Anda di halaman 1dari 34

BAB II

KONSEP D
ASAR
BIMBING
AN dan
KONSELI
NG

Eka Sari Setianingsih, S.Pd.,


M.Pd.
A. Definisi Bimbingan dan Konseling

Arti kata Bimbingan

Secara
etimologis
merupakan Menunjukkan,
terjemahan dari membimbing,
kata menuntun,
“Guidance” ataupun
Berasal dari membantu
kata
“to guide”
DEFINISI BIMBINGAN
menurut Ahli

DEWA
KETUT PRAYITNO
SUKARDI

Suatu proses pemberian Proses pemberian bantuan yang


bantuan kepada dilakukan orang ahli kepada
seseorang atau seorang atau beberapa individu
sekelompok orang secara baik anak-anak, remaja maupun
terus menerus dan dewasa agar orang yang
sistematis oleh konselor dibimbing dapat
agar individu atau mengembangkan kemampuan
sekelompok individu dirinya sendiri dan dapat
menjadi pribadi yang dikembangkan berdasarkan
mandiri. norma-norma yang berlaku
Pengertian KONSELING

BIMO
PRAYITNO
WALGITO

Proses pemberian bantuan Bantuan yang diberikan


yang dilakukan melalui kepada individu dalam
wawancara konseling oleh memecahkan masalah
seseorang ahli (konselor) kehidupannya dengan
kepada individu yang sedang wawancara dan cara yang
mengalami suatu masalah sesuai dengan keadaan yang
(klien) yang bermuara pada dihadapi individu untuk
teratasinya masalah yang mencapai kesejahteraan
dihadapi klien. hidupnya
B. Tujuan Bimbingan dan Konseling

Tujuan utama bimbingan dan


konseling yaitu untuk
mengarahkan peserta didik
untuk mengembangkan diri dan
menggali potensi yang ada
sehingga setiap peserta didik
berhak mendapatkan layanan
guna optimalisasi potensi
C. Tugas Bimbingan dan Konseling

Tugas pokok guru pembimbing Tugas dan kegiatan profesi


berdasarkan SK MENPAN Konseling , menurut
No.84 tahun 1994 pasal 3 ayat 2 DEPDIKNAS

Melaksanakan layanan
Menyusun program bimbingan ,
konseling yang mendukung
pelaksanaan program
terlaksananya fungsi-fungsi
bimbingan ,evaluasi
konseling. Meliputi :
pelaksanaan bimbingan,
kegiatan pelayanan konseling
analisis hasil pelaksanaan
yang mendukung fungsi
bimbingan dan tindak lanjut
pemahaman, kegiatan
dalam program bimbingan
pengelolaan, kegiatan
terhadap peserta didik yang
kolaborasi professional
menjadi tanggung jawabnya.
dan kegiatan keorganisasian
BK POLA 17+
4 Bidang Bimbingan
7 Layanan Bimbingan dan Konseling
6 Kegiatan Pendukung

+: Layanan Mediasi, Konsultasi,


Advokasi
1. BIDANG BIMBINGAN PRIBADI

Dalam bidang bimbingan pribadi, pelayanan bimbingan konseling membantu


siswa menemukan dan mengembangkan pribadi yang beriman dan bertakwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, mantap dan mandiri serta sehat jasmani dan
rohani. Bidang bimbingan pribadi ini dapat dirinci menjadi pokok-pokok
berikut:
Pemantapan sikap dan kebiasaan serta pengembangan wawasan dalam

beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Pemantapan pemahaman tentang kekuatan diri dan pengembangannya untuk

kegiatan-kegiatan yang kreatif dan produktif.
Pemantapan pemahaman tentang bakat dan minat pribadi serta penyaluran

dan pengembangan.
Pemantapan pemahaman tentang kelemahan diri dan usaha-usaha

penanggulangannya.
Pemantapan kemampuan mengambil keputusan

Pengembangan kemampuan mengarahkan diri sesuai dengan keputusan yang

diambil
Pemantapan dalam perencanaan dan penyelenggaraan hidup sehat.

