Anda di halaman 1dari 45

Sasaran Keselamatan Pasien

(SKP)
RSU THALIA IRHAM 2021

dr. Asmawati Alwi

RSUTI
Pengertian

Menurut Vincent (2008), keselamatan pasien didefinisikan


sebagai penghindaran, pencegahan dan perbaikan dari hasil
tindakan yang buruk atau injuri yang berasal dari proses
perawatan kesehatan.
Pengertian lain tentang keselamatan pasien yaitu menurut
Emanuel (2008), yang menyatakan bahwa keselamatan
pasien adalah disiplin ilmu di sektor perawatan kesehatan
yang menerapkan metode ilmu keselamatan menuju tujuan
mencapai sistem penyampaian layanan kesehatan yang dapat
dipercaya
WHO : Kejadian atau keadaan yang dapat mengakibatkan,
atau mengakibatkan kerugian yang tidak perlu pada pasien

KARS
PERATURAN DAN PERUNDANG-UNDANGAN

UNDANG UNDANG NO 44 TAHUN 2009 TTG


RUMAH SAKIT
PMK 1691 ttg KESELAMATAN PASIEN RS
BUKU PANDUAN KESELAMATAN PASIEN
DARI PERSI
TELUSUR SASARAN KESELAMATAN PASIEN
BUKU PEDOMAN PELAPORAN INSIDEN
KESELAMATAN PASIEN
DATA RISIKO JATUH DI RS DAN
DAMPAKNYA SETIAP SEMESTER

KARS
BEBERAPA ISTILAH DALAM IKP

Insiden Keselamatan Pasien (IKP) / Patient Safety Incident adalah setiap


kejadian atau situasi yang dapat mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan
harm (penyakit, cedera, cacat, kematian dan lain-lain) yang tidak seharusnya
terjadi.
Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) / Adverse Event adalah suatu kejadian
yang mengakibatkan cedera yang tidak diharapkan pada pasien karena suatu
tindakan (“commission”) atau karena tidak bertindak (“omission”), bukan karena
“underlying disease” atau kondisi pasien.
Kejadian Nyaris Cedera (KNC) / Near Miss adalah suatu insiden yang belum
sampai terpapar ke pasien sehingga tidak menyebabkan cedera pada pasien
Kejadian Tidak Cedera (KTC) adalah insiden yang sudah terpapar ke pasien,
tetapi tidak menimbulkan cedera, dapat terjadi karena “keberuntungan” (misal:
pasien terima suatu obat kontra indikasi tetapi tidak timbul reaksi obat), atau
“peringanan” (suatu obat dengan reaksi alergi diberikan , diketahui secara dini
lalu diberikan antidotumnya).

KARS
 Kondisi Potensial Cedera (KPC) / “reportable
circumstance” adalah
 kondisi yang sangat berpotensi untuk menimbukan cedera,
 tetapi belum terjadi insiden.
 Kejadian Sentinel (Sentinel Event) yaitu suatu KTD
yang mengakibatkan kematian atau cedera yang diharapkan
atau tidak dapat diterima seperti: operasi pada bagian tubuh
yang salah. Pemilihan kata “sentinel” terkait dengan
keseriusan cedera yang terjadi (misalnya Amputasi pada kaki
yang salah, dan sebagainya) sehingga pencarian fakta
terhadap kejadian ini mengungkapkan adanya masalah yang
serius pada kebijakan dan prosedur yang berlaku

KARS
ENAM SASARAN KESELAMATAN PASIEN

Sasaran I : Ketepatan identifikasi pasien


Sasaran II: Peningkatan komunikasi yang
efektif
 Sasaran III: Peningkatan keamanan obat
yang perlu diwaspadai (high-alert)
Sasaran lV: Kepastian tepat-lokasi, tepat-
prosedur, tepat-pasien operasi
Sasaran V: Pengurangan risiko infeksi
terkait pelayanan kesehatan
Sasaran VI: Pengurangan risiko pasien jatuh
SASARAN I : KETEPATAN IDENTIFIKASI
PASIEN

Rumah sakit
mengembangk
an suatu
pendekatan
untuk
memperbaiki /
meningkatkan
ketelitian
identifikasi
pasien.

RSUTI
KEBIJAKAN IDENTITAS PASIEN

1. Identifikasi pasien harus mengikuti pasien


kemanapun (gelang identitas) dan yang tak
mudah/bisa berubah.
2. Identifikasi Pasien : menggunakan dua identitas
dari minimal tiga identitas
1. Nama lengkap pasien sesuai e KTP
2. Tanggal lahir atau
3. Nomor rekam medis

Dilarang identifikasi dg nomor kamar


pasien atau lokasi
WARNA GELANG PASIEN

GELANG IDENTITAS
• Biru: Laki Laki
• Pink: Perempuan
GELANG PENANDA:
• Merah: Alergi
• Kuning: Risiko Jatuh
• Ungu : Do Not Resucitate

RSUTI
KARS
PETUGAS HARUS MELAKUKAN
IDENTIFIKASI PASIEN SAAT:

1. pemberian obat
2. pemberian darah / produk darah
3. pengambilan darah dan spesimen
lain untuk pemeriksaan klinis
4. Sebelum memberikan pengobatan
5. Sebelum memberikan tindakan

RSUTI
SASARAN II : PENINGKATAN
KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

Rumah sakit mengembangkan


pendekatan untuk meningkatkan
efektivitas komunikasi antar para
pemberi layanan.

RSUTI
Komunikasi yang mudah terjadi kesalahan

Terjadi pada saat:


1. Perintah diberikan secara lisan
2. Perintah diberikan melalui telpon
3. Saat pelaporan kembali hasil
pemeriksaan kritis.

KARS
Perintah Lisan/Lewat Telepon
 ISI PERINTAH
1. Tulis Lengkap  NAMA LENGKAP DAN TANDA
TANGAN PEMBERI INFORMASI
2. Baca Ulang- Eja  NAMA LENGKAP DAN TANDA
untuk TANGAN PENERIMA
INFORMASI
NORUM/LASA  TANGGAL DAN JAM

3. Konfirmasilisa
n dan tanda
tangan
SASARAN III : PENINGKATAN KEAMANAN OBAT YANG
PERLU DIWASPADAI (HIGH-ALERT)

 Rumah sakit
mengembangkan Obat high alert
suatu pendekatan (yang harus
untuk diwaspadai):
obat yang dapat
memperbaiki menimbulkan
keamanan obat- KTD atau
obat yang perlu kejadian
sentinel bisa
diwaspadai (high- salah digunakan
alert)
KARS
OBAT HIGH ALERT

Obat yang persentasinya tinggi dalam


menyebabkan terjadi kesalahan/error
dan/atau kejadian sentinel (sentinel event)
Obat yang berisiko tinggi menyebabkan
dampak yang tidak diinginkan (adverse
outcome)
Obat-obat yang (Nama Obat, Rupa dan Ucapan
Mirip/NORUM, atau Look-Alike Sound-Alike /
LASA)

KARS
HIGH
DAFTAR OBAT HIGH ALERT ALERT

FENTANYL INJEKSI EPHEDRINE HCL INJEKSI


PETHIDIN INJEKSI REGIVELL
CODEIN 10 MG PROPOFOL INJ
STESOLID 5 MG SUP LIDOCAIN INJ
BRAXIDIN CLOPIDOGREL
MILOZ NaCL 3% Infus
VALISANBE INJ KCL 7,46% (25ML)
VALISANBE 5 MG TAB DEXTROSE 40% (25 ML)
VALISANBE 2 MG TAB MgSO4 40% (25 ML)
DIAZEPAM 2 MG TAB Calcium Gluconat INJ
ALPRAZOLAM 0,5 MG TAB PROTOCIN INJ
ALPRAZOLAM 1 MG TAB AMINOFLUID
STESOLID INJ FUTROLIT
NOVOMIX DIGOXIN TAB
NOVORAPID GLIBENCLAMIDE TAB
EPINEFRINE INJ METFORMIN TAB
NOREPINEPRINE INJ GLIMEPIRIDE TAB
BISOPROLOL TAB
KARS
LASA (LOOK ALIKE SOUND ALIKE)
NORUM ( NAMA OBAT RUPA UCAPAN MIRIP)

hidraALAzine  hidrOXYzine
ceREBYx  ceLEBRex
vinBLASTine  vinCRIStine
chlorproPAMIDE
 chlorproMAZINE
glipiZIde
 glYBURIde
DAUNOrubicine
 dOXOrubicine

KARS
Look Alike Sound Alike

LASA LASA

KARS
Look-Alike High Alert Drugs

HIGH ALERT

KARS
KEBIJAKAN PENYIMPANAN OBAT HIGH ALERT DI INSTALASI
FARMASI

1. Tempelkan stiker obat high alert pada setiap dos obat


2. Beri stiker high alert pada setiap ampul obat high alert yang
akan diserahkan kepada perawat
3. Pisahkan obat high alert dengan obat lain dalam kontainer/
rak tersendiri/khusus
4. Simpan obat sitostatika secara terpisah dari obat lainnya
5. Simpan Obat Narkotika secara terpisah dalam lemari
terkunci double, doubel pintu.setiap pengeluaran harus
diketahui oleh penanggung jawabnya dan dicatat, setiap
ganti sif harus tercatat dalam buku serah terima lengkap
dengan jumlahnya dan di tanda tangani
6. Sebelum perawat memberikan obat high alert cek kepada
perawat lain untuk memastikan tak ada salah (double check)
7. Obat high alert dalam infus: cek selalu kecepatan dan
ketepatan pompa infus, tempel stiker label, nama obat pada
botol infus. Dan di isi dengan catatan sesuai ketentuan

HIGH
KARS
ALERT
KARS
KARS
Look alike

LASA

KARS
LASA

KARS
SASARAN IV : KEPASTIAN TEPAT-LOKASI, TEPAT-
PROSEDUR, TEPAT-PASIEN OPERASI

 Rumah sakit
mengembangkan
suatu pendekatan
untuk
memastikan
tepat-lokasi,
tepat-prosedur,
dan tepat- pasien.
KARS
CONTOH PENANDAAN

KARS
IDENTIFIKASI PASIEN PRE OPERASI
INFORMED CONCENT
PENANDAAN LUKA OPERASI
CHEK MESIN ANASTESI
SIGN IN SEBELUM TINDAKAN
TIME OUT SEBELUM TINDAKAN
SIGN OUT SEBELUM MENINGGALKAN PASIEN

KARS
BEBERAPA PROSEDUR YANG TIDAK MEMERLUKAN PENANDAAN:

Kasus organ tunggal (misalnya operasi


jantung, operasi caesar)
Kasus intervensi seperti kateter jantung
Kasus yang melibatkan gigi
Prosedur yang melibatkan bayi prematur
di mana penandaan akan menyebabkan
tato permanen

KARS
KEBIJAKAN VERIFIKASI PRAOPERATIF
1. Verifikasi lokasi, prosedur, dan pasien yang
benar
2. Pastikan bahwa semua dokumen, foto, hasil
pemeriksaan yang relevan tersedia, diberi label
dan dipampang dg baik
3. Verifikasi ketersediaan peralatan khusus
dan/atau implant 2 implant yg dibutuhkan
4. Tahap Time out :
1. memungkinkan semua pertanyaan/kekeliruan
diselesaikan
2. dilakukan di tempat tindakan, tepat sebelum dimulai,
3. melibatkan seluruh tim operasi
5. Pakai surgical safety check-list (WHO . 2009)

KARS
SASARAN V : PENGURANGAN RISIKO INFEKSI
TERKAIT PELAYANAN KESEHATAN

Rumah sakit mengembangkan suatu


pendekatan untuk mengurangi risiko
infeksi yang terkait pelayanan kesehatan.

KARS
Elemen Penilaian SKP.V.
1. Rumah sakit mengadopsi atau
mengadaptasi pedoman hand hygiene
terbaru yang diterbitkan dan sudah
diterima secara umum al dari WHO
Patient Safety
2. Rumah sakit menerapkan program hand
hygiene yang efektif.
3. Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan
untuk mengarahkan pengurangan secara
berkelanjutan risiko infeksi yang terkait
pelayanan kesehatan
KARS
KARS
KARS
Contoh: PENGGGUNAAN JEMBATAN KELEDAI, ENAM AREA DALAM HAND-
WASH/RUB
1. TELAPAK TANGAN
2. PUNGGUNG TANGAN
3. SELA- SELA JARI
4. PUNGGUNG JARI-JARI (GERAKAN LAMA CUCI TANGAN:
KUNCI) HAND RUB : 20-30 DETIK
5. SEKELILING IBU JARI (PUTAR- PUTAR)
HAND WASH 40-60 DETIK
6. KUKU DAN UJUNG JARI (PUTAR-
PUTAR)

KARS
KARS
Acknowledgement : WHO World Alliance for Patient Safety
SASARAN VI : PENGURANGAN RISIKO
PASIEN JATUH

Rumah sakit mengembangkan


suatu pendekatan untuk
mengurangi risiko pasien dari
cedera karena jatuh.

KARS
PATIENT FALLS

There are three types of patient falls


1. an accidental fall: is prevented by ensuring a safe
environment.
2. a physiological anticipated fall: Anticipated
physiological falls are prevented by first identifying
who is likely to fall using the MFS.
3. an unanticipated physiological fall: The first
unanticipated physiological fall cannot be predicted
and, therefore, cannot be prevented, because the staff
and the patient may not realize that the patient has
the condition that precipitates the unexpected
Morse, Janice M..Preventing Patient Falls. Establishing a Fall Intervention Program, 2 nd Ed. Springer Publishing
Company, New York. 2009.
KARS
SKALA RISIKO JATUH HUMPTY DUMPTY
PARAMETER KRITERIA NILAI SKOR

Usia  < 3 tahun 4


 3 – 7 tahun 3
 7 – 13 tahun 2
 ≥ 13 tahun 1

Jenis kelamin  Laki-laki 2


 Perempuan 1
Diagnosis  Diagnosis neurologi 4
 Perubahan oksigenasi (diagnosis respiratorik, dehidrasi, anemia, anoreksia, 3
sinkop, pusing, dsb.)
 Gangguan perilaku / psikiatri 2
 Diagnosis lainnya 1

Gangguan kognitif  Tidak menyadari keterbatasan dirinya 3


 Lupa akan adanya keterbatasan 2
 Orientasi baik terhadap diri sendiri 1
Faktor lingkungan  Riwayat jatuh / bayi diletakkan di tempat tidur dewasa 4
 Pasien menggunakan alat bantu / bayi diletakkan dalam tempat tidur bayi 3
/ perabot rumah
 Pasien diletakkan di tempat tidur 2
 Area di luar rumah sakit 1

Respons terhadap:  Dalam 24 jam 3


1. Pembedahan/ sedasi /  Dalam 48 jam 2
 > 48 jam atau tidak menjalani pembedahan / sedasi/ anestesi 1
anestesi
 Penggunaan multipel: sedatif, obat hipnosis, barbiturat, fenotiazin, 3
2. Penggunaan antidepresan, pencahar, diuretik, narkose
medikamentosa  Penggunaan salah satu obat di atas 2
 Penggunaan medikasi lainnya / tidak ada medikasi 1
KARS
SKALA RISIKO JATUH ONTARIO MODIFIED STRATIFY - SYDNEY SCORING
Parameter Skrining Jawaban Keterangan Nilai Skor
apakah pasien datang ke rumah sakit karena jatuh?  Ya / tidak Salah satu jawaban  
Riwayat jatuh  
jika tidak, apakah pasien mengalami jatuh dalam 2 bulan   Ya/ tidak ya = 6
  terakhir ini?  
apakah pasien delirium? (tidak dapat membuat keputusan, pola   Ya/ tidak  
pikir tidak terorganisir, gangguan daya ingat)  
Salah satu jawaban  
Status mental
  apakah pasien disorientasi? (salah menyebutkan waktu,   Ya/ tidak ya = 14
tempat, atau orang)  
 
 
apakah pasien mengalami agitasi? (ketakutan, gelisah, dan   Ya/ tidak
cemas)
apakah pasien memakai kacamata?   Ya/ tidak  
Penglihatan apakah pasien mengeluh adanya penglihatan buram?   Ya/ tidak Salah satu jawaban  
ya = 1  
   
  apakah pasien mempunyai glaukoma, katarak, atau degenerasi   Ya/ tidak  
makula?
apakah terdapat perubahan perilaku berkemih? (frekuensi,   Ya/ tidak  
Kebiasaan berkemih urgensi, inkontinensia, nokturia) ya = 2

mandiri (boleh menggunakan alat bantu jalan) 0  


jumlahkan nilai  
Transfer (dari tempat memerlukan sedikit bantuan (1 orang) / dalam pengawasan 1 transfer dan  
tidur ke kursi dan mobilitas. Jika nilai  
kembali ke tempat tidur) memerlukan bantuan yang nyata (2 orang) 2 total 0-3, maka skor  
tidak dapat duduk dengan seimbang, perlu bantuan total 3 = 0. jika nilai total 4-  
6, maka skor = 7  
   
mandiri (boleh menggunakan alat bantu jalan) 0
 
Mobilitas berjalan dengan bantuan 1 orang (verbal / fisik) 1  
   
menggunakan kursi roda 2  
 
  imobilisasi 3  
 

 
KARS
KARS Edmonson Psychiatric Fall Risk Assessment
Edmonson Psychiatric Fall Risk Assessment

KARS
ASESMEN RISIKO JATUH RAWAT JALAN
GET UP AND GO

KARS
KARS
THANK YOUUUU

KARS

Anda mungkin juga menyukai