Anda di halaman 1dari 26

Disusun Oleh : Rr.

Dewi Rahmawaty Aktyani Putri


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO 2010

A. Latar Belakang Masalah E. Penelitian Terkait B. Perumusan Masalah

D. Manfaat Penelitian

C. Tujuan Penelitian

Di Indonesia, kesehatan ibu dan anak masih bermasalah. Setiap tahun diperkirakan 7 % anak balita Indonesia (sekitar 300. 000 jiwa) meninggal. Berarti setiap 2 menit terjadi kematian satu anak balita dan 170. 000 anak (60 %) diantaranya akibat gizi buruk. Dari seluruh anak usia 4 -24 bulan yang berjumlah 4,9 juta di Indonesia, sekitar seperempat sekarang berada dalam kondisi kurang gizi (Suhardjo, 2003). Penyebab kekurangan gizi pada balita biasanya disebabkan oleh dua hal yaitu secara langsung, melalui kualitas dan kuantitas asupan makanan pada anak dan penyakit infeksi serta penyebab tidak langsung melalui keluarga dalam memenuhi kebutuhan pangan, pola pengasuhan anak yang kurang baik, pelayanan kesehatan dan sanitasi lingkungan yang kurang baik. Berdasarkan survai lapangan yang peneliti lakukan, data di Desa Kutasari Kecamatan Baturaden pada tahun 2010, diketahui bahwa balita dengan status gizi buruk sebanyak 1,51%.

Apakah ada hubungan antara praktek pemberian makan oleh ibu dan riwayat penyakit infeksi balita terhadap status gizi balita di Posyandu Desa Kutasari, Kecamatan Baturaden, Kabupaten Banyumas?

Tujuan Umum

untuk mengetahui hubungan antara praktek pemberian makan oleh ibu dan riwayat penyakit infeksi pada balita terhadap status gizi balita di Posyandu Desa Kutasari, Kecamatan Baturaden, Kabupaten Banyumas.

C. Tujuan Penelitian

Mengetahui gambaran praktek pemberian makan oleh ibu, riwayat penyakit infeksi balita, dan status gizi balita di Posyandu Desa Kutasari, Kecamatan Baturaden, Kabupaten Banyumas

Tujuan Khusus

Mengetahui hubungan praktek pemberian makan oleh ibu terhadap status gizi balita di Posyandu Desa Kutasari, Kecamatan Baturaden, Kabupaten Banyumas.

Mengetahui hubungan riwayat penyakit infeksi terhadap status gizi pada balita di Posyandu Desa Kutasari, Kecamatan Baturaden, Kabupaten Banyumas.

Manfaat Teoritis
i ara an a at er na se a ai referensi a i enelitian selanj tnya en enai ra te e erian a an ole i an ri ayat enya it infe si alita ter a a stat s izi alita i osyan esa tasari, eca atan at ra en, a aten any as.

Manfaat ra tis
1. a i en lis Se a ai roses ala ena a en eta an an a asan eneliti en an cara en a li asi an teori-teori e era atan ana s snya yan i a at sela a er lia an, ateri izi a a ana . tentan 2. a i I Ana alita

eneliti er ara enelitian ini a at er anfaat a i oran t a s snya i nt ena a en eta an en enai izi el ar a an ana alitanya serta a at e eri an infor asi ala ran a era at an enja a on isi ese atan ana i ala enin at an erajat ese atan yan o ti al.

          
3. a i et as ese atan

er anfaat a i s es as an a er osyan . Se a ai a an infor asi en enai stat s izi ana s snya i osyan esa tasari ala ra te i -i e erian a anan an ri ayat enya it infe si a a alita ter a a stat s izi alita se in a a at ija i an se a ai a an en a ilan e t san an antisi asi ari asala ese atan ana i asa en atan .

No

Nama Peneliti i 5)

Judul Penelitian e ar I ya e erja er a a tat s Gizi a alita i el ra a a ji a , a ate e a

Jenis Penelitian dan Hasil Penelitian


- rvei e a e e ata r ss ecti al - e j a a a si a a e eta a te ta izi c a a e eri a a a a a la a a ya e eria a a ya i eri a e a a a a alita ya c , se i a er e ar ter a a er a a erat a a ya er a a et j t e a ati ea aa izi a ese ata a a

1 (2

2
(2

iji 6)

- aliti e a ra ca a r ss ecti al H a la s Gizi j a a a a sitif a tara ra te e a tat s Gizi alita Usia - e e eria a a a / i i a rela tal, ra te e eria 4-12 la i ilaya erja l str , ra te e eria I, ra te e eria s es as e a I e a stat s izi alita sia 4-12 la . a ate l ra

arsi (2 1)

H a la s I e ya it I fe si e a alita E i a ate e a r i si Ja a e

a a a

rvei e a ra ca a r ss ecti al. e j a ti a a a a a tara la as i e a a a alita ra e er i r is ( E ), se a e ya it i fe si ya i erita a a alita e yai a e a a a alita E erat.

Ra a i H a e ya it I fe si (22 6) a e eta a I e ta Gizi e a tat s Gizi a alita i esa r rej eca ata e el a ate le a r i si aera Isti e a Y ya arta

-a aliti e a e e ata r ss ecti al j a ti a a a a ya er a - e statisti e ya it i fe si e a stat s izi a a a e eta a i te ta stat s izi se a a ya er a a secara statisti e a a a alita.

a secara alita, e yai stat s izi

D. Kerangka Teori

E. Kerangka Konsep

F. Hipotesis Penelitian

A. Desain Penelitian  Desain penelitian dengan menggunakan Cross Sectional  Jenis penelitian adalah deskriptif analitik B. Populasi dan sampel  Populasi Seluruh anak balita yang ada dalam lingkup Posyandu Desa Kutasari yang berjumlah 396 orang.  Sampel Menggunakan tehnik purposive sampling. Setelah dihitung menggunakan rumus Lamenshow , didapatkan sampel 78 orang. C. Waktu dan tempat penelitian  Penelitian dilaksanakan sekitar 3 bulan pada bulan April-Juni 2010  Penelitian dilaksanakan di Posyandu Desa Kutasari, Kecamatan Baturaden, Kabupaten Banyumas.

No.

Variabel
Variabel independent (bebas). 1. Praktek pemberian makan oleh ibu

Definisi Operasional

Cara Ukur

Alat Ukur

Hasil Ukur

Skala

1.

Cara dan kebiasaan orang tua / keluarga dalam melayani kebutuhan makan anak balita

Wawancara

Kuesioner

Hasil pengukuran : a. 80% jawaban benar = praktek pemberian makan oleh ibu terhadap balita baik. b. 60%-80% jawaban benar = praktek pemberian makan oleh ibu terhadap anak balita cukup. c. < 60% jawaban benar = praktek pemberian makan oleh ibu terhadap anak balita kurang. Hasil pengukuran : a. Ada riwayat penyakit, apabila anak ,menderita sakit 3 hari dengan frekuensi sakit satu kali atau lebih. b. Tidak ada riwayat penyakit, apabila anak tidak sakit atau menderita sakit < 3 hari.

Ordinal

2. Riwayat penyakit infeksi balita

Suatu penyakit infeksi yang pernah diderita oleh balita. Penyakit infeksi yang dimaksud yaitu ISPA (batuk, pilek) dan infeksi pencernaan (mencret, diare)

Wawancara

Kuesioner

Nominal

No Variabel

Definisi Operasional

Cara Ukur Alat Ukur

Hasil Ukur

Skala

Variabel dependen (terikat).

Hasil akhir dari keseimbangan antara makanan Status izi yang masuk ke dalam tubuh Balita (nutrient input) dengan kebutuhan tubuh (nutrient output) akan zat gizi tersebut (Supariasa, dkk, 2002)

Observasi Diukur dengan antropom etri indeks BB/U.

Data KMS -BB diukur dengan timbangan dacin -Umur dihitung dengan bulan

Hasil pengukuran : Ordinal a. > +2 SD = status gizi lebih. b. - 2 SD sampai +2 SD = status gizi baik / normal. c. - 3 SD sampai < - 2 SD = status gizi kurang. d. < - 3 SD = status gizi buruk.

y Di dalam melakukan pengumpulan data di Desa Kutasari terdapat 6 posyandu,

dimana di setiap posyandu peneliti mengambil sampel untuk perwakilan kira-kira 12-15 responden dengan cara purposive sampling (sampel bertujuan seperti kriteria inklusi dan ekslusi).
y Status gizi anak balita diukur dengan penimbangan berat badan yang kemudian

dikaitkan dengan data umur, data ini dibandingkan dengan BB/U standar WHO NCHS kemudian dikategorikan. Penimbangan berat badan ini dilakukan pada saat posyandu dengan alat penimbangan berupa dacin yang telah dikalibrasikan.
y Untuk mengetahui praktek pemberian makan oleh ibu dan riwayat penyakit

infeksi balita dilakukan dengan penyebaran kuesioner yang dilakukan pada saat posyandu dan memberikan penjelasan selama 5 menit tentang bagaimana cara pengisian kuesioner serta memberikan informed consent kepada responden dengan 2 item pertanyaan.
y Setelah data mentah uji coba terkumpul dan diolah secara manual, selanjutnya

dilakukan analisis validitas dan reabilitas melalui perhitungan dengan perangkat lunak komputer

Editing/pengecekan

Coding/pengkodean

Scoring

Tabulating/pembuatan tabel

Processing

Cleaning/pembersihan data

1.


Alat Ukur
Mengukur sikap dalam praktek pemberian makan dan melihat riwayat penyakit infeksi digunakan alat ukur dalam bentuk kuesioner.  Kuesioner praktek pemberian makan oleh ibu terdiri atas 36 pertanyaan dg kriteria :
Aspek Favourable Unfavourable No. item 1, 3, 5, 7, 9, 11, 13, 15, 17, 19, 21, 23, 25, 27, 29, 31, 33, 35 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, 20, 22, 24, 26, 28, 30, 32, 34, 36

Penilaian menggunakan skala Likert yaitu SL (Selalu), SR (Sering), KK (Kadang-kadang), TP (Tidak Pernah).


Kuesioner riwayat penyakit infeksi Menggunakan bentuk pertanyaan dengan menggunakan jawaban ya dan tidak kemudian dilanjutkan dengan pertanyaan berikutnya.

 Mengukur status gizi balita


 Berat badan (BB) dengan timbangan dacin berukuran

maksimum 25 kg.  Umur (U) dihitung dengan bulan.

2. Uji coba instrumen


 Uji validitas kuesioner  Suatu ukuran yang menunjukan tingkat

tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument (Arikunto, 2006).  Menggunakan rumus Korelasi Product Moment (Arikunto, 2006).  Level of significance 95% atau = 0,05  r hitung > r tabel, maka pengukuran valid r hitung < r tabel, maka pengukuran tidak valid

W b2 k r11 ! 1  2 W t k  1
Keterangan : r11 : reliabilitas instrumen k : banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal : jumlah varians butir W W : varians total
2 b 2 t

THE END TING KYU Wassalamualaikum Wr Wb

Pendidikan Ibu
(Yayuk Farida B. dkk, 2005)

Pengetahuan izi Ibu Sikap/Praktek Pemberian Makan Oleh Ibu


(Suhardjo, 2003) (dimodifikasi)

Pemeliharaan Kesehatan

Memberikan Stimuli

Dukungan Emosional

Pola Konsumsi Makanan dan Asupan makanan

Konsumsi zat gizi


(Supariasa, 2002) (Darwin & Muhilal, 1996)

Penyakit Infeksi

TKE Status izi

: variabel yang tidak diteliti : variabel yang diteliti

Variabel Independen
1. Praktek pemberian makan oleh ibu. 2. Riwayat penyakit infeksi balita.

Variabel Dependen

Status izi Balita

F. Hipotesis Penelitian
Ada hubungan yang signifikan antara praktek pemberian makan oleh ibu dan riwayat penyakit infeksi balita terhadap status gizi balita di Posyandu Desa Kutasari Kecamatan Baturaden Kabupaten Banyumas.

N .Z . p.q n! 2 d N  1  Z . p.q
Keterangan: n = jumlah sampel awal N = jumlah populasi awal (396) Z = derajat ketetapan yang dikehendaki (Z=1,96) p = proporsi yang dikehendaki (0,5) d = batas kesalahan yang dikehendaki (0,01) q = 1-p

Kriteria inklusi pada sampel penelitian ini adalah: 1. Anak balita yang berusia 1-3 tahun di Desa Kutasari. 2. Anak balita yang mempunyai ibu. 3. Anak balita mau ditimbang. 4. Ibu bersedia menjadi responden. Sedangkan kriteria eksklusi: 1. Anak balita yang berusia <1 dan >3 tahun di Desa Kutasari. 2. Anak balita yang tidak mempunyai ibu. 3. Anak balita tidak mau ditimbang. 4. Ibu tidak bersedia menjadi responden.

r!
Keterangan :

N XY  X . Y

N X  X N XY  Y
2 2 2

N = jumlah sampel X = skor variabel X (skor pertanyaan) Y = skor variabel Y (skor total) r = taraf signifikan (koefisien korelasi product moment) Dengan df = n-2 dan level of significance 95 % atau = 0,05. (Arikunto, 2006)

X !
2

fo  fh
fh

Keterangan: y fo = frekuensi yang diperoleh (observasi) y fh = frekuensi yang diharapkan (ekspektasi) y X2 = chi kuadrat jika p < 0,05 maka secara statistik disebut bermakna . jika p > 0,05 maka secara statistik disebut tidak bermakna (Arikunto 2002).

Indeks BB/U mempunyai beberapa kelebihan antara lain :


y y y y y

Lebih mudah dan lebih cepat dimengerti oleh masyarakat umum. Baik untuk mengukur status gizi akut dan kronis. Berat badan dapat berfluktuasi. Sangat sensitif terhadap perubahan-perubahan kecil. Dapat mendeteksi kegemukan (over weight).

Indeks BB/U mempunyai beberapa kelemahan antara lain :


y y y y y

Dapat mengakibatkan interpretasi status gizi yang keliru bila terdapat edema. Umur sering sulit ditaksir secara tepat karena pencatatan umur yang belum baik. Memerlukan data umur yang akurat, terutama untuk anak di bawah usia lima tahun. Sering terjadi kesalahan dalam pengukuran, seperti pengaruh pakaian atau gerakan anak pada saat penimbangan. Secara operasional sering mengalami hambatan karena masalah sosial budaya setempat. Dalam hal ini orang tua tidak mau menimbang anaknya, karena dianggap seperti barang dagangan, dan sebagainya. (Supariasa, dkk, 2002)

Anda mungkin juga menyukai