2. BIDANG BIMBINGAN SOSIAL

Dalam bidang bimbingan sosial, pelayanan bimbingan konseling di


sekolah berusaha membantu peserta didik mengenal dan berhubungan
dengan lingkungan sosialnya. Bidang ini dirinci menjadi pokok-pokok
berikut:
Pemantapan kemampuan berkomunikasi baik melalui lisan maupun
tulisan.
Pengembangan kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial,
baik di rumah, di sekolah maupun di masyarakat.
Pemantapan hubungan yang dinamis, harmonis dan produktif dengan
teman sebaya.
Pemantapan tentang peraturan, kondisi dan tuntutan sekolah, rumah dan
lingkungan.
Pemantapan kemampuan menerima dan mengemukakan pendapat serta
berargumentasi.
Orientasi tentang hidup berkeluarga.
3. BIDANG BIMBINGAN BELAJAR

Dalam bidang bimbingan belajar, pelayanan bimbingan


konseling membantu peserta didik untuk menumbuhkan dan
mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik.
Bidang bimbingan ini memuat pokok-pokok berikut:
Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar untuk mencari
informasi dari berbagai sumber belajar.
Pemantapan disiplin belajar dan berlatih baik secara mandiri
atau kelompok.
Pemantapan penguasaan materi program belajar di sekolah.
Pemantapan pemahaman dan pemanfaatan kondisi fisik, sosial
dan budaya yang di lingkungan sekitar dan masyarakat.
Orientasi dan informasi tentang pendidikan yang lebih tinggi.
4. BIDANG BIMBINGAN KARIER

Dalam bidang bimbingan karier ini, pelayanan


bimbingan konseling ditujukan untuk mengenal potensi diri,
mengembangkan dan memantapkan pilihan karier.
Bimbingan ini memuat pokok-pokok berikut:
Pengenalan terhadap dunia kerja dan usaha untuk
memperoleh penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup
Pemantapan pemahaman diri berkenaan dengan
kecenderungan karier yang hendak dikembangkan.
Pemantapan informasi tentang kondisi tuntutan dunia kerja,
jenis-jenis pekerjaan.
Pemanfaatan cita-cita karier sesuai dengan bakat minat dan
kemampuan.
7 Layanan Bimbingan dan Konseling Plus

1. Layanan orientasi
adalah layanan bimbingan yang dilakukan untuk
memperkenalkan siswa baru dan atau seseorang terhadap
lingkungan yang baru dimasukinya. Hasil yang diharapkan dari
layanan orientasi adalah dipermudahnya penyesuaian diri siswa
terhadap pola kehidupan sosial, kegiatan belajar dan kegiatan
lain yang mendukung keberhasilan siswa. Fungsi utama
layanan orientasi ialah fungsi pemahaman dan pencegahan.

2. Layanan Informasi
Bertujuan untuk membekali individu dengan berbagai
pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai hal yang
berguna untuk mengenal diri, merencanakan dan
mengembangkan pola kehidupan sebagai pelajar, anggota
keluarga dan masyarakat. Fungsi utama layanan informasi ialah
3. Layanan Konseling Individu
Tujuan dan fungsi layanan konseling perorangan
dimaksudkan untuk memungkinkan siswa mendapatkan
layanan langsung, tatap muka dengan konselor sekolah
dalam rangka pembahasan dan pengentasan
permasalahannya. Fungsi utama bimbingan yang
didukung oleh layanan konseling perorangan ialah
fungsi pengentasan.

4. Layanan Konseling Kelompok


Layanan konseling kelompok adalah suatu upaya
pembimbing atau konselor membantu memecahkan
masalah-masalah pribadi yang dialami oleh masing-
masing anggota kelompok melalui kegiatan kelompok
agar tercapai perkembangan yang optimal. Tujuannya
5. Layanan Bimbingan Kelompok
Merupakan suatu cara memberikan bantuan (bimbingan) kepada individu
(siswa) melalui kegiatan kelompok. Tujuannya adalah untuk
pengembangan kemampuan bersosialisasi, khususnya kemampuan
berkomunikasi peserta layanan (siawa). Secara khusus layanan ini
bertujuan untuk mendorong pengembangan perasaan, pikiran, persepsi,
wawasan dan sikap yang menunjang perwujudan tingkah laku yang lebih
efektif, yakni peningkatan kemampuan berkomunikasi baik verbal
maupun nonverbal para siswa.

6. Layanan Konsultasi
Merupakan   layanan  koseling yang dilaksanakan oleh  konselor
(pembimbing) terhadap seorang konsulti yang memungkinkan dirinya
memperoleh wawasan, pemahaman dan cara-cara yang  perlu
dilaksanakannya   dalam   menangani   kondisi    atau  permasalahan  
pihalk  ketiga.  Bertujuan agar klien (siswa) dengan kemampuannya
sendiri dapat menangani kondisi atau permasalahan yang dialami oleh
pihak ketiga. Pihak ketiga adalah orang yang mempunyai hubungan baik
dengan kosulti, sehigga permasalahan yang dialami oleh pihak ketiga
7. Layanan Mediasi
Merupakan layanan konseling yang dilaksanakan konselor terhadap
dua pihak atau lebih yang sedang dalam keadaan saling tidak
menemukan kecocokan. Layanan ini bertujuan agar tercapai hubungan
yang positif dan kondusif diantara para klien atau pihak-pihak yang
bertikai atau bermusuhan
8. Layanan Advokasi
Layanan advokasi adalah layanan BK yang membantu peserta didik
untuk memperoleh kembali hak-hak dirinya yang tidak diperhatikan
dan atau mendapatkan perlakuan yang salah sesuai dengan tuntutan
karakter-cerdas dan terpuji
9. Layanan Pembelajaran
Layanan pembelajaran adalah layanan yang diberikan kepada siswa
agar siswa mampu mengembangkan sikap dan kebiasaan baik.
Pembelajaran adalah proses yang dirancang untuk membawa siswa
aktif dalam suasana belajar yang penuh makna, merangsang siswa
untuk menggali, menemukan dan menguasai materi pelajaran
6 Kegiatan Pendukung BK
1. Instrumen BK
Aplikasi instrumentasi yaitu kegiatan pendukung dalam bimbingan
dan konseling dimana mengumpulkan data dan keterangan tentang
peserta didik (klien), keterangan mengenai lingkungan peserta didik
dan lingkungan yang lebih luas. Pengumpulan data ini dapat
dilakukan dengan berbagai instrumen baik instrumen Tes maupun
Non Tes.
2. Himpunan Data
Himpunan data yaitu kegiatan pendukung dalam bimbingan dan
konseling dimana menghimpun seluruh data dan keterangan yang
berkaitan dengan peserta didik (klien) yang dihimpun secara relevan
dan harus sesuai dengan pengembangan peserta didik di sekolah.
Himpunan data diselenggarakan secara sistematik, berkelanjutan,
komprehensif, terpadu, dan tertutup (rahasia)
3. Alih Tangan Kasus/Referal
Alih tangan kasus yaitu kegiatan pendukung dalam bimbingan dan
konseling dimana memindahkan penanganan kasus atau masalah
peserta didik dari satu pihak ke pihak lainnya sesuai dengan
keahlian dan kewenangannya, baik di sekolah maupun di luar
sekolah sehingga masalah yang dihadapi oleh peserta didik
mendapatkan penanganan yang lebih tepat, efektif dan dapat
terentaskan dengan baik.

4. Konferensi Kasus
Konferensi kasus yaitu kegiatan pendukung dalam bimbingan dan
konseling untuk membahas permasalahan yang dialami oleh
peserta didik (klien) dalam suatu pertemuan khusus yang dihadiri
oleh pihak-pihak yang diharapkan dapat memberikan data,
keterangan, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya
permasalahan tersebut.
5. Kunjungan Rumah/Home Visite
Kunjungan rumah yaitu kegiatan pendukung dalam bimbingan
dan konseling dimana memperoleh dan mengumpulkan data
dan keterangan dengan cara melakukan kunjungan ke rumah
peserta didik dan melakukan pertemuan dengan orang tua atau
keluarga lainnya untuk membantu mengentaskan permasalahan
yang sedang dihadapi peserta didik (klien) serta untuk
melengkapi data peserta didik yang sudah diperoleh dengan
teknik lain

6. Terapi Pustaka
yaitu kegiatan pendukung dalam bimbingan dan konseling
dimana memberikan bantuan layanan dengan menyediakan
berbagai bahan pustaka yang dapat digunakan peserta didik
dalam pengembangan pribadi, kemampuan sosial, kegiatan
belajar, dan karier atau jabatan.
D. Fungsi Bimbingan dan Konseling

Fungsi
Pemahaman
a. Pemahaman
tentang peserta
Fungsi didik
Pencegahan b. Pemahaman tentang
lingkungan peserta
PRAYITNO
didik
Fungsi c. Pemahaman tentang
Pengentasan lingkungan yang
lebih luas

Fungsi
Pemeliharaan dan
Pengembangan
F. Teknik-Teknik Pemahaman Peserta Didik
Dalam Bimbingan dan Konseling

TEKNIK TEKNIK
TES NON-TES
Data dan teknik pengumpulan data
NON TES oleh guru kelas meliputi:

Studi
Wawancara
Dokumentasi

Angket Catatan
Observasi Anekdot
G. Persamaan dan Perbedaan Bimbingan
dengan Konseling

Aspek Bimbingan Kelompok Konseling Kelompok

Tujuan khusus Pembahasan masalah atau Pengembangan pribadi


topik-topik umum secara luas pembahasan dan
dan mendalam yang pemecahan masalah
bermnanfaat bagi para anggota pribadi yang dialami
kelompok oleh masing-masing
anggota kelompok
Jumlah anggota Dibatasi 10-15 orang Dibatasi sampai sekitar
10 orang
Fungsi layanan Pemahaman, Pencegahan Pengentasan Masalah
dan pengembangan
Materi layanan Topic bahasan umum Masalah pribadi anggota
kelompok
Pengaruh layanan Memanfaatkan dinamika Memanfaatkan dinamika
kelompok kelompok
Aspek Bimbingan Kelompok Konseling Kelompok
Azaz Menekankan pada azaz Menekankan pada azaz
kesukarelaan kerahasian
Kriteria anggota kelompok Homogen Homogen
Format Kegiatan Kelompok kecil dengan 4 tahap Kelompok kecil dengan 4 tahap
kegiatan kegiatan
Peranan anggota kelompok Aktif membahas permasalahan Aktif membahas permasalahan
atau topik umum tertentu yang tertentu (masalah pribadi)
hasil pembahasannya itu berguna dalam membantu memecahkan
bagi para anggota kelompok : masalah kawan sekelompok:
1. Berpartisipasi aktif 1. Berpartisipasi aktif
dalam dinamika dalam dinamika
interaksi social interaksi social
2. Menyumbang bagi 2. Menyumbang bagi
pembahasan masalah pemecahan masalah
3. Menyerap berbagai pribadi kawan
informasi untuk diri sekelompok
sendiri 3. Menyerap berbagai
informasi, saran, dan
berbagai alternatif
untuk memecahkan
masalahnya sendiri
Aspek Bimbingan Kelompok Konseling Kelompok
Sifat isi pembicaraan 1.    Umum 1.    Pribadi
2.    Tidak rahasia 2.    Rahasia
Lama dan frekuensi Kegiatan berkembang sesuai Kegiatan berkembang sesuai
kegiatan dengan tingkat perubahan dan dengan tingkat pendalaman dan
pendalaman masalah / topik penuntasan pemecahan masalah

Evaluasi 1. Evaluasi proses : 1. Evaluasi proses:


keterlibatan anggota keterlibatan anggota
2. Evaluasi isi: 2. Evaluasi isi:
kedalaman pembahasan kedalaman dan
3. Evaluasi dampak: ketuntasan pembahasan
pemahaman dan dampak 3. Evaluasi dampak:
kegiatan terhadap anggota sejauh mana anggota
yang masalah pribadinya
dibahas merasa
mendapatkan alternatif
pemecahan masalahnya.

