehigga mudah
untuk dibersihkan, lakukan 5 R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat,
Rajin)
🠶Idealnya tidak ada visitor/pengunjung, kecuali kondisi pasien
kritis, tetap pertahankan pengunjung pakai masker bedah,
kebersihan tangan, social distancing, etika batuk/bersin
PENGENDALIAN LINGKUNGAN

• Tidak direkomendasi fogging/penyemprotan, , berbahaya bagi petugas


(disinfektans untuk benda mati,bukan untuk manusia)
• Pembersihan sekitar lingkungan dengan cara
• Pengelapan seluruh permukaan lingkungan ruangan dan
pengepelan seluruh lantai ruangan dengan cairan detergen
kemudian bersihkan dengan air bersih selanjutnya
menggunakan klorin 0.5 % kemudian bilas dengan air bersih
• Selalu bergerak dari area bersih ke area kotor
• Bersihkan dari area tinggi ke area rendah dan dari luar
kedalam
• Area isolasi dibersihkan terakhir
• Disarankan menggunakan mop/lobby duster mendorong
debu
• Pakai system tiga ember, gunakan detergen-air bersih –
disinfectan- air bersih (three bucket)
PENANGANAN LIMBAH

o Segera buang limbah yang dihasilkan, ke tempat


pembuangan limbah sesuai kebijakan dan SOP ( PMK
537/2020)
o Pertahankan tempat limbah tidak lebih mencapai 3/4 penuh
sudah dibuang( tiap 6 jam dari ruangan,max tiap 24 jam
diangkut ke TPS )
o Pertahankan kebersihan kontainer sampah senantiasa bersih
Limbah padat
Limbah padat Masker,sarung tangan
organic,non bekas,tisu mengandung
3 wadah
organic,pada cairan/droplet hidung dan
t mulut (LPK)
khusus(LPK)
Kantong plastic beda Limbah padat
warna, APD petugas: masker,sarung
khusus,3/4
3/4 penuh buang, tiap tangan rumah
penuh ,buang
24 jam,simpan 1x24 tangga,boot,apron,googles,topi
jam tiap 6 jam

Paska pengumpulan
Petugas HH
APD LPK didisinfeksi,sebagian
dengan sabun
Disinfeksi area TPS buang ke LPK
dan air mengalir

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR


HK.01.07/MENKES/537/2020 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS
FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DAN LIMBAH DARI KEGIATAN ISOLASI ATAU
Air limbah kasus covid
19
• Cairan dari mulut
dan/atau hidung atau Pastikan 1.Cairan dari mulut dan/atau
air kumur pasien hidung atau air kumur, air
• Air cucian alat kerja,
aliran IPAL seni dan air tinja
alat makan dan optimal 2.peralatan makan, minum dan
• Lakukan pengukuran peralatan pribadi lainnya
minum pasien kualitas air limbah dan pencucian dengan
dan/atau cucian linen pastikan semua parameter menggunakan deterjen dan
hasil pengolahan memenuhi air limbah yang berasal dari
baku mutu air limbah cucian dibuang ke Saluran
domestik sebagaimana Pembuangan Air Limbah
diatur di dalam Peraturan (SPAL)
Wastafel,luban Menteri Lingkungan Hidup
dan Kehutanan Nomor P.68
g air limbah Tahun 2016 tentang Baku Dirumah
toilet Mutu Air Limbah
Domestik,

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR septitank


HK.01.07/MENKES/537/2020 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS
FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DAN LIMBAH DARI KEGIATAN ISOLASI ATAU
KARANTINA MANDIRI DI MASYARAKAT DALAM PENANGANAN COVID-19)
Infeksius (hazard) 10 % Ternoda
darah dan
cairan
Patho Kontaminasi darah & cairan tubuh
logical tubuh

Penanganan Sharp Jarum suntik ,scapel,lancet


Limbah
General (non hazard) 85 % Tidak
Ternoda
Tidak darah dan
Pembungkus jarum,
kontaminasi cairan
cairan,pempers,topi,mask
3R darah &cairan
tubuh
e r,sarung tangan, tubuh
plabot,tubing set
REUSE
RE DUCE Chemical radioactive 5 %
Gas anaesthesi,limbah
chemotherapi,air raksa
RECYCLE
PERLINDUNGAN KESEHATAN KARYAWAN
o Vaksinasi Hep B; SARS cov 2.
o Pertahankan kondisi kesehatan prima saat bekerja, jika flu tidak
boleh bekerja
o Pertahankan tidak menggunakan asesoris di tangan saat bekerja
o Pertahankan menggunakan pakaian seragam baju kerja dalam kondisi
bersih atau scrub suit bersih ( dipakai di faskes)
o Name tag? Sebaiknya saat bekerja tidak dipakai, tanda pengenal
bordir nama di baju
o Tidak merokok
o Monitor, evaluasi dan laporkan karyawan yang menderita tanda
dan gejala Covid 19
PERLINDUNGAN KESEHATAN KARYAWAN
🠶 Tidak melakukan recapping jarum,destroy needle bekas
pakai
🠶 Tidak mengusap wajah dengan tangan
🠶Setelah pulang kerja segera ke kamar mandi , baju kotor
langsung direndam dalam ember dengan detergen, mandi
dan keramas ganti baju
🠶Makan bergizi buah dan sayur2an , minum banyak air
putih.
🠶Dimanapun laksanakan protocol kesehatan
PENEMPATAN PASIEN
o Tempatkan pasien dengan jarak 1,8 meter
o Tempatkan pasien sesuai dengan transmisi mikroba
secara kontak, droplet, airborne
o Pisahkan pasien covid 19 di Ruang Isolasi/kohorting
o Tempatkan pasien dengan suspek , confirm Covid 19
tersendiri, jika tidak memungkinkan kohorting , Jarak TT 1.8-
2m
o Toilet tersendiri, jika gabung dibersihkan secara rutin 2-4 jam
o Ventilasi alamiah, pertukaran udara 12 ACH
Penempatan Pasien Covid di ICU
• Single room, jika kohorting jarak TT 2 m
• Tekanan negative atau Ventilasi baik dengan 12 ACH
• Pakai closed suction, open suction tidak dianjurkan
• Ventilator dengan single circuit
• Kebersihan tangan dan ganti sarung tangan setiap kontak pasien
• Jangan menyentuh wajah, permukaan apron,masker,faceshield
sepanjang merawat Pasien
• Chart Pasien berada di luar ruangan Pasien
• Selalu Kebersihan Tangan sebelum dan setelah menyentuh catatan
Medical Record
ETIKA BATUK/BERSIN

o Pertahankan senantiasa
melaksanakan kebersihan
pernapasan/etika batuk sesuai
kebijakan dan SPO
o Tidak mengupil saat bertugas
o Tidak mengusap wajah;
mata- hidung dan mulut
PENYUNTIKAN YANG AMAN
o Senantiasa menggunakan jarum
suntik sekali pakai
o Segera buang jarum suntik yang
sudah dipakai ke tempat benda tajam
tahan tusuk dan tahan air
o Tidak menempatkan jarum suntik
habis pakai di sembarang tempat
o Tidak pernah menutup kembali
jarum suntik yang telah digunakan
o Obat suntikan kalau sdh
dilarutkan segera diberikan
PENYUNTIKAN YANG AMAN
TUJUH LANGKAH MENUJU
SUNTIKAN AMAN
1. Tempat kerja bersih
2. Kebersihan Tangan

7
3. Jarum suntik aman dan steril
4. Wadah steril untuk obat dan pelarut
5. Pembersihan dan antisepsis kulit
6. Pengambilan benda tajam sebagaimana mestinya
7. Pembuangan Limbah sesuai standar
Praktek Lumbal Punksi yang
aman
Setiap klinisi dan asisten melakukan
lumbal punksi, harus menggunakan
masker bedah
Kewaspadaan Transmisi
di Ruang Isolasi Protektif
• Untuk kasus transplantasi organ,pasien
imunokompromais,keganasan,paska kemoterapi

• Dibuat tekanan udara positif terhadap koridor


• Lantai vinyl,sudut ruangan tumpul
• Hepafilter dapat dipakai
Kewaspadaan Transmisi Kontak Covid 19
1. Tempatkan Pasien single room, jika tidak memungkinkan kohorting, jarak antar TT minimal 1 m
2. Kebersihan Tangan sesuai 5 moment
3. Hindari menyentuh mulut, hidung ,mata pakai sarung tangan atau tidak pakai sarung tangan
4. APD : gaun dan sarung tangan. APD baru ketika akan merawat pasien, dan sarung tangan baru saat
pindah ke pasien lain.(tidak ada guideline yang merekomendasi ‘ hand hygiene saat bersarung
tangan/’gloves hygiene’)
5. Peralatan: Lakukan proses dekontaminasi ; pembersihan-disinfeksi-sterilisasi
6. Lingkungan, Pembersihan Lingkungan secara rutin 3 x dan setiap nampak kotor, jangan menyentuh
Permukaan Lingkungan bila tidak perlu, jika terpaksa menyentuh lakukan kebersihan tangan
7. Limbah : Limbah terkontaminasi darah dan cairan tubuh dimasukkan dalam kantong kuning
Limbah sekresi dan ekresi dianggap infeksius, dimasukkan kantong kuning.
KEWASPADAAN TRANSMISI
DROPLET COVID 19
1. Tempatkan Pasien single room,jika tidak memungkinkan kohorting, Jarak TT min
1.8 m
2. Kebersihan Tangan sesuai 5 moment
3. Hindari menyentuh mulut, hidung ,mata pakai sarung Tangan atau tidak
pakai sarung Tangan
4. APD: masker bedah, goggles dan atau faceshield,gaun lengan panjang
5. Peralatan: Lakukan proses dekontaminasi pembersihan, disinfeksi-
sterilisasi
6. Lingkungan, pembersihan Lingkungan secara rutin dan bila perlu, jangan
menyentuh Permukaan Lingkungan bila tidak perlu, jika terpaksa menyentuh
Lakukan Kebersihan Tangan
7. Batasi pergerakan pasien,bila diperlukan pasien memakai masker bedah
Penerapan Kewaspadaan Berdasarkan
Transmisi Airborne
Melaksanakan kewaspadaan standar/lapis pertama
Ventilasi udara, pertukaran udara setiap 5-10 menit atau terbaik 12
kali /jam ( 12 ACH)
Ruangan tekanan negatif, termonitor, pintu harus selalu tertutup
rapat
Tidak menggunakan AC sentral, tapi gunakan AC + filter HEPA
(high efficiency particulate air) yang menyaring udara ruangan
yang dibuang keluar.
Pakai ekshaust dan masukkan udara bersih untuk mendilusi ,
dorong kearah ekshaust di filter hepa udara dibuang bersih
Penerapan Kewaspadaan Berdasarkan
Transmisi Airborne
Pembersihan ruangan dua kali sehari dan bila perlu ,bila perlu
digunakan UV bisa diletakkan dalam ducting ekshaust
Tempatkan pasien di ruangan tersendiri, jika tidak
memungkinkan lakukan kohorting,jika tidak memungkin beri
jarak antar TT min 2 meter
• Pasien senantiasa berada di ruangan, kecuali dibutuhkan
penegakan diagnosis,tindakan,terapi keluar ruangan lain, pasien
menggunakan masker bedah
Gunakan Alat Pelindung Diri
• Gunakan masker bedah untuk pasien
• Respirator partikulat/N95 untuk petugas jika melakukan
tindakan yang menghasilkan aerosol
Penerapan Kewaspadaan Berdasarkan
Transmisi Airborne

• Pemindahan pasien :
• Minimalisasi transportasi pasien, pasangkan masker bedah
pada pasien saat proses pemindahan
• Edukasi etika batuk,selalu pakai masker
• Penanganan Limbah
• Limbah terkontaminasi darah dan cairan tubuh, termasuk sekresi
dan ekskresi dimasukkan dalam kantong kuning
62

AGP ( Aerosol Generating Prosedure)


prosedur atau perawatan suportif yang menghasilkan aerosol
• intubasi endotrakeal,
• bronkoskopi,
• suction terbuka,
• ventilasi manual sebelum intubasi,
• mengubah pasien ke posisi tengkurap,
• memutus koneksi ventilator,
• ventilasi tekanan positif non-invasif,
• trakeostomi dan
• resusitasi kardiopulmoner
• HFNO,nebulizing  kewaspadaan Airborne+kontak (WHO 15
januari 2021
KESIMPULAN

 Kewaspadaan Standar merupakan lapis pertama dari


Kewaspadaan Isolasi, bertujuan untuk memutus mata
rantai Infeksi
 Kewaspadaan Standar diterapkan kepada semua pasien
tanpa melihat apakah ada Infeksi atau tidak Infeksi
 Kewaspadaan standar ada 11 unsur
 Penerapan Kewaspadaan Standar dilaksanakan semua
Individu,baik Pasien, Petugas, Pengunjung dan
masyarakat
 Penerapan Kewaspadan Standar perlu dukungan dari
Manajemen
REFERENSI

1. WHO Isolation Precaution 2007.rev 2019


2. PMK 27 tahun 2017.Kemenkes .Pencegahan dan pengendalian Infeksi di Rumah Sakit
dan Fasyankes lainnya.
3. Pencegahan transmisi airborne pada FKTP.Kemenkes.2014
4. PMK 7 tahun 2019.Kesehatan Lingkungan
5. WHO clinical management,Living guidance.25 jan 2021
6. PMK 537 th 2020.Penatalaksanaan limbah pada perawatan pasien covid 19.2020

Anda mungkin juga menyukai