Anda di halaman 1dari 27

PERKEMBANGAN

PSIKOLOGI REMAJA
Disusun Oleh:
Ien Maslichah, M.Psi., Psikolog
SIAPA ,
REMAJA ITU ?
Masa perralihan anatara anak-anak dan dewasa

• Usia remaja menurut WHO : 10 – 19 Tahun


• Usia remaja menurut BKKBN : 10 – 24 Tahun
• Usia remaja menurut Hurlock : 11 – 21 Tahun
Pra remaja / Pra pubertas
11– 14 Tahun

Remaja awal / Pubertas


15- 17 Tahun
Periode Usia Remaja

Remaja lanjut / adolescent


18- 21 Tahun
CIRI KARAKTERISTIK
Pra remaja / Pra pubertas (10 – 14 Tahun)

• Anak tidak suka


diperlakukan seperti anak
kecil lagi
• Anak mulai bersikap kritis
• Fase yang sukar untuk
anak dan orang tua
CIRI KARAKTERISTIK
Remaja awal / Pubertas (15- 17 Tahun)

• Mulai cemas dan bingung tentang


perubahan fisiknya
• Memperhatikan penampilan
• Sikapnya tidak menentu
• Suka berkelompok dengan teman
sebaya dan senasib
• Terjadi ketidak seimbangan emosi
• Mencari identitas diri
• Biasa disebut usia bermasalah
CIRI KARAKTERISTIK
Remaja lanjut/adolescent (18- 21) Th

• Perhatiannya tertutup pada


hal-hal realistis
• Mulai menyadari akan realitas
• Sikapnya mulai jelas tentang
hidup
• Mulai nampak bakat dan
minatnya
• Ingin selalu jadi perhatian
• Idealis
• Ingin menonjolkan diri
• Bersemangat
PERUBAHAN YANG TAMPAK PADA MASA
REMAJA

• ASPEK KOGINTIF
• ASPEK SOSIAL
• ASPEK EMOSIONAL
• ASPEK MORAL
ASPEK KOGNITIF

• Berfikir operasi formal, konsep berfikir yang


sistematis
• Mampu memecahkan persoalan-persoalan
yang bersifat hipotesis.
• Mampu berfikir abstrak, logis, dan rasional.
• Mampu berfikir dengan fleksibel dan
kompleks.
ASPEK SOSIAL

• Berkembang “social cognition” yaitu kemampuan


untuk memahami orang lain. 
• Dorongan untuk dapat berdiri sendiri dan krisis
originalitas.
• Konformitas kelompok remaja.
• Remaja dalam waktu luang
• Hubungan dengan orang tua.
• Terbentuknya pengelompokan sosial (nge-gank,
dsb)
ASPEK EMOSI

• Ketegangan emosi meninggi


• Emosional positif atau negatif didapat dari
pengalamannya yang unik
• Melakukan emotional catharsis atau peluapan
unek-unek.
ASPEK MORAL

Berada pada tahap konvensional artinya remaja


sudah memahami kejujuran, keadilan, kesopanan

Konvensional

1. Tahap Ekspektasi interpersonal:


penilaian moral berdasarkan adanya perilaku timbal balik,
konformitas, kepercayaan, kepedulian, loyalitas terhadap
orang lain
2. Tahap orentasi hukum dan ketertiban
penilaian moral berdasarkan keteraturan /tertib sosial,
hukum, pemenuhan kewajiban.
Permasalahan Psikologi Remaja
1. Masih Canggung Dan Kaku Dalam
Menjalani Pergaulan.

Adanya rasa kebingungan pada remaja,


adanya pencarian identitas diri, guna
menjelaskan siapa dirinya, apa peranannya,
apakah dia masih kanak-kanak atau telah
menajadi orang dewasa.
2. Emosi Tidak Stabil

• Suatu periode heightened emotionality, yaitu


suatu keadaan kondisi emosi nampak lebih
tinggi atau nampak lebih intens dibanding
dengan keadaan yang normal. 
• Emosi yang biasanya tinggi tersebut pada
akhirnya dapat termanifestasikan ke dalam
berbagai bentuk tingkah laku seperti halnya
bingung, emosi berkobar kobar ataupun mudah
meledak, bertengkar, tidak bergairah, pemalas,
3. Adanya Perasaan Kosong Akibat Adanya Pedoman dan
Pandangan Baru Mengenai Hidup

•  Seorang yang baru saja bernajak dewasa akan


dituntut untuk berubah dalam bersikap
maupun memposisikan dirinya dalam
masyarakat.
• Kondisi ini dikarnakan disisi lain ketika ia
sedang mencoba melakukan suatu hal seperti
layaknya orang dewasa ia justru dilarang. Dan
dianggap masih terlalu kecil untuk ikut campur
dalam urusan orang dewasa
4. Pertentangan Di Dalam Dirinya

• Adanya tuntutan dari keluarga, masyarakat,


lingkungan, hingga diri sendiri. Pada akhirnya
tuntut tersebut menjadikan remaja
mengalami kebingungan dalam mengikuti
sebuah tuntutan. 
5. Kegelisahan Karena Banyak Hal Yang
Diinginkan
• Inginnya mencapai sebuah eksistensi, ingin
diperhatikan, menjadi popular, meraih
prestasi, serta memiliki sebuah prestise
menjadikan ia gelisah.
• Kegelisahan tersebut tergambar daripada
sikap berontak yang terkadang tergambar dari
perilaku, karena apa yang diinginkannya
ditentang oleh lingkungan sekitarnya.
6. Senang Bereksperimen

• Keinginan yang menggebu-gebu disertai rasa


penasaran yang tinggi pada akhirnya
membuat para remaja senang sekali untu
melakukan eksperimen-eksperimen.
• Maka tidak heran jika tidak diarahkan dengan
baik, eksperimen yang dilakukan pera remaja
ini cenderung kearah negatif.
7. Mulai Senang Bereksplorasi

• Mencoba beragam cara ataupun mencocokkan


cara yang pas untuk bersikap di tengah
lingkungannya.
• Salah satu cara untuk menampilkan identitas
diri agar diakui oleh teman tersebut dapat
dillakukan dengan menggunakan symbol
status, bentuk kemewahan atau kebanggaan
yang dapat ditampilkan agar berbeda dari
individu lainnya.
Penyimpangan Perilaku Remaja
Peran Orang Tua
• Selalu menjadi sahabat
• Cari tahu apa yang diminati
• Mengikuti perkembangan
apa yang dibutuhkan
• Selalu menjadi fasilitator
Peran Kader BKR
1. Mebuat diskusi kelompok dengan remaja
2. Membuat diskusi dengan orang tua yang
memiliki anak remaja.
3. Menjadi fasilitator dalam mengurai
permasalahan yang dibutuhakan remaja
4. Memberikan gagasan untuk menyalurkan
kreativitas dan inovasi remaja.
Menjadi Remaja Sukses
• Remaja harus menentukan idealisme yang realistic
dan dapat mereka capai.
• Remaja harus membuat penilaian yang realistik
mengenai kekuatan dan kelemahannya.
• Para remaja harus mempunyai konsep diri yang stabil.
• Remaja harus merasa cukup puas dengan apa yang
mereka capai dan bersedia memperbaiki prestasi-
prestasi di bidang-bidang yang mereka anggap
kurang.
Capaian Perkembangan
Psikologi Remaja
Saatnya yang Muda yang Berencana

Anda mungkin juga menyukai