Anda di halaman 1dari 42

Interpersonal Communication

in Pharmaceutical Care
pertemuan : ke 4

LOGO
LATAR BELAKANG
CARA PENYERAHAN OBAT YANG BAIK
(GOOD DISPENSING PRACTICE) :
- Penyerahan obat dilakukan oleh apoteker disertai pemberian informasi

obat dan konseling kepada pasien  interaksi (interpersonal)

Jasa profesi : penyerahan obat atau persediaan farmasi dan perbekalan


kesehatan lainnya tak terpisahkan dengan PIO dan konseling
(inseparable)

LOGO
TUJUAN KOMUNIKASI ANTAR
PERSONAL PADA PH CARE:
Evaluasi diri bagi
mahasiswa farmasi dalam
keahlian berkomunikasi

Memotivasi mahasiswa
farmasi untuk
melakukan perubahan dalam
keahlian berkomunikasi
khususnya untuk
persiapan melaksanakan
praktek kefarmasian
Komunikasi antar personal dalam
Pelayanan kefarmasian:

 Interaksi aktual antar farmasis (apoteker),


pasien, pelanggan, sejawat dan teman kerja
atau tenaga kesehatan lainnya
 Diskusi yang dinamis pada kasus-kasus
tertentu dengan pola dialog yang
menghindari ‘saling menyalahkan’(blaming)
PENTINGNYA keahlian Komunikasi antar
personal dalam Praktek kefarmasian

 Konseling dan konflik konteks:


 setiap fase kehidupan sangat dipengaruhi
oleh kemampuan maupun ketidak
mampuan untuk berhubungan dengan
orang lain
 Keahlian berinteraksi merupakan
keterampilan cara mengirim pesan dan
menerima pesan
 Pesan ini disampaikan secara verbal, non
verbal maupun campuran keduanya
 Keahlian mengirim pesan dan menerima
pesan dapat dipelajari dan dikembangkan
Faktor –faktor komunikasi antarpersonal
dalam praktek kefarmasian
 Penghalang pribadi (personal barriers) P
Keahlian membuat pertanyaan yang efektif E
(Effective questioning)
 ciptakan struktur kata yang efektif/bertutur kata
(Taking ownership in language use) T
 Fokuskan pada sasaran yang tepat
(Being specific) B
 Gaya bicara secara efektif (Assertive) A
 Manajemen konflik (Conflict management) C
 Mendengarkan dan konseling yang berempati
(Listening and Empathy Counseling) L
E

PETBACLE
LANDASAN HUKUM :

Sebagai konsekuensi perubahan


orientasi menurut Permenkes 35/2014
tentang Standar Pelayanan Kefarmasian
di Apotek, Apoteker dituntut :

♥ Meningkatkan:
 pengetahuan,
 ketrampilan
 perilaku
agar dapat melaksanakan interaksi
langsung dengan pasien.

♥ Bentuk interaksi tsb, antara lain adalah


melaksanakan pemberian informasi,
monitoring penggunaan obat untuk
mengetahui tujuan akhirnya sesuai
harapan dan terdokumentasi dengan
baik

Apoteker harus memahami dan menyadari


kemungkinan terjadinya kesalahan
www.themegallery.com pengobatan (Medication Error)
Pedoman Konseling Pelayanan Kefarmasian di Sarana Kesehatan :
Dir BinFar Komunitas dan Klinik ; Dirjen BinFar dan Alkes DepKes RI 2007

Konseling obat :
Kegiatan aktif apoteker dalam memberikan penjelasan
kepada pasien tentang segala sesuatu yang
berhubungan dengan obat dan proses pengobatan

PELAYANAN INFORMASI OBAT :


KEGIATAN PENYEDIAAN DAN PEMBERIAN INFORMASI,
REKOMENDASI OBAT YANG INDEPENDEN, AKURAT,
KOMPREHENSIF, TERKINI OLEH APOTEKER KEPADA
PASIEN, MASYARAKAT MAUPUN PIHAK YANG
MEMERLUKAN DI RUMAH SAKIT

Company Logo
www.themegallery.com
Tujuan Konseling:
Membantu dan mengedukasi pasien
 adherence
KONSELING DAN EDUKASI MEMBERIKAN PENJELASAN
YANG LEBIH KOMPREHENSIF

Ketidakpatuhan (non compliance) dan ketidaksepahaman


(non corcondance) pasien dalam menjalankan pengobatan,
merupakan salah satu penyebab kegagalan pengobatan

Company Logo
www.themegallery.com
Hasil survey dari The U.S Dept.of Health and
Human Services:
Orang hanya
mengingat 20% dari
apa yang mereka
dengar dan 90 % dari
apa yang mereka
katakan.

45 % dari jumlah


populasi tidak patuh
atau minum obat
dengan cara yang
benar
PEDOMAN KONSELING
PELAYANAN KEFARMASIAN
DI SARANA KESEHATAN

DIREKTORAT BINA FARMASI KOMUNITAS DAN KLINIK


DIREKTORAT JENDERAL BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN
DEPARTEMEN KESEHATAN RI
TAHUN 2007
Konseling, asal kata counsel
yang artinya memberikan
saran,melakukan diskusi dan
pertukaran pendapat

Konseling:
Suatu kegiatan bertemu dan berdiskusinya seseorang yang
membutuhkan (klien) dan seseorang yang memberikan
(konselor) dukungan dan dorongan sedemikian rupa sehingga
klien memperoleh keyakinan akan kemampuannya dalam
pemecahan masalah.

Konseling pasien merupakan bagian tak terpisahkan dari pelayanan


kefarmasian, karena apoteker sekarang tidak hanya melakukan
LOGO
kegiatan compounding dan dispensing saja.
CHECK LIST KEGIATAN KONSELING

1. Apoteker Memperkenalkan diri dan memberi batasan tentang konseling yang

akan diberikan
2. Identifikasi : Apakah yang datang pasien sendiri atau bukan
3.Menanyakan ke pasien apakah dia mempunyai waktu untuk diberi penjelasan
dan menjelaskan kegunaan konseling
4. Menanyakan kepada pasien informasi yang sudah didapat dari dokter
(Three prime question) :
•Apakah dokter sudah menjelaskan kegunaan obat?
•Apa yang dokter sudah menjelaskan mengenai cara penggunaan obat ?
•Apa yang dokter sudah jelaskan mengenai harapan setelah konsumsi obat
5. Dengarkan semua keterangan pasien dengan baik dan empati
6. Menayakan ada tidaknya riwayat alergi
CHECK LIST KEGIATAN KONSELING

•Jelaskan kepada pasien nama obat, indikasi,cara pemakaian


•Jelaskan kepada pasien tentang dosis,frekuensi, dan lama
pengobatan
•Buat jadwal minum obat yang disesuaikan dengan kegiatan
harian pasien,dan tanyakan apakah pasien kesulitan mengikuti
jadwal tersebut
•Menjelaskan tindakan yang perlu jika lupa minum obat
•Menjelaskan hal-hal yang perlu dihindari selama minum obat
•Menjelaskan kemungkinan interaksi obat-obat,atau obat
makanan dan cara mengatasinya
•Menjelaskan efek samping dan cara menanggulangi efek
samping
•Menjelaskan cara penyimpanan yang benar
•Memastikan pasien memahami semua informasi yang diberikan
dengan meminta pasien mengulang kembali
•Mendokumentasikan semua informasi penting
www.themegallery.com
KONSELING (KONSULTASI, INFORMASI DAN EDUKASI)
Nama :

No Materi Deskripsi
1 Memperkenalkan diri

2 Menerangkan maksud konseling

3 Meminta waktu untuk konseling

4 Menanyakan informasi yang sudah


didapat dari dokter (Three prime
question) :
•Apakah dokter sudah menjelaskan
kegunaan obat?
•Apa yang dokter sudah
menjelaskan mengenai cara
penggunaan obat ?
•Apa yang dokter sudah jelaskan
mengenai harapan setelah
6 Pemberian informasi cara
penggunaan dan dosis obat
7 Pemberian informasi ESO

8 Pemberian informasi cara antisipasi


reaksi obat yang tidak dikehendaki.

