Anda di halaman 1dari 36

DIT.

PBL
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JALAN, PERUMAHAN
PERMUKIMAN, DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH

PELATIHAN PENGELOLAAN TEKNIS


PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG
NEGARA

PEMBANGUNAN TERTENTU
BANGUNAN GEDUNG NEGARA

ISMONO YAHMO (Penilai Ahli)

BALAI DIKLAT PUPR Wil IX JAYAPURA


Jayapura, 19-24 Agustus 2019
PROFIL PENGAJAR

 Nama : ismono yahmo, ir.ma


 Tmpt, tgl lahir : semarang, 25 september 1953
 Alamat : Jl. Merak I Blok F1- 14 Bintaro Jaksel
 Tilpun/Hp : 021 7364534/ 08129696730

 RIWAYAT PENDIDIKAN  RIWAYAT PEKERJAAN


S1 ARSITEKTUR UGM YOGYAKARTA DIREKTORAT TATA BANGUNAN , DJCK
S2 URBAN MANAGEMENT ERASMUS KEMENEG PU
UNIVERSITY, THE NETHERLANDS DIREKTORAT PBL, DJCK
BIRO HUKUM
PPUK, BP KONSTRUKSI
PENILAI AHLI, LPJKN
PENILAI TEKNIS, BPSDM
PENGURUS NASIONAL IAI 2018-2021
DAFTAR ISI

1.
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

2.
KOMPETENSI DASAR

3.
INDIKATOR KEBERHASILAN

4.
OUTLINE MATERI
BAGIAN 1

STANDAR KOMPETENSI
LULUSAN
DIT. PBL
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
PENGELOLAAN TEKNIS PEMBANGUNAN BANGUNAN
GEDUNG NEGARA

Pelatihan Pengelolaan Teknis Pembangunan


Bangunan Gedung Negara

Standar Peserta mampu melaksanakan


Kompetensi Pengeloaan Teknis Pembangunan
Kelulusan Bangunan Gedung Negara
DIT. PBL
BAGIAN 2

KOMPETENSI DASAR
DIT. PBL
KOMPETENSI DASAR
PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN TERTENTU
BANGUNAN GEDUNG NEGARA

Peserta mampu menerapkan


ketentuan pembangunan tertentu
bangunan Gedung Negara
DIT. PBL
BAGIAN 3

INDIKATOR KEBERHASILAN
DIT. PBL
INDIKATOR KEBERHASILAN
PENGELOLAAN TEKNIS PEMBANGUNAN BANGUNAN
GEDUNG NEGARA

Indikator 1
Peserta mampu menerapkan ketentuan
desain berulang
Indikator 2
Peserta mampu menerapkan ketentuan
desain purwarupa (prototype)
Indikator 3
Peserta mampu menerapkan ketentuan
terintegrasi
Indikator 4
Peserta mampu menerapkan ketentuan
pemeliharaan dan/atau perawatan
BAGIAN 4

OUTLINE MATERI
DIT. PBL
OUTLINE MATERI
PENGELOLAAN TEKNIS PEMBANGUNAN BANGUNAN
GEDUNG NEGARA

1
Dasar Hukum dan pengertian
2 Pembangunan bangunan gedung dengan
desain berulang
3 Pembangunan bangunan gedung dengan
desain purwarupa (prototype)
4 Pembangunan bangunan gedung
terintegrasi
5Pemeliharaan dan/atau Perawatan bangunan
gedung
DIT. PBL
BAGIAN 1

DASAR HUKUM DAN


PENGERTIAN
DIT. PBL
DASAR HUKUM
a. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 24/PRT/M/2008 tentang
Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung
b. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
12/PRT/M/2017 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi
Terintegrasi Rancang dan Bangun (Design and Buikd)
c. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
22/PRT/M/2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara

PERATURAN TERKAIT LAINNYA


a. Undang-undang RI No. 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung.
b. Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 2005 tentang Pelaksanaan Undang-
undang RI No. 28 Tahun 2002.
c. Keputusan Presiden No. 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan perubahannya
d. Peraturan Presiden RI Nomor 73 Tahun 2011 tentang
Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
e. Peraturan Menteri PU Nomor 24/PRT/M/2007 tentang Ijin Mendirikan
Bangunan (Peraturan Menteri PUPR Nomor 5/PRT/M/2016 yo Nomor
6/PRT/M/2017 tentang Ijin Mendirikan Bangunan).
DIT. PBL
DASAR HUKUM
e. Peraturan Menteri PU Nomor 25/PRT/M/2007 tentang Sertifikat Laik Fungsi.
(Peraturan Menteri PUPR Nomor 27/PRT/M/2018 tentang Sertifikat Laik Fungsi)
f. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26/PRT/M/2008 tentang
Pedoman Teknis Sistim Proteksi Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan.
g. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 01/PRT/M/2015 tentang Bangunan
Cagar Budaya
h. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 02/PRT/M/2015 tentang Bangunan
Hijau
i. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 19/PRT/M/2018 tentang IMB dan
SLF mel Perizinan Berusaha Terintegrasi secara elektronik
j. Peraturan Menteri PUPR No 19/PRT/M/2017 Tentang Standar Remunerasi
Minimal Tenaga kerja Konstruksi pada Jenjang Ahli untuk Layanan Jasa
Konsultasi Konstruksi
k. Keputusan Menteri PUPR No 897/KPTS/M/2017 Tentang Besaran
Remunerasi Minimal Tkerja Konst pada Jenjang Ahli untuk Layanan Jasa
Konsultasi Konstruksi
l. Keputusan Menteri PUPR No 1044/KPTS/M/2018 Tentang Koefisien/Faktor
Pengali Jumlah Lantai Bangunan Gedung Negara
DIT. PBL
BAGIAN 2

Pembangunan Bangunan Gedung


dengan
Desain Berulang
DESAIN BERULANG
Merupakan;
• penggunaan secara berulang terhadap
produk desain yg sudah ada
• yang dibuat oleh penyedia jasa
perencanaan yang sama, dan
• telah ditetapkan sebelumnya dalam
kerangka Acuan Kerja (KAK).

Pelaksanaan desain berulang:


a. desain berulang total; atau
b. desain berulang parsial.
DESAIN BERULANG
.
Biaya perencanaan desain berulang
diperhitungkan sebagai berikut:
a. pengulangan pertama sebesar 75%
b.pengulangan kedua sebesar 65%
c. pengulangan ketiga dan seterusnya
sebesar 50%
DIT. PBL
BAGIAN 3

Pembangunan Bangunan Gedung dengan


Desain Purwarupa
(prototype)
DESAIN PURWARUPA
(PROTOTYPE)
Penetapan sebagai desain
purwarupa (prototype) oleh:
1.Dirjen CK (APBN)
2.Gubernur (APBD Provinsi)
3.Bupati/Walikota (APBD
Kabupaten/kota)
DESAIN PURWARUPA
(PROTOTYPE)
Desain purwarupa (prototype)
meliputi:
a. Rumah Negara yang berbentuk
rumah tinggal tunggal atau rumah
susun;
b.Gedung kantor sederhana dan tidak
sederhana;
c. Gedung pendidikan, SD, SMP,
SMA/SMK, Kejuruan atau yang
sederajat; dan
d.Gedung fasilitas kesehatan.
DESAIN PURWARUPA
(PROTOTYPE)
Biaya penyesuaian perencanaan
teknis desain purwarupa
 50% dari biaya perencanaan, bila
dilakukan oleh penyedia jasa,
 60% dari biaya perencanaan
yang dilakukan oleh penyedia
jasa, bila dilakukan oleh Dit. BPB
atau OPD
DIT. PBL
BAGIAN 4

Pembangunan
Bangunan Gedung
Terintegrasi (design and build)
PEMBANGUNAN
TERINTEGRASI
• Pembangunan Bangunan Gedung
Negara terintegrasi merupakan
gabungan pekerjaan konstruksi
dan jasa konsultansi konstruksi.
• Pembangunan Bangunan Gedung
Negara terintegrasi dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan
peraturan perundangundangan.
Permen PUPR No 12/PRT/2017 Standar dan
Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi
Terintegrasi Rancang dan Bangun (Design and
Build)
DIT. PBL
BAGIAN 5

