Anda di halaman 1dari 20

MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

BAB VII
PENGAMBILAN GAMBAR DENGAN TEKNIK BLURING

16. Menerapkan prosedur pengambilan gambar dengan teknik bluring


1. Menjelaskan prosedur pengambilan gambar dengan teknik bluring
2. Menerapkan prosedur pengambilan gambar dengan teknik bluring
17. Mengambil gambar dengan teknik bluring
1. Menjelaskan gambar dengan teknik bluring
2. Mengambil gambar dengan teknik bluring

A. Materi

Salah satu cara paling efektif memberi kesan bergerak pada sebuah foto adalah
dengan membiarkan subjek menjadi blur. Untuk memotret subjek yang bergerak menjadi
blur diperlukan kecepatan rana rendah. Kecepatan rana yang diperlukan tergantung pada
beberapa faktor. Kecepatan subjek yang bergerak menjadi pertimbangan utama. Sebuah
mobil yang melaju kencang mungkin akan menjadi blur pada eksposure dengan kecepatan
rana 1/500 detik. Sementara itu, pejalan kaki akan menjadi blur pada kecepatan rana 1/30
detik saja.

Faktor penting lainnya adalah sudut pandang dari arah mana dilakukannya
pemotretan dan jarak dari subjek pemotretan. Subjek yang bergerak melintas dari samping
akan menjadi blur lebih cepat dibandingkan dengan subjek yang bergerak menjauh atau
mendekati pemotret secara frontal. Subjek yang bergerak di dekat Anda akan lebih blur jika
dibandingkan subjek yang bergerak jauh dari Anda.
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

Tips Trik Fotografi Foto Blur atau Bokeh

Memang dalam fotografi foto yang tajam merupakan hal yang diinginkan. Namun
foto yang blur yang diluar titik fokus juga dapat menciptakan foto dengan dimensi yang
terkesan menarik.

Definisi bokeh sendiri adalah salah satu bahasa Jepang yang memiliki arti ‘menjadi
kabur’. Jadi foto bokeh bisa diartikan foto yang menonjolkan titik objek yang fokusnya
sangat tajam yang dijadikan sebagai titik utama. Sementara objek selain titik utama akan
blur atau kabur (selective focusing).

Bokeh berasal dari lensa bukan dari kamera. Oleh karena itu, hal terpenting yang
harus dilakukan saat ingin mendapatkan bokeh adalah setting aperture lensa kita pada
bukaan yang sebesar mungkin.

Lalu bagaimana caranya bisa menghasilkan foto bokeh atau foto dengan latar
belakang yang kabur/blur ? berikut ini akan dijelaskan tips fotografi bokeh:

 Pilih mode manual atau Aperture Priority


 Pilih setting aperture sebesar mungkin dengan ditandai angka F sekecil
mungkin.
 Atur jarak Anda ketika memotret, yakni jarak didepan dan dibelakang bidang
obyek.
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

 Jauhkan jarak antara obyek dan background-nya.


 Usahakan menggunakan lensa dengan kemampuan aperture besar.
 Gunakan focal length lensa yang terpanjang, misal lensa 55-200, gunakan
200mm/ Jika ada, gunakan lensa prime atau fixed lens, lensa yang tidak bisa di-
zoom untuk mendapatkan pola bokeh yang menawan.

Bagaimana mendapatkan foto bokeh menggunakan kamera pocket atau kamera saku? Nah
dengan kamera saku kita pun bisa menghasilkan foto bokeh akan tetapi hasilnya tidak sebagus
menggunakan kamera DSLR dengan lensa bukaan besar. Berikut cara membuat bokeh dengan
kamera pocket anda. Tips Membuat Foto Bokeh dengan Kamera Pocket yaitu:

 Gunakan pilihan aperture priority, jika tidak ada gunakan mode Portrait atau
Macro.
 Jangan dihidupkan lampu flash, Kalau cahaya memang tidak mencukupi
pakailah tripod.
 Tentukan subjek foto yang memiliki kontras warna yang cukup antara objek
utama dan background.
 Atur jarak subjek dan background, jangan terlalu dekat, Jika jarak background
kurang jauh, maka semua akan terlihat tajam difoto sehingga anda tidak
menghasilkan bokeh.
 Carilah background yang memiliki tektur mencolok.
 Saat memotret, dekatkan kamera dengan objek utama yang akan di foto.
 Kalau kamera saku Anda memiliki fitur optical zoom (bukan digital zoom),
gunakan zoom maksimal.

Istilah Bukaan, Diafragma, Aperture, akan dibahas arti aperture secara lebih detail.
Bukaan atau Diafragma atau Aperture adalah istilah fotografi yang mendefinisikan seberapa
besar lensa terbuka (bukaan lensa) saat kita mengambil foto. Fungsi dari aperture sendiri
adalah mengontrol seberapa banyak cahaya yang masuk ke sensor kamera lewat bukaan
pada lensa tersebut. Ketika tombol shutter dipencet, saat itulah lubang di depan sensor
kamera akan terbuka. Dan setingan aperture lah yang menentukan seberapa besar lubang itu
terbuka. Semakin besar terbuka, maka makin banyak cahaya masuk yang akan dibaca oleh
sensor kamera.
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

Aperture atau bukaan dinyatakan dalam satuan F-stop. Seperti diungkap diatas,
fungsi utama aperture adalah sebagai pengendali seberapa besar lubang didepan sensor
terbuka. Semakin besar nilai F-nya , makin kecil diameter / diafragmanya terbuka dan begitu
juga sebaliknya, makin kecil angka F-nya makin besar diafragma terbuka.

Perhatikan ilustari bukaan lensa di bawah ini:

Pada gambar di atas terlihat, F4, F8 dan F16 memiliki perbedaan bukaan
lubang/diafragma sebuah lensa. F4 lebih besar terbuka dari pada F8. Dan F8 lebih besar
terbuka diafragmanya ketimbang F16.

Berikut nilai aperture yang umum pada sebuah lensa : f/1.4, f/1.8, f/2, f/2.2, f/2.8,
f/4.0, f/5.6, f/8, f/11, f/16, f/22, f32 … Pengaturan aperture dari f/1.4 ke f/1.8 akan membuat
cahaya berkurang setengah dari sebelumnya karena memang diameternya mengecil menjadi
setengah seperti yang sudah dijelaskan di atas.

Secara arti ISO atau ASA (dalam fotografi film) adalah kemampuan atau tingkat
sensitifitas sensor pada kamera terhadap cahaya. Sebagai dasar fungsi ISO pada fotografi,
semakin besar nilai pada setingan ISO kamera, maka semakin sensitif dan besar cahaya yang
didapatkan. Fitur ISO pada kamera akan menjadi bagian dari segitiga exposure selain
Shutter Speed dan Aperture.

Misal ISO=kerikil kemudian dimasukkan ke gelas yang akan diisi air. Dengan
bantuan kerikil tersebut, untuk mengisi air kedalam gelas hingga pas di bibir gelas, maka
tidak memerlukan air yang banyak. Begitu juga dengan ISO pada fotografi, semakin tinggi
ISO semakin sedikit cahay yang dibutuhkan untuk mencapai exposure yang tepat.
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

Selain AUTO, satuan nilai ISO pada kamera ditandai dengan nilai yang dimulai dari
angka 50/100, 200, 400, 800, 1600 dan seterusnya sesuai spesifikasi kamera. Pada kamera
DSLR profesional, ISO Nikon D600 misalnya mampu mencapai ISO hingga nilai 25000.

Selain bisa menambah sensitifitas cahaya yang didapatkan, ISO juga bisa
menimbulkan noise pada hasil fotonya. Namun untuk kamera digital di era perkembangan
teknologi saat ini, ISO tinggi sudah bukan menjadi kendala. D3 dengan ISO 25600 masih
mendapatkan foto dengan noise yang rendah.

