BAB II Sejarah Perjuangan Bangsa - 2
BAB II Sejarah Perjuangan Bangsa - 2
Erna yuliandari
BAB I
Pancasila Dalam Konteks
Sejarah Perjuangan Bangsa
A. PENGANTAR
Nilai-nilai Pancasila telah ada sejak zaman dahulu sebelum bangsa
Indonesia mendirikan negara. Nilai-nilai tersebut antara lain berupa :
1. Adat istiadat
2. Kebudayaan
3. Nilai-nilai religius
Perjanjian Luhur
Proses Terbentuknya Negara dan Bangsa Indonesia :
a. Zaman batu
b. Kerajaan-kerajaan abad ke IV
c. Kerajaan-kerajaan abad ke V
d. Dasar-dasar kebangsaan Indonesia mulai nampak pada abad ke
VII, yaitu :
1). Timbulnya kerajaan Sriwijaya
2). Airlangga
3). Majapahit
Dasar-dasar Pembentukan Nasionalisme Modern, antara lain :
a. Rintisan oleh tokoh pejuang Kebangkitan Nasional 1908
b. Sumpah Pemuda 1928
c. Titik kulminasi 17 Agustus 1945
B. ZAMAN KUTAI
Ditemukannya Prasasti 7 Yupa (tiang batu), bahwa raja Mulawarman,
keturunan dari raja Aswawarman keturunan dari Kudungga mengadakan
kenduri dan memberi sedekah kepada para Brahmana. Yupa tersebut dibangun
oleh para Brahmana sebagai tanda terima kasih raja yang dermawan (Bambang
Sumadio dalam Kaelan, 2008:29).
Masyarakat Kutai yang membuka zaman sejarah Indonesia pertama kalinya
ini menampilkan nilai-nilai sosial politik dan ketuhanan dalam bentuk kerajaan,
kenduri, serta sedekah kepada para Brahmana.
NILAI-NILAI ESSENSIAL DALAM PANCASILA
Ketuhanan
Kemanusiaan
Persatuan
Kerakyatan
Keadilan
C. ZAMAN SRIWIJAYA
Negara Kebangsaan Indonesia terbentuk melalui tiga tahap, yaitu :
1. Zaman Sriwijaya di bawah wangsa Syailendra (600-1400) yang
bercirikan kedatuan
2. Zaman Majapahit (1293-1525) yang bercirikan keprabuan
3. Negara Kebangsaan Modern, yaitu negara Indonesia merdeka
Politik luar negeri Majapahit adalah “politik damai” (Majapahit ingin hidup
damai dengan negara-negara tetangganya). Mpu Prapanca dalam bukunya
“Negarakertagama” (1365) menyebutkan dengan istilah “Mitreka Satata”,
persahabatan yang sederajat.
Di dalam negeri, Majapahit pun menjalankan politik perdamaian dalam
hidup keagamaan. Mpu Tantular dalam bukunya “Sutasoma” menyebutkan
dengan istilah Bhineka Tunggal Ika, tanhana dharma mangriiwa (berbeda-beda
namun satu jua adanya sebab tidak ada agama yang memiliki Tuhan yang berbeda. Hal
ini menunjukkan realitas kehidupan agama pada saat itu, yaitu agama Hindu dan
Budha.
1. Portugis
Pada tahun 1512 berlayar tiga kapal Portugis dari Malaka
melalui perairan Indonesia, dipimpin oleh Antonio d’Areu. Pada
tahun 1512 tersebut Portugis mulai merebut Ternate, kemudian seluruh
Maluku dijajahnya. Rakyat Maluku serentak melawan Portugis,
dipimpin Raja Baabullah dan pada tahun 1570 Portugis dapat diusir
keluar dari Maluku.
2. Belanda/VOC
Tahun 1596 Belanda tiba di Indonesia, kemudian mendirikan
persatuan (Verenigde) antara perseroan-perseroan (compagnie) yang
berdagang di Indonesia (Oost-Indie), sehingga persatuan tersebut bernama
“Verenigde Oost Indische Compagnie” disebut VOC.
Tahun 1927, didirikan Partai Nasional Indonesia oleh Ir. Sukarno, yang
menuntut satu Indonesia yang merdeka .
28 Oktober 1928, Sumpah Pemuda yang berisi satu Bahasa, satu Bangsa,
dan satu tanah air Indonesia. Pada saat ini lagu Indonesia Raya pertama kali
dikumandangkan dan sekaligus sebagai penggerak kebangkitan kesadaran
berbangsa.
G. ZAMAN PENJAJAHAN JEPANG
Fasis Jepang masuk ke Indonesia dengan propaganda “Jepang pemimpin Asia,
Jepang saudara tua bangsa Indonesia”.
29 April 1945, Jepang memberikan janji berupa kemerdekaan tanpa syarat,
dalam janji tersebut bangsa Indonesia diperkenankan untuk memperjuangkan
kemerdekaannya.
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
2. Sidang BPUPKI Kedua (10-16 Juli 1945)
Dalam sidang kedua ini dibentuk panitia Perancang Undang-
undang Dasar. Pada tanggal 11 Juli 1945 panitia tersebut
menyetujui isi preambule yang diambil dari Piagam Jakarta.
Selanjutnya dibentuk Panitia Kecil Perancang Undang-undang
Dasar yang bertugas menyusun UUD-nya sendiri (Batang
Tubuh), dua hari kemudian tanggal 13 Juli 1945 Panitia Kecil telah
dapat melaporkan hasil kerjanya, kemudian dibentuk pula Panitia Penghalus
Bahasa yang bertugas menyempurnakan dan menyusun kembali
rancangan UUD yang telah dibahas.
Pada tanggal 14 Juli 1945, Panitia Perancang Undang-undang Dasar
melaporkan hasilnya, sebagai berikut :
a. Pernyataan Indonesia Merdeka
b. Pembukaan Undang-undang Dasar
c. Undang-undang Dasar-nya sendiri (Batang Tubuh).