Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KONSEP D
ASAR
BIMBING
AN dan
KONSELI
NG
Secara
etimologis
merupakan Menunjukkan,
terjemahan dari membimbing,
kata menuntun,
“Guidance” ataupun
Berasal dari membantu
kata
“to guide”
DEFINISI BIMBINGAN
menurut Ahli
DEWA
KETUT PRAYITNO
SUKARDI
BIMO
PRAYITNO
WALGITO
Melaksanakan layanan
Menyusun program bimbingan ,
konseling yang mendukung
pelaksanaan program
terlaksananya fungsi-fungsi
bimbingan ,evaluasi
konseling. Meliputi :
pelaksanaan bimbingan,
kegiatan pelayanan konseling
analisis hasil pelaksanaan
yang mendukung fungsi
bimbingan dan tindak lanjut
pemahaman, kegiatan
dalam program bimbingan
pengelolaan, kegiatan
terhadap peserta didik yang
kolaborasi professional
menjadi tanggung jawabnya.
dan kegiatan keorganisasian
BK POLA 17+
4 Bidang Bimbingan
7 Layanan Bimbingan dan Konseling
6 Kegiatan Pendukung
1. Layanan orientasi
adalah layanan bimbingan yang dilakukan untuk
memperkenalkan siswa baru dan atau seseorang terhadap
lingkungan yang baru dimasukinya. Hasil yang diharapkan dari
layanan orientasi adalah dipermudahnya penyesuaian diri siswa
terhadap pola kehidupan sosial, kegiatan belajar dan kegiatan
lain yang mendukung keberhasilan siswa. Fungsi utama
layanan orientasi ialah fungsi pemahaman dan pencegahan.
2. Layanan Informasi
Bertujuan untuk membekali individu dengan berbagai
pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai hal yang
berguna untuk mengenal diri, merencanakan dan
mengembangkan pola kehidupan sebagai pelajar, anggota
keluarga dan masyarakat. Fungsi utama layanan informasi ialah
3. Layanan Konseling Individu
Tujuan dan fungsi layanan konseling perorangan
dimaksudkan untuk memungkinkan siswa mendapatkan
layanan langsung, tatap muka dengan konselor sekolah
dalam rangka pembahasan dan pengentasan
permasalahannya. Fungsi utama bimbingan yang
didukung oleh layanan konseling perorangan ialah
fungsi pengentasan.
6. Layanan Konsultasi
Merupakan layanan koseling yang dilaksanakan oleh konselor
(pembimbing) terhadap seorang konsulti yang memungkinkan dirinya
memperoleh wawasan, pemahaman dan cara-cara yang perlu
dilaksanakannya dalam menangani kondisi atau permasalahan
pihalk ketiga. Bertujuan agar klien (siswa) dengan kemampuannya
sendiri dapat menangani kondisi atau permasalahan yang dialami oleh
pihak ketiga. Pihak ketiga adalah orang yang mempunyai hubungan baik
dengan kosulti, sehigga permasalahan yang dialami oleh pihak ketiga
7. Layanan Mediasi
Merupakan layanan konseling yang dilaksanakan konselor terhadap
dua pihak atau lebih yang sedang dalam keadaan saling tidak
menemukan kecocokan. Layanan ini bertujuan agar tercapai hubungan
yang positif dan kondusif diantara para klien atau pihak-pihak yang
bertikai atau bermusuhan
8. Layanan Advokasi
Layanan advokasi adalah layanan BK yang membantu peserta didik
untuk memperoleh kembali hak-hak dirinya yang tidak diperhatikan
dan atau mendapatkan perlakuan yang salah sesuai dengan tuntutan
karakter-cerdas dan terpuji
9. Layanan Pembelajaran
Layanan pembelajaran adalah layanan yang diberikan kepada siswa
agar siswa mampu mengembangkan sikap dan kebiasaan baik.
Pembelajaran adalah proses yang dirancang untuk membawa siswa
aktif dalam suasana belajar yang penuh makna, merangsang siswa
untuk menggali, menemukan dan menguasai materi pelajaran
6 Kegiatan Pendukung BK
1. Instrumen BK
Aplikasi instrumentasi yaitu kegiatan pendukung dalam bimbingan
dan konseling dimana mengumpulkan data dan keterangan tentang
peserta didik (klien), keterangan mengenai lingkungan peserta didik
dan lingkungan yang lebih luas. Pengumpulan data ini dapat
dilakukan dengan berbagai instrumen baik instrumen Tes maupun
Non Tes.
