Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

ANAK DAN REMAJA DENGAN HIV/AIDS


DISUSUN OLEH KELOMPOK 3 :
HUSNUL KHOTIMAH
LALU DODY APRIATAMA
NABTU FULAN HIDWALAFIFA 
NINING ATMAWATI
LALU HADI SUPRATMAN
ISNA RUQIANA

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKES HAMZAR
TAHUN 2022
KONSEP HIV/AIDS


1. Pengertian
Infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan
penyakit kekurangan sistem imun yang disebabkan oleh retrovirus
HIV tipe 1 atau HIV tipe 2 (Copstead dan Banasik, 2012).

Infeksi HIV adalah infeksi virus yang secara progresif


menghancurkan sel-sel darah putih infeksi oleh HIV biasanya
berakibat pada kerusakan sistem kekebalan tubuh secara progresif,
menyebabkan terjadinya infeksi oportunistik dan kanker tertentu
(terutama pada orang dewasa) (Bararah dan Jauhar. 2013).
Penyebab
Menurut Nursalam dan Kurniawati (2011) virus HIV


menular melalui enam cara penularan, yaitu :
1. Hubungan seksual dengan pengidap HIV/AIDS Hubungan
sesual secara vaginal, anal dan oral dengan penderita HIV
tanpa perlindungan bisa menularkan HIV.
2. Ibu pada bayinya
3. Darah dan produk darah yang tercemar HIV/AIDS
4. Pemakaian alat kesehatan yang tidak steril
5. Alat-alat untuk menoreh kulit
6. Menggunakan jarum suntik secara bergantian
Penatalaksanaan
1. Obat-obat untuk infeksi yang berhubungan dengan HIV
infeksiInfeksi umum trimetroprime-sulfametokazol, yang

disebut pula TMPSMZ (Bactrim,septra),
2. Penatalaksanaan Diare Kronik, Terapi dengan oktreotid
asetat (sandostain.
3. Penatalaksanaan sindrom pelisutan mencangkup
penanganan penyebab yang mendasari infeksi oportunitis
sistematik maupun gastrointerstinal.
4. Penanganan keganasan, Perawatan pendukung, Pasien
yang menjadi lemah dan memiliki keadaan umum yang
menurun sebagai akibat dari sakit kronik yang berkaitan
dengan HIV memerlukan banyak macam perawatan
suportif
5. Terapi nutrisi
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK
DAN REMAJA DENGAN HIV/AIDS
1. Pengkajian

a. Identitas Klien

Meliputi : nama, tempat/ tanggal lahir, jenis kelamin, status kawin, agama,
pendidikan, pekerjaan, alamat, diagnosa medis, No. MR

b. Keluhan Utama
Dapat ditemukan pada pasien AIDS dengan manifestasi respiratori ditemui
keluhan utama sesak nafas. Keluhan utama lainnya ditemui pada pasien HIV
AIDS yaitu, demam yang berkepanjangan (lebih dari 3 bulan), diare kronis
lebih dari satu bulan berulang maupun terus menerus, penurunan berat badan
lebih dari 10%, batuk kronis lebih dari 1 bulan, infeksi pada mulut dan
tenggorokan disebabkan oleh jamur Candida Albicans, pembengkakan
kelenjer getah bening diseluruh tubuh, munculnya Harpes zoster berulang dan
bercak-bercak gatal diseluruh tubuh.
3. Riwayat kesehatan sekarang
Dapat ditemukan keluhan yang biasanya disampaikan
pasien HIV AIDS adalah : pasien akan mengeluhkan napas


sesak (dispnea) bagi pasien yang memiliki manifestasi
respiratori, batuk-batuk, nyeri dada dan demam, pasien akan
mengeluhkan mual, dan diare serta penurunan berat badan
drastis.
4. Riwayat kesehatan dahulu
Biasanya pasien pernah dirawat karena penyakit yang
sama. Adanya riwayat penggunaan narkotika suntik,
hubungan seks bebas atau berhubungan seks dengan penderita
HIV/AIDS, terkena cairan tubuh penderita HIV/AIDS.
5. Riwayat kesehatan keluarga
Biasanya pada pasien HIV AIDS adanya anggota keluarga
yang menderita penyakit HIV/AIDS. Kemungkinan dengan
adanya orang tua yang terinfeksi HIV. Pengkajian lebih lanjut

juga dilakukan pada riwayat pekerjaan keluarga, adanya
keluarga bekerja di tempat hiburan malam, bekerja sebagai
PSK (Pekerja Seks Komersial)
6. Riwayat pertumbuhan dan perkembangan
Dapat terjadi kegagalan pertumbuhan dan perkembangan
pada anak
7. Riwayat imunisasi: imunisasi BCG tidak boleh diberikan
karena pertimbangan bahwa kuman hidup, polio diberikan
dalam bentuk inactied pelivaccine (virus yang mati)
2. Pola aktivitas sehari-hari (ADL)
a. Pola presepsi dan tata laksanaan hidup sehat
Biasanya pada pasien HIV/AIDS akan menglami perubahan atau


gangguan pada personal hygiene, misalnya kebiasaan mandi, ganti pakaian,
BAB dan BAK dikarenakan kondisi tubuh yang lemah, pasien kesulitan
melakukan kegiatan tersebut dan pasien biasanya cenderung dibantu oleh
keluarga atau perawat.
b. Pola Nutrisi
Biasanya pasien dengan HIV/AIDS mengalami penurunan nafsu makan,
mual, muntah, nyeri menelan, dan juga pasien akan mengalami penurunan
BB yang cukup drastis dalam waktu singkat (terkadang lebih dari 10% BB).
c. Pola Eliminasi
Biasanya pasien mengalami diare, fases encer, disertai mucus berdarah.
d. Pola Istirahat dan tidur
Biasanya pasien dengan HIV/AIDS pola istirahat dan tidur mengalami
gangguan karena adanya gejala seperi demam dan keringat pada malam
hari yang berulang. Selain itu juga didukung oleh perasaan cemas dan
depresi pasien terhadap penyakitnya.
e. Pola aktivitas dan latihan
Biasanya pada pasien HIV/AIDS aktivitas dan latihan mengalami perubahan. Ada
beberapa orang tidak dapat melakukan aktifitasnya seperti bekerja. Hal ini disebabkan
mereka yang menarik diri dari lingkungan masyarakat maupun lingkungan kerja,


karena depresi terkait penyakitnya ataupun karena kondisi tubuh yang lemah.

f. Pola presepsi dan konsep diri


Pada pasien HIV/AIDS biasanya mengalami perasaan marah, cemas, depresi, dan
stres.

g. Pola sensori kognitif


Pada pasien HIV/AIDS biasanya mengalami penurunan pengecapan, dan
gangguan penglihatan. Pasien juga biasanya mengalami penurunan daya ingat,
kesulitan berkonsentrasi, kesulitan dalam respon verbal. Gangguan kognitif lain yang
terganggu yaitu bisa mengalami halusinasi.

h. Pola hubungan peran


Biasanya pada pasien HIV/AIDS akan terjadi perubahan peran yang dapat
mengganggu hubungan interpersonal yaitu pasien merasa malu atau harga diri
rendah.
3. Pemeriksaan Fisik

 Gambaran Umum : ditemukan pasien tampak lemah.


 Kesadaran pasien

: Compos mentis cooperatif, sampai terjadi
penurunan tingkat kesadaran, apatis, samnolen, stupor bahkan coma.
 Vital sign : TD : Biasanya ditemukan dalam batas normal
 Nadi : Terkadang ditemukan frekuensi nadi meningkat
 Pernafasan :Biasanya ditemukan frekuensi pernafasan meningkat
 Suhu :Biasanya ditemukan Suhu tubuh menigkat karena demam.
 BB : Biasanya mengalami penurunan (bahkan hingga 10% BB) TB :
Biasanya tidak mengalami peningkatan (tinggi badan tetap)
 Kepala : Biasanya ditemukan kulit kepala kering karena dermatitis
seboreika
 Mata : Biasanya ditemukan konjungtiva anemis, sclera tidak ikhterik,
pupil isokor, reflek pupil terganggu,
 Hidung : Biasanya ditemukan adanya pernafasan cuping hidung.
 Gigi dan Mulut: Biasanya ditemukan ulserasi dan adanya
bercak-bercak putih seperti krim yang menunjukkan
kandidiasi.


 Leher : kaku kuduk ( penyebab kelainan neurologic karena
infeksi jamur Cryptococcus neoformans), biasanya ada
pembesaran kelenjer getah bening,
 Jantung : Biasanya tidak ditemukan kelainan
 Paru-paru : Biasanya terdapat yeri dada, terdapat retraksi
dinding dada pada pasien AIDS yang disertai dengan TB,
Napas pendek (cusmaul), sesak nafas (dipsnea).
 Abdomen : Biasanya terdengar bising usus yang Hiperaktif
 Kulit : Biasanya ditemukan turgor kulit jelek, terdapatnya
tanda-tanda lesi (lesi sarkoma kaposi). Poltekkes Kemenkes
Padang
 Ekstremitas : Biasanya terjadi kelemahan otot, tonus otot
menurun, akral dingin.
4. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa Keperawatan Yang Mungkin Muncul

1. Risiko keterlambatan perkembangan.
2. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan
5. Intervensi Keperawatan

1. Risiko keterlambatan perkembangan


Defenisi: rentan mengalami keterlambatan 25% atau lebih pada satu atau lebih area sosial atau
perilaku regulasi – diri, atau keterampilan kognitif, bahasa, motorik kasar dan halus, yang dapat
mengganggu kesehatan.
Faktor resiko: Kegagalan untuk tumbuh, Penyakit kronis, Keterlibatan dengan sistem perawatan
Program pengobatan

NOC: Perkembangan anak usia 1 bulan NIC:


Perkembangan anak usia 2 bulan Bimbingan antisipatif
Perkembangan anak usia 4 bulan Manajemen perilaku
Perkembangan anak usia 6 bulan Modifikasi perilaku: keterampilan sosial
Perkembangan anak usia 12 bulan Dukungan pengasuhan
Perkembangan anak usia 2 tahun Peningkatan perkembangan bayi
Perkembangan anak usia 3 tahun Peningkatan perkembangan anak
Perkembangan anak usia 4 tahun Peningkatan perkembangan remaja
Perkembangan anak usia 5 tahun Pengajaran nutrisi (sesuai usia)
Perkembangan anak usia usia anak Pengajaran stimulasi (sesuai usia)
pertengahan
Perkembangan anak usia remaja
Diagnosa keperawatan 2: Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan Defenisi:
Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik
Batasan karakteristik: Berat badan 20% atau lebih di bawah rentang normal berat badan ideal ,


Ketidakmampuan memakan makanan , Kurang minat pada makanan , Membran mukosa pucat , Penurunan
berat badan dengan asupan makanan adekuat’sariawan, Rongga mulut, Tonus otot menurun , Nyeri abdomen

NOC: Status nutrisi bayi NIC: Manajemen diare


Status nutrisi Penahapan diet
Status nutrisi: asupan nutrisi Manajemen gangguan
makan
Manajemen cairan
Manajemen nutrisi
Bantuan peningkatan berat
badan

SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai