Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Pencahayaan buatan harus memenuhi: 1) Tingkat pencahayaan minimal yang direkomendasikan tidak boleh kurang dari tingkat pencahayaan pada tabel 1 berikut ini.
2. 3. 4. 5. 6. 7.
3) Pengunaan energi yang sehemat mungkin dengan mengurangi daya terpasang, melalui :
3)
Pengunaan energi yang sehemat mungkin dengan mengurangi daya terpasang, melalui :
1. pemilihan lampu yang mempunyai efikasi lebih tinggi dan menghindari pemakaian lampu dengan efikasi rendah. Dianjurkan menggunakan lampu fluoresen dan lampu pelepasan gas lainnya. 2. pemilihan armatur yang mempunyai karakteristik distribusi pencahayaan sesuai dengan penggunaannya, mempunyai efisiensi yang tinggi dan tidak mengakibatkan silau atau refleksi yang mengganggu. 3. pemanfaatan cahaya alami siang hari.
Prosedur umum perhitungan besamya pemakaian daya listrik untuk sistem pencahayaan buatan dalam rangka penghematan energi sebagai berikut :
1. 2. 3. 4. 5. 6. tentukan tingkat pencahayaan rata-rata (lux) sesuai dengan fungsi ruangan (tabel 1); tentukan sumber cahaya (jenis lampu) yang paling efisien (efikasi tinggi) sesuai dengan penggunaan termasuk renderasi warnanya; tentukan armatur yang efisien; tentukan tata letak armatur dan pemilihan jenis, bahan, dan warna permukaan ruangan (dinding, lantai, langitlangit); hitung jumlah Fluks luminus (lumen) dan jumlah lampu yang diperlukan; tentukan jenis pencahayaan, merata atau setempat;
Prosedur umum perhitungan besamya pemakaian daya listrik untuk sistem pencahayaan buatan dalam rangka penghematan energi sebagai berikut : 7. hitung jumlah daya terpasang dan periksa apakah daya terpasang per meter persegi tidak melampaui angka maksimum yang telah ditentukan pada tabel 2; 8. rancang sistem pengelompokan penyalaan sesuai dengan letak lubang cahaya yang dapat dimasuki cahaya alami siang hari; 9. rancang sistem, pengendalian penyalaan yang dapat menyesuaikan atau memanfaatkan pencahayaan alami secara maksimal yang masuk ke dalam ruangan.
dimana : Ftotal = Fluks luminus total dari semua lampu yang menerangi bidang kerja (lumen) A = luas bidang kerja (m2). kp = koefisien penggunaan . kd = koefisien depresiasi (penyusutan).
c)
d)
Jumlah armatur yang diperlukan untuk mendapatkan tingkat pencahayaan tertentu. Untuk menghitung jumlah armatur, terlebih dahulu dihitung fluks luminus total yang diperlukan untuk mendapatkan tingkat pencahayaan yang direncanakan, dengan menggunakan persamaan :
dimana : F1 = fluks luminus satu buah lampu. n = jumlah lampu dalam satu armatur.
e)
dimana : Ia = intensitas cahaya pada sudut a (kandela) . h = tinggi armatur diatas bidang kerja (meter).
Kebutuhan Daya