2. Himpunan Data
Himpunan data yaitu kegiatan pendukung dalam bimbingan dan
konseling dimana menghimpun seluruh data dan keterangan yang
berkaitan dengan peserta didik (klien) yang dihimpun secara relevan
dan harus sesuai dengan pengembangan peserta didik di sekolah.
Himpunan data diselenggarakan secara sistematik, berkelanjutan,
komprehensif, terpadu, dan tertutup (rahasia)
3. Alih Tangan Kasus/Referal
Alih tangan kasus yaitu kegiatan pendukung dalam bimbingan dan
konseling dimana memindahkan penanganan kasus atau masalah
peserta didik dari satu pihak ke pihak lainnya sesuai dengan
keahlian dan kewenangannya, baik di sekolah maupun di luar
sekolah sehingga masalah yang dihadapi oleh peserta didik
mendapatkan penanganan yang lebih tepat, efektif dan dapat
terentaskan dengan baik.
4. Konferensi Kasus
Konferensi kasus yaitu kegiatan pendukung dalam bimbingan dan
konseling untuk membahas permasalahan yang dialami oleh
peserta didik (klien) dalam suatu pertemuan khusus yang dihadiri
oleh pihak-pihak yang diharapkan dapat memberikan data,
keterangan, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya
permasalahan tersebut.
5. Kunjungan Rumah/Home Visite
Kunjungan rumah yaitu kegiatan pendukung dalam bimbingan
dan konseling dimana memperoleh dan mengumpulkan data
dan keterangan dengan cara melakukan kunjungan ke rumah
peserta didik dan melakukan pertemuan dengan orang tua atau
keluarga lainnya untuk membantu mengentaskan permasalahan
yang sedang dihadapi peserta didik (klien) serta untuk
melengkapi data peserta didik yang sudah diperoleh dengan
teknik lain
6. Terapi Pustaka
yaitu kegiatan pendukung dalam bimbingan dan konseling
dimana memberikan bantuan layanan dengan menyediakan
berbagai bahan pustaka yang dapat digunakan peserta didik
dalam pengembangan pribadi, kemampuan sosial, kegiatan
belajar, dan karier atau jabatan.
D. Fungsi Bimbingan dan Konseling
Fungsi
Pemahaman
a. Pemahaman
tentang peserta
Fungsi didik
Pencegahan b. Pemahaman tentang
lingkungan peserta
PRAYITNO
didik
Fungsi c. Pemahaman tentang
Pengentasan lingkungan yang
lebih luas
Fungsi
Pemeliharaan dan
Pengembangan
F. Teknik-Teknik Pemahaman Peserta Didik
Dalam Bimbingan dan Konseling
TEKNIK TEKNIK
TES NON-TES
Data dan teknik pengumpulan data
NON TES oleh guru kelas meliputi:
Studi
Wawancara
Dokumentasi
Angket Catatan
Observasi Anekdot
G. Persamaan dan Perbedaan Bimbingan
dengan Konseling
PRAYITNO
Konselor harus aktif , sedangkan pihak lain harus pasif
Karakteristik
Bimbingan di Fungsi dan
Sekolah Bimbingan
Dasar Konseling di
Pelaksana SD
Pelayanan
Bimbingan Peran Guru
dan Konseling Kelas dalam
Kegiatan BK
di SD
1. Karakteristik Bimbingan di SD
Dasar acuan pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah dasar dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 28 Tahun 1990. Beberapa faktor penting yang membedakan
bimbingan konseling di sekolah dasar dengan sekolah menengah menurut Dinkmeer dan
Caldwell (Suherman AS, 200:21-23) yaitu:
a. Bimbingan di sekolah dasar lebih menekankan peranan guru dalam fungsi
bimbingan.
b. Fokus bimbingan di sekolah dasar lebih menekan pada pengembangan
pemahaman diri, pemecahan masalah, dan kemampuan hubungan secara efektif
dengan orang lain.
c. Bimbingan di sekolah dasar lebih banyak melibatkan orang tua murid,
mengingat pentingnya pengaruh orang tua dalam kehidupan anak selama di
sekolah dasar.
d. Bimbingan di sekolah dasar hendaknya memahami kehidupan anak secara unik.
e. Program bimbingan di sekolah dasar hendaknya peduli pada kebutuhan dasar
anak.
2. Pelaksana Pelayanan Bimbingan dan
Konseling Pada SD/MI
a. Informator
b. Organisator
c. Motivator
d. Director
e. Inisiator
f. Transmitter
g. Fasilitator
h. Mediator
i. Evaluator
4. Fungsi Bimbingan dan Konseling di
SD