Ada yang belum tahu istilah fotografi NOISE ? Noise adalah bintik-bintik kecil yang
ada pada foto. Selain Noise, dengan menggunakan nilai ISO yang tinggi juga dapat
menyebabkan berkurangnya kualitas foto yang dihasilkan. Misalkan warna kurang keluar,
foto jadi kurang detail/tajem dll.

Kapan Menggunakan ISO

Iso tinggi biasanya digunakan saat kondisi kurang cahaya, misalnya saat motret
malam hari atau indoor. Kapan saat yang tepat memperhatikan atau menggunakan ISO pada
kamera ? saat kombinasi 2 bagian segitiga exposure shutter speed dan Aperture belum
mendapatkan exposure atau cahaya yang tepat.

Pada saat kondisi seperti itulah Anda bisa menaikkan nilai ISO sampai mendapatkan
cahaya yang cukup dan memperoleh shutter speed yang ideal. Misalkan pada suatu
kesempatan Anda ingin memotret momen yang bergerak di dalam ruangan yang minim
cahaya. Idelanya untuk menangkap momen yang cepat adalah menggunakan kecepatan rana
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

yang tinggi, soal besarnya aperture terserah, adanya berapa.

Dalam contoh kasus di atas, saya harus menggunakan kecepatan 1/250 agar kamera
mampu merekam momen yang bergerak di ruangan indoor tersebut. Namun lensa hanya
memiliki aperture terlebar F3.5. Tanpa menambah nilai ISO, saya hanya mendapatkan hasil
foto yang underexposured (UE) gelaaap. Nah, dengan mengunci shutter speed 1/250 dan
aperture F3.5 saya harus menambah nilai ISO sampai mendapatkan exposure yang tepat.

Pada umumnya, dalam fotografi banyak yang menganjurkan untuk menggunakan


ISO sekecil mungkin. Untuk menghindari Noise dan mendapatkan foto yang tajam. Apalagi
jika hasil foto akan Anda print dengan ukuran besar, Iso kecil sudah menjadi keharusan.
Akan tetapi dalam beberapa kasus, Noise kadang diperlukan untuk menambah kesan foto
yang lebih dramastis, misalnya foto BW.

Akan mengulas tentang Segitiga Exposure Shutter Speed, Aperture dan Iso. Istilah
fotografi Exposure bisa diartikan sebagai kemampuan kamera mengumpulkan cahaya yang
masuk. Ada tiga hal yang penting untuk mengatur exposure di kamera yaitu Shutter speed,
Aperture dan Iso. Hubungan ketiganya biasa disebut dengan segitiga exposure.

Kamera pada dasarnya adalah sebuah alat yang berguna untuk menangkap cahaya
melalui sensor kamera. Cahaya yang masuk akhirnya diterjemahkan oleh sensor menjadi
sebuah gambar. Sederhana saja, jika cahaya sedikit, gambar akan gelap atau disebut dengan
(underexposed/UE). Dan jika cahaya yang ketangkap sensor kamera banyak, gambar akan
menjadi terlalu terang (overexposed/OE).

Mari kita mencoba untuk berandai-andai, jika exposure


diibaratkan sebagai sebuah gelas, dan cahaya adalah air yang
akan dituangkan ke gelas. Maka exposure yang tepat adalah saat
gelas terisi air hingga tepat di bibir gelas. Jika isi air tidak
mencapai bibir gelas, maka gambar underexposed/UE, dan saat
air tumpah karena kepenuhan maka gambar overexposed/OE.
Sederhana kan ? motret itu menyenangkan.
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

Cara Mengatur Exposure

Kamera era saat ini sudah memiliki kemampuan melihat gambar dan menghitung
exposure yang canggih. Bahkan tentang kombinasi shutter speed, aperture dan ISO saat
menangkap suatu cahaya. Kamera digital DSLR ataupun kamera saku saat ini sudah
memiliki fitur pilihan mode exposure, ingin otomatis atau manual.

