Anda di halaman 1dari 16

ANATOMI SISTEM

KARDIOVASKULAR DAN
RESPIRASI
FOCUS GROUP 2

NAMA KELOMPOK :

CHATRINE T. SIHOMBING

FAJAR PRAKARSA
WICAKSONO

FEBRIYANTI WINAHYU

GALUH TYAS W

RISAK TIIMRON ISWARA

SELVIN PAMALLA MANGIWA

YUNI KARTIKA
Gambar 4. Pembuluh nadi pada tubuh. Gambar 5. Titik-titik perabaan denyut nadi.
(Sumber: Elaine N Marieb, Patricia Brady Wilhelm, & Jon Mallat. Human Anatomy. 6th ed media update. (Sumber: Elaine N Marieb, Patricia Brady Wilhelm, & Jon Mallat. Human Anatomy. 6th ed media update. Benjamin Cummings.
Benjamin Cummings. 2012.) 2012.)
Pembuluh nadi terbesar adalah Aorta. Pintu masuk aorta bermula dari basis ventrikel, kemudian
naik sebagai aorta ascencends. Saat mencapai cartilago costae ke-2 oarta melengkung ke arah bawah
sebagai arcus aorta. Terdapat tiga pembuluh darah yang muncul dari arcus oarta, yaitu a.carotis
Arteri communis sinistra, a.subclavia sinistra dan truncus brachiocephalica. Ketiganya berfungsi
mengalirkan darah terutama ke daerah kepala, leher, otak dan ekstremitas atas.

 Aorta ascendencs adalah bagian awal Aorta, muncul pada basis ventrikel sinistra berjalan ke atas
dan ke depan. Panjang awalnya 5cm dan awalnya muncul pada area pertemuan sternum dan iga
kedua. Mempunyai cabang A.Coronaria dextra berasal dari sinus anterior Aorta, A.Coronaria
sinistra berasal dari sinus postertior sinistra. Kedua arteri ini memberikan darah untuk jantung.

 Arcus aorta merupakan lanjutan dari aorta asendens, melengkung ke arah kiri, terletak di belakang manubrium sterni, berjalan ke atas, ke
belakang dan ke kiri depan trakea, kemudian berjalan ke bawah sebelah kiri trakea setinggi angulus sterni. Arkus aorta mempunyai cabang
A.brachiosefalika, A.subclavicula sisnistra dan A.carotis comunis sinistra.
 Aorta descendens adalah lanjutan dari arkus aorta, menurun mulai dari vetabrae torakalis IV sampai vertebrae lumbalis IV. Aorta berjalan di
sebelah kiri Corpus Vetebrae setinggi angulus sterni, berjalan ke bawah mediastinum posterior samapai vertebrae XII, melewati hiatus aortikus
diafragma. Di garis Tengah melanjutkan diri ke bawah sampai lumbalis IV dimana Aorat ini memiliki 2 percabangan, yaitu Aorta torakalis dan aorta
abdominalis.
Setelah membentuk arcus, aorta menuju ke inferior sebagai aorta descendens. Berdasarkan letaknya di dalam tubuh, aorta descendens dibedakan menjadi aorta thoracalis saat berada di rongga dada
dan melanjut sebagai aorta abdominalis saat berada di rongga abdomen. Disini aorta abdominalis bercabang dua dan berakhir sebagai a.iliaca communis dextra dan sinistra. A.iliaca communis
masing –masing bercabang menjadi a.iliaca interna yang mendarahi daerah panggul dan genitalia serta a.iliaca externa yang mendarahi ekstremitas bawah

