Anda di halaman 1dari 13

NAMA : M.

ARIANAZA MEI FRANKISAL


KELAS : XI - IPS 1
JUDUL : BUDIDAYA IKAN BAWAL
KLASIFIKASI ILMIAH IKAN BAWAL

• Kerajaan : Animalia
• Kelas : Actinopterygii
• Ordo : Perciformes
• Subordo : Percoidei
• Superfamili : Percoidea
• Famili : Bramidae
Bonaparte, 1831
PENGERTIAN IKAN BAWAL DAN HABITAT

Ikan bawal (bahasa Inggris: pomfret) adalah sejenis ikan dari keluarga Bramidae. Ikan bawal hidup berkoloni dan termasuk jenis ikan

predator. Ikan ini sangat mirip penampilannya dengan ikan piranha Dengan badan yang pipih dan bulat dan warna kulit keperak – perakan,

memiliki lubang hidung yang besar, dan warna ujung sirip berwarna merah atau kuning. Ikan bawal adalah ikan air tawar yang habitat aslinya

berada di perairan sungai Amazon dan Orinoko di Amerika Selatan. Di Indonesia, bawal lebih sering dijumpai di tempat-tempat budidaya

perairan, seperti di tambak, kolam, tangki, dan karamba.


MANFAAT IKAN BAWAL

1. Sebagai Sumber Nutrisi

2. Meminimalisir Terjadinya Stroke

3. Menjaga Kesehatan Otak

4. Mencegah Penyakit

5. Mencegah Penuaan Dini


CARA BUDIDAYA IKAN BAWAL

1. PEMILIHAN INDUK IKAN BAWAL

Sebelum melakukan budidaya ternak ikan bawal, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memilih indukan ikan bawal. Berikut

penjelasan mengenai perbedaan induk ikan bawal jantan dan betina. Ciri Ikan Bawal Jantan: Rata-rata berumur 3 tahun, Memiliki tubuh

langsing dengan berat minimal 2 kg, Warna kulit tampak kemerahan, Perut terisi dan lebih kasar jika diraba. Ciri Ikan Bawal Betina: Rata-rata

berumur 4 tahun, Bertubuh lebar dan pendek dengan berat minimal 2 kg, Warna kulit tampak lebih gelap, Perut kendur dan terasa lembek.
2. MEMPERSIAPKAN PEMBUATAN KOLAM

Khusus ikan bawal, bisa menggunakan kolam tanah yang sudah kering dan dibaluri kapur tohor dengan dosis 25 kilogram, pupuk kandang

yang sudah matang dengan takaran 25 sampai 50 kg untuk kolam seluas 100 meter2. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pH tanah serta

membersihkan kolam dari ikan maupun hama yang masih mengendap di celah-celah tanah. Langkah selanjutnya adalah mengisi air ke dalam

kolam dengan ketinggian mencapai 3 cm. Penambahan volume air dapat kamu lakukan secara bertahap setelah 3 hari dengan kedalaman sekitar

60 cm sampai 120 cm tergantung dari banyaknya ikan di dalam kolam.


3. MEMILIH BIBIT BERKUALITAS

Langkah selanjutnya adalah memilih dan menentukan bibit berkualitas guna menunjang pertumbuhan ikan. Ciri-ciri bibit yang baik untuk

budidaya ternak ikan bawal diantaranya ialah berukuran 5 hingga 8 cm, tidak cacat fisik sedikit pun, berwarna serupa, serta aktif dalam

bergerak.Lakukan proses adaptasi terhadap bibit ikan bawal tersebut dengan memindahkannya ke dalam kolam dalam kondisi terbungkus

plastik. Hal ini bertujuan agar ikan bawal tidak mengalami stress yang dapat memicu kematian dini.
4. PENEBARAN BIBIT

Sebelum menebar bibit, lakukan proses adaptasi terlebih dahulu pada bibit ikan bawal dengan memindahkannya ke kolam dalam kondisi

terbungkus plastik, selama kurangh lebih 2 hingga 3 hari. Hal ini bertujuan agar ikan bawal tidak mengalami stress yang dapat memicu

kematian dini. Apabila bungkusan plastik sudah terlihat mengembun, kamu dapat melepaskan benih-benih ikan tersebut secara perlahan-lahan.

Khusus kolam terpal, penebaran bibit ikan bawal idealnya hanya sekitar 100-150 ekor dengan ukuran masing-masing 5 sampai 12 cm.
5. PEMBERIAN DAN PENGELOLAAN PAKAN

Pemberian pakan untuk budidaya ternak ikan bawal tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Oleh karena itu, kamu memerlukan pakan yang

kaya akan protein serta vitamin untuk menunjang tumbuh kembangnya ikan bawal. Kamu bisa memberikan pelet setiap harinya dengan bobot 3

hingga 5% tergantung dari berat tubuh benih ikan bawal itu sendiri.Pemberian pakan pelet dapat kamu lakukan 3 kali sehari dengan cara

menyebarnya ke seluruh kolam. Jangan lupa pula untuk memberikan vitamin lipopolisakarida yang dapat dicampur bersamaan dengan pakan.
CARA PERKAWINAN DAN PERAWATAN

Pemijahan (perkawinan) ikan bawal bisa dilakukan secara Induced Spawning, caranya induk betina disuntik hormon LHRH-a sebanyak

3 ?g/kg atau ovaprim 0,75 ml / kg . Induk jantan menggunakan LHRH-a sebanyak 2 ?g/kg atau ovaprim 0,5 ml/kg. LHRH-a dilarutkan dalam

larutan 0,7 % NaCl. Induk betina disuntik dua kali dengan selang waktu 8-12 jam. Penyuntikan pertama sebanyak 1/3 bagian dari dosis total

dan penyuntikan kedua 2/3 nya. Induk yang sudah disuntik dimasukkan kedalam bak pemijahan yang dilengkapi dengan hapa. Selama

Pemijahan (perkawinan) air harus tetap mengalir. Pemijahan (perkawinan) biasanya terjadi 3 sampai 6 jam setelah penyuntikan kedua.
CARA PEMANENAN DAN PEMASARAN

Proses pemanenan ikan bawal dapat dilakukan setelah ikan berusia 6 bulan dari waktu penebaran bibit. Apabila ingin dijual ke pasar,

setidaknya bobot ikan bawal harus mencapai 500 gram per ekor.Pemanenan  rata-rata dilakukan dengan cara menguras air di dalam kolam

hingga tersisa sedikit. Setelah itu, gunakan jaring yang berdiamater lebar untuk menangkap ikan dan pindahkan ke dalam wadah besar berisi air

bersih.

Pemasaran budidaya ikan bawal, bisa dipasarkan dengan cara menjual ke pasar, rumah makan, restoran atau hotel. Juga dapat

memasarkan ikan bawal bagus ke swalayan atau supermarket.


GAMBAR IKAN BAWAL
PELENGKAP PENDUKUNG MATERI

https://www.google.com/amp/s/hewanpedia.com/ikan-bawal-air-tawar-dan-fakta-mengenainya/amp/
https://zenapena.id/ikan-bawal/
https://workamerica.co/ikan-bawal/#Manfaat_Mengonsumsi_ikan_Bawal_dan_Khasiatnya
https://www.cekaja.com/info/tips-memulai-bisnis-budidaya-ternak-ikan-bawal-yang-mendatangkan-untung-besar
http://bbat-sukabumi.tripod.com/biak.html

Anda mungkin juga menyukai