Dalam kamera digital ada mode exposure manual (Manual) dan otomatis
(Automatic, Program, Aperture Priority dan Shutter Speed Priority). Silahkan baca manual
kamera masing-masing kamera untuk mempelajari mode-mode lebih lanjut.

Untuk menggunakan manual exposure, Anda harus memahami terlebih dahulu


tentang shutter speed, aperture dan Iso. Jika ketiganya sudah dipahami, kami yakin untuk
menuangkan air di dalam gelas tanpa harus tumpah ataupun kurang adalah hal mudah. Baca
apa itu aperture baca terlebih dulu artikel Memahami Definisi Aperture Secara Detail dan
juga artikel Memahami Istilah Kecepatan Rana atau Shutter Speed dalam Fotografi.

Exposure Compensation (EV +/-)

Apa arti Exposure compensation ? Exposure compensation adalah sebuah fitur


kamera untuk mengubah hasil perhitungan exposure baik dari manual ataupun auto
exposure. Biasanya disimbulkan dengan EV +/-.

Kapan menggunakan exposure compensation ? saat kita menggunakan auto/manual


exposure namun hasil foto lebih gelap/terang dari yang diinginkan sebelumnya. Misal
fotonya ingin lebih terang lagi dari hasil pengukuran exposure sebelumnya. Maka naikkan
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

exposure compensation sebesar +1 EV. Dan begitu sebaliknya jika foto ingin lebih gelap,
turunkan menjadi -1 EV atau lebih.

Rumus exposure: Shutter speed + aperture + ISO = Exposure

Contoh dengan angka (angka pada rumus ini hanyalah contoh, jadi jangan dihafalkan):

 1/200 + f/1.8 + ISO 100 = 0 (hasil auto exposure)


 1/200 + f/1.8 + ISO 200 = 1 (setelah +1 EV exposure compensation) foto akan lebih
terang
 1/200 + f/1.8 + ISO 100 = -1 (setelah -1 EV exposure compensation) foto akan lebih
gelap

Perlu diingat, exposure compensation adalah bukan bagian dari faktor penentu
exposure. Exposure compensation hanya mengubah hasil perhitungan autoexposure saja.
Jika kita menerapkan exposure compensation positif, maka hasil perhitungan autoexposure
kamera akan lebih terang daripada sebelumnya. Jika kita menerapkan exposure
compensation negatif, maka hasil perhitungan autoexposure akan lebih gelap daripada
sebelumnya. Atau lebih sering disebut WB adalah kemampuan kamera membaca/mengukur
temperatur warna berdasarkan cahaya yang ada. Fungsi dari white balance sendiri adalah
mengantur komposisi warna berdasarkan cahaya yang ada, agar mendapatkan foto yang
akurat/tepat warna fotonya sesuai dengan warna aslinya (natural color) dengan kata lain
supaya yang putih terlihat putih, merah terlihat merah dan hijau terlihat hijau dst.

Pada umumnya, sebagian dari kita pengguna kamera digital tidak pernah
memperhitungkan setting white balance, kita hanya senang bahkan selalu menggunakan
setting auto white balance (AWB) serta menggunakan teknik segita exposure. Padahal WB
Auto akan menganggap bagian tercerah adalah warna putih, walau mungkin sebenarnya
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

bukan. AWB cuman akurat kalau ada banyak warna putih di depan kemera kita. Namun jika
Anda menggunakan kamera Infra Red white balance adalah hal penting untuk menghasilkan
foto yang tepat sesuai warna yang diinginkan meskipun menggunakan format RAW.

Meskipun kamera digital terbaru saat ini sudah semakin canggih dan mampu
menghasilkan foto yang bagus. Namun kamera dengan teknologi saat ini masih memiliki
kelemahan, kamera tidak selalu mampu menyesuaikan kondisi warna obyek yang
sebenarnya. Dengan kata lain, apa yang terlihat di kamera, belum tentu sama dengan kondisi
aslinya. Nah dengan menggunakan fitur white balance inilah kamera mampu mengurangi
kelemahannya untuk mengatur komposisi warna dengan tepat.

Sekedar tips untuk mengurangi kesalahan warna pada fotografi, pilihlah format
RAW saat memotret. Karena dengan setingan format RAW Anda masih bisa melakukan
perbaikan warna di olah digital dengan mudah menggunakan software pengolah file RAW
sesuai kamera digitalnya. Saat menggunakan setingan RAW, metode white balance mungkin
masih bisa diabaikan. Namun jika tetap memilih white balance yang tepat, Anda akan
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

mengurangi waktu untuk proses digital di komputer.

Ada banyak pilihan preset white balance pada kamera digital, berikut ini beberapa
preset WB dan fungsinya yang umumnya tersedia di kamera digital. Berbicara memilih
white balance adalah bukan soal salah atau benar, namun kita mau seperti apa warna
fotonya. Karena terkadang meskipun saat tidak tepat memilih WB justru menghasilnya foto
dengan warna yang unik dan menarik :). Penentuan White Balance adalah elemen sangat
penting dlm fotografi digital krn di situ kita menentukan warna foto kita.

Jenis dan Fungsi Preset White Balance :

 Auto - Kamera akan mencari pengaturan white balance yang paling sesuai dengan
kondisi lapangan. Tapi dalam kondisi tertentu seringkali kurang tepat sehingga hasilnya
standard, kurang maksimal.
 Tungsten/Incandescent - disimbolkan dengan ikon bohlam. WB itu cocok digunakan
saat anda memotret di ruangan dengan sumber cahaya bohlam. Karena Tungsten
menormalkan obyek yang berada di ruangan seperti ini. Tetapi ketika menggunakan di
luar ruangan atau kondisi normal, hasil fotonya akan menimbulkan efek kebiru-biruan.
 Fluorescent - disimbolkan dengan ikon lampu neon, gunakan saat memotret di ruangan
dengan pencahayaan lampu neon. Jika memasuki ruangan seperti ini, maka gunakanlah
mode white balance Fluorescent. Mode ini bisa menetralkan temperatur obyek dengan
cara meredam pijaran warna putih yang berlebihan.
 Daylight/Direct Sunlight - biasanya dengan simbol matahari, sesuai simbulnya
gunakan saat berada di bawah sinar matahari. Karena sistem menormalkan cahaya yang
berlebih sehingga hasinya relatif lebih maksimal dibanding mode Auto White Balance.
 Cloudy - disimbolkan dengan awan, gunakan saat memotret di cuaca mendung. Bagus
juga dipakai saat matahari terbit di pagi hari atau senja hari. Modus ini digunakan untuk
menambah dan memperkuat warna kuning kecokelatan.
 Flash - simbolnya kilat, jika Anda menggunakan flash hasil warna pada gambar akan
kebiru-biruan karena cahaya flash sifatnya lembut maka gunakanlah flash wb untuk
menaikkan warna.
 Shade - biasanya simbolnya rumah atau pohon, gunakan saat memotret dalam rumah
(siang hari) atau anda berada di daerah bayangan, bukan bayangan dari sinar matahari
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

langsung. Karena mode ini bisa menetralkan kesan dingin dengan warna biru yang
biasanya diperoleh pada kondisi lingkungan yang berbayang.

Dengan berbagai pengaturan WB seperti jenis preset white balance diatas, kita bisa
menghasilkan warna yang akurat sesuai warna aslinya.