9 Pemberian informasi penyimpanan

10 Pemberian informasi
kontraindikasi/interaksi
obat/swamedikasi
11 Pemberian informasi modifikasi gaya
hidup
12 Meringkas dan mengevaluasi
informasi yang didapat pasien
13 Aspek undang-undang dan etika
CONTOH KEGIATAN KONSELING

 Seorang pasien wanita 21 tahun terdiagnosa


menderita infeksi saluran pernafasan.
Mendapatkan antibiotik cephradine dua kali sehari
selama 5 hari.
Apoteker memberikan konseling pada penyerahan
obat sebagai berikut :

Apt : Perkenalkan saya Adul, apoteker dari


apotek......
yang menyiapkan obat.
Apakah ibu,Ny. Fafa (Nama pasien)?
Pasien ( P) : Ya, saya Ny.Fafa
Apt : untuk keberhasilan pengobatan, ibu perlu
meminum obat obat dengan benar.
Apt : Apakah ibu punya waktu sekitar 5 menit untuk mendapat
penjelasan mengenai obat ini?
P : Ya,Tapi tenggorokan saya sakit dan kering
Apt : Baik, saya akan menjelaskan tentang obat ini supaya sakit
tenggorokan ibu dapat segera diatasi dengan minum obat
yang benar.
Keluhan apa saja yang ibu rasakan?
P : Tenggorokan saya sakit dan sulit menelan, batuk-batuk sudah
beberapa hari dan badan terasa demam.
Apt : Dokter meresepkan obat untuk menyembuhkan infeksi
saluran pernafasan ibu,jika ibu meminum obat ini dengan
baik dan benar
a. Apakah dokter sudah menjelaskan kegunaan obat?
b.Apa yang dokter sudah menjelaskan mengenai cara penggunaan
obat ?
c.Apa yang dokter sudah jelaskan mengenai harapan setelah konsumsi
obat?
P : Menurut dokter,obat ini untuk sakit tenggorokan saya dan saya
harus menhabiskannya kalau mau sembuh

Apt: Benar, obat ini adalah antibiotik yang bekerja membunuh kuman
penyebab infeksi saluran pernafasan ibu.
Obat ini harus diminum dua kali sehari satu tablet selama 7 hari.
Minumlah obat ini setiap 12 jam,dan silahkan tentukan jadwal
minum obat yang tidak menggangu jadwal kegiatan ibu
Sebaiknya obat ini diminum saat perut kosong jadi sekitar 1 jam
sebelum makan atau 2 jam sesudah makan, dengan air minum
yang banyak.
Apakah ibu mengalami kesulitan meminum obat ini setiap pukul
7 pagi dan pukul 7 malam ?
P : Tidak,saya biasa berangkat bekerja pukul 8 pagi dan pulang
pukul 5 sore,sehingga saya bisa minum obat sesuai jadwal.
Tapi saya biasa makan jam 7 pagi,apakah saya harus merubah
jadwal makan paginya?
Apt : Ibu tidak perlu merubah jadwal makan pagi, berarti obat ini diminum
2 jam setelah makan pagi yaitu jam 9 pagi dan selang 12 jam
menjadi jam 9 malam selama 7 hari.
Apt : Obat ini setelah habis tidak dapat dibeli lagi tanpa resep baru
dari dokter,minumlah obat ini selama 7 hari meskipun ibu sudah merasa
sehat.Hal ini untukmencegah kekambuhan penyakit.
Apakah ibu mempunyai riwayat alergi terhadap penisillin?
P : Saya tidak tahu
Apt: Apakah anda pernah minum Amoksilin atau Ampisilin dan jika pernah
apakah ibu mengalami reaksi alergi?
P : Ya,saya pernah minum amoksillin sebulan yang lalu,dan tidak terjadi
apa-apa.
Apt: Baik, kalau begitu ibu tidak ada riwayat alergi penisillin,tapi jika
ibu merasa mual karena minum obat ini, makanlah snack atau biskuit
sebelum memakan obat ini. Setiap obat memiliki efek samping dapat
bersifat ringan atau berat. Jika timbul diare lebih dari 2 hari setelah minum
obat ini, atau gatal-gatal,serta sesak napas,mohon segera hubungi dokter.
Apt :Saya sudah menjelaskan cara menggunakan obat ini.Dapatkah
ibu mengulangi obat dan bagaimana cara meminumnya?
P : ya,obat ini adalah cephradine,saya harus minum obat ini 2 kali
sehari 1 kapsul pada jam 9 pagi dan 9 malam , 2 jam setelah makan
dan dihabiskan selama 7 hari.
Apt : Bila ibu lupa minum obat,jika baru ingat 2 jam sebelum jadwal
berikutnya, jangan diminum atau hilangkan saja yang terlupa dan
tunggulah sampai jadwal berikutnya dengan minum 1 kapsul saja.
Jangan diminum obatnya 2 kali lipat. Apakah ibu sudah paham terhadap
gejala efek samping yang akan ditimbulkan?
P : Kemungkinan akan timbul diare, mual, gatal-gatal dan sesak
napas
Apt: Obat ini harus disimpan dan jauhkan dari jangkauan
anak – anak, serta terlindung dari cahaya atau panas.
Obat ini tidak bisa diberikan pada orang lain walaupun dengan
gejala yang sama.
Apakah ibu ada pertanyaan lain tentang pengobatan ini?
P : Tidak,saya rasa cukup
Apt: baik, semoga ibu lekas sembuh, jangan ragu-ragu untuk
menghubungi kami jika ibu ada kesulitan tentang pengobatan
ini.
P : Terima kasih
Jenis kegiatan konseling:

1. KONSELING AKTIF :
Konseling yang diberikan atas insiatif langsung
dari apoteker

2. KONSELING PASIF :
Pasien datang berkonsultasi kepada apoteker
untuk mendapat penjelasan tentang segala
sesuatu yang berhubungan dengan obat
dan pengobatan
 Gunakan Open ended Q pada
konsultasi awal :

 Apakah dokter menyampaikan manfaat


dari pengobatan ini? (What)
 Apakah dokter menyampaikan cara
minum obat ini? (How)
 Apa yg dokter sampaikan tentang
harapan2 dari pengobatan ini?
(outcome)
 Untuk memastikan tidak ada pesan2
yang terlewatkan,dapatkah ibu/bapak
menyampaikan bagaimana cara
meminum obat ini?
 Konsultasi selanjutnya/kunjungan
berulang:
 Untuk apa /tujuannya dari minum
obat2 ini? (What for)
 Bagaimana cara minumnya? (How)
 Apakah ada masalah /keluhan selama
minum obatnya?
KIAT-KIAT KOMUNIKASI :
open- ended questions

Diawali dengan kata :


Siapa,Apa,dimana,kapan, dan bagaimana

Hindari bentuk kalimat yang sangat spesifik


Closed ended questions
Misal :
Apakah bapak/ibu sedang minum obat ini ?
Jawab : Ya/Tidak...........
sebaiknya
Obat apa saja yang sedang bapak ibu minum
saat ini?
Komunikasi dengan pelanggan atau
tenaga profesi kesehatan lainnya:
Hindari untuk menggunakan kata tanya
“Mengapa” (WHY)

MENGAPA” (WHY) MEMBUAT RESPONDEN DEFENSIVE KARENA


KETIDAKMAMPUAN MEMBERIKAN ALASAN YANG RASIONAL
TERHADAP APA YANG DIKERJAKAN ATAU TIDAK OLEH
PELANGGAN/CO WORKERS.

MISAL: KENAPA ANTOBIOTIKANYA TIDAK DIHABISKAN?


1.Konseling/Informasi pengobatan
resep :

Studi kasus :
Contoh Resep: Pasien :
Dapatkah saudara
R/ Atorvastatin 10 mg no.xv jelaskan ,
bagaimana cara
S 1 dd I saya
R/metoprolol 50 mg no.XXX minum obat
S 2 dd I penurun kolesterol
dan 2 macam obat
R/Pantoprazole 40 mg no.X lainnya?
S 1 dd I

Pro.Ny.A,45 thn
Selamat sore,bu Ani !
Saya…..,apoteker di apotek…..
1.Dari resep dokter …..,ibu mendapat Atorvastatin untuk
menurunkan kolesterol dalam darah.Dokter menulis di
resep,agar obat nya diminum sehari sekali dan
sebaiknya diminum pada malam hari, setelah makan
malam selama 15 hari
2.Metoprolol diresepkan untuk menurunkan tekanan
darah dan sebaiknya diminum pada pagi hari setelah
sarapan dan sekali lagi setelah makan malam selama 30
hari. Obat ini harus diminum 2x sehari, terus menerus
sesuai saran dokter dan tidak boleh dihentikan tanpa
konsultasi dengan dokter.
3.Pantoprazole diresepkan untuk menghambat produksi
asam lambung.Obat ini diminum 1 jam sebelum sarapan
dengan 2 gelas air. Dokter menyarankan untuk diminum
selama 10 hari saja.

Apoteker :
1.Komunikasi dalam Pelayanan Resep:

Metoda “Three Prime Questions” :


1.Apa yang dikatakan dokter tentang obat yang anda terima?
 Nama obat
 Tujuan dan khasiat dari penggunaan obat

2.Apa yang dikatakan dokter tentang cara penggunaan obat yang


diterima?
 Jadwal minum obat
 bantuan petunjuk penggunaan
 penyimpanan yang disarankan

3.Harapan apa yang diberikan dokter setelah minum obat ini ?


 hasil yang diharapkan
 Efek samping yang mungkin terjadi
 Perhatian khusus selama pengobatan
2.Metoda “Show & Tell”
(Peragaan dan penjelasan)
Menjelaskan dan meragakan kembali untuk memastikan
pemahaman pasien atas penggunaan obatnya:
1.Untuk apa bapak/ibu menggunakan obat ini?
2.Bagaimana menggunakannya?
3.Apakah yang dirasakan setelah bapak/ibu
menggunakan obat ini?

3.FINAL VERIFICATION :
Apoteker harus melakukan verifikasi akhir dengan
tujuan agar apoteker dapat mengetahui sejauh mana
pasien telah paham dan akhirnya patuh
atas pengobatannya.
Final Verification

Saya hanya ingin mengingatkan


ibu/bapak bahwa bapak/ibu Pasien:
mendapat pengobatan dengan
Bagaimana kalau
“antibiotika” yang sangat
saya sudah merasa
dianjurkan untuk diminum
sehat dalam waktu 3
setiap hari tiga kali satu kapsul,
hari?
setiap 8 jam dan dihabiskan
selama 5 hari.

Walaupun bapak/ibu sudah merasa


sehat dalam 3 hari,bapak/ibu harus
APOTEKER menghabiskan antibiotik untuk
sisa 2 hari lagi,hal ini diperlukan
untuk memastikan bahwa
kuman/bakteri penyebab
penyakitnya telah dimatikan.
SELF CARE AS A PHARMACEUTICAL
PRACTICE

 Self-care : pemberian obat-obatan non resep dan


berperan serta dalam menemukan, memikirkan dan
merencanakan dalam pengobatan pasien.
Contoh kasus:
 Obat apa yg diperlukan untuk gatal2 karena digigit
serangga?
 Obat yang diberikan pada anak < 2 thn karena keluhan
hidung tersumbat
 Seharian ini, dada saya merasa sakit, jenis antasida
apakah yang cocok untuk saya?
Layanan Swamedikasi

 Analgetik – Antipiretik - Antirematik


 Antasida
 Obat Cacing
 Obat Batuk, Asma, Alergi
 Kontrasepsi
 Vitamin, Suplemen
 DOWA
 Self diagnostic kit (alat kesehatan untuk diagnosa
diri)
 Food supplement
 Gol.Obat bebas dan obat bebas terbatas lainnya
Kelompok Pasien perlu Perhatian Khusus

Lanjut Usia (menderita beberapa macam


penyakit, Polifarmasi, perubahan fungsi tubuh,
tekanan sosial)
Anak-anak (tidak banyak obat yang
dilisensikan untuk anak, sulit untuk
mewawancarai, sulit patuh, gejala ringan bisa
serius)
Ibu Hamil (efek obat ke janin, trimester-I
resiko kecacatan, trimester II-III resiko
gangguan kembang & tumbuh, pilih obat yang
sudah diketahui aman)
Ibu Menyusui (sedapat mungkin hindari
penggunaan obat, menyusui sesaat sebelum
menyusui, baca brosur obat yang ekskresi
melalui asi)
Gejala yang Harus diwaspadai
Hilangnya Nafsu Makan, shg pasien tidak makan
Turunnya Berat Badan tanpa beberapa alasan
Pendarahan melalui Hidung, Anus, Telinga dan
Mulut
Sesak Nafas, Batuk dgn Sputum Berwarna
Hijau/kuning
Semua masalah dgn menstruasi
Kesulitan menelan
Bengkak dgn berbagai ukuran, termasuk di
persendian
Rasa sakit yg hebat di dada, kepala dan perut
Suhu Badan tinggi dlm waktu lama &, berulang
Hilangnya Kesadaran
2.Komunikasi pelayanan non resep
(swamedikasi)

 Ada 3 metoda untuk menanggapi gejala


penyakit:
1.AS METTHOD
2.WWHAM
3.ENCORE
2.WWHAM
(metode yang lebih sederhana dan yang
sangat dianjurkan)
 W : Who is it for? Untuk siapa?
 W : What are the symptoms? Apa gejalanya
 H : How long have the symptoms persitted?
Sudah berapa lama gejala berlangsung?
 A : Action taken,what medicine have been
 taken? Obat apa yang sudah diminum?
 M : Medicine being taken for other problem?
Obat apa yang sedang diminum untuk
masalah lain?
Informasi yang dibutuhkan sebelum apoteker
memberikan pengobatan yang tepat.
Sesuai Permenkes 35/2014
 KONSELING PASIEN – APOTEKER
di FARMASI KOMUNITAS

Terima kasih atas pelayanan anda:


 Pada suatu sore di sebuah apotek di pinggiran kota,
Terry sebagai apoteker berusaha membantu seorang
pasien yang sedang membutuhkan produk OTC:

Terry : Selamat sore,pak! Ada yang bisa saya bantu


Pasien : Saya sedang kurang enak badan
Terry : Apakah yang bapak rasakan ? (Who)
Pasien : Saya agak batuk dan hidung agak basah,sepertinya
mau flu.
Terry : [ mungkin ada gejala lainnya]
Apakah ada gejala lain yang bapak rasakan? (What)
Pasien : mata rasanya gatal
Company Logo
www.themegallery.com
Terry : Sudah berapa lama gejala ini bapak rasakan ? (How Long)
Pasien : kurang lebih 3 (tiga ) hari
Terry : Apakah rasa gatal di mata sebelum gejala flu timbul?
Pasien : Ya...saya kira begitu
Terry : [ saya sudah mendapatkan indikasinya!]
Bisa bapak gambarkan tentang lingkungan kerjanya?
Pasien : Saya seorang polisi dan saya sedang kerja lembur mengawasi
pembangunan sebuah gedung dengan segala keributan suara
mesin serta debu berterbangan. Saya bersyukur , karena saya
tidak menjadi tuli
Terry : [ banyak alergen di udara]
Apa yang bapak laukan,bila debu berterbangan di udara?
Pasien : Saya mengatur lalu lintas di jalan,karena bila mereka sedang
membuat lubang untuk pondasi bangunan,debu banyak berter-
bangan dan sangat mengganggu batas pandang bagi peng-
guna jalan sehingga saya mengatur agar pengguna jalan
menjauh dari pusat debu tersebut.
www.themegallery.com
Company Logo
Terry : Apakah diantara anggota keluarga ada yang pernah kena
riwayat alergi?
Pasien: Anak saya pernah disuntik karena alergi
Terry : [yah....ini dia]
Kalau begitu, bapak bukan kena flu tapi bapak kena alergi
dari debu yang berterbangan dan masuk ke mata lalu tubuh
bereaksi untuk melawan benda asing dengan mengeluarkan
cairan sehingga hidung nya basah (meler)
Apakah bapak sudah minum obat untuk gejala tsb? (Action)
Pasien: belum ada
Terry : [ Moga-moga obat ini bisa menolong]
Saya akan memberikan antihistamin dan diminum untuk
menghilangkan gejala yang ada, tapi bila dalam beberapa
hari gejala tidak berkurang, saya sangat menganjurkan untuk
konsultasi ke dokter.
Pasien : Terima kasih anda sudah melayani saya dengan baik.

Company Logo
www.themegallery.com
 PEMBAHASAN

1. Perlu keahlian berkomunikasi untuk identifikasi keluhan pasien


agar apoteker dapat memberikan solusi atas pengobatan pasien
2. Apoteker menggunakan “very highly open question” agar dapat
memutuskan dengan gejala yang sama tapi penyakit berbeda
3. Apoteker harus menjadi pendengar yang baik dan punya rasa empati
agar tidak salah dalam mengambil keputusan
4.Bila dalam kasus ini, apoteker hanya menggunakan “open ended
Question”,maka apoteker akan memberikan obat flu  akan
terjadi kesalahan

Company Logo
www.themegallery.com
www.themegallery.com

LOGO

Anda mungkin juga menyukai