Anda di halaman 1dari 20

Tugas PPKN

Bab 2:
Ketentuan UUD NRI Tahun 1945 dalam
Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Kelompok 4
Anggota:

1. Wahyu Ageng Haryanto 6. Sanlukinta Guru Singa


2. Frishcha Melaty S.B. 7. Muhammad Iqbal
3. Widya 8. Anwar Maruli
4. Putri Azzahra S. 9. Ricky Johannes
5. Yudha Muchlizardy 10. Arya P.
SISTEM PERTAHANAN
DAN KEAMANAN NKRI
MENURUT UUD 1945
SUBSTANSI PERTAHANAN DAN
KEAMANAN NEGARA
 Pertahanan Negara adalah segala usaha untuk mempertahankan kedaulatan
negara, keutuhan wilayah NKRI, dan keselamatan segenap bangsa dari
ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara. Pertahanan
negara pada hakikatnya merupakan segala upaya pertahanan yang
bersifat semesta, yang penyelenggaraannya didasarkan pada kesadaran akan
hak dan kewajiban seluruh warga negara serta keyakinan akan kekuatan
sendiri untuk mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan Negara
Indonesia yang merdeka dan berdaulat (survival of the nation and
survival of the state).
 UUD 1945 menetapkan Sistem Pertahanan Negara (Sishamneg) yang
menempatkan rakyat sebagai pemeran yang vital, dan pertahanan negara
dilaksanakan dengan Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta
(Sishankamrata). Makna yang terkandung dalam Sishankamrata: “rakyat
adalah yang utama dan dalam kesemestaan,” baik dalam semangat maupun
dalam mendayagunakan segenap kekuatan dan sumber daya nasional, untuk
kepentingan pertahanan dalam membela eksistensi NKRI. Keikutsertaan rakyat
dalam Sishanneg pada dasarnya merupakan perwujudan dari hak dan
kewajiban setiap warga Negara untuk ikut serta dalam usaha-usaha
pertahanan negara. Keikutsertaan warga negara dalam pertahanan negara
adalah wujud kehormatan warga negara untuk merefleksikan haknya.
 Pertahanan negara bertujuan untuk menjaga dan melindungi kedaulatan
negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta
keselamatan segenap bangsa dari segala bentuk ancaman. Dengan demikian,
semua usaha penyelenggaraan pertahanan negara harus mengacu pada tujuan
tersebut. Oleh karena itu, pertahanan negara berfungsi untuk mewujudkan dan
mempertahankan seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
sebagai satu kesatuan pertahanan.

 Pertahanan negara diselenggarakan oleh pemerintah dan dipersiapkan secara


dini dengan sistem pertahanan negara melalui usaha membangun dan
membina kemampuan dan daya tangkal negara dan bangsa serta
menanggulangi setiap ancaman
SIFAT PERLAWANAN RAKYAT SEMESTA
1. Kerakyatan, artinya dalam upaya pertahanan keamanan Negara mengikutsertakan
seluruh rakyat atau warga Negara sesuai dengan kemampuan dan keahliannya.

2. Kesemestaan, artinya seluruh daya bangsa dan Negara mampu memobilisasikan diri
guna menanggulangi setiap bentuk ancaman baik dari luar maupun dari dalam
negeri.

3. Kewilayahan, yaitu seluruh daya bangsa merupakan tumpuan perlawanan dan


segenap lingkungan didayagunakan untuk mendukung setiap bentuk perlawanan
secara berlanjut.
KOMPONEN KEKUATAN HANKAMNEG
1) komponen utama yaitu TNI dan Polri. TNI adalah alat Negara yang berperan
sebagai alat pertahanan Negara, sedangkan Polri adalah alat Negara yang
berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan
hukum, memberikan pengayoman, serta pelayanan kepada masyarakat.
2) komponen cadangan terdiri atas warga Negara, sumber daya alam, serta
sarana dan prasaran nasional yang telah disiapkan untuk dikerahkan melalui
mobilitas guna memperbesar dan memperkuat komponen utama. Yang dimaksud
mobilitas adalah tindakan pengerahan dan penggunaan secara serentak sumber
daya nasional serta sarana dan prasarana nasional sebagai kekuatan pertahanan.
3) komponen pendukung, terdiri atas warga Negara, sumber daya alam, sumber
daya buatan, serta sarana dan prasarana nasional yang secara langsung dapat
meningkatkan kekuatan kemampuan komponen utama dan komponen cadangan.
UNDANG UNDANG DASAR NEGARA 1945
BAB XII :
PERTAHANAN DAN KEAMANAN NEGARA
PASAL 30

(1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara.

(2) Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan
dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian
Negara Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan rakyat, sebagai kekuatan
pendukung.

(3) Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat , Angkatan Laut, dan
Angkatan Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi, dan
memelihara keutuhan dan kedaulatan negara.
(4) Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga
keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani
masyarakat, serta menegakkan hukum.

(5) Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik
Indonesia, hubungan kewenangan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara
Republik Indonesia di dalam menjalankan tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan warga
negara dalam usaha pertahanan dan keamanan negara, serta hal-hal yang terkait
dengan pertahanan dan keamanan diatur dengan undang-undang.
KESADARAN BELANEGARA DALAM
KONTEKS SISTEM KEAMANAN DAN
PERTAHANAN NEGARA
 Kesadaran bela negara merupakan satu hal yang esensial dan harus dimiliki oleh
setiap warga negara Indonesia (WNI), sebagai wujud penunaian hak dan
kewajibannya dalam upaya bela negara. Kesadaran bela negara menjadi modal
dasar sekaligus kekuatan bangsa, dalam rangka menjaga keutuhan, kedaulatan
serta kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia.

 Upaya bela negara harus dilakukan dalam kerangka pembinaan kesadaran bela
negara sebagai sebuah upaya untuk mewujudkan WNI yang memahami dan
menghayati serta yakin untuk menunaikan hak dan kewajibannya. Bangsa Indonesia
ingin pula memiliki peradaban yang unggul dan mulia. Peradaban demikian
dapat dicapai apabila masyarakat dan bangsa kita juga merupakan masyarakat dan
bangsa yang baik (good society and nation), damai, adil dan sejahtera,
sebagaimana yang telah diwasiatkan oleh para pendiri bangsa (founding fathers)
dalam Pembukaan UUD 1945.
PENTINGNYA PEMBELAAN

NEGARA :
Pentingnya pembelaan negara untuk keutuhan wilayah.

Jika setiap warga negara melaksanakan kewajiban membela negara, serta memiliki
prinsip kesatuan hankam yang artinya ancaman terhadap satu daerah/wilayah bukan
semata-mata tanggung jawab daerah tersebut melainkan tanggung jawab seluruh warga
negara, membina persatuan dan kesatuan bangsa, maka keutuhan wilayah akan terjamin.

 Pembelaan negara untuk keselamatan bangsa dan negara.

Keselamatan bangsa dan negara akan terjamin jika setiap warga negara selalu waspada
terhadap segala sesuatu yang akan mengancamnya. Tidak bersifat masa bodoh melainkan
segera mengatasi atau melapor kepada yang berwajib terhadap seseorang yang akan
mengganggu keselamatan bangsa dan negara, karena keselamatan bangsa dan negara
bukan tangggungjawab TNI, Kepolisian, atau aparat pemerintah melainkan tanggung
jawab seluruh warga negara.
 Pentingnya pembelaan negara untuk terciptanya keamanan negara

Bangsa Indonesia berhak dan wajib membela serta mempertahankan kemerdekaan


dan kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan segenap bangsa dan
negara dari segala ancaman. Jika setiap warga negara sadar akan hak dan
kewajibannya, mematuhi aturan yang berlaku dimanapun berada, memelihara
persatuan dan kesatuan, bela negara dilaksanakan dengan penuh kesadaran dan
pengabdian serta rela berkorban maka keamanan negara akan tercipta dengan baik.
HAMBATAN DAN TANTANGAN
DALAM KEAMANAN DAN
PERTAHANAN NEGARA
HAKIKAT ANCAMAN
 Konstelasi geografi, sebagai Negara kepulauan dengan wilayah yang sangat
luas, terbentang pada jalur lintasan dan transportasi internasional yang
sangat strategis, berimplikasi pada munculnya peluang dan sekaligus
tantangan geopolitik dan geostrategi yang besar dalam mempertahankan
kedaulatan dan keutuhan wilayah. Selain itu, seiring dengan globalisasi yang
merambah berbagai aspek kehidupan, ancaman pertahanan negara dalam
menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa juga
semakin berkembang menjadimulti-dimensional. Untuk menghadapi ancaman
yang multi-dimensional seperti dikemukakan di atas, penanganannya tidak
hanya bertumpu pada kemampuan pertahanan yang berdimensi militer, tetapi
juga melibatkan kemampuan pertahanan yang berdimensi nirmiliter sebagai
perwujudan dari sistem pertahanan Negara yang bersifat semesta.
BENTUK ANCAMAN
1. ANCAMAN MILITER
Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata dan
terorganisasi yang dinilai mempunyai kemampuan membahayakan kedaulatan negara,
keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman militer dapat berupa
agresi/invasi, pelanggaran wilayah, pemberontakan bersenjata, sabotase, spionase,
aksi teror bersenjata, ancaman keamanan laut dan udara, serta konflik komunal.
Agresi suatu negara yang dikategorikan mengancam kedaulatan negara, keutuhan
wilayah, dan keselamatan segenap bangsa Indonesia mempunyai bentuk-bentuk mulai
dari yang berskala paling besar sampai dengan yang terendah. Invasi merupakan
bentuk agresi yang berskala paling besar dengan menggunakan kekuatan militer
bersenjata yang dikerahkan untuk menyerang dan menduduki wilayah Indonesia.
Invasi berlangsung secara eskalatif, mulai dari kondisi politik yang terus memburuk,
diikuti dengan persiapan-persiapan kekuatan militerdari negara yang akan melakukan
invasi.
Bentuk lain dari ancaman militer yang peluang terjadinya cukup tinggi adalah

tindakan pelanggaran wilayah (wilayah laut, ruang udara dan daratan) Indonesia oleh

negara lain. Konsekuensi Indonesia yang memiliki wilayah yang sangat luas dan

terbuka berpotensi terjadinya pelanggaran wilayah. Ancaman militer dapat pula terjadi

dalam bentuk pemberontakan bersenjata. Pemberontakan tersebut pada dasarnya

merupakan ancaman yang timbul dan dilakukan oleh pihak-pihak tertentu di


dalam negeri, tetapi pemberontakan bersenjata tidak jarang disokong oleh
kekuatan asing, baik secara terbuka maupun secara tertutup atau tersamar.

Pemberontakan bersenjata melawan pemerintah Indonesia yang sah merupakan

bentuk ancaman militer yang dapat merongrong kewibawaan negara dan


jalannya roda pemerintahan.
2. Ancaman Nirmiliter.

Ancaman nirmiliter pada hakikatnya ancaman yang menggunakan faktor-


faktor nirmiliter yang dinilai mempunyai kemampuan yang membahayakan
kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dankeselamatan segenap
bangsa. Ancaman nirmiliter dapat berdimensi ideologi, politik, ekonomi,
sosial budaya, teknologi dan informasi, serta keselamatan umum
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai