Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

S DENGAN
GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN DENGAN KASUS LIMFOMA DI
RUANGAN ICU RSUD ULIN BANJARMASIN
DISUSUN OLEH:

KELOMPOK IV
 
HANIAH, S. KEP NIM: 11194692110102
HIFZHI PADLIANNOR, S. KEP NIM: 11194692110103
MITHA ARIANI, S. KEP NIM: 11194692110108
NOLA CRISTINA NATALIA P, S.KEP NIM: 11194692110112

Preseptor Akademik : Eirene E.M.Gaghauna, S.Kep., Ns., MSN


Preseptor Klinik : Lukmannul Hakim, Ns., M.Kep
DEFINISI
Limfoma maligna atau kanker kelenjar getah bening adalah
kanker darah yang berasal dari jaringan limfoid mencakup
sistem limfatik dan imunitas tubuh. Tumor ini bersifat heterogen,
ditandai dengan kelainan umum yaitu pembengkakkan kelenjar
getah bening diikuti splenomegali, hepatomegali, dan kelainan
sumsum tulang. Limfoma dapat berawal ketika sel kanker
menyerang salah satu sel darah putih (limfosit) yang berfungsi
melawan infeksi. (Mansjoer, A. 2019).
Etiologi
Penyebab terjadinya LNH (limfoma non Hodgkin) disebabkan oleh pengaruh rangsangan
imunologis persisten yang menimbulkan poliferasi jaringan limfoid yang tidak terkendali yang
dimana bisa disebabkan karena factor keturunan dan bisa juga disebabkan oleh virus Epstein
Barr LNH yang berhubungan dengan limfoma Burkitt (sebuah penyakit yang ditemukan di
afrika) dan infeksi HTLV-1 (human T lymphotropic tipe 1)
Klasifikasi
A. Limfoma Hodgkin : pada limfoma jenis ini, menyerang sel darah putih atau
limfosit yaitu limfosit tipe B akan tumbuh secara abnormal yang dimana hal
tersebut menyababkan limfosit kehilangan fungsinya dalam melawan infeksi
sehingga rentan terhadap infeksi. LH lebih bersifat lokal, berekspansi dekat, dan
jarang metastasis ke sumsum tulang.
B. Limfoma non Hodgkin : Jenis kanker ketika tumor berkembang dari sel darah
putih atau limfosit. NHL lebih bersifat tidak lokal, expansi jauh, cenderung extranodal,
berada di abdomen, dan sering metastasis ke sum-sum tulang.
Manifestasi Klinik
 Gejala klinis dari penyakit limfoma maligna adalah sebagai berikut : 
1. Limfodenopati superficial.
2. Demam 
3. Sering keringat malam
4. Penurunan nafsu makan 
5. Kehilangan berat badan lebih dari 10 % selama 6 bulan (anorexia)
6. Kelemahan, keletihan
7. Anemia, infeksi, dan pendarahan dapat dijumpai pada kasus yang mengenai sumsum tulang
secara difus 
Pathway
Asuhan Keperawatan
I. PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
 Nama : Ny. S
 Usia: 52 Tahun
 Jenis Kelamin: Perempuan
 Tanggal Lahir: 14-10-1970
 Nomor RM : 1.41.50.XX
 Tanggal Masuk RS : 01-03-2022
 Tanggal Masuk ICU : 03-03-2022
 Tanggal Pengkajian : 03-03-2022
 Hari Perawatan ke : ke-1
 Diagnosa Medis : Maligna Lympoma
1. Riwayat Kesehatan

a. Keluhan Utama

 Pasien mengatakan sesak

b. Riwayat Penyakit Sekarang

 Keluarga pasien mengatakan sebelumnya pada desember 2021 pasien menyadari bahwa terdapat benjolan didaerah
leher dan setelah dirasakan ada benjolan tersebut pasien merasa tidak nyaman dan khawatir akhirnya pasien dibawa
ke RSUD ULIN untuk dilakukan pemeriksaan dan setelahnya diputuskan dilakukan tindakan operasi, dan 5 bulan
yang lalu terdapat benjolan diperut sebesar telur puyuh dan setelah dilakukan kemoterapi pasien mengatakan
benjolan mengecil, setelahnya 5 bulan kemudian kondisi pasien mulai lemah, nafsu makan berkurang hanya makan
½ porsi, mengalami penurunan berat badan dari BB 65 kg (3 bulan terakhir) dan BB sekarang 44 Kg, kadang muntah
2-3 x dan keluarga pasien mengatakan pasien mengeluh sesak sesak sejak 1 bulan yang lalu, sesak bertambah
ketika beraktivitas dan sesak memberat dalam 1 minggu terakhir dan sesak berlangsung terus menerus akhirnya,
nyeri tenggorokan selama 2 hari dirasakan terus menerus keluarga memutuskan untuk membawa pasien ke RSUD
AGUNG setelah 1 minggu dilakukan perawatan tidak ada perubahan akhirnya pasien dirujuk ke RSUD ULIN melalui
IGD dan di masukkan ke ruangan penyakit dalam setelah 1 hari dilakukan perawatan keadaan pasien memburuk
dikarenakan sesak pasien memburuk dan pasien dipindahkan ke ruangan ICU.
c. Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien mengatakan sebelumnya pernah dirawat di rumah sakit dikarenakan kondisi penyakit yang
sama dengan yang dialami pasien saat ini.