Pelaksana Konselor Konselor


H. Kesalahpahaman Terhadap Bimbingan
dan Konseling (Miss Konsepsi)

Bimbingan dan koseling disamakan atau


dipisahkan sama sekali dari pendidikan

Konselor di sekolah dianggap sebagai polisi sekolah

PRAYITNO Bimbingan konseling dianggap sebagai proses


pemberian nasihat

Bimbingan dan konseling dibatasi hanya menangani


masalah-masalah yang bersifat incidental

Bimbingan dan konseling dibatasi hanya untuk


siswa tertentu saja
Bimbingan dan Koseling melayani orang sakit atau
kurang normal

Bimbingan dan Konseling bekerja sendiri

PRAYITNO
Konselor harus aktif , sedangkan pihak lain harus pasif

Menganggap pekerjaan Bimbingan dan Konseling


dapat dilakukan oleh siapa saja

Pelayanan Bimbingan dan Konseling berpusat pada


keluhan pertama saja
Menyamakan pekerjaan Bimbingan dan Konseling
dengan pekerjaan dokter dan psikiater

Menganggap hasil pekerjaan Bimbingan dan


Konseling harus segera terlihat

PRAYITNO Menyamaratakan cara pemecahan masalah bagi


semua klien

Memusatkan usaha Bimbingan dan Konseling hanya


pada penggunaan instrumentasi

Bimbingan dan Konseling dibatasi hanya menangani


masalah-masalah yang ringan saja
I. Karakteristik dan Peran Guru Kelas dalam

Layanan Bimbingan dan Konseling di SD

Karakteristik
Bimbingan di Fungsi dan
Sekolah Bimbingan
Dasar Konseling di
Pelaksana SD
Pelayanan
Bimbingan Peran Guru
dan Konseling Kelas dalam
Kegiatan BK
di SD
1. Karakteristik Bimbingan di SD
Dasar acuan pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah dasar dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 28 Tahun 1990. Beberapa faktor penting yang membedakan
bimbingan konseling di sekolah dasar dengan sekolah menengah menurut Dinkmeer dan
Caldwell (Suherman AS, 200:21-23) yaitu:
a. Bimbingan di sekolah dasar lebih menekankan peranan guru dalam fungsi
bimbingan.
b. Fokus bimbingan di sekolah dasar lebih menekan pada pengembangan
pemahaman diri, pemecahan masalah, dan kemampuan hubungan secara efektif
dengan orang lain.
c. Bimbingan di sekolah dasar lebih banyak melibatkan orang tua murid,
mengingat pentingnya pengaruh orang tua dalam kehidupan anak selama di
sekolah dasar.
d. Bimbingan di sekolah dasar hendaknya memahami kehidupan anak secara unik.
e. Program bimbingan di sekolah dasar hendaknya peduli pada kebutuhan dasar
anak.
2. Pelaksana Pelayanan Bimbingan dan
Konseling Pada SD/MI

a. Guru wali kelas yang diserahi tugas dan tanggung jawab


sebagai seorang guru BK.
b. Guru pembimbing yaitu seorang yang selain mengajar
mata pelajaran tertentu terlibat juga dalam pelayanan
bimbingan dan konseling.
c. Guru mata pelajaran tertentu yang diserahi tugas khusus
sebagai petugas BK.
d. Kepala sekolah atau madsrasah yang bertanggung jawab
atas sekurang kurangnya 40 orang siswa.
3. Peran Guru Kelas dalam Kegiatan BK di SD
Sardirman (2001:142) menyatakan bahwa ada 9 peran
guru dalam kegiatan BK, yaitu:

a. Informator
b. Organisator
c. Motivator
d. Director
e. Inisiator
f. Transmitter
g. Fasilitator
h. Mediator
i. Evaluator
4. Fungsi Bimbingan dan Konseling di
SD

Fungsi penyaluran ialah fungsi bimbingan dalam


membantu menyalurkan siswa siswa dalam memilih
program program pendidikan yang ada di sekolah,
memilih jurusan sekolah, memilih jenis sekolah
sambungan ataupun lapangan kerja yang sesuai dengan
bakat, minat, cita cita, dan ciri ciri kepribadiannya.

Anda mungkin juga menyukai