 A.carotis communis sinistra adalah cabang tengah dari 3 cabang arcus aortae, berjalan ke atas bagian kiri appertura Thoracis Superior.
 a.subclavia sinistra: dari arteri brakiosefalika memanjang sampai tungkai atas di sisi kiri arteri aksilaris yang bercabang arteri toraksika
superior, torako-akromialis,toraksika lateralis, subscapularis dan arteri sirkumfleksa anterior dan posterior humeris pada struktur dalam
aksila dan berjalan ke atas menuju lateral Arcus Aorta.
 Truncus (arteri) brachiocephalica, bercabang menjadi:
a.carotis communis dextra (dimedial) yang menuju appertura Thoracis Superior bagian kanan
a.subclavia dextra akan bercabang ke lateral A.anonyma, menuju Appertura Thoracis memasuki Trigonum Scaleni kanan.
 Aorta thoracalis: mulai dari sebelah kiri tepi bawah corpus vertebrae thoracalis IV setinggi angulus sterni, berjalan ke bawah dalam
mediasternum posterior sampai vertebrae thoracal XII, melewati Hiatus Aortikus diafragma.
 Aorta abdominalis: mulai pada vertebrae torakalis XII sampai ke lumbalis IV, bercabang dua menjadi A.iliaka Comunis dextra dan
A.iliaka Comunis sinistra.
 A.iliaca communis: arteri terminal sebagai cabang aorta abdominalis
 A.iliaca interna: akan mendarahi dinding rongga panggul, alat–alat dalam rongga panggul dan alat kelamin bagian luar. Masuk ke rongga
pelvis depan artikulasiosakralis. Pada tepi foramen iskiadika mayor membelah menjadi ramus anterior dan ramus posterior, cabangnya
memperdarahi visera pelvis, peritonium, bokong dan kanalis sakralis yaitu A.sakralis media, A.rektalis superior, A.ovarika, A.uterine.
 A.iliaca externa: berjalan sepanjang tepi medial M.poas mengikuti tepi pelvis, bercabang menjadi A.epigastrika inferior dan
A.sirkumfleksa ilium profundus, sebelum berjalan di bawah ligamentum inguinalis berubah menjadi A.Femoralis.
Anggota gerak atas mendapat suplai darah dari cabang-cabang a.subclavia. A.subclavia
menuju ke daerah ketiak sebagai a.axillaris dan mendarahi daerah tersebut. A.axillaris melanjut
ke lengan atas sebagai a.brachialis. A.brachialis berakhir sebagai a.radialis dan a.ulnaris tepat
distal dari lipat siku (daerah fossa cubiti). Pada beberapa lokasi, denyut nadi di daerah
ekstremitas atas dapat diraba dengan jelas. Denyut a.brachialis dapat diraba kira-kira superior
dari fossa cubiti. Daerah ini juga dipakai untuk pemeriksaan tekanan darah. Denyut a.radialis
dapat diraba pada pergelangan tangan sisi radial.

 A.axillaris: mulai dari tepi lateral iga 1, merupakan lanjutan dari


A.subclavicula, berakhir pada tepi bawah M.terres mayor,
melanjutkna diri sebagai A.brachialis.
 A.brachialis: mulai dari tepi bawah M.terres mayor, merupakan
arteri utama lengan atas, berakhir di depan collum radii,
berlanjut menjadi dua A.ulnaris dan A.radialis.
 A.ulnaris: berjalan ke bawah M.Pronator teres, M.Pleksor Carpi
radialis, dan M. Palmaris longus, berjalan ke distal dibawah
M.Fleksor Carpi ulnaris sisi lateral N.ulnaris, memasuki telapak
tangan, pada sisi lateral N.ulnaris menyilang di depan
retinaculum fleksorum.
 A.radialis: berasal dari fossa cubiti setinggi Cullum radii
berjalan ke bawah M.Brachialis, A.radialis meninggalkan lengan
bawah membelok disekitar bagian lateral pergelangan tangan
mencapai permukaan posterior tangan.
Pada beberapa lokasi, denyut nadi di daerah ekstremitas bawah dapat diraba dengan jelas. Denyut a.
femoralis dapat diraba tepat inferior lipat paha sisi medial, disini a.femoralis terletak dangkal. A.poplitea
walaupun terletak dalam pada fossa poplitea masih dapat diraba denyut nadinya dengan cara memfleksikan
lutut kemudian tekan jari dengan keras ke arah fossa poplitea. Denyut a.tibialis posterior dapat diraba tepat
di superior mata kaki sisi medial. Denyut a.dorsalis pedis dapat diraba di punggung kaki pada sela jari kaki
1 dan 2.

