RS wajib Meningkatkan
menyelenggarakan mutu & Pembentukan
tata kelola mutu mempertahankan Komite Mutu
standar pelayanan
• Kebutuhan
• Ketersediaan Sumber Daya
• Beban Kerja RS
Dibentuk dan diberhentikan
oleh Kepala / Direktur,
ditetapkan dengan SK.
Masa kerja 3 tahun dan dapat
diangkat kembali.
Ketua tidak
boleh merangkap
ORGANISASI
pejabat
struktural RS.
Ketua
Sekretari
Anggota
Unsur Keanggotaan : s
Persyaratan
- Tidak pernah melakukan perbuatan
Pemberhentian
tercela - Tidak melaksanakan tugas dengan
- Sehat jasmani dan jiwa
baik
- Memiliki pengetahuan dan pengalaman - Melanggar etika
- Bersedia bekerja sebagai anggota KM - Terlibat tindakan yang merugikan RS
- Memiliki komitmen terhadap - Dipidana karena melakukan tindak
peningkatan mutu, keselematan pasien pidana kejahatan
dan manajemen risiko di RS
Pelaksanaan dan
evaluasi
TUGAS peningkatan mutu
Pelaksanaan dan
LINGKUP
DAN
Pembentukan
evaluasi sub komite
TUGAS keselamatan pasien
Fungsi Tambahan :
Persiapan dan penyelenggaraan akreditasi
RS
Pemilik / Dewan RS
Lapor kegiatan
penyelenggaraan Rekomendasi
PELAPORAN mutu
KEGIATAN
Kepala / Direktur RS
Komite Mutu
Penetapan kebijakan, prosedur, dan sumber
daya oleh : Kepala / Direktur RS
Penggunaan Anggaran :
Pelaksanaan tupoksi dan insentif anggota
PENDANAAN
Oleh Menteri, Ka Dinkes Prov, Ka Dinkes Kab /
Kota sesuai kewenangan masing-masing
PEMBINAAN DAN
Dapat melibatkan perhimpunan, organisasi
PENGAWASAN profesi, dan atau asosiasi RS
Melalui :
Bimbingan Peningkatan
Konsultasi
Tekns Kapasitas SDM
Sistem keselamatan pasien
a. Masih rendahnya Bed Occupancy Ratio, tidak sesuai indikator mutu yaitu 80%.
b. Masih rendahnya konversi pasien IGD ke rawat inap, tidak sesuai indikator
mutu yaitu > 50%.
c. Pencatatan dan pelaporan Averange legth of stay, 1 bulan sekali (belum
berjalan)
d. Cakupan resep, target 90%
e. Ronde besar, target 100%
f. Belum ada survey kepuasan pasien dan keluarga terhadap pelayanan RS,
target 75%
g. Belum semua karyawan RS MHMT melakukan proses kredensial.
h. Kelengkapan informed concent
i. Ketepatan waktu praktek dokter spesialis < 10 menit, target 100%
j. Belum tercapainya kepatuhan identifikasi pasien, target 100%
k. Belum tercapainya komunikasi efektif antar unit dengan SBAR dan TBAK
Permasalahan mutu di RS MHMT
l. Belum ada alur dan sosialisasi mengenai pelaporan nilai kritis di laboratorium ke
unit lainnya.
m. Komunikasi hand over belum baik
n. Belum ada label penanda untuk penyimpanan dan penggunaan obat high alert,
LASA.
o. Time out dan site marking, belum ada sosialisasi di unit OT.
P. Belum tercapainya kepatuhan cuci tangan dengan 6 langkah dan lima momen.
q. Kejadian pasien jatuh
r. Belum ada follow up pasien UGD oleh dokter umum 1x24 dan 2x24 jam setelah
pasien pulang.
s. Belum tercapainya waktu tunggu farmasi rawat jalan obat non racikan < 15 menit
t. Belum tercapainya waktu tunggu farmasi rawat jalan obat racikan > 30 menit
u. Belum terselenggaranya diskusi kasus sulit.
v. Belum ada survey angka kepuasan karyawan RS MHMT.
Permasalahan mutu di RS MHMT