Anda di halaman 1dari 37

PPT PERIZINAN BUP

Oleh Irani Wulandari


DAFTAR ISI

1 Dasar Hukum

2 Definisi

3 Izin Usaha Badan Usaha Pelabuhan

4 Penetapan Lokasi Pelabuhan

5 Rencana Induk Pelabuhan

6 Izin Pembangunan Pelabuhan

7 Izin Pengoperasian Pelabuhan

8 Terminal untuk Melayani Kepentingan Umum Di Luar RIP

Penetapan Lokasi, Pembangunan dan Pengoperasian


9 Wilayah Tertentu di Daratan yang berfungsi sebagai
Pelabuhan
1 Dasar Hukum

 Undang-undang No. 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran


 Peraturan Pemerintah No. 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan
 Peraturan Pemerintah No. 64 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 Tentang Kepelabuhanan
 Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 45 Tahun 2015 tentang
Persyaratan Kepemilikan Modal Badan Usaha di Bidang Transportasi.
 PM No. 51 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pelabuhan Laut.
 PM No.146 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Perhubungan No.51 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pelabuhan
Laut.
2 Definisi

• Pelabuhan adalah tempat yang terdiri atas daratan dan/ atau perairan
dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan
kegiatan pengusahaan yang dipergunakan sebagai tempat kapal
bersandar, naik turun penumpang, dan/ atau bongkar muat barang,
berupa terminal dan tempat berlabuh kapal yang dilengkapi dengan
fasilitas keselamatan dan keamanan pelayaran dan kegiatan penunjang
pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra-dan antarmoda
transportasi. (PM No. 146 Tahun 2016, Pasal 1 butir 1)
• Penyelenggara Pelabuhan adalah otoritas pelabuhan atau unit
penyelenggara pelabuhan. (PM No. 146 Tahun 2016, Pasal 1 butir 8)
• Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan adalah Lembaga
Pemerintah di pelabuhan yang mempunyai tugas melaksanakan
pengawasan dan penegakan hokum di bidang keselamatan dan
keamanan pelayaran, koordinasi kegiatan pemerintahan di pelabuhan,
serta pengaturan, pengendalian dan pengawasan kegiatan
kepelabuhanan pada pelabuhan yang diusahakan secara komersial. (PM
No. 146 Tahun 2016, Pasal 1 butir 12)
2 Definisi

• Rencana Induk Pelabuhan adalah pengaturan ruang pelabuhan berupa


peruntukan rencana tata guna tanah dan perairan di Daerah Lingkungan
Kerja dan Daerah Lingkungan Kepentingan pelabuhan. (PM No. 146
Tahun 2016, Pasal 1 butir 14)
• Badan Usaha Pelabuhan (BUP) adalah badan usaha yang kegiatan
usahanya khusus di bidang pengusahaan terminal dan fasilitas
pelabuhan lainnya. (PM No. 146 Tahun 2016, Pasal 1 butir 20)
• Sertifikat Pengoperasian Pelabuhan dan/ atau terminal adalah
persetujuan untuk mengoperasikan pelabuhan dan/ atau terminal. (PM
No. 146 Tahun 2016, Pasal 1 butir 23)
• Pemerintah Daerah adalah gubernur, bupati, atau walikota, dan
perangkat daerah sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan
daerah. (PM No. 146 Tahun 2016, Pasal 1 butir 28)
3 Izin Usaha Badan Usaha Pelabuhan
PM No. 146 Tahun 2016 Pasal 30
Ayat 1
Pemberi Izin
Usaha BUP

Kepal
Bupati/
a Gubernur
walikota
BKPM

BUP di BUP di BUP di


Ayat 2
1. Pel. Utama Pel. Pel.
Pengumpan Pengumpan
2. Pel. pengumpul lokal
regional
3 Izin Usaha Badan Usaha Pelabuhan
PM No. 146 Tahun 2016 Pasal 30
Persyaratan Izin Usaha BUP
Ayat 3

a. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak;