 A.femoralis: memasuki paha melalui bagian belakang ligamentum inguinal lanjutan


dari iliaka eksterna, memperdarahi tungkai, menurun vertical ke tuberculum adductor
femoralis dan berakhir pada M.adductor magnus, memasuki A.poplitea, dimana
cabang A.Femoralis yaitu: A.sirkumfleksiasuperfisialis, A.epigastrika superfisialis,
A.regio pupenda eksterna superfisialis, A.profunda femoralis dan A.genikularis.
 A.poplitea: memasuki fossa politea melalui lubang pada M.abductor magnus berakhir
pada M.politeus, bercabang menjadi A.tibialis anterior dan A.tibialis posterior.
 A.tibialis anterior: berjalan ke depan dalam ruang anterior tungkai bawah, menurun
pada permukaan membrana interrosa pada tendo M.ekstensor digitorum longus. Sisi
lateral denyut nadi mudah diraba di depan sendi pergelangan kaki arteri, yaitu
A.dorsalis pedis.
 A.dorsalis pedis: memasuki telapak kaki diantara kaput M.interrosae dorsalis pertama,
bergabung dengan A.plantaris lateralis. Cabangnya, A.tetatarsa plantaris pertama,
menyuplai darah untuk celah ibu jari kaki dan jari kedua dengan cabang-cabangnya,
yaitu: A.tarsalis lateralis.
 A.tibialis posterior: dai Meatus Popliteus berjalan turun ke dalam M. gastrocnemius
dan M.Soleus pada permukaan posterior tidbia pada bagian bawah tungkai 2,5cm.
Sendi kalkaneus ditutupi kulit dan fasia, bercabang menjadi A.plantaris medialis dan
A.plantaris lateralis.
Gambar 7. Variasi vena dangkal di daerah lipat siku (fossa cubiti)
Gambar 6. Pembuluh balik (Sumber: Elaine N Marieb, Patricia Brady Wilhelm, & Jon Mallat. Human (Sumber: CD Sobotta. 1.0.)
Anatomy. 6th ed media update. Benjamin Cummings. 2012.)
 Vena cava superior: vena besar ini menerima darah dari bagian atas leher
dan kepala. Vena ini dibentuk oleh persatuan dua vena brakiosefalika,
masuk ke dalam atrium dekstra. Vena azigos Bersatu pada permukaan
belakang V.Cava Superior sebelum masuk ke pericardium.

• Vena-vena besar membawa darah kaya CO2


menuju jantung. Darah dari ekstremitas atas,
kepala dan leher bermuara ke atrium dexter
 Vena cava inferior: menerima darah dari alat-alat tubuh bagian
bawah menembus sentrum tendineum setinggi vertebrae torakal,
Vena
melalui vena cava superior. Darah dari dada,
abdomen, panggul dan ekstremitas bawah
bermuara ke atrium dexter melalui vena cava masuk ke bagian terbawah atrium dekstra. Mengembalikan
inferior. Sedangkan darah kaya O2 dari paru-
paru menuju ke atrium sinister melalui
darah ke jantung, dimana vena ini terbentuk dari penyatuan
vv.pulmonales. vena iliaka komunis ssinistra dan dekstra pada area vertebral
lumbal kelima.

 Vena pulmonales: dua V.Pulmonalis yang meninggalkan paru membawa


darah teroksigenasi (banyak mengandung O2 masuk ke atrium sinsitra.
Berdasarkan distribusinya, vena da yang terletak dalam dan ada yang dangkal. Vena-vena dalam umumnya berada bersama arteri senama dengan arteri. Contohnya, v.brachilais berada
bersama dengan a.brachialis. Vena-vena dangkal umumnya terletak subcutan dan memiliki nama tersendiri. Pada beberapa lokasi vena-vena dangkal digunakan untuk pengambilan darah,
atau memasukkan cairan infus

 V.Cephalica: berakhir dengan menembus fasia profunda dan trigonum deltoid


pektorale dan bermuara pada V.aksilaris
 V.basilica: dari dorsum manus sisi medial lengan bawah menembus fasia
profunda, sekitar pertengahan lengan atas bercabang V.Cubiti medialis yang
menghubungkan V.balisika dengan V.safalika pada fossa cubiti, bermuara ke
V.asilaris.
 V.mediana cubiti: menghubungkan vena basilica dengan vena sefalika di sisi
depan siku. Lokasi ini adalah lokasi terbaik untuk pengambilan sampel
darah melalui venapunktur. Vena apalah yang sering digunakan untuk
mengambilan darah vena atau memasukkan jalur infus?V.Mediana Cubiti
 V. mediana cephalica: mengalir ke atas di sisi lateral lengan dan bermuara
pada vena aksilaris di bahu
 V.mediana basilica: memanjang ke atas pada sisis medial posterior lengan,
melintang ke sisi depan lengan tepat di bawah siku, dan bergabung dengan
vena brachialis.
 V.saphena magna: mengangkut darah dari ujung medial arkus venosus
dorsalis pedis berjalan naik di depan malleolus medialis, berjalan ke belakang
lutut melalui sisi medial paha pada fasia profunda, bergabung dengan
V.femoralis berhubungan V.safena parva, berjalan ke belakang lutut.
V.perforans menghubungkan V.safena magna dengan V.profunda sepajang sisi
medial betis pada hiatus sefendus di fasia profunda V.safena magna
SISTEM RESPIRASI
 
Secara anatomi, sistem respirasi terbagi menjadi saluran nafas atas dan saluran nafas bawah. Saluran nafas
atas terdiri dari hidung dan pharynx, sedangkan saluran nasaf bawah terdiri dari larynx, trachea, bronchus
dan paru-paru.
 
Secara fungsional, sistem respirasi dibedakan menjadi zona konduksi dan zona respiratori. Sistem konduksi
berfungsi sebagai jalannya aliran udara masuk ke dalam tubuh, yang dimulai dari hidung hingga bronchiolus
terminal. Zona respiratori adalah tempat terjadinya pertukaran gas yang terdiri dari alveoli.

Saluran nafas atas


Rongga hidung atau kavum nasi berbentuk terowongan dari depan ke belakang, dipisahkan
oleh septum nasi di bagian tengahnya menjadi kavum nasi kanan dan kiri. Pintu atau lubang
masuk kavum nasi bagian depan disebut nares anterior dan lubang belakang disebut nares
posterior (koana) yang menghubungkan kavum nasi dengan nasofaring.
Pharynx

Nasofaring terletak di sisi posterior hidung atau belakang hidng, di


atas palatum. Pada nasofaring terdapat kelenjar adenoid dan muara
tuba eustachii. Fungsi nasofaring adalah sebagai jalur pernapasan
dari hidung ke tenggorokan, yang kemudian diteruskan menuju
paru-paru.

Orofaring berlokasi di mulut. Area orofaring dibatasi secara


superior oleh palatum, inferior oleh pangkal lidah, dan
lateral oleh lengkung palatum. Tonsil terdapat pada
orofaring. 

Faring laryngeal atau disebut juga laringofaring atau


hipofaring terletak bagian inferior, pada daerah ini terdapat
epiglottis, kartilago aritenoid, sinuspiriformis.
Larynx

 Epiglottis merupakan daun katup kartilago yang menutup


ostium selama menelan, glotis merupakan ostium antar
pita suara dalam laring.
 Kartilago tiroid merupakan kartilago terbesar pada
faring dan sebagian membentuk jakun ( Addam’s apple)
 Kartilago krikoid merupakan satu-satunya cincin
kartilago yang lengkap dalam laring. Kartilago aritenoid
digunakan dalam gerakan pita suara, sedangkan pita suara
itu sendiri merupakan ligamen yang dikontrol
oleh gerakan otot yang menghasilkan bunyi suara. 
 Plica Vestibularis: Pita suara palsu
 Plica voccalis : dua lembar membran mukosa tipis yang
terletak di atas liganturn vocale, dua pita fibrosa yang
terengang di antara bagian depan dan cartilago
arytenoidea di bagian belakang.
Trachea
Ke arah inferior, larynx berlanjut sebagai trachea di dalam mediastinum. Trachea mempunyai 6 – 20 cincin
cartilago hyalin yang berbentuk C, dengan bagian yang terbuka menghadap ke posterior. Trachea
bercabang menjadi dua buah bronchus primer. Pada titik tersebut, terdapat tonjolan pada bagian akhir
trachea yang disebut dengan carina.

Bronchus
Cabang utama bronkus kanan dan kiri bercabang lagi menjadi bronkus lobaris, kernudian menjadi lobus segmentalis.
Bronkus lobaris ini bercabang terus menjadi bronkus yang lebih kecil, dengan ujung cabangnya yang disebut
bronkiolus. Bronchus lobaris memasuki lobus paru-paru, selanjutnya bercabang-cabang hingga berakhir sebagai
bronchus terminal.
Bronchus terminal adalah saluran penghantar udara karena fungsi utamanya adalah menghantar udara ke tempat
pertukaran gas .

Bronchus Principalis
Kanan Kiri

Ukuran pendek 2.5 cm Ukuran lebih panjang 5 cm

Lebih Vertikal Lebih horizontal

Diameter lebih besar Diameter lebih sempit


Paru-paru (pulmo)
Paru-paru menempati rongga toraks, lateral dari mediastinum. Bentuk paru seperti kerucut, dengan apeksnya menonjol
hingga ke daerah leher dan basisnya (permukaan inferior) berhadapan dengan diafragma. Permukaan anterior, lateral dan
posterior paru dilindungi oleh iga. Permukaan medialnya berhadapan dengan mediastinum. Pada permukaan ini terdapat
hilus paru, tempat keluar masuknya bronchus, pembuluh darah,pembuluh limfe dan saraf.

Keterangan:
 Apex, Apeks paru meluas ke dalam leher sekitar 2,5 cm diatas
calvicula. Apex pulmonis berbentuk bundar seperti cupula
pleurae. Apex pulmonis sebelah kanan lebih kecil dan lebih
dekat trakea, dan disilang oleh vasa subclavia (Wibowo &
Paryana, 2009).
 Basis (permukaan inferior): Basis terletak pada diafragma
 Permukaan anterior dan lateral
 Permukaan posterior
 Hilus paru dibentuk oleh Arteri pulmonalis, yang
mengembalikan darah tanpa oksigen ke dalam paru-paru untuk
diisi oksigen. Vena pulmonalis, yang mengembalikan darah
berisi oksigen dari paru-paru ke jantung.
Paru kanan:

 Lobus superior: segmen apikal, superior, dan anterior


 Lobus medius: segmen lateral dan medial
 Lobus inferior: segmen superior, mediobasal,
anterobasal, laterobasal, posterobasal.

Paru kiri:

 Lobus superior: segmen apiko posterior, anterior,


superior, dan inferior
 Lobus inferior: segmen superior, anteriomediobasal,
lateral basal, dan laterobasal.
DAFTAR PUSTAKA

H. Syaifuddim, (2019), Ilmu Biomedik Dasar I, editor: Monica Ester, Jakarta: Penerbit Buku Kesehatan EGC.

Sloane, Ethel, (2003), Anatomi dan Fisologi untuk pemula; ahli Bahasa: James Veldman; editor Bahasa
Indonesia, Palupi Widayastuti, Jakarta: Penerbit Buku Kesehatan EGC.

Anda mungkin juga menyukai