Cara Setting Custom White Balance dan Kelvin

Selain jenis preset WB di atas, dibeberapa tipe kamera DSLR seperti Canon EOS 6D
juga ada pilihan lainnya yaitu Custom WB /Preset Manual dan Color Temperature/kelvin.
Pada pilihan Custom WB/preset manual biasanya menggunakan obyek berwarna putih/netral
untuk dijadikan master preset WB. Foto kertas warna putih/netral inilah nantinya akan
melakukan koreksi warna untuk warna obyek lain.

Pada kamera profesional, white balance bisa diatur dari skala Kelvin, bukan semata
dari simbol-simbol saja. Jadi, kalau foto kita kekuning-kuningan, artinya cara setting WB di
kamera kita ketinggian. Harus kita turunkan, misalnya dari gambar awan ke gambar
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

matahari.

Bermula dari seorang ilmuwan bernama Lord Kelvin (William Thomson), yang juga
menciptakan lemari es, cahaya dikelompokkan dalam skala Kelvin. Warna cahaya dimulai
dari warna merah sampai ungu. Skala 0 derajat Kelvin adalah sangat merah, sementara skala
10.000 derajat Kelvin adalah sangat ungu. Untuk acuan cara seting WB kelvin berikut
kami berikan daftar temperatur/kelvin sesuai kondisi cahaya:

 Daylight = 5.500 Kelvin,


 Cloudy = 7.000 Kelvin,
 Tungsten = 3.000 Kelvin,
 Shade = 8.000 Kelvin,
 Fluorescent = 4.000 Kelvin.

Kekurang tepatan dalam pengaturan derajat Kelvin akan menghasilkan warna yang
tidak sesuai dengan warna obyek aslinya. Karena untuk mendapatkan WB yg tepat, kita
harus tahu persis suhu warna yang ada di area pemotretan. Sebagai patokan dalam
menggunakan kelvin, berikut ini patokannya :

 Jika hasil foto berwarna kebiruan, berarti setting kelvin/temperatur terlalu rendah
 Jika hasil foto berwarna kekuningan, berarti setting kelvin/temperatur terlalu tinggi

Pernah mendengar istilah fotografi shutter speed atau kecepatan rana ? artikel
fotografi kali akan membahas apa itu shutter speed ataupun kecepatan rana pada fotografi.
Shutter adalah semacam pintu penutup sensor pada kamera digital. Pada saat kita mengambil
gambar, shutter akan membuka selama beberapa waktu sehingga sensor kamera akan
merekam cahaya yang masuk melalui lensa.

Berapa lamanya shutter terbuka inilah yang dinamakan sebagai shutter speed atau
kecepatan rana. Nah logikanya, semakin lama shutter ini terbuka, semakin banyak juga
cahaya yang kerekam oleh sensor kamera. Begitu juga sebaliknya jika shutter semakin cepat
menutup maka semakin sedikit pula cahaya yang terekam sensor kamera. Gambar ilustrasi
shutter speed yaitu:
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

Satuan shuuter speed atau kecepatan rana sampai saat ini masih menggunakan satuan
detik. Berikut contoh nilai shutter speed pada kamera digital.(nilai besar) Bulb , 32 , 16 , 8 ,
4 , 2 , 1s , 1/2 , 1/4 , 1/8 , 1/16 , 1/32 , 1/64 , 1/125 , 1/250 , 1/500 , 1/1000 , 1/2000 , 1/4000 .
1/8000 (nilai rendah)1/2 lebih cepat dari pada 1s. Artinya semakin 1/… lebih besar
berarti
lebih cepat juga kecepatan rana yang didapatkan. Pada beberapa kamera digital yang
baru , kecepatannya bisa lebih dari angka di atas, sehingga bisa menangkap gerakan peluru
melesat misalnya.

B. Evaluasi
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan teknik bluring!
2. Sebutkanlah tips fotografi bokeh!
3. Jelaskan apa itu aperture!
4. Jelaskan prinsip menggunakan ISO!
5. Sebutkan rumus exposure!
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

BAB VIII
KOMPOSISI GAMBAR DALAM FOTOGRAFI

17. Menganalisis komposisi gambar dalam fotografi


1. Menjelaksn komposisi gambar dalam fotografi
2. Menganalisis komposisi gambar dalam fotografi
18. Mengambil gambar berdasarkan komposisi
1. Merancang gambar berdasarkan komposisi
2. Mengambil gambar berdasarkan komposisi

A. Materi

Komposisi merupakan susunan dari berbagai objek dalam gambar sehingga


kehadirannya dapat membangun atau mengacaukan sebuah gambar.Sebelum mengambil
gambar: pandanglah objek dari berbagai sudut: rendah / tinggi, dekat/jauh, berkelilinglah
mengitari objek. Komposisi merupakan perpaduan antara: Posisi,Proporsi, Garis, dll.

 Posisi: Mengatur peletakan dari suatu objek, baik melalui pengaturan fasilitas kamera
dan sudut pandang maupun pengaturan dari objek.
 Proporsi: Ketika Anda akan mengambil suatu gambar, cobalah melihat sekeliling objek
itu dan tentukan pula tujuan atau pesan yang Anda inginkan saat Anda mengambil
gambar tersebut.
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

 Garis: mengarahkan mata pada suatu titik pandang tertentu. Garis yang bergelombang
dan melengkung memberikan kesan ketenangan, garis tebal dan lurus serta diagonal
memberikan kesan dinamis dan memperkuat gambar.
 Bentuk: menonjolkan bentuk satu sisi dengan penerangan muka, sedangkan untuk
penampilan pola pencahayaan belakang lebih baik.

 Peletakan posisi objek: objek yang ditempatkan tidak ditengah lebih menarik daripada
objek diletakkan ditengah.
 Diagonal yang dinamis: menampilkan kesan gerakan dan menampilkan kedalaman.

 Kesedarhanaan: meniadakan objek yang tidak perlu, latar belakang yang bersih, akan
membuat gambar tampak menarik
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

Dengan komposisi, foto akan tampak lebih menarik dan enak dipandang dengan
pengaturan letak dan perbandaingan objek-objek yang mendukung dalam suatu foto. Dengan
demikian perlu menata sedemikian rupa agar tujuan dapat tercapai, apakah itu untuk
menyampaikan kesan statis dan diam atau sesuatu mengejutkan. Dalam komposisi selalu ada
satu titik perhatian yang pertama menarik perhatian.

Tujuan Mengatur Komposisi Dalam Fotografi


a. Dengan mengatur komposisi foto, kita juga dapat membangun “mood” suatu foto dan
keseimbangan keseluruhan objek foto.
b. Menyusun perwujudan ide menjadi sebuah penyusunan gambar yang baik sehingga
terwujud sebuah kesatuan (unity) dalam karya.
c. Melatih kepekaan mata untuk menangkap berbagai unsur dan mengasah rasa estetik
dalam pribadi pemotret.
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

Jenis-Jenis Komposisi :

1. Garis

Komposisi ini terbentuk dari pengemasan garis secara dinamis baik garis lurus,
melingkar / melengkung. Biasanya komposisi ini bisa menimbulkan kesan kedalaman

dan kesan gerak pada sebuah objek foto. Ketika garis-garis itu digunakan sebagai
subjek, yang terjadi adalah foto menjadi menarik perhatian. Tidak penting apakah garis
itu lurus, melingkar atau melengkung, membawa mata keluar dari gambar. Yang
penting garis-garis itu menjadi dinamis.
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

2. Bentuk
Komposisi ini biasanya dipakai fotografer untuk memberikan penekanan secara
visual kualitas abstrak terhadap sebuah objek foto. Biasanya bentuk yang paling
sering dijadikan sebagai komposisi adalah kotak dan lingkaran.

3. Warna

Warna memberikan sebuah kesan yang elegan dan dinamis pada sebuah foto
apabila dikomposisikan dengan baik. Kadang kala komposisi warna dapat pula
memberikan kesan anggun serta mampu dengan sempurna memunculkan “mood color”
(keserasian warna) sebuah foto terutama pada foto – foto “pictorial” (Foto yang
menonjolkan unsur keindahan)

4. Gelap dan Terang

Komposisi ini sebenarnya dipakai oleh fotografer pada era fotografi analog
masih berkembang pesat terutama pada pemotretan hitam putih. Namun, sekarang ini,
ditengah – tengah era digital komposisi ini mulai diterapkan kembali. Kini
pengkomposisian gelap dan terang digunakan sebagai penekanan visualitas sebuah
objek. Kita dapat menggunakan komposisi ini dengan baik apabila kita mampu
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

memperhatikan kontras sebuah objek dan harus memperhatikan lingkungan sekitar


objek yang dirasa mengganggu yang sekiranya menjadikan permainan gelap terang
sebuah foto akan hilang.

5. Tekstur

Yaitu tatanan yang memberikan ksan tentang keadaan prmukaan suatu benda
(halus, kasar, beraturan, tidak beraturan, tajam, lembut,dsb). Tekstur akan tampak dari
gelap terang atau bayangan dan kontras yang timbul dari pencahayaan pada saat
pemotretan.

Penerapan Komposisi Dalam Pemotretan

Dalam pengemasan sebuah foto agar terkesan dinamis dan menimbulkan


keserasian perlu sebuah pemahaman tentang kaidah – kaidah tentang komposisi. Yang
antara lain:

 Rule of Thirds (Sepertiga Bagian / Rumus Pertigaan)


Pada aturan umum fotografi, bidang foto sebenarnya dibagi menjadi 9 bagian yang
sama. Sepertiga bagian adalah teknik dimana kita menempatkan objek pada
sepertiga bagian bidang foto. Hal ini sangat berbeda dengan yang umum dilakukan
dimana kita selalu menempatkan objek di tengah-tengah bidang foto.
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

 Sudut Pemotretan (Angle of View)


Salah satu unsur yang membangun sebuah komposisi foto adalah sudut
pengambilan objek. Sudut pengambilan objek ini sangat ditentukan oleh tujuan
pemotretan. Maka dari itu jika kita mendapatkan satu moment dan ingin
mendapatkan hasil yang terbaik,jangan pernah takut untuk memotret dari berbagai
sudut pandang. Mulailah dari yang standar (sejajar dengan objek), kemudian
cobalah dengan berbagai sudut pandang dari atas, bawah, samping sampai kepada
sudut yang ekstrim.
 Format : Horizontal dan vertical
Proposi pesrsegi panjang pada view vender pada kamera memungkinkan kita untuk
memotret dengan menggunakan format landscape(horisontal) maupun portrait
(vertikal). Format pengambilan gambar dapat menimbulkan efek berbeda pada
komposisi akhir.
 Dimensi
Meskipun foto bercerita dua dimensi, yang artinya semua terekam diatas satu
bidang. Namun, sebenarnya foto dapat dibuat terkesan memiliki kedalaman, seolah-
olah dimensi ketiga. Unsur utama membentuk dimensi adalah jarak, Dimensi dapat
terbentuk apabila adanya jarak, jika kita menampilkan suatu obyek dalam suatu
dimensi maka akan terbentuk jarak dalam setiap elemennya. Untuk membuat suatu
dimensi diperlukan adanya permainan ruang tajam, permainan gelap terang dan
garis.

B. Evaluasi
1. Apa yang dimaksud dengan komposisi?
2. Jelaskan perbedaan posisi dan proporsi!
3. Apa saja tujuan mengatur komposisi dalam fotografi?
4. Perhatikan gambar disamping! Termasuk jenis komposisi apa
gambar tersebut?

5. Jelaskan apa itu rule of third!

Anda mungkin juga menyukai