ANALISIS ISU LGBT

KONTEMPORER
 KELOMPOK II

• Tiara Rizki, A.Md.Ak. (199909112022012001)

• Wahyu, A.Md.Pi. (199601052022031003)
• Zulfan Fahmi Geva A., A.Md. (199706042022031002)
 PENGERTIAN LGBT

LGBT menjadi satu isu yang cukup sering diperbincangkan saat ini.
Secara umum arti LGBT meliputi singkatan dari Lesbian, Gay,
Biseksual, dan Transgender. LGBT dipakai sebagai istilah untuk
menggambarkan sekumpulan orang dengan identitas gender tertentu,
yang kerap dicap melenceng dari norma.

Sejauh ini, pengetahuan orang secara umum tentang LGBT masih

sangat terbatas. Sebab, diakui atau tidak LGBT masih sering dianggap
sebagai topik yang kerap tabu dan mendapat stigma negatif. Sehingga
tak heran, jika masih banyak orang yang merasa asing dengan arti
LGBT.
ANALISIS MENGGUNAKAN
FISHBONE
 PENDEKATAN 4S
(SURROUNDING, SUPPLIERS, SYSTEMS,
SKILLS)

Pendekatan 4S dilakukan untuk mencari penyebab terjadinya LGBT

serta mencari solusi agar persoalan tersebut bisa segera diselesaikan.
Pendekatan 4S ditinjau dari 4 aspek yakni surroundings (lingkungan),
suppliers (pemasok), system (sistem), dan juga skills (keterampilan)
 PENYEBAB LGBT
DENGAN PENDEKATAN 4S

• Surrounding (lingkungan)

1. Pola asuh pendidikan keluarga yg salah

2. Dikhianati oleh lawan jenis

3. Banyak komunitas LGBT di lingkungan sekitar

 PENYEBAB LGBT
DENGAN PENDEKATAN 4S

• System (sistem)

1. Pendidikan agama yg belum diimplementasikan dengan baik,

hanya mengajarkan teori

2. Pribadinya yg tidak mau mencoba mengimplementasikan

pendidikan agama di kehidupan sehari-hari (kurang beriman)
 PENYEBAB LGBT
DENGAN PENDEKATAN 4S

• Suppliers (pemasok)

1. Pemanfaatan teknologi yang kurang bijak

2. Kemudahan akses terkait film atau informasi atau komunitas

LGBT
 PENYEBAB LGBT
DENGAN PENDEKATAN 4S

• Skills (keterampilan)

1. Terbangun dari minoritas

2. Dianggap wajar di era modernisasi

SOLUSI
• Surrounding (lingkungan)

1. Pola asuh pendidikan keluarga yg salah

Tidak dapat diperbaiki, karena sudah terjadi. Keluarga hanya bisa

merangkul, agar anggota keluarga yg melakukan penyimpangan
dapat kembali ke jalan yang benar

2. Dikhianati oleh lawan jenis

Dipertemukan dengan lawan jenis yg tepat (normal) untuk

mengobati trauma, agar kembali ke jalan yang benar

3. Banyak komunitas LGBT di lingkungan sekitar

Membentengi diri sendiri dengan prinsip dan keimanan agar tidak

terpengaruh oleh mereka yg melakukan penyimpangan seksual.
Selain itu, perlu dipahami bahwa kita menerima dan menghormati
hak-hak dasar manusia tetapi tidak mendukung terjadinya
penyimpangan seksual (LGBT)
• System (sistem)

1. Pendidikan agama yg belum diimplementasikan dengan baik,

hanya mengajarkan teori

Tidak dapat diperbaiki, karena sudah terjadi. Sehingga, untuk masa

depan pendidikan agama di Indonesia diperlukan perbaikan sistem
pendidikan agama agar tidak hanya berorientasi pada nilai semata,
tetapi diimplementasikan teori agama yg diajarkan secara langsung
dalam jiwa spritualitas anak

2. Pribadinya yg tidak mau mencoba mengimplementasikan

pendidikan agama di kehidupan sehari-hari (kurang beriman)

Mencoba bergabung dengan kelompok yang memiliki

pengimplementasian agama yang lebih baik agar memiliki motivasi
dan dukungan perihal keagamaan
• Suppliers (pemasok)

1. Pemanfaatan teknologi yang kurang bijak

Melatih diri untuk memanfaatkan teknologi dengan bijak dan

membiasakan diri untuk membuka situs yg bermanfaat

2. Kemudahan akses terkait film atau informasi atau komunitas

LGBT

Belum ada solusi yg pasti, karena tidak semua akses teknologi

media dapat dikendalikan oleh pribadi/pemerintah. Sehingga,
diperlukan intropeksi diri masing-masing untuk memfiltrasi diri.
• Skills (keterampilan)

1. Terbangun dari minoritas

Sebagai manusia normal, jangan menerima dan menormalisasikan

penyimpangan seksual LGBT agar tidak menjadi kaum mayoritas.

2. Dianggap wajar di era modernisasi

Memahami kembali terkait nilai dan norma Pancasila yang

berkembang dan berlaku di kehidupan bermasyarakat. Sehingga,
dapat terhindar dari pengaruh negatif modernisasi global
TERIMA KASIH