Anda di halaman 1dari 35

KONSEP DASAR

KEPERAWATAN GERONTIK
KEPERAWATAN GERONTIK

Adalah suatu bentuk pelayanan profesional yg


didasarkan ilmu dan kiat keperawatan gerontik yg
berbentuk bio-psiko-sosial-kultural dan spiritual
yg komprehensif, ditujukan pada klien lanjut usia
baik sehat maupun sakit pada tingkat individu,
keluarga, kelompok / panti atau masyarakat
Keperawatan Gerontik adalah praktek
keperawatan yang berkaitan dengan
penyakit pada proses menua (Kozier, 1987)

Keperawatan Gerontik adalah ilmu yang


mempelajari tentang perawatan pada lansia
yang berfokus pada pengkajian kesehatan
dan status fungsional, perencanaan,
implementasi serta evaluasi (Lueckerotte,
2000)
TUJUAN PELAYANAN GERIATRI

1. Memandirikan lansia
2. Mempertahankan & meningkatkan
kesehatan
3. Merawat klien yang sakit
4. Menegakkan diagnosa secara dini
5. Memberikan dukungan semangat
kepada lansia
Fokus/Lingkup Keperawatan
Gerontik

1. Peningkatan Kesehatan (Health Promotion)


2. Pencegahan penyakit (Preventif)
3. Mengoptimalkan fungsi mental
4. Menganalisa gangguan umum
Peningkatan Kesehatan (Health
Promotion)

• upaya yang dilakukan adalah memelihara


kesehatan dan mengoptimalkan kondisi
lansia dengan menjaga perilaku yang
sehat
• contohnya: memberikan pendidikan
kesehatan tentang gizi seimbang pada
lansia, perilaku hidup bersih dan sehat
serta manfaat olahraga
Pencegahan penyakit (preventif)
• Upaya untuk mencegah terjadinya
penyakit karena proses penuaan dengan
melakukan pemeriksaan secara berkala
untuk mendeteksi sedini mungkin
terjadinya penyakit
• contohnya: pemeriksaan TD, GDS,
kolesterol scara berkala, menjaga pola
makan seperti makan 3 kali sehari dengan
jarak 6 jam, jumlah porsi makanan tidak
terlalu banyak mengandung karbohidrat
(nasi, jagung, ubi) dan mengatur aktivitas
istirahat, misalnya tidur selama 6-8 jam/24
jam
Mengoptimalkan fungsi mental
upaya yang dilakukan dengan bimbingan
rohani, diberikan ceramah agama, sholat
berjamaah senam GLO (Gerak Latih Otak)
dan melakukan terapi aktivitas kelompok
misalnya mendengarkan musik bersama
lansia lain dan menebak judul lagunya.
Mengatasi gangguan kesehatan
yang umum

melakukan upaya kerjsama dengan tim


medis untuk pengobatan pada penyakit yang
diderita lansia, terutama lansia yang memiliki
resiko tinggi terhadap penyakit, misalnya
pada saat kegiatan posyandu lansia.
Sifat Pelayanan Gerontik
• Independent (layanan tidak tergantung
pada profesi lain/mandiri)
• interdependent/saling tergantung
• Humanistik (secara manusiawi)
• Holistik (secara keseluruhan)
Sifat Pelayanan dan Model
Keperawatan Gerontik
• Pendekatan fisik --> perawatan anggota
tubuh
• Pendekatan psikis --> supporter &
interpreter
• Pendekatan sosial --> diskusi, tukar pikiran
dan bercerita
• Pendekatan spiritual --> memberikan
ketenagan & kepuasan: berdo’a,beribadah
Peran & Fungsi Perawat Gerontik
 Sebagai Care Giver /pemberi asuhan
langsung
 Sebagai Pendidik klien lansia
 Sebagai Advokasi
 Sebagai Konselor
 Sebagai Motivator
 Collaborator
Trend dan Issue Keperawatan
Gerontik
1. Asas hukum dan organisasi keperawatan
gerontik
2. Lansia dalam kependudukan di Indonesia
(keadaan dan permasalahannya)
3. Upaya pelayanan kesehatan terhadap
lansia
4. Sarana dan prasarana yang dipergunakan
dalam pelayanan lansia
5. Model pemberian pelayanan perawatan
profesional pada klien dan lansia
Etik Keperawatan Gerontik
 Respect (hak untuk dihormati)
 Autonomy (hak pasien memilih)
 Beneficiency (Bertindak untuk keuntungan
orang lain/pasien)
 Justice (Keadilan)
 Fidelity (Menepati janji)
 Confidentiality (Kerahasiaan)
 Nonmaleficiency (Tidak Merugikan)
 Veracity (Kejujuran)
 Akuntabilitas
Hukum Keperawatan Gerontik
 UU No. 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan
Kependudukan
 UU No 36 Tahun 2009 Pasal 138 tentang
Kesehatan Usia Lanjut
 UU no 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan
Lanjut Usia Pasal14
 UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan
Daerah
 UU No 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan
Keuangan Pusat dan Daerah
 Peraturan Pemerintahan No 25 Tahun 2000
tentang Kewenangan Pemerintah dan
Kewenangan Provinsi Sebagai Daerah Otonomi
(Depkes RI,2003:110)
KONSEP LANSIA
Definisi Lansia
• Suatu masa atau tahap hidup manusia:
bayi, kanak-kanak, dewasa, tua, lanjut
usia.
• Proses alami, tak dapat dihindari
• Disebabkan karena kemunduran dari
kondisi tubuh
Batasan Umur Lansia
Batasan usia menurut WHO meliputi :
 Usia pertengahan (middle age), yaitu kelompok
usia 45 sampai 59 tahun
 Lanjut usia (elderly), antara 60 sampai 74 tahun
 Lanjut usia tua (old), antara 75 sampai 90 tahun
 Usia sangat tua (very old), diatas 90 tahun

Menurut UU No. 4 tahun 1965 pasal 1 dinyatakan sebagai


berikut :
“Seorang dapat dinyatakan sebagai seorang jompo atau
lanjut usia setelah yang bersangkutan mencapai umur 55
tahun, tidak mempunyai atau tidak berdaya mencari nafkah
sendiri untuk keperluan hidupnya sehari-hari dan menerima
nafkah dari orang lain”.
Mitos & Fakta tentang Lansia
 Lansia tidak dapat belajar keterampilan baru serta tidak perlu
pendidikan dan latihan
 Lansia sukar memahami informasi baru
 Lansia tidak produktif dan menjadi beban masyarakat
 Lansia tidak berdaya
 Lansia tidak menikmati kehidupan sehingga tidak dapat
bergembira
 Lansia itu lemah, jompo, ringkih, sakit-sakitan atau cacat
 Lansia menghabiskan uang untuk berobat
 Lansia sama dengan pikun
Keadaan Lansia di Dunia & di
Indonesia
Jumlah lansia di Indonesia tahun 2014 mencapai 18
juta jiwa dan diperkirakan akan meningkat menjadi 41
juta jiwa di tahun 2035 serta lebih dari 80 juta jiwa di
tahun 2050. Tahun 2050, satu dari empat penduduk
Indonesia adalah penduduk lansia dan lebih mudah
menemukan penduduk lansia dibandingkan bayi atau
balita.

Data Susenas tahun 2012 menjelaskan bahwa angka


kesakitan pada lansia tahun 2012 di perkotaan adalah
24,77% artinya dari setiap 100 orang lansia di daerah
perkotaan 24 orang mengalami sakit. Di pedesaan
didapatkan 28,62% artinya setiap 100 orang lansia di
pedesaan, 28 orang mengalami sakit.
TIPOLOGI MANUSIA LANJUT
USIA

 Sering dijumpai
a. Tipe mandiri
b. Tipe arif bijaksana
c. Tipe bingung
d. Tipe tidak puas
e. Tipe pasrah
1. Tipe mandiri
Mengganti kegiatan yang hilang dengan
yang baru, selektif dalam mencari
pekerjaan, bergaul dengan teman dan
memenuhi undangan

2. Tipe Arif Bijaksna


Kaya dengan hikmah pengalaman,
menyesuaikan diri dengan perubahan
zaman, mempunyai kesibukan, bersikap
ramah, rendah hati, sederhana, dermawan,
memenuhi undangan dan menjadi panutan
3. Tipe Bingung
Mengasingkan diri, minder, menyesal, pasif
dan acuh tak acuh

4. Tipe Tidak Puas


Konflik lahir batin menentang proses
penuaan sehingga menjadi pemarah, tidak
sabar,mudah tersinggung, sulit dilayani,
pengkritik dan banyak menuntut.

5. Tipe Pasrah
Menerima dan menunggu nasib baik tanpa
berusaha, mengikuti kegiatan agama dan
melakukan pekerjaan apa saja.
 Menurut kemampuannya
a. Lanjut usia mandiri sepenuhnya
b. Lanjut usia mandiri dengan bantuan
langsung keluarganya
c. Lanjut usia mandiri dengan bantuan tidak
langsung
d. Lanjut usia dibantu oleh Badan sosial
e. Lanjut usia panti Sosial Tresna Werda
f. Lanjut usia yg dirawat dirumah sakit
g. Lanjut usia dg ggn mental
Tugas Perkembangan Lansia
• Menyesuaikan diri terhadap perubahan
fisik
• Menyesuaikan diri dengan masa pensiun
dan berkurangnya penghasilan keluarga
• Menyesuaikan diri dengan kematian
pasangan hidup
• Menjalin hubungan dengan orang-orang
disekitarnya
• Membentuk pengaturan kehidupan fisik
yang memuaskan
• Menyesuaikan diri dengan peran sosial
secara luwes dan harmonis
Tujuan Perawatan Lansia
• Lansia dapat melakukan kegiatan sehari-
hari secara mandiri dan produktif
• Mempertahankan kesehatan serta
kemampuan lansia seoptimal mungkin
• Membantu mempertahankan dan
meningkatkan semangat h klien lanjut usia
(Life Support)
• Menolong dan merawat klien lanjut usia
yang menderita penyakit (kronis atau akut)
• Memelihara kemandirian lansia yang sakit
seoptimal mungkin
Landasan Penanganan Lansia
UUD 1945 Pasal 27 ayat 2 dan pasal 34

Pasal 27 ayat 2 berbunyi:


“Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak”
Pasal 34 berbunyi:
Ayat 1: “Fakir miskin dan anak-anak terlantar
dipelihara oleh Negara”
Ayat 2: “Negara mengembangkan sistem jaminan
nasional bagi seluruh rakyat dan memberdayakan
masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai
dengan martabat kemanusiaan”
Ayat 3: “Negara bertanggung jawab atas penyediaan
pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum
yang layak”
UU No 9 tahun 1960 entang poko-pokok
kesehatan bab 1 pasal 1ayat 1 berbunyi:

“Tiap-tiap warga negara berhak memperoleh


derajat kesehatan yang setinggi-tingginya
dan perlu diikut sertakan dalam usaha-usaha
kesehatan pemerintah”
Alasan Lansia Perlu Dirawat
dalam Keluarga
• Keluarga ---> Unit pelayanan keperawatan
dasar
• Tempat & lingkungan yang nyaman
• Kemampuan keluarga untuk mengambil
keputusan
• Efektivitas: keterlibatan anggota keluarga
dalam perawatan
Terima Kasih
TUGAS
Kel. 1: Konsep Penuaan, Proses Penuaan
dan Faktor2 yang mempengaruhi Proses
Menua
Kel. 2: Teori-Teori Penuaan
Teori biologi
Teori psikososial
Kel. 3: Masalah Pada Proses Penuaan
(Perubahan Fisiologis) = persistem.. sistem
pencernaan, sistem kardio, sistem
pernapasan ........

Anda mungkin juga menyukai