OLEH :
Ns. Miftakhul Ulfa, S.Kep.M.Kep
PENDAHULUAN
Saat ini nyeri tidak lagi dianggap gejala tetapi
suatu penyakit atau proses yg sedang merusak
dibutuhkan penanganan dini & agresif
Proses nyeri proses fisiologik yg bersifat
protektif untuk menyelamatkan diri menghadapi
stimulus noksious demi kepentingan kelangsungan
hidupnya.
Nyeri keadaan unik , derajatnya berbeda pd
setiap individu
Nyeri kronik & hebat dibutuhkan pendekatan
multidisiplin antara dokter, psikolog, ahli
rehabilitasi, farmasi & pengobatan alternatif.
NYERI AKUT Simptom
BERDASARKAN WAKTU :
• Nyeri akut
• Nyeri sub-akut
• Nyeri kronik
NYERI AKUT :
• Respon biologis normal terhadap cedera jaringan
Nyeri Inflamasi
Stimulus yg dapat menyebabkan inflamasi jaringan
Inflamasi menyebabkan perubahan berbagai komponen
nosiseptif
Jaringan yang mengalami inflamasi mengeluarkan
mediator inflamasi (prostaglandin, bradikinin)
Mediator inflamasi (MI) mengaktivasi atau
mensensitisasi nosiseptor secara langsung maupun
tidak langsung
EVALUASI KLINIS NYERI
1. Intensitas nyeri
2. Lokasi nyeri
3. Kualitas nyeri, penyebaran & karakter nyeri
4. Faktor yg meningkatkan & mengurangi nyeri
5. Efek nyeri pada kehidupan sehari-hari
6. Regimen pengobatan yg sedang & sudah diterima
7. Riwayat manajemen nyeri termasuk farmakoterapi,
intervensi & respon terapi
8. Adanya hambatan umum dalam pelaporan nyeri &
penggunaan analgesik
Menentukan derajat Nyeri
(= Pain Assessment)
0 Nyeri 4
Nyeri Nyeri6 10
Nyeri ringan sedang berat
(-) Nyeri
paling
berat
2. Visual Analog Scale (VAS)
< 4 : nyeri ringan
4 – 7 : nyeri sedang
> 7 : nyeri berat
3. Skala Kategori
~ kata-kata yg dipilih penderita
~ ringan ~ berat
~ sedang ~ berat sekali
PENATALAKSANAAN NYERI
~ Akibat amputasi
~ Kausalgia (rasa sakit spt terbakar)
~ Neuropati diabetic ( kerusakan syaraf akibat
diabetes)
~ Neuralgia pasca herpes zoster
~ Neuralgia trigeminal ( nyeri di area wajah yang
sering dipicu oleh mengunyah, berbicara atau
menyikat gigi
ASPEK KLINIS NYERI NEUROPATIK (NN)
A. Terapi farmakologis
B. Terapi non farmakologis
Informasi & Edukasi pasien
Rehabilitasi
Terapi bedah
Terapi Farmakologis
1. Terapi Analgetik
Non Opioid
Digunakan sebagai terapi kombinasi dgn analgesik
adjuvan pada kasus campuran nosisiptik & neuropatik
Asetaminofen
Tramadol
NSAID
Opoid
Kodein, morfin, fentanil, oksikodon, hidromorfon,
metadon, levorfanol
2. Terapi Analgetik Adjuvan
Antikonvulsan : pregabalin, gabapentin, karbamazepin
Neurolitik
TERIMA KASIH