Anda di halaman 1dari 28

KEBIJAKAN PELAYANAN DAN MUTU

KLINIK

DR. KALSUM KOMARYANI, MPPM


Direktur Mutu dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan
Diseminasi Draft Standar Akreditasi Klinik
Jakarta, 2 November 2021
SISTEM KESEHATAN

Penanganan
UPAYA KESEHATAN
subspesialistik Masyarakat/
TE Pemerintah
RSI Swasta
ER Penaganan
spesialistik
SEKUNDER
TNI / Pemerintah
Penaganan semua keluhan POLRI daerah
Kesehatan promotive, preventif
PRIMER dan surveilans
Dinas
PIRAMIDA PELAYANAN KESEHATAN kesehatan

• Pemerintah, Pemerintah Daerah melibatkan semua potensi mulai dari


FKTP untuk promotif , preventif dan survailans. Puskesmas
• Seluruh potensi yang ada diatur dalam jejaring pelayanan kesehatan

2
Sumber : Perpres No.72 tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional
ISU PELAYANAN KESEHATAN DI INDONESIA

Universal Akses Pelayanan Mutu dan


Health Coverage Kesehatan Keselamatan Pasien
Terutama DTPK
Arah kebijakan RPJMN 2020-2024
Meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta terutama penguatan pelayanan kesehatan
dasar (Primary Health Care) dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif, didukung inovasi dan
pemanfaatan teknologi, melalui

Peningkatan kesehatan Percepatan perbaikan Peningkatan Pembudayaan Penguatan sistem


ibu, anak, keluarga gizi masyarakat pengendalian penyakit perilaku hidup sehat kesehatan dan
berencana (KB) dan melalui Gerakan pengawasan obat dan
kesehatan Masyarakat Hidup makanan
reproduksi, Sehat

• Angka kematian ibu (per 100.000 • Prevalensi stunting balita (%) • Insidensi TB (per 100.000 • Merokok usia 10-18 • Fasilitas kesehatan tingkat
KH) • Prevalensi wasting balita (%) penduduk) tahun (%) pertama terakreditasi (%)
• Angka kematian bayi (per 1.000 KH) • Insidensi HIV (per 1000 • Obesitas usia >18 • RS terakreditasi (%)
• Angka kematian neonatal (per 1.000 penduduk yang tidak tahun (%) • Puskesmas dengan jenis
KH) terinfeksi HIV) • Jumlah kab/kota sehat tenaga kesehatan sesuai
• Imunisasi dasar lengkap pada anak • Eliminasi malaria (Kab/Kota) standar (%)
usia12-23 bulan (%) • Puskesmas tanpa dokter (%)
• Puskesmas dengan
ketersediaan obat esensial (%)

4
KEGIATAN REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN KESEHATAN 2021-2024
DIPRIORITASKAN UNTUK MENDORONG 6 PILAR TRANSFORMASI KESEHATAN
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan

Meningkatkan kesehatan Memperkuat sistem


Hasil sistem ibu, anak, keluarga Mempercepat perbaikan Memperbaiki Gerakan Masyarakat kesehatan &
kesehatan berencana dan gizi masyarakat pengendalian penyakit Hidup Sehat (GERMAS) pengendalian obat dan
kesehatan reproduksi makanan

1 Transformasi layanan primer 2 Transformasi layanan 3 Transformasi sistem ketahanan


rujukan kesehatan

Edukasi Pencegahan Pencegahan Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan Memperkuat


Kategori penduduk primer sekunder kapasitas dan akses dan ketahanan sektor ketahanan
Mis., kampanye promosi Mis., Vaksinasi dan Mis., pemeriksaan kesehatan, kapabilitas kualitas layanan farmasi & alat tanggap darurat
program dan program edukasi Imunisasi, penyediaan tablet penambah zat besi
layanan primer sekunder & tersier kesehatan
makanan sehat di untuk mengurangi anemia, Mis., kesiapan tanggap
utama sekolah pengelolaan penyakit kronis bencana kota, kesiapan
Mis., Kedekatan fasilitas Mis., Kedekatan fasilitas Mis., Ketersediaan, akses, rantai pasokan E2E, rencana
layanan primer dan layanan, kapasitas tempat kualitas, dan keterjangkauan SDM, menjaga kualitas
berbasis masyarakat, tidur, kualitas farmasi dan peralatan medis, layanan selama krisis
kualitas layanan, jalur ke layanan/akreditasi rumah meningkatkan kapabilitas
layanan sekunder sakit R&D
1,86 T

Transformasi SDM
4 Transformasi sistem 5 6 Transformasi teknologi
Enabler pembiayaan kesehatan Kesehatan kesehatan
mendasar Menjamin transparansi dan efektivitas Mempercepat ketersediaan, kualitas Mempercepat adopsi teknologi dan
pendanaan untuk sistem, dan akses dan distribusi SDM bidang kesehatan solusi kesehatan digital, meningkatkan
yang adil bagi setiap segmen populasi lintas sistem kesehatan pengambilan keputusan berdasarkan
data