Pemeliharaan dan/atau
Perawatan Bangunann Gedung
PEMELIHARAAN
DAN/ATAU PERAWATAN
Pemeliharaan bangunan gedung
merupakan usaha mempertahankan
kondisi bangunan dan upaya untuk
menghindari kerusakan komponen atau
elemen bangunan agar tetap memenuhi
persyaratan laik fungsi.
Perawatan bangunan gedung
merupakan usaha memperbaiki
kerusakan yang terjadi agar bangunan
dapat berfungsi dengan baik
sebagaimana mestinya.
PEMELIHARAAN
DAN/ATAU PERAWATAN
Pemeliharaan dan/atau perawatan
dilaksanakan dengan mempertimbangkan:
a. umur bangunan;
b. penyusutan;
c. kerusakan bangunan.
Biaya pemeliharaan ditetapkan paling
banyak 2% dari harga standar per m2
(meter persegi) tertinggi tahun berjalan
UMUR BANGUNAN DAN
PENYUSUTAN
• Umur bangunan merupakan jangka
waktu bangunan gedung masih tetap
memenuhi fungsi dan keandalan
bangunan, sesuai dengan persyaratan
yang telah ditetapkan (50 tahun).
• Penyusutan merupakan nilai
penurunan atau depresiasi bangunan
gedung yang dihitung secara sama
besar setiap tahunnya selama jangka
waktu umur bangunan.
UMUR BANGUNAN DAN
PENYUSUTAN
• Ditetapkan sebesar:
a. 2% per tahun untuk bangunan
permanen
b. 4% per tahun untuk bangunan
semi permanen
c. 10% per tahun untuk bangunan
konstruksi darurat
• Nilai sisa (salvage value) paling
sedikit sebesar 20%
KERUSAKAN
BANGUNAN
• Kerusakan bangunan merupakan
kondisi tidak berfungsinya
bangunan atau komponen
bangunan yang disebabkan oleh:
a. penyusutan atau berakhirnya
umur bangunan;
b. kelalaian manusia; atau
c. bencana alam.
KERUSAKAN
• BANGUNAN
Kerusakan bangunan digolongkan
sesuai tingkat kerusakan, yaitu:
a. ringan, kerusakan sampai dengan
30 %
b. sedang, kerusakan antara 30%-
45%; dan
c. berat, kerusakan paling banyak
55%
KERUSAKAN
BANGUNAN
• Untuk menghitung dan
menentukan tingkat kerusakan
bangunan, perlu dikonsultasikan
dengan instansi teknis
(Kementerian PUPR/OPD yang
membidangi pembinaan
Bangunan Gedung)
Kerusakan BGN
N Kategori Kerusakan Kriteria Kerusakan Uraian Kelaikan
o
Bangunan roboh atau sebagian besar 1. Bangunan roboh total
komponen struktural rusak 2. Atap jatuh
Roboh/Rusak 3. Balok, kolom, plat lantai patah
I Total/Rusak Tingkat Kerusakan antara 45 s/d 65 %
atau diatas 65 %
4.
5.
Dinding, pintu/jendela sebagian besar runtuh/roboh
Sebagian besar langit-langit runtuh
Berat 6. Instalasi listrik rusak total

Bangunan masih berdiri, sebagian 1. Bangunan masih berdiri


komponen struktural patah dan 2. Sebagian rangka atap patah
komponen non struktural rusak 3. Balok kolom sebagian patah
II
Rusak 4. Sebagian kecil dinding, kusen pintu/ jendela runtuh/roboh
Sedang Tingkat Kerusakan antara 30 s/d 45 % 5.
6.
Sebagian langit-langit lepas
Sebagian besar instalasi listrik rusak /terputus

1. Sebagian besar penutup atap dan langit- Tingkat


langit lepas kerusakan
2. Retak-retak pada plesteran kolom, balok, 20 < s.d. 30 %
dan dinding tembok/dinding papan
Kelas A pecah/rusak
3. Penutup lantai lepas/terkelupas
4. Sebagian instalasi rusak

Bangunan masih berdiri, Sebagian


1. Sebagian kecil penutup atap lepas Tingkat
III
Rusak komponen non-struktural & arsitektural
rusak 2. Sebagian kecil retak-retak pada plesteran kerusakan
Ringan Kelas B
kolom, tembok dan plesteran, serta
dinding papan terlepas
10 % s.d. 20 %
Tingkat Kerusakan antara 5 s/d 30 %
3. Sebagian plesteran terkelupas
4. Sebagian kecil instalasi rusak

1. Retak-retak kecil pada dinding tembok Tingkat


2. Sebagian plesteran terkelupas kerusakan
Kelas C 3. sebagian kecil daun pintu / jendela dan < 10 %
engsel rusak
Biaya Perawatan Khusus
Untuk perawatan yang memerlukan
penanganan khusus atau dalam
usaha meningkatkan wujud
bangunan, seperti melalui
kegiatan renovasi atau restorasi
(yang berkaitan dengan perawatan
bangunan gedung cagar budaya),
besarnya biaya perawatan dihitung
sesuai dengan kebutuhan nyata
dan dikonsultasikan terlebih
dahulu kepada Instansi Teknis
setempat.
1. DESAIN BERULANG
2. DESIAN PURWARUPA
3. PEMBANGUNAN
TERINTEGRASI
4. PEMELIHARAAN
DAN/ATAU
PERAWATAN
1. Pembangunan Bangunan
PENUTUP dan Gedung Negara dengan desain
berulang;
RANGKUMAN 2. pembangunan Bangunan
Gedung Negara dengan desain
purwarupa (prototype);
3. pembangunan Bangunan
PENYELENGGARAAN Gedung Negara terintegrasi;

PEMBANGUNAN 4. pemeliharaan dan/atau


perawatan Bangunan Gedung
TERTENTU Negara.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai