Anda di halaman 1dari 28

PENCEGAHAN DAN

PENGENDALIAN INFEKSI
(PPI)

Wati Wusana, S.Kep.Ns


IPCN RS PKU
MUHAMMADIYAHGOMBONG
 Nama : Wati Wusana
 Lahir : Bantul, 13 Des 1976 Curikulum vitae
PELATIHAN:
 Pendidikan : Ners
 Certificate of Achievement temasek foundation – Ngee Ann
 Alamat : Jatinegara Rt 2/ Rw 2 sempor Gombong Polytechnic Singapura . Nursing Leader & Spesialis Program in
 Indonesia.( TOT), Tahun 2014
No Kontak : 085228077625
 Tahun 2014Pelatihan tingkat dasar PPI sesuai Standar Akreditasi
 Pengalaman kerja dari tahun 2006 Versi 2012. Tahun 2015
 KARU Ruang VIP 2010-2013  Pelatihan interna 4 dasar kemampuan ( HH, BHD, APAR,
 Evakuasi ) ,Tahun 2015
KARU Perinatologi 2013-2015
 Pelatihan Perawat pencegahan dan Pengendalian Infeksi ( IPCN ).
 Karu Ruang Utama 2015-2016
 Tahun 2016
 IPCN 2016 sampai sekarang
 Pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja ( K 3) Rumah Sakit.
 Ketua Sup Komite etik Keperawatan Tahun 2016
 Sekertaris DPK PPNI RS PKU Muhammadiyah  Seminar penatalaksanaan IADP dan infeksi daerah Oprasi
Gombong berdasarkan kajian penilaian resiko berbasis bandels. Agustus 2016
 Pelatihan penerapan pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI )
dalam meningkatkan Pasien Safety Tahun 2016
 Worksoap The best practice pelayanan sterilisasi / CSSD dalam
peningkatan mutu pelayanan perawat dan pembedahan , Tahun 2016
 Work Soap PPI berdasarkan konsep pasien dalam rangka gatering
IPCN Jateng, Tahun 2016
 Seminar dan work soap peningkatan profesionalisme IPCN melalui
jenjang karir perawat, tahun 2016
 TOT PPSDM KEMENKES 2017
 Workshop SNARS 1 di Jogja 2018
 Whorkhop para pimpinan, komite PPI, IPCN dalam pencegahan dan
pengendalian infeksidalam standar nsional areditasi RS ( SNARS 1 )
MENGAPA PPI MENJADI
PRIORITAS DUNIA ???
Data global :
RATA2 1 DARI 10 PASIEN DIRAWAT
MENGALAMI HAI’S DI DUNIA  1 DARI 10
PASIEN HAI’S DUNIA MENINGGAL
9-92,% DARI PETUGAS KESEHATAN TIDAK
RUTIN CUCI TANGAN

Menurut WHO 50 % bisa di cegah dengan merubah


prilaku dan penerapan PPI ( Pencegahan dan
pengendalian Infeksi) di semua pegawai.
TUJUAN PPI
 Bertujuan untuk memutus mata rantai infeksi.
 Standar Kewaspadaan Isolasi merupakan bagian dari program PPI
 Meningkatkan mutu layanan RS dan fasilitas pelayanan
lainnya → cost effective
 Melindungi Nakes & masyarakat dari penularan penyakit
menular (Emerging Infectious Diseases)

Pasien

Lingkungan Pasien

Petugas,
pengunjung
Permenkes no 27 tahun 2017 tentang PPI
di Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Berlaku sejak 12 Mei 2017


Tediri dari: 12 pasal
Ruang lingkup Permenkes:
 Rumah Sakit
 Puskesmas, Klinik dan
praktik mandiri
INFEKSI NOSOKOMIAL – HAIs
INFEKSI NOSOKOMIAL dapat terjadi di pelayanan
kesehatan selain RS spt: Puskesmas, klinik 24 jam,
tempat praktik dokter, fasilitas perawatan (panti jompo
& fasilitas rehabilitasi) hingga HomeCare.

“Healthcare Associated Infection”


(HAIs)
DEFINISI
Healthcare-Associated Infection

Infeksi yg terjadi setelah 2 x 24 jam selama proses


perawatan di RS / fasilitas kesehatan lainnya, dimana pasien
tidak ada infeksi / tidak dlm masa inkubasi, Infeksi didpt di
RS tapi muncul stlh pulang, & juga Infeksi petugas
kesehatan tjd pada YanKes.
STRUTUR ORGANISASI TIM PPI
Anggota Tim lainnya :
e. Instalasi Pemeliharaan
a. Tim DOTS / TB
Sarana Rumah Sakit
b. Tim HIV
(IPSRS).
c. Laboratorium.
f. sanitasi lingkungan
d. Farmasi. g. pengelola makanan
e. sterilisasi h. Kesehatan dan
f. Laundri Keselamatan Kerja (K3).

g. IPCLN i. Kamar jenazah.