b. Berbentuk badan usaha milik negara, badan
usaha milik daerah atau perseroan terbatas
yang khusus didirikan di bidang kepelabuhanan;
c. Memiliki akta pendirian perusahaan yang
disahkan oleh Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia;
d. Memiliki keterangan domisili perusahaan;
e. Laporan keuangan perusahaan minimal 1 (satu)
tahun terakhir yang diaudit oleh kantor akuntan
public terdaftar;
f. Proposal rencana kegiatan kepelabuhanan;
g. Bukti memiliki paling sedikit 2 (dua) pegawai
tetap yang memiliki sertifikat kepelabuhanan
yang diterbitkan atau diakui oleh Direktur
Jenderal; dan
h. Memenuhi persyaratan kepemilikan modal.
3 Izin Usaha Badan Usaha Pelabuhan
PM No. 146 Tahun 2016 Pasal 30
Persyaratan Kepemilikan
Ayat 4 Modal

a. Modal dasar ≥ Rp.500.000.000.000,00 (lima


ratus milyar rupiah), untuk pelabuhan utama;
b. Modal dasar ≥ Rp.100.000.000.000,00 (seratus
milyar rupiah), untuk pelabuhan pengumpul;
c. Modal dasar ≥ Rp.10.000.000.000,00 (seratus
milyar rupiah), untuk pelabuhan pengumpan.

≥ 25% dari modal dasar harus ditempatkan dan


Ayat 5 disetor penuh.
3 Izin Usaha Badan Usaha Pelabuhan
PM No. 146 Tahun 2016 Pasal 31
Ayat 1 Prosedur Izin Usaha BUP

Melengkapi Permohonan
persyaratan BUP

Kepala BKPM

Evaluasi
Ayat 2 tidak
Kepala BKPM

Melengkapi Ya
persyaratan
Evaluasi aspek teknis
Ayat 3 tidak Direktorat Jenderal Perhubungan Laut

Ya
Rekomendasi izin Usaha
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut

Izin Usaha BUP


Kepala BKPM
3 Izin Usaha Badan Usaha Pelabuhan
PM No. 146 Tahun 2016 Pasal 31
Ayat 4 Prosedur Izin Usaha BUP

Melengkapi Permohonan
Ayat 5 persyaratan BUP

Kepala BKPM

Evaluasi
tidak
Kepala BKPM
Ayat 6
Melengkapi Ya
persyaratan
Evaluasi aspek teknis
tidak Direktorat Jenderal Perhubungan Laut

Ya
Rekomendasi izin Usaha
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut

Izin Usaha BUP


Kepala BKPM
3 Izin Usaha Badan Usaha Pelabuhan
PM No. 146 Tahun 2016 Pasal 31
Ayat 7 Prosedur Izin Usaha BUP

Melengkapi Permohonan
persyaratan BUP

Kepala BKPM

Ayat 8 Evaluasi
tidak
Kepala BKPM

Melengkapi Ya
persyaratan
Evaluasi aspek teknis
tidak Direktorat Jenderal Perhubungan Laut

Ya 5 hari
Ayat 9 Rekomendasi izin Usaha
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
2 hari
Izin Usaha BUP 5 tahun
Kepala BKPM
3 Izin Usaha Badan Usaha Pelabuhan
PM No. 146 Tahun 2016 Lampiran
Lampiran-Contoh 1 Permohonan izin usaha BUP
3 Izin Usaha Badan Usaha Pelabuhan
PM No. 146 Tahun 2016 Lampiran
Contoh 2 Kelengkapan Persyaratan
3 Izin Usaha Badan Usaha Pelabuhan
PM No. 146 Tahun 2016 Lampiran
Contoh 3a Rekomendasi Izin Usaha BUP
3 Izin Usaha Badan Usaha Pelabuhan
PM No. 146 Tahun 2016 Lampiran
Contoh 3b Kep. Izin Usaha BUP
3 Izin Usaha Badan Usaha Pelabuhan
PM No. 146 Tahun 2016 Lampiran
Contoh 3b Kep. Izin Usaha BUP
4 Penetapan Lokasi Pelabuhan
PM No. 51 Tahun 2015 Pasal 37
Ayat 1 Persyaratan Penetapan Lokasi

a. Rencana Induk Pelabuhan Nasional;