d. Riwayat Penyakit Keluarga


 Keluarga pasien mengatakan pasien tidak memiliki riwayat penyakit keturunan seperti hipertensi,
diabetes melitus atau penyakit yang dialami pasien saat ini dan penyakit yang lain-lain
1. Tingkat Kesadaran/GCS
Respon membuka mata/Eye : 4 : Membuka mata spontan
Respon Verbal : 4 : Bingung
Respon Motorik : 6 : Mengikuti perintah
Kesadaran Kualitatif : Composmentis
2. TTV : Tekanan Darah : 129/83 mmHg
Heart Rate : 130x/menit
Temperature : 36,3˚C
Respirasi : 32x/menit
1. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan Fisik (B1-B6)
 B1 (Breath)
 Inspeksi
Bentuk dada tampak simetris, pergerakan dinding dada kanan dan kiri seimbang, tidak ada jejas,
irama nafas ireguler dengan kedalaman dangkal, Fase ekspirasi tampak memanjang , tampak cuping hidung, pasien
tampak sesak, pernafasan dada dan perut RR : 36 x/menit, HR : 130x/menit SPO2: 100% dengan
terpasang oksigen NRM 15 LPM.
 Palpasi
Tidak ada benjolan yang abnormal, taktil premitus teraba getaran simetris pada paru kiri dan kanan
 Perkusi

Terdengar bunyi sonor pada dinding dada


 Auskultasi
Terdapat suara tambahan yaitu ronkhi
 B2 (Blood)
 Inspeksi
Tidak tampak adanya jaringan parut pasca pembedahan, tidak tampak tidak ada nyeri dada, tidak tampak iktus kordis, tidak
adanya sianosis, mukosa bibir tampak kering, pasien tampak pucat, skelera tampak anemis, terpasang infus pump dengan
kecepatan 63 NS: 0,9% dikaki sebelah kanan, CRT > 2 detik, oedem pada ekstremitas bawah dextra dan sinistra dengan
pitting edem derajat II.
 Palpasi
Iktus cordis teraba pada ICS 5 mid clavikula sinistra
 Perkusi
Terdengar pekak pada ICS 2-5 dan terdengar bunyi timpani pada ICS 6-7
 Auskultasi
Saat dilakukan auskultasi suara S1 S2 tunggal tidak ada mur-mur.

 B3 (Brain)

 Kesadaran composmentis, ekspresi tampak tegang, pasien berbicara kurang jelas, posisi pasien head up 30 derajat, pupil isokor,
refleks cahaya mata kanan dan kiri positif, pupil klien isokor, tidak ada kejang dan pasien mengalami sulit tidur/beristirahat.

 B4 (Bladder)

 Pasien terpasang kateter, warna urin kuning pekat, bau khas urine, produksi urin 300cc/ 7 jam
 B5 (Bowel)

 Tidak tampak adanya distensi abdomen/asites, pasien mengalami penurunan nafsu makan,
mual (+), muntah 2-3 kali dalam sehari dan mukosa bibir kering, bising usus 7 x/menit.

 B6 (Bone)

 Ekstremitas atas:

 Ekstremitas atas bersih, tidak terdapat fraktur maupun luka, tidak terdapat nyeri tekan,
warna kulit sekitar pemasangan infus merata tidak ada kemerahan dan skala otot 4

 Ekstremitas bawah :

 Ekstremitas bawah bersih, tidak terdapat luka ataupun fraktur, pasien terpasang infus pada
kaki kiri juga tidak terdapat tanda-tanda flebitis tampak adanya edema pada kedua kaki
dengan pitting edem derajat 2, skala otot 2
HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Hasil Pemeriksaan Diagnostik
 Hasil Pemeriksaan Laboratorium 04 April 2022
 Hasil pemeriksaan Thorax pada tanggal 04 April 2022
Parameter Hasil Nilai normal Interpretasi

GAS DARAH      

Suhu 36.5   Tidak normal

pH 7.546* 7.350 – 7.450 Tidak Normal

PCO2 34.4* 35.0 – 45.0 mmHg Tidak Normal

TCO2 31.0* 22.0 – 29.0 mEq/L Tidak Normal

PO2 82.0 80.0 – 100.0 Normal


mmHg

HCO3 29.9* 22.0 – 26.0 mEq/L Tidak Normal

O2 Saturasi 98.0 75.0 – 99.0 % Normal


Hasil terdapat pnemonia dan tidak terdapat kardiomegali
Base Excess (BE) 7.0* -2.0 – 3.0 Tidak Normal
CTR 43%
%FIO2 81    
ANALISA DATA
Symptom Etiologi Problem
DS : Gangguan pertukaran gas Ketidakseimbangan ventilasi-
- Pasien mengeluh sesak napas perfusi
DO :  
- Pasien tampak sesak
- Pasien tampak pucat
- Terdapat cuping hidung
- Irama napas ireguler
- RR : 36x/mnt
- PCO2 : 34.4 mmHg
- PO2 :7.546
- Hasil rontgen pneumoni

DS: Pola napas tidak efektif Hambatan upaya napas


- Pasien mengeluh sesak napas  
DO:
- Pasien tampak sesak
- Pasien tampak menggunakan otot bantu napas tambahan
- Spo2 pasien 100% dengan NRM 15 liter
- Terdapat cuping hidung
- RR 36x/mnt (irama ireguler dengan kedalaman dangkal)
- Fase ekspirasi tampak memanjang
DS: Defisit nutrisi Ketidakmampuan
- Pasien mengatakan mengalami penurunan berat menelan makanan
badan dalam 3 bulan terakhir
- Pasien mengatatakan nafsu makan berkurang
- pasien mengatakan jika makan terasa mual dan
muntah
DO:
- Pasien tampak pucat
- Pasien tampak lemah
- Mukosa bibir tampak kering
- Pasien mengalami penurunan BB
- IMT : 17, 6 (berat badan kurang)
- BB Sebelum sakit : 65 kg
- BB Setelah sakit : 44 kg
- TB : 150 cm

Anda mungkin juga menyukai