Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Listrik
Anggota :
1. Dhiya Yudhistira Adz Dzaki Fransisco
2. Muhammad Daffa Nayaka
3. Ramadhan Al - Aziz
Apa Itu Dapur Listrik ?
Dapur listrik adalah peralatan yang digunakan untuk proses pembuatan logam
atau peleburan logam, dimana besi bekas atau logam lain yang dipanasakan dan
dicairkan dengan busur listrik yang berasal dari elektroda ke besi bekas di dalam
sebuah tungku pelebur. Pembuatan baja dalam dapur listrik merupakan cara yang
paling baik dan menguntungkandibandiangkan dengan cara-cara lainnya. Prinsip
kerja dapur listrik: Energi listrik diubahdengan bermacam-macam cara menjadi
energi panas untuk memanaskan dan mencairkan logam. Dapur listrik yang
digunakan untuk pembuatan baja ada dua macam yaitu :
1. Electric arc-furnace
2. Induction furnace
Tanur Busur Api (Arc Furnance)
Tanur ini digunakan untuk proses peleburan, pemurnian dan untuk proses penahanan cairanlogam pada
temperatur tertentu (holding furnace). Tanur ini biasanya memiliki kapasitasuntuk menampung cairan
logam sebanyak 5– 25 ton.
-Elektroda
Elektodenya dibuat dari bahan Carbon atau grafit dimana elektrode dari bahan grafit lebih
menguntungkan sebab lebih tahan terhadap temperatur tinggi. Agar terbentuk busur api, tiga elektroda
dipasang secara vertical dalam formasi segitiga. Elektroda dikelilingi pendingin dan penutup untuk
mendinginkan dan mengurangi gas yang keluar lewat elektroda. Ketiga elektroda yang digunakan dapat
dinaikan atau diturunkan secara otomatis dengan menggunakan perangkat pengendali listrik atau
hidrolik.
-Proses Pembuatan
Saat proses pemuatan penutup tanur dibuka, dan setelah material dimuatkan kedalam tanur, kemudian
penutup ditutup kembali, elektroda diturunkan , dan aliran listrik diberikan.Untuk mendapatkan hasil
yang optimal dari proses peleburan dengan menggunakan tanur busur api dapat dicapai dengan
melakukan proses perencanaan dan pengendalian pemuatan yang baik. Secara umum komposisi
pemuatan adalah sebagai berikut :
• bahan baku dengan ukuran besar/tebal sebanyak 40%
• bahan baku dengan ukuran medium sebanyak 40%
• bahan baku dengan ukuran kecil sebanyak 20%
-Proses Peleburan
Proses peleburan baja dengan tanur busur api terbagi menjadi dua proses, yaitu :
1.Proses terak asam
Terak asam pada dasarnya mengandung Silika yang terdapat dalam ikatan ikatan kimia FeMnS (iron
manganese silicate).Terak ini terbentuk akibat reaksi oksidasi. Pada tahapan ini terjadi proses pemurnian
dari cairan logam yang dilakukan dengan pengendalian dalam penghilangan (reduksi) beberapa unsur
seperti carbon, mangan dan silicon melalui proses oksidasi.Proses penghilangan phosphor dan sulfur sulit
dilakukan. Pengontrolan kandungan kedua unsur tersebut hanya dapat dilakukan dengan pemilihan
secara ketat bahan yang dimuat, dimana bahan yang dimuat harus memiliki kandungan rendah dari kedua
unsur tersebut.
2.Proses terak basa
Pada proses terak basa, perhatian pada kandungan sulfur dan phosphor tidak perlu dilakukan selama
kedua unsur tersebut dapat dikurangi/dihilangkan dengan pemilihan material yang tepat. Pada peleburan
baja paduan, dapat dilakukan dengan melakukan pemuatan menggunakan bahan baku dengan
kandungan karbon yang rendah, dan untuk mencapai kandungan kimia akhir dilakukan dengan
menambahkan bahan paduan.Pada tahap ini untuk pengikatan terak dilakukan dengan penambahan bijih
besi dan batu kapur yang ditambahkan pada saat pemuatan awal atau pada saat bahan baku telah
mencair.
Baja cair yang dihasilkan dari dapur-dapur seperti telah diterangkan di atas kemudian ditap dalam ladle
yang dipanaskan terlebih dahulu. Pemanasan ladle perlu dilakukan untuk menjaga temperatur baja cair
tidak banyak berkurang kapasitas lodle harus sesuai dengan keperluan. Dari ladle tersebut baja cair
dituangkan ke dalam cetakan logam (metal mould) untuk menghasilkan ingot atau ke dalam cetakan pasir
(sand mould) untuk menghasilkan baja tuang (steel casting).
hidup sendirian tanpa
kekasih,cukup sekian dan
terimakasih (Dari Aziz)