b. Rencana tata ruang wilayah Provinsi;
c. Rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota;
d. Rencana Daerah Lingkungan Kerja dan Daerah
Lingkungan Kepentingan pelabuhan;
e. Lokasi pelabuhan yang dinyatakan dalam titik
koordinat geografis berdasarkan peta laut;
f. Hasil studi kelayakan mengenai:
1. Kelayakan teknis;
2. Kelayakan ekonomi;
3. Kelayakan lingkungan;
4. Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan
social daerah setempat;
5. Keterpaduan intra-dan antarmoda;
6. Adanya aksesibilitas terhadap hinterland;
7. Keamanan dan keselamatan pelayaran;
8. Pertahanan dan keamanan.
g. Rekomendasi dari Syahbandar/penyelenggara
pelabuhan terdekat, terkait aspek keamanan dan
keselamatan pelayaran; dan
h. Rencana tata ruang berupa rekomendasi dari
gubernur dan bupati/walikota setempat.
4 Penetapan Lokasi Pelabuhan
PM No. 51 Tahun 2015 Pasal 37
Ayat 1 Prosedur Penetapan Lokasi

Melengkapi Permohonan
Ayat 2 persyaratan Pemerintah/Pemerintah Daerah
14 hari
Evaluasi
tidak
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut

Ayat 3 Ya 14 hari

PM penetapan lokasi 2 tahun


Menteri Perhubungan

Ayat 4
5 Rencana Induk Pelabuhan
PM No. 51 Tahun 2015 Pasal 40
Ayat 2

RIP diajukan oleh


Penyelenggara
Pelabuhan

RIP ditetapkan oleh:

Bupati/
PM No. 146 Tahun 2016 Pasal 45 menteri Gubernur
walikota

BUP di BUP di
BUP di
1. Pel. Utama Pel.
Pel. Pengumpan Pengumpan
2. Pel. pengumpul regional lokal
5 Rencana Induk Pelabuhan
PM No. 51 Tahun 2015 Pasal 46
Prosedur RIP Pel. Utama &
Ayat 1
Pel. Pengumpul

Melengkapi Permohonan
syahbandar
persyaratan Penyelenggara pelabuhan

Evaluasi
tidak
Menteri cq.Direktorat Jenderal
Ayat 2
Ya 30 hari

Menteri

Ayat 3
14 hari
PM RIP
Menteri Perhubungan
5 Rencana Induk Pelabuhan
PM No. 51 Tahun 2015 Pasal 46
Prosedur RIP Pel. Utama &
Ayat 4
Pel. Pengumpul

Melengkapi Permohonan
syahbandar
persyaratan Penyelenggara pelabuhan
Ayat 5
Evaluasi
tidak
Menteri cq.Direktorat Jenderal

Ya 30 hari
Ayat 6
Menteri

Ayat 7 14 hari
PM RIP
Menteri Perhubungan

Ayat 8
6 Izin Pembangunan Pelabuhan
PM No. 51 Tahun 2015 Pasal 62
Ayat 2

Pembangunan pelabuhan dilakukan oleh

PM No. 146 Tahun 2016 Pasal 63 Otoritas pelabuhan (OP) / Unit


Ayat 1 Kesyahbandaran & Penyelenggara
Otoritas Pelabuhan Pelabuhan
(KSOP) (UPP)

Ayat 2
Pelabuhan yang Pelabuhan yang
diusahakan secara belum diusahakan
komersial secara komersial

Pembangunan Terminal dan fasilitas pelabuhan dapat dilaksanakan oleh Badan


Usaha Pelabuhan berdasarkan konsesi atau bentuk kerjasama lainnya dari OP atau
KSOP
6 Izin Pembangunan Pelabuhan
PM No. 51 Tahun 2015 Pasal 68
Ayat 2

Izin Pembangunan
Pelabuhan diajukan oleh
penyelenggara pelabuhan
kepada:

PM No. 146 Tahun 2016 Pasal 69


Direktur Gubernur Bupati/
Ayat 1 walikota
Jenderal
Pelabuhan
pengumpul Pelabuhan
1. Pelabuhan regional pengumpan
Utama lokal
Ayat 2 2. Pelabuhan
pengumpul
6 Izin Pembangunan Pelabuhan
PM No. 51 Tahun 2015 Pasal 70
Ayat 1

Persyaratan izin Pembangunan


pelabuhan

Persyaratan
administrasi Teknis kelestarian
kepelabuhanan lingkungan
6 Izin Pembangunan Pelabuhan
PM No. 51 Tahun 2015 Pasal 70
Ayat 2

No Syarat
1 Persyaratan administrasi
a. Untuk pelabuhan yang dibangun dan dikembangkan
dengan dana APBN/APBD berupa Dokumen Daftar
Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Petunjuk
Operasional (PO).

Ayat 3
b. Untuk pelabuhan yang dibangun dan dikembangkan
dengan dana Badan Usaha Pelabuhan berupa
perjanjian konsesi dari Penyelenggara Pelabuhan
2 Persyaratan Teknis Kepelabuhanan
a. Studi kelayakan teknis yang memuat antara lain:
1. Hasil survei hidrooceanografi skala 1:1000 dan
topografi skala 1:1000 pada lokasi rencana
pembangunan fasilitas pelabuhan, kondisi
hidrooceanografi dan bathimetric meliputi
pasang surut arus, angina dan gelombang
2. Lay-out fasilitas pelabuhan yang akan
dibangun.

……………
6 Izin Pembangunan Pelabuhan
PM No. 51 Tahun 2015 Pasal 70
Ayat 3

No Syarat
2 Persyaratan Teknis Kepelabuhanan
b. Desain teknis:
1. Kondisi tanah (borlog/stratigrafi) dan kondisi
wilayah gempa.
2. Desain kriteria, spesifikasi teknis (RKS),
gambar konstruksi meliputi layout/tata letak
fasilitas pelabuhan dan rencana penempatan
fasilitas SBNP, tampak, potongan, detail, dan
koordinat geografis minimal pada 2 (dua) ujung
dermaga dan 1 (satu) titik di darat.
c. Kelayakan ekonomis dan finansial.

3 Persyaratan kelestarian lingkungan


Dokumen hasil studi lingkungan yang disahkan oleh
instansi yang berwenang.
6 Izin Pembangunan Pelabuhan
PM No. 51 Tahun 2015 Pasal 71
Ayat 1

Permohonan izin pembangunan pelabuhan disertai


dokumen:
a. Rencana Induk Pelabuhan
b. Dokumen kelayakan
c. Dokumen desain teknis
d. Dokumen lingkungan
6 Izin Pembangunan Pelabuhan
PM No. 51 Tahun 2015 Pasal 72
Ayat 1 Prosedur Izin Pembangunan

Melengkapi Permohonan
persyaratan Penyelenggara Pelabuhan

tidak
Ayat 2 Evaluasi
Direktur Jenderal,
Gubernur, Bupati
Ya 30 hari

Izin Pembangunan
Ayat 3 Direktur Jenderal, 2 tahun
Gubernur, Bupati

Ayat 4
7 Izin Pengoperasian Pelabuhan
PM No. 51 Tahun 2015 Pasal 79
Prosedur Izin Pengoperasian
Ayat 2
Pelabuhan

Melengkapi Lapor Hasil Pembangunan


persyaratan Penyelenggara Pelabuhan
PM No. 51 Tahun 2015 Pasal 80 atau BUP
Ayat 1 s/d 3
tidak

Pemeriksaan fisik dan uji coba 1. Sekretaris


pengoperasian jenderal.
Direktur Jenderal 2. Direktorat
jenderal
PM No. 51 Tahun 2015 Pasal 81 perhubungan
Ayat 1 s/d 2 laut
3. Syahbandar
Berita acara 4. Penyelenggara
pelabuhan.
5. Distrik navigasi
6. Pengelola
……….. terminal yang
bersangkutan
7 Izin Pengoperasian Pelabuhan
PM No. 51 Tahun 2015 Pasal 84
Ayat 1 ………….

Melengkapi Permohonan Izin Operasi


persyaratan Penyelenggara Pelabuhan
PM No. 51 Tahun 2015 Pasal 85 atau BUP

tidak

evaluasi

Direktur Jenderal,
Gubernur,
bupati/walikota
Ya

Izin pengoperasian pelabuhan


Direktur Jenderal,
Gubernur,
bupati/walikota
8 Terminal untuk Melayani Kepentingan Umum Di Luar RIP

PM No. 51 Tahun 2015 Pasal 95 Prosedur pengusulan lokasi


terminal untuk melayani
kepentingan umum di luar RIP

pengusulan
BUP

evaluasi

Menteri

Lelang umum

Ya
Penyesuaian RIP& DLKr DLKp
Penyelenggara pelabuhan

Pemberian konsesi
Penyelenggara pelabuhan
Penetapan Lokasi, Pembangunan dan Pengoperasian Wilayah
9 Tertentu di Daratan yang berfungsi sebagai Pelabuhan

PM No. 51 Tahun 2015 Pasal 96


Prosedur Penetapan Lokasi Wilayah
Tertentu di Daratan yang berfungsi
sebagai Pelabuhan

Melengkapi permohonan
persyaratan Penyelenggara pelabuhan
23 hari
PM No. 51 Tahun 2015 Pasal 97
Ayat 1, 5, 6, 7
Hal-hal yang
evaluasi dievaluasi
tidak disajikan pada
Direktur jenderal slide
berikutnya
Ya 7 hari

penetapan
menteri
Penetapan Lokasi, Pembangunan dan Pengoperasian Wilayah
9 Tertentu di Daratan yang berfungsi sebagai Pelabuhan

PM No. 51 Tahun 2015 Pasal 97


Evaluasi dan penelitian oleh Direktur
Ayat 1 s/d 4
Jenderal terhadap permohonan
penyelenggara pelabuhan

a. Ketersediaan jalur (jalur kereta api dan/ atau jalur


jalan yang dituangkan dalam studi kelayakan) yang
menghubungkan ke pelabuhan laut yang terbuka
untuk perdagangan luar negeri;
b. Potensi wilayah (dituangkan dalam studi kelayakan)
di bidang produksi dan perdagangan yang telah
dikembangkan; dan
c. Kesesuaian dengan rencana tata ruang wilayah
provinsi dan rencana tata ruang wilayah
kabupaten/kota yang direkomendasikan oleh
gubernur dan bupati/walikota.
Penetapan Lokasi, Pembangunan dan Pengoperasian Wilayah
9 Tertentu di Daratan yang berfungsi sebagai Pelabuhan

PM No. 51 Tahun 2015 Pasal 99


Ayat 1, 2, 4, 5, 6, 7 Prosedur Pembangunan Wilayah
Tertentu di Daratan yang berfungsi
sebagai Pelabuhan

Melengkapi permohonan
persyaratan Penyelenggara pelabuhan

30 hari

evaluasi
tidak
Direktur jenderal

Ya 7 hari

Persetujuan pembangunan
Direktur Jenderal
Penetapan Lokasi, Pembangunan dan Pengoperasian Wilayah
9 Tertentu di Daratan yang berfungsi sebagai Pelabuhan

PM No. 51 Tahun 2015 Pasal 99


Ayat 3 Persyaratan Izin Pembangunan
Wilayah Tertentu di Daratan yang
berfungsi sebagai Pelabuhan

a. Memiliki izin penetapan wilayah tertentu


di daratan sebagai lokasi yang berfungsi
sebagai pelabuhan dari Menteri.
b. Menguasai tanah dengan luas tertentu
sebagai Daerah Lingkungan Kerja.
c. Memiliki prasarana dan sarana sehingga
dapat berfungsi sebagai pelabuhan
yang berlokasi di daratan.
Penetapan Lokasi, Pembangunan dan Pengoperasian Wilayah
9 Tertentu di Daratan yang berfungsi sebagai Pelabuhan

PM No. 51 Tahun 2015 Pasal 100


Ayat 1,2, 4, 5, 6, 7, 8 Prosedur Pengoperasian Wilayah
Tertentu di Daratan yang berfungsi
sebagai Pelabuhan

Melengkapi permohonan
persyaratan Penyelenggara pelabuhan

30 hari

Berita acara1. Sekretaris


evaluasi jenderal.
tidak 2. Unit kerja la
Direktur jenderal

Izin Operasi
Direktur Jenderal
Penetapan Lokasi, Pembangunan dan Pengoperasian Wilayah
9 Tertentu di Daratan yang berfungsi sebagai Pelabuhan

PM No. 51 Tahun 2015 Pasal 100


Ayat 3 Persyaratan Izin Pengoperasian
Wilayah Tertentu di Daratan yang
berfungsi sebagai Pelabuhan

a. Pembangunan pelabuhan telah selesai


dilaksanakan sesuai dengan izin
pembangunan.
b. keamanan., ketertiban, dan
keselamatan pelayaran.
c. Tersedianya pelaksana kegiatan
kepelabuhanan.
d. Tersedianya sumber daya manusia di
bidang teknis pengoperasian pelabuhan
yang memiliki kualifikasi dan kompetensi
yang dibuktikan dengan sertifikat.

Anda mungkin juga menyukai