KRITERIA TIM PPI
Ketua Tim PPI IPCN ( Infektion Preventif
1. Dokter yang mempunyai Control Nurse)
minat dalam PPI 1. Perawat dengan pendidikan
minimal Diploma III
2. Pernah mengikuti
Keperawatan
pelatihan dasar PPI 2. Mempunyai minat dalam PPI.
3. Mengikuti pendidikan dan
pelatihan dasar PPI dan IPCN.
4. Memiliki pengalaman sebagai
Kepala Ruangan atau setara.
5. kemampuan leadership dan
inovatif.
6. Bekerja purnawaktu.
URAIAN TUGAS TIM PPI
(PMK 27 TAHUN 2017
1. Menyusun dan menetapkan serta mengevaluasi kebijakan PPI.

2. Melaksanakan sosialisasi kebijakan PPI, agar kebijakan dapat dipahami dan


dilaksanakan oleh petugas kesehatan.

3. Membuat SPO PPI.

4. Menyusun program PPI dan mengevaluasi pelaksanaan program tersebut.

5. Melakukan investigasi masalah atau kejadian luar biasa HAIs (Healthcare


Associated Infections).

6. Memberi usulan untuk mengembangkan dan meningkatkan cara pencegahan


dan pengendalian infeksi.
URAIAN TUGAS TIM PPI
(PMK 27 TAHUN 2017
7. Memberikan konsultasi pada petugas kesehatan rumah sakit dan fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya dalam PPI.

8. Mengusulkan pengadaan alat dan bahan yang sesuai dengan prinsip PPI dan
aman bagi yang menggunakan.

9. Mengidentifikasi temuan di lapangan dan mengusulkan pelatihan untuk


meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) rumah sakit dalam
PPI.

10. Melakukan pertemuan berkala, termasuk evaluasi kebijakan.


Lanjutan………
11. Berkoordinasi dng unit terkait lain dalam hal pencegahan dan
pengendalian infeksi rumah sakit, antara lain :

a. Tim Pengendalian Resistensi Antimikroba (TPRA) dalam

penggunaanan antibiotika yg bijak di Faskes berdasarkan


pola kuman dan resistensinya terhadap antibiotika dan
menyebarluaskan data resistensi antibiotika.

b. Tim K-3 RS untuk menyusun kebijakan.

c. Tim KPRS dalam menyusun kebijakan patient safety


URAIAN TUGAS KOMITE PPI
(PMK 27 TAHUN 2017
12. Mengembangkan, mengimplementasikan dan secara

periodik mengkaji kembali rencana manajemen PPI


apakah telah sesuai kebijakan manajemen rumah sakit.

13. Memberikan masukan yang menyangkut konstruksi

bangunan dan pengadaan alat dan bahan kesehatan,


renovasi ruangan, cara pemrosesan alat, penyimpanan
alat dan linen sesuai dengan prinsip PPI.
URAIAN TUGAS KOMITE PPI
(PMK 27 TAHUN 2017

14. Menentukan sikap penutupan ruangan rawat bila


diperlukan karena potensial menyebarkan infeksi

15. Melakukan pengawasan terhadap tindakan-tindakan yang


menyimpang dari standar prosedur / monitoring
surveilans proses.

16. Melakukan investigasi, menetapkan dan melaksanakan


penanggulangan infeksi bila ada KLB dirumah sakit dan
fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.

Komisi Akreditasi Rumah Sakit


TUGAS KETUA TIM PPI
1. Bertanggungjawab atas Terselenggaranya dan evaluasi
program PPI.
2. Penyusunan rencana strategis program PPI.
3. Penyusunan pedoman manajerial dan pedoman PPI.
4. Tersedianya SPO PPI dan penetapan serta mengevaluasi
kebijakan PPI.
5. Memberikan kajian KLB infeksi di RS.
6. Terselenggaranya pelatihan dan pendidikan PPI.
7. Terselenggaranya pengkajian pencegahan dan
pengendalian risiko infeksi
8. Terselenggaranya pengadaan alat dan bahan terkait dengan
PPI.
9. Terselenggaranya pertemuan berkala.
10. kegiatan Komite PPI kepada Direktur.
TUGAS IPCN
1. Kunjungan kepada pasien yang berisiko di ruangan untuk
mengidentifikasi kejadian infeksi pada pasien di rawat inap.
2. Memonitor pelaksanaaan program PPI, kepatuhan
penerapan SPO dan memberikan saran perbaikan bila diperlukan.
3. Melaksanakan surveilans infeksi dan melaporkan kepadaTim PPI.
4. Turut serta melakukan kegiatan mendeteksi dan
investigasi KLB.
5. Memantau petugas kesehatan yang terpajan bahan infeksius /
tertusuk bahan tajam bekas pakai untuk mencegah penularan
infeksi.
6. Melakukan diseminasi prosedur kewaspadaan isolasi dan
memberikan konsultasi tentang PPI yang diperlukan pada kasus
tertentu yang terjadi di fasyankes.
TUGAS IPCN
7. Melakukan audit PPI di seluruh wilayah fasyankes dengan menggunakan
daftar tilik.
8. Pelaksanaan pedoman penggunaan antibiotika bersama Tim PPRA.
9. Mendesain, melaksanakan, memonitor, mengevaluasi dan melaporkan
surveilans infeksi yang terjadi di fasilitas pelayanan kesehatan
bersama Tim PPI
10. Motivasi kepatuhan pelaksanaan program PPI
11.Memberikan saran desain ruangan rumah sakit agar sesuai dengan
prinsip PPI.
12.Meningkatkan kesadaran pasien dan pengunjung rumah sakit tentang PPI.
13.Memprakarsai penyuluhan bagi petugas kesehatan, pasien, keluarga
dan pengunjung tentang topik infeksi yang sedang berkembang (New-
emerging dan re- emerging) atau infeksi dengan insiden tinggi.
14.Sebagai coordinator antar departemen/unit dalam mendeteksi,mencegah
dan mengendalikan infeksi dirumah sakit.
15.Memonitoring dan evaluasi peralatan medis single use yang di re –use
TUGAS ANGGOTA TIM PPI

Bertanggung jawab kepada ketua Tim PPI


Berkoordinasi dengan unit terkait lainnya dalam
penerapan PPI
Memberikan masukan pada pedoman maupun
kebijakan terkait PPI di unit masing masing.
Bertanggung jawab pelaksanaan PPI di unit masing
masing
Sarana Kesekretariatan

Ruangan sekretariat
Komputer,printer dan internet
Telepon dan Faksimili.
Sarana kesekretariat lainnya.
KOORDINASI TIM PPI

Keperawatan
SDI Logistik
Humas &
Keuangan
Pemasaran
Kamar Jenazah TB Dots dan HIV

Komite Medik Rekam Medis

SPI PPI

Diklat CSSD

Tim K3 Linen Laundry

Laborat Sanitasi, Limbah


Pengelola
PSRS
makananFarmasi
Sistem INTEGRASI KEGIATAN
manajemen DNG PMKP
data

SDM :
- Komite/ SURVEILA
NCE
Tim PPI
- IPCN
- IPCLN ) KESEHATAN
& KESELAMA
ICRA TAN KERJA
DIKLAT PPI :
- Staf RS
- Px & pengunjung PROGRA
- Mhs praktik M PPI KEWASPADAAN
STANDAR
STERILISA
( ISOLASI, APD,
ANGGARAN SI &
HAND
- APD LAUNDRY)
HYGIENE)
- Desinfectan
- Diklat, HYGIENE
& SANITASI
- Periksa kuman
- Buku referensi
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
- dll
KA
FASKES

LAPORA
N

IPCN
TIM PPI

KOORDINAS
I
TUGAS DAN
TANGGUNG SURVEILANCE & KLB
JAWAB IPCN

MONITORING/AUDIT

EDUKASI/PENYULUHAN

MEMBERIKAN SARAN-
SARAN

LAPORAN KEGIATAN

Komisi Akreditasi Rumah Sakit


MONITORING / SUPERVISI
1. UNIT : 1. AUDIT KEPERAWATAN 2.docx
2. GIZI : 2. AUDIT GIZI.docx
3. PAJANAN : 3. FORM PAJANAN BARU.docx,
4. MONITORING PAJANAN :
4. KASUS PAJANAN.xlsx
5. SURVAILAN : 5 FORM SURVAILANS 2018.xlsx
6. CSSD : 6. AUDIT RUANG CSSD.docx
7. LINEN LONDRY :
7. AUDIT RUANG LINEN LONDRY 2.docx
KEBERHASILAN PPI
INFE DR
KSI I S
Klinis
House
Keeping Perawat

Laboratoriu
Sanitasi m
KEBERHAS
I
LAN PPI

IPSRS K
3

Gizi Farmasi

31
PENUTUP

Tantangan
• Komitmen pimpinan FASKES untuk menerapkan
PPI
• Perubahan Budaya petugas kesehatan kesadaran
untuk menurunkan penularan infeksi terkait pelayanan
kesehatan

Tindak Lanjut :
1. Penguatan PPI melalui pemenuhan standar dan
peningkatan kapasitas SDM
2. Survailan HAIs
3. Perbaikan sistem pelaporan
4. Monitoring dan evaluasi
33
Komisi Akreditasi Rumah Sakit

Anda mungkin juga menyukai