Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
FOR
FROM
THE PEOPLE
BY
Rakyat sebagai centrumnya
Pabotinggi (2002)
sosial,
tertentu.
Logika dasar ideologi
Kata ideology sendiri diciptakan oleh Destutt de Tracy
pada akhir abad ke 18 untuk mendefinisikan sains
tentang ide.
Ideologi dapat dianggap sebagai suatu visi yang
komprehensif, sebagai cara memandang sesuatu,
secara umum dan beberapa arah filosofis, atau
sekelompok ide yang diajukan oleh kelas yang
dominan pada seluruh anggota masyarakat.
Tujuan utama dibalik ideologi adalah untuk
menawarkan perubahan melalui proses pemikiran
normatif.
Dari segi logika ideologi, adalah merupakan sebuah
Proses kelahiran ideologi
Ada tiga proses kelahiran ideologi;
Pertama, ideologi lahir karena diinspirasikan oleh sosok tokoh
yang luar biasa dalam sejarah bangsanya. Ia hadir dengan
membawa sekaligus mampu memberikan inspirasi serta pengaruh
kuat terhadap orang lain secara luas. Pada keadaan ini, gagasan
seseorang yang luar biasa atas kehendak pelaku dan dukungan
pengikut, alam pemikirannya mengenai cita-cita masyarakat yang
diperjuangkan dalam gerakan politik diakui dan dirumuskan secara
sistematis, sehingga berubah menjadi ideologi.
Kedua, berdasarkan alam pikiran masyarakat, ideologi dirumuskan
oleh sejumlah orang yang berpengaruh dan merepresentasikan
kelompok masyarakat, kemudian disepakati sebagai pedoman
dalam mengatur kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Lanjutan. . .
Ketiga, berdasarkan keyakinan tertentu yang bersifat
universal, ideologi itu lahir dan dibawa oleh orang
yang diyakini sebagai kehendak Tuhan, dengan pesan
untuk melakukan pembebasan dan memberikan
bimbingan dalam mengatur kehidupan yang
sebenarnya, serta konsekuensi moral di kemudian hari
akan diterima oleh masyarakat bila melanggarnya.
Tiga kategorisasi ideologi
Ideologi
Aspek
Liberalisme Komunisme Sosialisme Pancasila
- Demokrasi liberal - Demokrasi rakyat -Demokrasi untuk - Demokrasi Pancasila
- Hukum untuk - Berkuasa mutlak satu solidaritas - Hukum untuk
Politik melindungi individu parpol - Diutamakan kebersamaan menjunjung tinggi
Hukum - Dalam politik - Hukum untuk - Masyarakat sama dengan keadilan dan
mementingkan individu melanggengkan negara keberadaan individu
komunis dan masyarakat
- Peran negara kecil - Peran negara dominan - Peran negara ada untuk - Peran negara ada
- Swasta mendominasi - Demi kolektivitas pemerataan untuk tidak terjadi
Ekonomi - Kapitalisme berarti demi negara - Keadilan distributif yang monopoli, dan lain-lain
- Monopolisme - Monopoli negara diutamakan yang merugikan
- Persaingan bebas rakyat
Ideologi
Aspek
Liberalisme Komunisme Sosialisme Pancasila
- Agama urusan pribadi - Agama candu - Agama harus mendorong - Bebas memilih salah
- Bebas beragama masyarakat berkembangnya satu agama
- Bebas memilih - Agama harus kebersamaan - Agama harus
agama dijauhkan dari - Diutamakan kebersamaan menjiwai dalam
Agama
- Bebas tidak masyarakat - Masyarakat sama dengan kehidupan
beragama - Atheis negara bermasyarakat,
berbangsa dan
bernegara
- Individual lebih - Individu tidak penting - Masyarakat lebih penting - Individu diakui
penting dari pada -Masyarakat tidak dari pada individu keberadaannya
masyarakat penting - Hubungan individu
- Masyarakat diabdikan - Kolektivitas yang dan masyarakat
Pandangan bagi individu dibentuk negara lebih dilandasi 3 S
terhadap penting ( selaras, serasi,
individu dan seimbang )
masyarakat - Masyarakat ada
karena ada individu –
individu akan punya
arti apabila hidup
ditengah masayarakt
Ideologi
Aspek
Liberalisme Komunisme Sosialisme Pancasila
- Penghargaan atas - Atheisme - Kebersamaan - Bebas memilih salah
HAM - Dogmatis - Akomodasi satu agama
- Demokrasi - Otoriter - Jalan tengah - Agama harus
- Negara hukum - Ingkar HAM menjiawi dalam
Ciri Khas - Menolak dogmatis - Reaksi terhadap kehidupan
- Reaksi terhadap liberalisme dan bermasyarakat,
absolutisme kapitalisme berbangsa dan
bernegara
Terminologi dan Ideologi Fasisme
Fasisme berasal dari bahasa Italia “Fascio” yg diambil
dari bahasa Latin “Fasces” yg berarti seikat batang
kayu, dimana dalam budaya Romawi kuno telah
dipergunakan sebagai simbol kekuatan, dimana suatu
kekuatan dari bermacam2 unsur menyatu.
Fascio juga merupakan simbol pengabdian, loyalitas,
pengakuan dan kepatuhan atas otoritas negara sebagai
sumber dari segala sumber hukum dan kepatuhan
teerhadap perintah dalam semua aspek kehidupan
nasional.
Fasisme Italia
Muncul sebagai reaksi kekecewaan umum terhadap
lemahnya pemerintah, serta kepemimpinan pemerintahan.
Selain itu tumbuhnya fasisme di Italia juga dipicu oleh
ketidaksabaran rakyat atas krisis dari kekacauan ekonomi
yg melanda Italia setelah berakhirnya PD I.
Kondisi lemahnya kepemimpinan nasional, krisis
ekonomi dan politik telah melahirkan suasana frustasi dan
keputusasaan rakyat yg berkepanjangan.
Sehingga menciptakan lingkungan yg kondusif bagi
rakyat yg merindukan dan mengharapkan munculnya
situasi politik otoritarian, tegas dan disiplin model militer.
Lanjutan. . .
Fasisme berasal dari istilah fascio yang berarti
kelompok atau kumpulan.
Sifat-sifat khas gerakan fasisme ialah sifat
kediktatoran dan ketotaliterannya, serta dianutnya
doktrin organis mengenai negara. Negara
dipersamakan dengan mahluk hidup yang
mempunyai kemauan sendiri, terlepas dari
warganya.
Fasisme membenarkan penguasaan dari semua
alat-alat produksi oleh negara dan tidak mengenal
batas dari fungsi-fungsi yang dapat
diselenggarakan oleh negara
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN
DEMOKRASI
Konsep demokrasi semula lahir dari pemikiran mengenai
hubungan negara dan hukum di Yunani Kuno dan
dipraktikkan dalam hidup berbegara antara abad ke-4
sebelum masehi sampai abad ke-6 masehi
Demokrasi yang dilaksanakan pada waktu itu ialah
demokrasi langsung (direct democracy) yaitu seluruh
warga langsung terlibat dalam pengambilan keputusan
Hal tersebut dikarenakan pada waktu itu negara masih
sangat sederhana. Hanya berbentuk negara kota
(Polis/City State) yang penduduknya hanya lebih kurang
300.000 jiwa
Selain itu, ketentuan2 demokrasi hanyalah berlaku bagi
warga negara yang resmi dan hanya sebagian kecil dari
seluruh penduduk
Gagasan demokrasi lenyap setelah bangsa romawi
dikalahkan oleh suku Eropa Barat
Masyarakat Eropa Barat pada abad pertengahan (600-
1400 M) dicirikan oleh struktur sosial yang feodal,
kehidupan sosial dan spiritualnya dikuasai oleh Paus dan
pejabat2 agama, sedangkan kehidupan politiknya ditandai
oleh perebutan kekuasaan diantara para bangsawan
Pada abad pertengahan lahir dokumen Magna Carta
(Piagam Besar), yaitu perjanjian antara beberapa
bangsawan dengan Raja John di Inggris bahwa Raja
mengakui dan menjamin beberapa hak dan previleges,
dan bahwasanya sebagai imbalan ialah menyerahkan dana
bagi keperluan perang dan lain2
Ada dua prinsip dalam Magna Carta, (1) kekuasaan Raja
harus dibatasi; (2) HAM lebih penting daripada kedauatan
Raja
Demokrasi mulai dihidupkan kembali pada zaman
Ranaissance pada abad ke-14 dan puncaknya yaitu abad ke-
15 dan ke-16
Ranaissance adalah aliran yang menghidupkan kembali
minat pada sastra dan budaya Yunani Kuno
Masa Ranaissance adalah masa ketika orang mematahkan
semua ikatan yang ada dan menggantikan dengan
kebebasan bertindak yang seluas2nya sepanjang sesuai
dengan yang dipikirkan
Peristiwa lainnya yang mendorong timbulnya demokrasi
adalah terjadinya Reformasi dan Revolusi agama yang
terjadi di Eropa Barat pada abad ke-16 yang pada mulanya
menunjukkan sebagai pergerakan perbaikan dalam gereja
Katolik tetapi kemudian berkembang menjadi asas-asas
Protestanisme
Reformasi dimulai di Gereja Wittenberg (31 Okt 1517) yang
dimotori oleh Marthin Luther
BENTUK-BENTUK DEMOKRASI
Secara umum para sarjana membedakan demokrasi
kedalam dua jenis, yaitu Demokrasi langsung (Direct
Democracyi) dan Demokrasi Tidak Langsung
(Representative Democracy)
Torres melihat demokrasi dari dua aspek yaitu formal
democracy dan substantive democracy
Formal democracy menunjuk pada demokrasi dalam arti
sistem pemerintahan, misalnya sistem pemerintahan
parlementer atau sistem pemerintahan presidensil
Substansive democracy yaitu bagaimana proses
demokrasi itu dilakukan, misalnya melalu pemilihan
umum secara langsung atau pemilihan perwakilan
Mohammad Hatta
sebagai Wakil Presiden pertama RI
demokrasi sebagai
sebuah
pergeseran dan
pergantian
kedaulatan raja
menjadi
kedaulatan
rakyat .
Prinsip-prinsip demokrasi Pancasila:
Demokrasi konstitusional Indonesia berdasarkan:
1. Ketuhanan Yang Maha esa
2. Hak asasi manusia
3. Kedaulatan rakyat
4. Kecerdasan rakyat
5. Pembagian kekuasaan (delegation of power)
6. Otonomi daerah
7. Supremasi hukum (rule of law)
8. Peradilan yang bebas
9. Kesejahteraan rakyat
10. Keadilan sosial.
PERKEMBANGAN DEMOKRASI
DI INDONESIA
ORDE LAMA
( 1945 – 1966 )
ORDE BARU
( 1966 – 1998 )
ORDE REFORMASI
( 1998 – sekarang )
PERKEMBANGAN DEMOKRASI
INDONESIA
Perkembangan demokrasi indonesia dapat dibagi dalam
empat periode:
I. Periode 1945-1959, masa demokrasi parlementer
yang menonjolkan peranan parlemen serta partai-
partai
II. Periode 1959-1965, masa demokrasi terpimpin yang
dalam banyak aspek telah menyimpang dari
demokrasi konstitusional dan lebih menampilkan
dominasi presiden dan terbatasnya peran partai
politik serta peran ABRI sebagai unsur sosial-politik
semakin meluas
III. Periode 1966-1998, masa demokrasi pancasila era
Orde Baru yang merupakan demokrasi konstitusional
yang menunjukkan sistem presidensil
Periode 1999-sekarang, masa demokrasi Pancasila, demokrasi
Konstitusional era Reformasi dengan berakar pada kekuatan
multi partai yang berusaha mengembalikan perimbangan
kekuatan antar lembaga negara, antara eksekutif, legislatif
dan yudisial
Dalam UUD NRI Tahun 1945, tidak penyebutan kata
“Demokrasi” secara eksplisit (tersurat), akan tetapi nilai-nilai
demokratis termuat dalam Batang Tubuh (Pasal2) UUD NRI
Tahun 1945
Nilai-nilai demokrasi misalnya dapat dilihat dalam ketentuan
Pasal 1 ayat (2) UUD 1945 yang menyatakan bahwa
kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan
berdasarkan undang-undang dasar
Selain itu nilai-nilai demokrasi juga dapat dilihat dari ketentuan
pemilihan umum dalam pasal 22E UUD 1945 yang berasaskan
“Luber Jurdil” serta pemilihan kepala daerah secara
demokratis
Secara umum didalam sistem pemerintahan yang
demokratis senantiasa mengandung unsur-unsur yang
paling penting dan mendasar yaitu:
1) Keterlibatan warga negara dalam pembuatan
keputusan politik
2) Tingkat persamaan tertentu diantara warganegara
3) Tingkat kebebasan atau kemerdekaan tertentu yang
diakui dan dipakai oleh warga negara
4) Suatu sistem perwakilan
5) Suatu sistem pemelihan kekuasaan mayoritas
DEMOKRASI INDONESIA
ORDE LAMA
ORDE LAMA
DEMOKRASI PANCASILA
DEMOKRASI TERPIMPIN
17 - 8 - 1945 5 - 7 - 1959
17 - 8 - 1950 11 - 3 - 1966
DEMOKRASI LIBERAL
17 - 8 - 1950
5 - 7 - 1959
DEMOKRASI INDONESIA
ORDE BARU
ORDE BARU