Anda di halaman 1dari 25

POSYANDU KIA

DI SUSUN OLEH :

 Yothan Yusuf
 Anastasya Ndona
 Natalia Runa
 Nevianty Saputri Pabulo
 Vebryanti Paulangan
 Rista Tangnga Bua’
 Trisna Putri

Timika, 11 Februari 2022


Definisi POSYANDU
 Menurut Depkes RI. 2006
Posyandu merupakan wadah pemeliharaan
kesehatan yang dilakukan dari, oleh dan untuk
masyarakat yang dibimbing petugas terkait.

 Menurut Effendi, Nasrul. 1998: 267


Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam
upaya pelayanan kesehatan dan keluarga
berencana.
Definisi POSYANDU
 Merupakan salah satu bentuk UKBM yang
dikelola dan diselengarakan dari, oleh, untuk,
dan bersama masyarakat dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan,
guna memberdayakan masyarakat dan
memberikan kemudahan kepada masyarakat
dalam memperoleh pelayanan kesehatan
dasar, utamanya untuk mempercepat
penurunan angka kematian ibu dan bayi.
Tujuan POSYANDU
 Menurunkan angka kematian bayi (AKB), angka
kematian ibu (ibu hamil), melahirkan dan nifas.

 Meningkatkan peran serta masyarakat untuk


mengembangkan kegiatan kesehatan dan KB serta
kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya
masyarakat sehat sejahtera.

 Berfungsi sebagai wahana gerakan reproduksi


keluarga sejahtera, gerakan ketahanan keluarga dan
gerakan ekonomi keluarga sejahtera.

(Bagian Kependudukan dan Biostatistik FKM USU. 2007)


Kegiatan Posyandu
kegiatan utama  kegiatan pengembangan

 Kesehatan Ibu Dan  Bina Keluarga Balita (BKB)


Anak  Tanaman Obat Keluarga
 Keluarga Berencana (TOGA)
 Bina Keluarga Lansia
 Imunisasi (BKL)
 Gizi  Pos Pendidikan Anak
 Pencegahan dan Usia Dini (PAUD)
Penanggulangan Diare  Berbagai program
pembangunan
masyarakat desa lainnya.
POSYANDU KIA
 Program Kesehatan Ibu dan Anak  ( KIA ) adalah upaya
dibidang kesehatan yang menyangkut pelayanan dan
pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi
dan balita serta anak.

 Tujuan dari Program KIA adalah tercapainya kemampuan


hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang
optimal bagi ibu dan keluarganya menuju Keluarga Kecil
Bahagia Sejahtera serta meningkatnya derajat kesehatan
anak untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal
yang merupakan landasan bagi peningkatan kualitas
manusia seutuhnya.
Tujuan dari Program KIA
 Tercapainya kemampuan hidup sehat melalui
peningkatan derajat kesehatan yang optimal
bagi ibu dan keluarganya menuju Keluarga
Kecil Bahagia Sejahtera

 Meningkatkan derajat kesehatan anak untuk


menjamin proses tumbuh kembang optimal
yang merupakan landasan bagi peningkatan
kualitas manusia seutuhnya.
Persiapan
Bidan & Perawat CO & Kader

 Melakukan pembagian tugas  Berkoordinasi dengan petugas


Pembagian tugas dilakukan sesuai dengan kesehatan dan aparat kampung
langkah kegiatan Berkoordinasi dg petugas pkm/pustu dan
yang dilakukan di Posyandu, seperti meminta ijin pada aparat kampung setempat.
pendaftaran penimbangan,pencatatan,
penyuluhan dan pelayanan yang dapat  Menyebarluaskan hari  buka 
dilakukan oleh kader. Posyandu
melalui pertemuan warga setempat (Ibadah,
arisan, PKK)
 Mempersiapkan bahan PMT
penyuluhan  Mempersiapkan tempat pelaksanaan
membuat PMT penyuluhan dengan Posyandu
bahan makanan yg diperoleh dari daerah Membersihkan tempat dan menyiapkan kursi
setempat, beraneka ragam dan bergizi. dan meja yang diperlukan

 Mempersiapkan obat yang  Mempersiapkan sarana Posyandu


diperlukan (KMS,timbangan dan stature meter, pita LILA, TTD,
oralit, alat bantu penyuluhan, buku pencatatan
(TTD, Kalk, vitamin dll) dan pelaporan)
Materi Pelaksaan

Pelayanan 5 meja KMS

1. Informasi gizi
1. Pendaftaran
bumil dan tukem
2. Penimbangan dan
janin
pengukuran
2. Catatan
3. Pencatatan
pemberian
4. Penyuluhan Gizi
vaksin TT
5. Pelayanan
3. Riwayat penyakit
Kesehatan
dan pengobatan
ibu
Pelayanan 5 Meja

Menurut Lala, 2010


Lima langkah kegiatan bukan berarti benar-
benar harus ada 5 meja karena ini hanyalah
merupakan sistem kegiatan.
Artinya 5 jenis kegiatan dan bisa saja tidak
semua kegiatan menggunakan meja yang
sesungguhnya.
Kegiatan Meja 1(Pendaftaran)

 Dapat dilakukan oleh CO & Kader

 Ibu hamil didaftar dalam formulir catatan untuk ibu


hamil.
 Ibu hamil yang tidak membawa balita diminta langsung
menuju ke meja 4 untukmendapat pelayanan gizi oleh
kader serta pelayanan oleh petugas kesehatan dimeja
5.
 Ibu yang belum menjadi peserta KB dicatat namanya
pada secarik kertas, dan ibumenyerahkan kertas itu
langsung kepada petugas kesehatan di meja 5
Kegiatan Meja 2
(Penimbangan dan pengukuran)

 Dapat dilakukan oleh CO & Kader

 Penimbangan BB, pengukuran TB, LILA dan hasil


dicatat pada secarik kertas yang terselip di
KMS. Selipkan kertas ini kembali ke dalam KMS.

 Selesai ditimbang, ibu dipersilakan menu meja


3, meja pencatatan.
Kegiatan Meja 3

 Dilakukan oleh kader didampingi


Bidan/Perawat
 Buka KMS/buku Pink BUMIL yang
bersangkutan.
 Pindahkan hasil penimbangan anak dari secarik
kertas ke KMS/buku pink.
 Pada penimbangan pertama, isilah semua
kolom yang tersedia pada KMS/buku pink.
Kegiatan Meja 4

 Dilakukan oleh Kader didampingi Bidan/Perawat


 Petugas menerima KMS/ buku pink bumil
kemudian membacakan serta menjelaskan data
KMS tersebut selanjutnya memberikan nasihat
kepada bumil, baik dengan mengacu pada data
KMS maupun pada hasil pengamatan.
 Selain itu, petugas juga dapat memberikan
penyuluhan gizi atau pertolongan dasar,
misalnya Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
dan susu ibu hamil.
Kegiatan Meja 5

Khusus untuk kegiatan ini utamanya hanya


dapat dilakukan oleh petugas kesehatan/bidan
antara lain:
Pelayanan kesehatan, pemberian vaksin TT,
Keluarga Berencana (KB), Pemberian TTD, dan
obat lainnya.
ANTENATAL CARE
Pemeriksaan Antenatal Care atau ANC merupakan
pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalkan
kesehatan mental dan fisik Ibu hamil.

Pemeriksaan ini bertujuan:


 untuk mengenali secara dini jika ada ketidaknormalan

atau komplikasi selama kehamilan agar Ibu hamil bisa


segera mengambil langkah lebih lanjut.
 untuk memantau perkembangan kehamilan,

mempersiapkan persalinan, persiapan pemberian ASI


eksklusif, serta mempersiapkan Ibu untuk menerima
kehadiran bayi.
Pelayanan atau asuhan standar ANC minimal
10 T adalah sebagai berikut (Depkes RI, 2009)
1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
2. Pemeriksaan tekanan darah

3. Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas)

4. Pemeriksaan puncak rahim (tinggi fundus uteri)

5. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)

6. Skrining status imunisasi Tetanus dan berikan imunisasi


Tetanus Toksoid (TT) bila diperlukan
7. Pemberian Tablet zat besi minimal 90 tablet selama
kehamilan
8. Test laboratorium (rutin dan khusus)
9. Tatalaksana kasus

10.Temu wicara (konseling), termasuk Perencanaan Persalinan


dan Pencegahan Komplikasi (P4K) serta KB paska persalinan
Untuk lebih meningkatkan kesehatan ibu
hamil, perlu diselenggarakan Kelas Ibu Hamil
pada setiap hari buka Posyandu atau pada
hari lain sesuai dengan kesepakatan.
Kegiatan Kelas Ibu Hamil antara lain
sebagai berikut:

a) Penyuluhan, meliputi tanda bahaya pada


ibu hamil, persiapan persalinan, persiapan
menyusui, KB dan gizi
b) Perawatan payudara dan pemberian ASI
c) Peragaan pola makan ibu hamil
d) Peragaan perawatan bayi baru lahir
e) Senam ibu hamil
Kegiatan lanjutan setelah Posyandu
Bidan & Perawat CO & Kader

 Menganalisa hasil kegiatan  Melakukan tindak lanjut


Posyandu, melaporkan hasilnya terhadap sasaran yang tidak
serta menyusun rencana kerja datang serta pada sasaran
dan melaksanakan upaya yang memerlukan penyuluhan
perbaikan sesuai dengan lanjutan. (home visite)
kebutuhan Posyandu.
 Memberitahukan kepada
kelompok sasaran agar
 Melakukan deteksi dini tanda
berkunjung ke Posyandu saat
bahaya umum terhadap Ibu
hari buka . (home visite)
Hamil, serta melakukan
rujukan ke Puskesmas/ RS
apabila dibutuhkan.
Sumber Dana Posyandu
1. Masyarakat
mis. Iuran pengunjung posyandu, iuran dalam bentuk dana sehat.

2. Swasta
mis. Freeport melalui KS YPMAK meliputi tenaga kesehatan dan
bantuan sosial lainnya

3. Hasil Usaha
mis. Kelompok Usaha Bersama (KUB), Hasil karya kader Posyandu,
(kerajinan, Taman Obat Keluarga/TOGA)

4. Pemerintah
berupa dana stimulan atau bantuan lainnya dalam bentuk sarana dan
prasarana Posyandu yang bersumber dari dana APBN, APBD Provinsi, APBD
Kabupaten/Kota, APBDes dan sumber lain yang sah dan tidak mengikat.
Kesimpulan
 Keberhasilan pengelolaan Posyandu memerlukan dukungan
yang kuat dari berbagai pihak, baik dukungan moril, materil
maupun finansial. Selain itu diperlukan adanya kerjasama
dengan berbagai sektor terkait, disamping ketekunan dan
pengabdian para pengelolanya, yang kesemuanya mempunyai
peranan strategis dalam menunjang keberhasilan
penyelenggaraan Posyandu.

 Apabila kegiatan Posyandu dapat diselenggarakan dengan baik,


akan dapat memberikan kontribusi yang besar dalam upaya
menurunkan angka kematian ibu dan bayi, yang pada gilirannya
akan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Daftar Pustaka
 https://
www.academia.edu/28003399/penyuluhan_pelayanan_5_mej
a_cara_pengisian_kartu_menuju_sehat_dan_pelatihan_penguk
uran_tekanan_darah_pada_kader_di_desa_gamping_kidul_sle
man_yogyakarta
 https://www.scribd.com/document/342345016/PERSIAPAN-
PELAKSANAAN-POSYANDU
 https://www.scribd.com/doc/237082239/5-MEJA-POSYAND
U
 https://
dokumen.tips/documents/pelayanan-anc-posyandu.html
 https://
promkes.kemkes.go.id/pedoman-umum-pengelolaan-posya
ndu
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai