Anda di halaman 1dari 34

KONSEP DASAR

PROBABILITAS
Musafaah, SKM, MKM
Apa itu peluang?
 Awalnya teori peluang  perjudian
 Abad IX, Pierre Simon & Marquis de Laplace
menyusun teori peluang secara umum
 Teori peluang  meramalkan peluang dalam
penjualan dll (ahli ekonomi dan manajemen)
Apa itu peluang?
 Sebuah angka yang menunjukkan
kesempatan/kemungkinan akan terjadinya suatu
peristiwa terjadi, di antara keseluruhan peristiwa yang
mungkin terjadi

 Dinyatakan:0-1

 Dasar dari statistik


Dalam bidang kedokteran teori peluang digunakan untuk :
1. pengobatan penyakit
2. mendiagnosa suatu penyakit
3. meramalkan prognosis atau
mengadakan evaluasi, dan
4. mencari etiologi
Konsep Dasar Probabilitas
PERCOBAAN:
• Pengamatan terhadap beberapa aktivitas atau proses yang
memungkinkan timbulnya paling sedikit dua peristiwa
tanpa memperhatikan peristiwa mana yang akan terjadi.

HASIL (OUTCOME):
• Suatu hasil dari sebuah percobaan.

EVENT (KEJADIAN/PERISTIWA):
Kumpulan dari satu atau lebih hasil yang terjadi pada
sebuah percobaan atau kegiatan.
Konsep Dasar Peluang

PERCOBAAN / KEGIATAN Adanya virus ebola di Afrika

HASIL −Virus menyebar ke negara lain


−Virus tidak menyebar ke negara lain
−Virus dapat ditangani dengan baik

PERISTIWA/KEJADIAN Virus menyebar ke negara lain


Pendekatan peluang
 Pendekatan Klasik/apriori/teoritis
 Pendekatan frekuensi relatif
 Pendekatan Subjektif
Pendekatan Klasik/apriori/teoritis
• Setiap peristiwa mempunyai kesempatan yang
sama untuk terjadi.
• Berdasarkan logika/teori sebelum peristiwanya
terjadi.
• Asumsi :peristiwa terjadi pasti

• P = n /N
• n = jumlah kemungkinan hasil
• N = jumlah total kemungkinan hasil
Pendekatan Klasik/apriori/teoritis

PERCOBAAN HASIL PELUANG

Jenis kelamin suatu 1. Perempuan 2 1/2


kelahiran 2. Laki-laki
Pelemparan mata uang 1. Muncul angka 2 1/2
2. Muncul gambar
Kegiatan perdagangan 1. Membeli saham 2 1/2
saham 2. Menjual saham
Perubahan harga 1. Harga naik 2 1/2
2. Harga turun
Pendekatan klasik tidak dapat diperlakukan
pada semua peristiwa, misal :
1.Keadaan yg tidak dapat ditentukan
peluang sebelum peristiwanya terjadi. Misalnya,
besarnya peluang untuk dapat hidup s.d 85 th.

2.Hal-hal yg terjadi diluar dugaan, seperti posisi koin


miring saat pelemparan koin
Pendekatan Frekuensi Relatif

1. Peluang event di masa datang ditentukan berdasarkan


frekuensi event tersebut dimasa lampau.

Misal, berdasarkan data th lalu dari 600.000 org pasien RS ternyata


600 org diantaranya butuh rawat inap. Dapat diestimasi bahwa
peluang pasien RS yg butuh rawat inap adalah 0,001.
Pendekatan Frekuensi Relatif

2. Bila suatu peristiwa terjadi berulang-ulang dalam jumlah


yang banyak maka akan menjadi stabil dan mendekati
peluang klasiknya.

Misal, peluang untuk mendapatkan gambar dalam pelemparan mata


uang adalah 0,5 dan dilakukan berulang-ulang sebanyak 300 kali.
Pendekatan Frekuensi Relatif

 Probabilitas suatu kejadian tidak dianggap sama, tergantung


dari berapa banyak suatu kejadian terjadi.

 Peluang= jumlah peristiwa yang terjadi


jumlah total percobaan
Pendekatan Subjektif
 Probabilitassuatu kejadian didasarkan pada
penilaian/pertimbangan/pengalaman pribadi terhadap
kejadian masa lampau atau tebakan.

 Paling fleksibel dibanding 2 pendekatan sebelumnya.

 Untuk kejadian yang jarang


Aturan Peluang
Aturan 1:
Peluang harus antara 0 – 1

Aturan 2: KOMPLEMEN
Misalnya kejadian A tidak terjadi (A’) = A
komplemen
P(A’) = 1 – P(A)
Contoh :
 Peluang sakit flu adalah 0,4. maka peluang tidak sakit flu
adalah 1 – 0,4 = 0,6 (komplemen)

 Sebuah bola diambil secara acak dari sebuah kotak yang


berisi 6 bola merah, 4 bola putih dan 5 bola biru. Tentukan
probabilitas bahwa ia adalah (a) merah, (b) putih, (c) biru,
(d) tidak merah, (e) merah atau putih, (f) biru dan putih.
Jawab:
P (merah) = 6/15
P (putih) = 4/15
P (biru) = 5/15
P (bukan merah) = 1 – 6/15 = 9/15
P (merah atau putih) = 6/15 + 4/15 = 10/15
P (biru dan putih) = 5/15 x 4/15 = 20/225
HUBUNGAN BEBERAPA
KEJADIAN (EVENT)
Peluang terjadinya event sebagai hasil dari satu atau beberapa percobaan
dijelaskan dengan :

1. Hukum Pertambahan
terdapat 2 kondisi yang harus diperhatikan yaitu:
a. Mutually Exclusive (saling meniadakan)
b. Non Mutually Exclusive (dapat terjadi bersama)

2. Hukum Perkalian, apakah kedua peristiwa :


a. kejadian bebas (independen)
b. kejadian tidak bebas (dependen)
1. HUKUM PERTAMBAHAN
A. Kejadian Mutually Exclusive (peristiwa saling
terpisah = disjoint)

Dua peristiwa dikatakan Mutually Exclusive apabila suatu


peristiwa terjadi akan meniadakan peristiwa yang lain untuk
terjadi (saling meniadakan)

Contoh: 1. Permukaan sebuah koin


2. Permukaan dadu
3. Kelahiran anak laki atau perempuan pada
seorang ibu dengan kehamilan tunggal (bukan
kembar)
Mutually Exclusive Events
 Dua kejadian A dan B dikatakan saling bebas (terpisah) bila
A B  
 artinya kejadian A dan kejadian B tidak memiliki unsur
persekutuan.

Event A dan B disebut tidak beririsan (disjoint)


bila : AB=
A. Mutually Exclusive
 Rumus: P (A U B) = P (A atau B)= P (A) + P (B)

Contoh:
Seorang dokter mengadakan percobaan pengobatan dengan
INH terhadap 5 org penderita TBC. Ke-5 penderita tersebut
salah satunya akan sembuh. Besarnya peluang penderita ke-2
atau ke-5 utk sembuh adalah sbb.
P(2 atau 5) = P(2) + P(5)
= 1/5 + 1/5
= 2/5
B. Non Mutually Exclusive
 Peristiwa Non Mutually Exclusive (Joint)
 Terdapat sebagian dari event yg bergabung, berarti terdapat
fraksi yang mengandung event A dan event B

 Rumus :
P (A atau B) =P(A) + P (B) – P(AB)

A AB B
Non Mutually Exclusive
Seorang mahasiswa mengambil 2 mata kuliah (FISIKA
dan KIMIA). Peluang lulus kuliah FISIKA adalah 3/5 dan peluang
lulus kuliah KIMIA adalah 2/3. Peluang lulus kedua mata kuliah
tersebut adalah 5/6. Berapa peluang lulus FISIKA ATAU KIMIA?
Jawaban:
A = kejadian lulus mata kuliah FISIKA = P(A) = 3/5
B = kejadian lulus mata kuliah KIMIA = P(B) = 2/3
A ∩ B = kejadian lulus FISIKA dan KIMIA = P(A ∩ B) = 5/6
Ditanya P(A ∪ B) = ?
P(A ∪ B) = P(A) + P(B) – P(A ∩ B)
= 3/5 + 2/3 – 5/6
= 18/30 + 20/30 – 25/30
= 13/30
Non Mutually Exclusive
 Contoh:
Bila akan merekrut seorang tenaga kesehatan dan mengadakan seleksi thd 4
org pelamar yg terdiri dari dokter laki2, dokter wanita, laki2 bukan dokter,
dan wanita bukan dokter, maka masing2 memiliki peluang sbb.
P(wanita) = 2/4 P(dokter laki2) = ¼
P(laki2) = 2/4 P(dokter wanita) = ¼
P(dokter) = 2/4

 Berapa peluang tenaga yg kita rekrut adalah wanita atau dokter?


P(wanita atau dokter) = P(wanita) + P(dokter) - P(wanita dokter)
= 2/4 + 2/4 – 1/4
= ¾ = 0,75
2. HUKUM PERKALIAN
A. Peristiwa Bebas (Independent)
 Kejadian atau ketidakjadian suatu peristiwa tidak mempengaruhi
peristiwa lain.

 Bila dalam suatu percobaan kejadian A dan B keduanya dapat terjadi


sekaligus, maka

 Peluang dua event yang terjadi bersamaan atau berturut-turut


merupakan hasil kali peluang masing-masing event.
Rumus:
A.Peristiwa Bebas (Hk Perkalian)
 Contoh soal 1:
Sebuah dadu dilambungkan dua kali, peluang keluarnya
mata 5 untuk kedua kalinya adalah:
P (5 ∩ 5) = 1/6 x 1/6 = 1/36

 Contoh soal 2:
A dan B menyatakan bahwa mobil pemadam kebakaran
dan ambulans siap digunakan, maka:
P(A) = 0.98
p(B) = 0.92
B. Peristiwa tidak bebas (Hk. Perkalian)

 Peristiwa tidak bebas  peristiwa bersyarat (Conditional


Probability)

 Suatu event mempunyai hubungan bersyarat bila suatu event itu


terjadi setelah event lain.

 Notasi Peluang Bersyarat : P(BA)

 Dibaca : "Peluang B, jika peluang A diketahui"


Definisi Peluang Bersyarat secara umum :

P( A  B)
P ( B A) 
P(A)  0 P( A)
contoh
 Misalkan ruang contoh berpeluang sama dari
percobaan melempar sebuah dadu bersisi 6, maka
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}.
 B adalah kejadian muncul sisi kurang dari 6, maka
B = {1, 2, 3, 4, 5};
 A adalah kejadian munculnya sisi genap, maka A =
{2, 4, 6}.
 Berdasarkan hal ini, maka P(B) = 5/6 , dan p(A) =
3/ 6 = 1/2 .
contoh
 Jika dua kejadian A dan B dilakukan berurutan, yaitu
B terjadi terlebih dahulu, kemudian menyusul A,
maka A = {2, 4}. Peluang kejadian A setelah
kejadian B (A given B), atau dituliskan sebagai p(A |
B) = P(A ∩ B)/ P(B) =2/6 = 2 /5 .
 5/6
 Peluang terjadinya A bila kejadian B sudah diketahui
terjadi adalah P(A | B) = P(A ∩ B)/ P(B)
Contoh peluang bersyarat
 Probabilitas suatu penerbangan yang telah terjadwal teratur
berangkat tepat waktu adalah P (A) = 0,83; probabilitas
sampai tepat waktu adalah P (B) = 0,82; probabilitas
berangkat dan sampai tepat waktu adalah P ( A ∩ B) = 0,78.
 Probabilitas bahwa suatu pesawat sampai tepat waktu jika
diketahui berangkat jika diketahui berangkat tepat waktu
adalah
 P(B|A)= P( A  B)
= 0,78/0,83 = 0,94

P ( A)
Latihan Peluang Bebas
1. Seorang petugas radiologi di sebuah rumah sakit ingin
mengetahui besarnya peluang untuk pemeriksaan
radiologi yang dibutuhkan oleh pasien yang datang
berobat. Pasien tersebut adalah peserta asuransi
kesehatan (Askes)
Dari data tahun lalu diketahui 15% pasien
membutuhkan pemeriksaan radiologis dan 68%
diantaranya adalah peserta Askes.
Berapa besar peluang seorang pasien yang
membutuhkan pemeriksaan radiologis tetapi bukan
peserta Askes.
2. Seorang peneliti akan mengolah data dengan komputer. Untuk keperluan
tersebut dia menyewa komputer selama satu bulan. Didapat informasi
bahwa selama pemakaian akan terjadi gangguan sebanyak 5%
disebabkan oleh gangguan aliran listrik dan 3% akibat kerusakan alat.
a. Berapa besar peluang gangguan komputer
akibat gangguan aliran listrik
b. Berapa peluang gangguan komputer akibat keusakan alat, dan
c. Berapa peluang gangguan komputer akibat
aliran listrik dan kerusakan alat
Latihan Peluang Bersyarat

3. Di suatu wilayah terdapat 120 anak balita, 50% diantaranya


adalah laki-laki. Dari 50% anak laki-laki tersebut diambil
sampel sebanyak 10%, sedangkan dari anak wanita diambil
sampel sebanyak 15%. Dari sampel anak laki-laki tersebut 50%
menderita gizi kurang, sedangkan dari sampel anak wanita
terdapat 11% gizi kurang. Bila dari semua sampel anak balita
diambil seorang dengan acak sederhana dan diperoleh anak
wanita. Berapa peluang anak tersebut menderita gizi kurang?
Thank You

Anda mungkin juga menyukai