5
JENIS FASILITAS KESEHATAN
1. Tempat Praktik Mandiri

MANDIRI - TERINTEGRASI – PEMERINTAH -


TERDIRI DARI BEBERAPA JENIS
Nakes
DASAR REGULASI
2. Puskesmas PERIJINAN
3. Klinik FASYANKES
PP No. 47 tahun 2016

4. Rumah Sakit

FASYANKES
5. Unit Transfusi Darah;

SWASTA
6. Laboratorium Kesehatan
7. Apotek; Permenkes no 14 tahun
8. Optikal; 2021 tentang Standar
9. Fasyankes untuk Kegiatan Usaha Dan
Produk
kepentingan hukum; Pada Penyelenggaraan
10. Fasyankes Tradisional; Perizinan Berusaha
11. Fasyankes lain yang Berbasis Risiko Sektor
Kesehatan
ditetapkan oleh Menteri.
6
DEFINISI
 Klinik Pemerintah adalah
Klinik yang diselenggarakan
oleh Pemerintah, pemerintah
daerah, Lembaga pemerintah,
TNI dan POLRI.
Klinik adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang
 Klinik Swasta adalah Klinik
menyelenggarakan pelayanan
yang diselenggarakan oleh
kesehatan yang menyediakan
masyarakat, baik perorangan,
pelayanan medik dasar
badan usaha maupun badan
dan/atau spesialistik secara
hukum.
komprehensif.

7
PENGGOLONGAN KLINIK

Kemampuan • Klinik Pratama


Pelayanan • Klinik Utama

• Klinik Rawat Jalan


Penyelenggara
• Klinik rawat Inap
an Pelayanan

KLINIK
• PMDN
Kepemilikan
• PMA
Modal
JENIS PELAYANAN KLINIK
KLINIK UTAMA
KLINIK PRATAMA
1 2
1 2

Klinik Utama Klinik Utama


KLINIK UTAMA Non Rawat Inap
Non Rawat Inap
Klinik Pratama Klinik Pratama NON RAWAT INAP  Dengan pelayanan
 tanpa pelayanan
Non Rawat Inap Non Rawat Inap farmasi farmasi
KLINIK PRATAMA  Dengan pelayanan  tanpa pelayanan  tanpa pelayanan
 tanpa pelayanan laboratorium
NON RAWAT INAP farmasi farmasi laboratorium
 tanpa pelayanan  tanpa pelayanan
laboratorium laboratorium
3 Klinik Utama
Non Rawat Inap
3 Klinik Pratama  dengan pelayanan farmasi
Non Rawat Inap  dengan pelayanan
laboratorium
 dengan pelayanan farmasi
 dengan pelayanan
laboratorium
Klinik Utama
KLINIK UTAMA Rawat Inap
RAWAT INAP  dengan pelayanan farmasi
Klinik Pratama  dengan pelayanan
Rawat Inap laboratorium
KLINIK PRATAMA
 dengan pelayanan farmasi
RAWAT INAP  dengan pelayanan
9
laboratorium Dapat berdasarkan system organ dan/atau cabang/disiplin ilmu pada
satu atau lebih bidang spesialistik
REGISTRASI KLINIK

Registrasi Klinik dilakukan dalam jangka waktu 3 (tiga)


bulan sejak Sertifikat Standar Usaha Klinik diperoleh.
1. Apabila pelayanan Klinik dihentikan maka pemilik
Klinik wajib mengirimkan surat pemberitahuan
kepada Kementerian Kesehatan terkait
pemberhentian layanan tersebut dan ditembuskan
kepada dinas kesehatan provinsi/kabupaten/kota
yang membina Klinik tersebut.
2. Klinik wajib melakukan verifikasi data pada
registrasi klinik secara berkala dan melakukan
pembaharuan bila ada perubahan data.

10
REGISTRASI KLINIK TUJUAN REGISTRASI KLINIK

Pemenuhan kebutuhan data


1 Identitas, sumber daya manusia kesehatan dan
sarana prasarana klinik

Registrasi Klinik dilakukan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak Sertifikat Standar Usaha
Klinik diperoleh. Mudah dikenali
1. Apabila pelayanan Klinik dihentikan maka pemilik Klinik wajib mengirimkan surat
pemberitahuan kepada Kementerian Kesehatan terkait pemberhentian layanan
tersebut dan ditembuskan kepada dinas kesehatan provinsi/kabupaten/kota yang
2 Memberikan kode unik pada setiap klinik
membina Klinik tersebut. sehingga lebih mudah dikenali.
2. Klinik wajib melakukan verifikasi data pada registrasi klinik secara berkala dan
melakukan pembaharuan bila ada perubahan data.

Dasar pembuatan kebijakan


3 Data yang diperoleh dapat dijadikan sebagai
dasar pembuatan kebijakan mulai dari tingkat
pusat hingga daerah.

https://registrasifasyankes.kemkes.go.id/ Penyebaran Fasilitas Pelayanan


4
Kesehatan
11
PENILAIAN KESESUAIAN KLINIK TIM PENILAIAN KESESUAIAN

1. Penilaian Kesesuaian Klinik Pratama dan Klinik


Utama dilakukan oleh Pemerintah Daerah
kabupaten/kota dengan membentuk tim yang terdiri
dari:
Klinik adalah
Perizinan a. PMPTSP kabupaten/ kota; dan
usaha dengan
berusaha: NIB + b. Dinas kesehatan kabupaten/ kota;
risiko menengah
Standar
tinggi 2. Penilaian Kesesuaian Klinik Utama Penanaman
Modal Asing (PMA) dilakukan oleh Kementerian
Kesehatan melalui Direktur Jenderal, dengan
membentuk Tim yang terdiri dari:
a. Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
Kementerian Kesehatan;
1. Penilaian Kesesuaian dilakukan terhadap pemenuhan b. Dinas Kesehatan kabupaten/kota;dan
standar sesuai ketentuan Peraturan Menteri ini untuk c. Dinas Kesehatan Provinsi.
mendapatkan sertifikat standar yang efektif sesuai dengan
jenis kemampuan pelayanan yang diusulkan. 3. Dalam melakukan penilaian kesesuaian, Pemerintah
2. Mekanisme Penilaian Kesesuaian dilakukan dengan cara : Daerah kabupaten/kota dapat melibatkan
a. Verifikasi administrasi  dapat dilakukan melalui Aplikasi organisasi profesi/ asosiasi fasilitas kesehatan
(sistem Elektronik)
b. Verifikasi lapangan  dilakukan melalui kunjungan
lapangan.

12
DATA KLINIK
1565 1560
1517

1263

1107
TOTAL REGISTRASI KLINIK NASIONAL : 7.153
1091
1068 TOTAL KLINIK NASIONAL MANUAL : 11.347
985
895

552

411 421
346
317 311
279 285 287
244
213 214 215 207 195
176 167 189
150 129 132
121 99 121
114 102 104 121 110
70 65 8494 96 66 65
40 36 53 52 5246 38 42 36 26
0 10 17 26 22 25 14 52 16 123 4

t bi t ur i t ur t ur t t
e h r a ra ia
u an ul
u
un
g
un
g
ia
u
ar
ta ra ah rta te
n al ra ra ah ta
n
ar
a
ar
a ah ta
n
ar
a lo ra uk
u
ar
a ra ua
Ac U
ta Ba R a m l at g k p l i t R k Ba n g k a
Ti m
a n B B a
T i m B a n g l a U
t
Ti m
U
t n g l a g g n ta
B a
a l U
t B a ap
J e n n a e a e e i e e o i P
er
a
er
a S
Be La
m Be a J a T y a B ra
ar
a an T S an an es T S n or es M ku a
t at a a au KI aw a og aw ga nt n n nt nt si si Te G lu pu
a ter k l D J w Y J g g g a ta ta a a a w e e s i l a w a a
m m a
an
g pu Ja I n n im an an im im
l
aw aw e
Su
M P
Su Su u m B Ke
D Te Te al i m i m al al Su ul ul l aw
S . a a K l l K K S S
p us us Ka Ka Su
Ke N N

Data Klinik Klinik Ter Registrasi


13
Sumber Data, Dit. Pelayanan Kesehatan Primer per tanggal 25 November 2021
Pelaksanaan Akreditasi Klinik
(revisi PMK 46 Tahun 2015)
DIMENSI / KARAKTER MUTU
PELAYANAN KESEHATAN

Aman

Terintegrasi Efektif
Tingkat Pelayanan yang dapat
meningkatkan outcome yang diharapkan,
sesuai standar pelayanan, Dimensi
perkembangan ilmu, hak pasien dan Berorientasi
keterlibatan pasien dan masyarakat pada Mutu Efisien
Pasien

Tepat
Adil Waktu
PENYEMPURNAAN PENYELENGGARAAN AKREDITASI FASYANKES
SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN MUTU FASYANKES

Konsep Penyelenggaraan Akreditasi Fasyankes menggambarkan tentang Upaya


Peningkatan mutu fasyankes secara berkesinambungan sebagai sebuah sistem yang terdiri atas 3
komponen, yaitu:
1. Persiapan Akreditasi
2. Pelaksanaan Akreditasi
Persiapan Akreditasi, diselenggarakan oleh:
3. Pasca Akreditasi
 Tim Pembina Cluster Binaan Dinas Kesehatan Kab/Kota
 Tim Mutu Internal (TMI) Fasyankes

Pelaksanaan Akreditasi terdiri atas kegiatan:


PENYELENGGARAAN
 Survei; dan
AKREDITASI  Penetapan status Akreditasi
FASYANKES
Pasca Akreditasi, merupakan kegiatan dalam dalam menjaga mutu
pelayanan secara berkesinambungan setelah penilaan akreditasi,
melalui kegiatan:
 Penyusunan Perencanaan Perbaikan Strategi
 Pengukuran Indikator Nasional Mutu (INM)
 Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP)
ASPEK YURIDIS PENGUKURAN INM

1 2
ASPEK YURIDIS PENGUKURAN INM
RPMK AKREDITASI
PUSKESMAS, KLINIK, LABORATORIUM
3 KESEHATAN & UTD 4
RPMK INM PELAYANAN KESEHATAN DI
PUSKESMAS, RUMAH SAKIT,
LABORATORIUM KESEHATAN & UTD
RISIKO PELAYANAN YANG TIDAK BERMUTU

1 2 3 4 5
MENGGERUS
KEPERCAYAAN MENGUBAH MENGURANGI RISIKO SERIUS
PADA SISTEM PERILAKU MOTIVASI MERUGIKAN TIDAK
PELAYANAN DALAM PEMBERI SECARA TERCAPAINYA
KESEHATAN MEMILIH PELAYANAN FINANSIAL UNIVERSAL
PELAYANAN KESEHATAN HEALTH
KESEHATAN COVERAGE
Standar Akreditasi
Klinik
Revisi PMK • Akreditasi Puskesmas, Klinik
46 thn Pratama, Praktek Mandiri
Dr/Drg
2015 STANDARD
AKREDITASI
KLINIK
PMK 14 Standar Kegiatan Usaha Dan
Produk Pada Penyelenggaraan

thn 2021
Perizinan Berusaha Berbasis
Risiko Sektor Kesehatan
TRANSFORMASI AKREDITASI KLINIK
1. Standar Akreditasi Klinik Pratama dan Utama menjadi satu standar

2. Pelaksanaan Akreditasi Klinik Utama

3. Evaluasi Sistem Penyelenggaraan Akreditasi


USULAN REVISI
STANDARD AKREDITASI KLINIK
UNSUR STANDAR PMK 46 TAHUN 2015 DRAFT STANDAR REVISI
1. Kepemimpinan dan Manajemen Klinik 1. Tata Kelola Klinik
2. Layanan Klinik Berorientasi Pasien 2. Peningkatan Mutu dan Keselamatan
BAB 3. Manajemen Penunjang Layanan Klinik
4. Peningkatan Mutu Klinik dan Pasien
3. Pelayanan Klinik Perseorangan
Keselamatan Pasien

STANDARD 26 Standar 22 Standar

ELEMEN PENILAIAN 499 Elemen Penilaian 110 Elemen Penilaian


PENUNDAAN AKREDITASI PADA MASA
PANDEMI COVID-19
SE Dirjen Yankes SE Menkes
No. SE Dirjen Yankes 455/2020 tentang
HK.02.02/VI/0885/2 No. Perizinan,
Surat Dirjen
020 tentang YM.0202/VI/3099/2 Akreditasi
Yankes No.
Pemberitahuan 020 tentang fasyankes &
YM.02.02/VI/0839/2
Penangguhan Penundaan Penetapan RS
020 tentang
Penyelenggaraan Kegiatan Pendidikan pada
Penundaan
Survei Akreditasi Akreditasi RS Masa Covid 19
Kegiatan Survei
Puskesmas, Klinik
dan Pra Survei
Pratama dan
Akreditasi RS
Laboratorium

15 Mar 2020 19 Mar 2020 16 Juli 2020 29 Juli 2020


SE MENKES 455/2020  KOMITMEN FASYANKES

1 Penyelenggaraan/Operasional
Fasyankes

Menjaga dan Melakukan Upaya


2
Peningkatan Mutu

3 Pemenuhan Standar Fasilitas


Pelayanan Kesehatan
1. Penguatan sistem pelayanan kesehatan dilaksanakan
melalui peningkatan akses dan mutu pelayanan
kesehatan dasar dan rujukan.
2. Upaya peningkatan mutu pelayanan Kesehatan termasuk
pada klinik dilakukan dengan berbagai cara antara lain
PENUTUP dengan akreditasi klinik.
3. Revisi standar akreditasi ditujukan untuk
menyempurnakan standar akreditasi klinik agar lebih
implementatif dan mendorong peningkatan mutu yang
berkesinambungan.
S A L A M S E H AT

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai