WELL TESTING

TEST SEPARATOR
 WELL TEST
( PENGETESAN SUMUR )

SETELAH SUMUR SELESAI DIBOR DAN SUDAH MELALUI TAHAP “COMPLETION” MAKA WELL TESTING
AKAN SELALU DILAKSANAKAN SECARA PERIODIC UNTUK MEMONITOR PERFORMANCE SUMUR TERSEBUT.

INFORMASI YANG PERLU DIKETAHUI DARI SUMUR MINYAK YANG BARU PADA SAAT WELL TEST ADALAH :

• PRESSURE & TEMPERATURE FORMASI

• PRODUCTION INDEK

• FLOW RATE ( OIL, WATER, GAS )

• FLOWING PRESSURE DI WELL HEAD

• TEMPERATURE DI SURFACE

SELANJUTNYA WELL TEST DILAKSANAKAN MULAI DARI AWAL PRODUKSI DAN SETERUSNYA, SAMPAI
SUMUR TIDAK BERPRODUKSI LAGI.

DATA WELL TEST DIGUNAKAN OLEH PETROLEUM ENGINEERING UNTUK MENGANALISA KEMUNGKINAN
PENGEMBANGAN / PERBAIKAN SUMUR SECARA EKONOMIS, MELALUI WELL SERVICES ATAU WORK OVER.
 PELAKSANAAN WELL TESTING
WELL TESTING HARUS DILAKUKAN DENGAN BENAR ,KARENA DIPERLUKAN DATA YANG MENDEKATI
AKURAT. OLEH KARENA ITU SEBAIKNYA WELL TESTING DILAKSANAKAN SELAMA 24 JAM PER
SUMURNYA UNTUK SETIAP BULAN.

NAMUN KARENA SESUATU HAL , TERLALU BANYAK WELL YANG AKAN DITES, MAKA BIASANYA HANYA
DILAKSANAKAN SELAMA 4 JAM SAJA.

BEBERAPA CARA MELAKSANAKAN WELL TESTING :

MANUAL WELL TESTING  MWT

AUTOMATIC WELL TESTING  AWT

MANUAL WELL TESTING

OPERATOR AKAN MENGALIRKAN SUMUR MELALUI FLOWLINE KE MANIFOLD, SELANJUTNYA MEMBUKA
FLOW LINE YANG KE TEST SEPARATOR DAN MENUTUP YANG KE PRODUCTION LINE

MANIFOLD

X PROD. LINE - CLOSED

TEST
SEPARATOR

TEST LINE - OPEN

 PROSEDUR WELL TESTING
• PASTIKAN SEMUA VALVE TERBUKA  INLET & OUTLET TEST – SEPARATOR
• MEMBUKA LINE YANG KE TEST SEPARATOR SECARA PERLAHAN BERSAMAAN DENGAN MENUTUP VALVE
YANG KE PRODUCTION LINE, SELANJUTNYA SAMPAI FULLY – OPEN YANG KE TEST LINE & FULLY
CLOSED YANG KE PROD. LINE
• SETELAH SEMUA PROSEDUR DIIKUTI DENGAN BAIK SESUAI DENGAN S.O.P. MAKA MULAILAH MELAKSANAKAN WELLTEST.
• PASTIKAN OIL METER, WATER METER BERFUNGSI DENGAN BAIK
• PASTIKAN UKURAN URIFICE SESUAI DENGAN ESTIMASI GAS MMCFD
• RECORDING CHART SESUAI UKURAN ORIFICE DAN ADA TINTANYA & TIDAK BUNTU
• SETELAH ALIRAN MASUK KE TEST SEPARATOR, PASTIKAN DULU SEMUA CONTROL SYSTEM BEKERJA
DENGAN BAIK DAN STABIL BARULAH MULAI MENCATAT
• MENCATAT METERAN PADA SAAT START & STOP SECARA TELITI
• BILA SUDAH SELESAI MELAKUKAN TES, KEMBALIKAN ALIRAN KE PRODUCTION LINE DAN MULAI DENGAN WELL TEST
SUMUR YANG LAIN

DISAMPING METERING OIL, WATER & GAS YANG DICATAT, BEBERAPA HAL YANG PERLU DICANTUMKAN ADALAH :
UKURAN CHOKE, PRESSURE DI WELL HEAD & TEST SEPARATOR, TEMPERATURE, ZONE PRODUKSI, NOMER SUMUR,
PENGAMBILAN & PENGETESAN SAMPLE, DAN LAMANYA TEST
CATATAN :
KHUSUS CHOKE PERLU DI CHECK KEMUNGKINAN KENA EROSI ATAU / CUT SEHINGGA UKURAN TIDAK SESUAI DENGAN
CATATAN
 PRIORITAS WELL TESTING

SEBAIKNYA WELL DI TEST DILAKUKAN 2X DALAM SATU BULAN, NAMUN MENURUT KETENTUAN
OPERATIONAL ADA URUTAN PRIORITAS UNTUK MELAKSANAKAN WELL TESTING:

1. NEW WELL
2. SPECIAL REQUEST BY PETROLEUM ENGINEERING
3. SESUDAH WELL SERVICES, STIMULASI ATAU WORK OVER
4. SESUDAH DIADAKAN PERUBAHAN / DIRESET GAS LIFT VALVENYA
5. HASIL TEST YANG SANGAT MENCOLOK DENGAN BULAN LALU
6. REGULAR WELL TEST ( WEEKLY, MONTHLY )
7. WELL PROBLEMS ( INTERMITTENT FLOW )
 WELL TEST REPORT
WELL NO :______________ LOCATION ____________

PREVIOUS DATA PRESENT DATA

BOPD -------------------------------- BOPD --------------------------------

BWPD -------------------------------- BWPD --------------------------------
MCFD --------------------------------- MCFD ---------------------------------
DIFFERNCE FROM PREVIOUS TEST

BOPD ---------------------------- = %
BWPD ---------------------------- = %
MCFD ----------------------------- = %

Well head pressure ---------- Psig. Well head pressure ---------- Psig.
Test Separator Test Separator
------------ Psig , Temp. ---------- OF ------------ Psig , temp. ---------- OF
Choke size : Choke size :
Orifice size: Orifice size:
Test hour : Test hour :
Operator : Operator :
Date : Date :
 WELL TESTING PROCESS

OPERATOR LEADER
START

Take sampling Check and approve

from well head the results and
Take
and separator analyze for
the previous
well data development
for references
Centrifuge the
sample and
record BS &W Input the test data
Make sure the well Into data base and
Is flowing condition inform
Petroleum Engineering
End testing if any significant
changes
Switch the well into
test Separator
As S.O.P. Switch the well
back to production END
line
Check all the system
make sure ok, and
start reading &
Complete the test
record
form
the meter
 TEST HEADER PADA MANIFOLD
DI PRODUCTION MANIFOLD ADA 2 HEADER
1. PRODUCTION HEADER
2. TEST HEADER

DALAM SATU PLATFORM ADA BEBERAPA WELL.

FLOW LINENYA DIHUBUNGKAN KE MANIFOLD, YANG BISA DI SWITCH BAIK KE
PRODUCTION ATAU TEST HEADER.

TEST HEADER INI MERUPAKAN SALURAN UTAMA YANG DIGUNAKAN UNTUK

MENYALURKAN ALIRAN KE TEST SEPARATOR.

DENGAN MEMBUKA FLOW LINE DARI WELL DIARAHKAN KE TEST HEADER,

MAKA SELANJUTNYA ALIRAN AKAN MENUJU KE TEST SEPARATOR

ALIRAN DARI WELL KE TEST

SEPARATOR

KE PRODUCTION
SEPARATOR
PENENTUAN FLOW RATE PADA SAAT WELL TEST
PALING BAGUS WELL TEST UNTUK SETIAP SUMUR SELAMA 24 JAM, HAL INI
AKAN SULIT DILAKUKAN BILA PERUSAHAAN MEMILIKI BANYAK SUMUR YANG
PERLU DITEST DAN ENGINEERING BIASANYA PERLU DATA UNTUK SETIAP
SUMUR MINIMAL HARUS DITEST 1X SEBULAN.
PALING LOGIS WELL TEST DILAKUKAN SELAMA 4 JAM AGAR DAPAT INFORMASI
YANG CUKUP UNTUK DIANALISA.

FORMULA

BFPD = 24 X TOTAL FLUIDA SELAMA TEST

LAMA TEST

BWPD = ( TOTAL BS & ) % , BFPD

BOPD = ( 100 – TOTAL BS&W ) % X BFPD

 CONTOH PERHITUNGAN WELL TESTING

BILA WELL TEST DIMULAI JAM 09.00 WELL TEST BERAKHIR JAM 12.00
FLOW METER MENUNJUKKAN PADA ANGKA : 1000 FLOW METER MENUNJUKKAN PADA ANGKA : 1470
LAMA TEST SELAM 3 JAM BS & W = 10 %

PERHITUNGAN :

1. BFPD = 24 / 3 X ( 1470 – 1000 )

= 8 X 470
= 3760 BFPD

2. BWPD = 10 % X 3760 = 376 Bbls

3. BOPD = ( 100 – 10 ) % X 3760

= 3384 BBLS.
 PENGAMBILAN SAMPLE
PENGAMBILAN SAMPLE SANGAT PERLU DIDALAM WELL TEST, GUNANYA UNTUK
MENGETAHUI BERAPA BESAR PERSENTASE BS&W DIDALAM KANDUNGAN MINYAK
BS&W ADALAH SINGKATAN DARI BASIC SEDIMENT & WATER, YANG BISA DILIHAT SETELAH
PENGETESAN SAMPLE DENGAN CENTRIFUGE – TESTER
PROSEDUR :
1. AMBIL SAMPLE FLUIDA DARI WELL HEAD DAN OULET TEST SEPARATOR, DENGAN
MENGGUNAKAN “SAFETY – CAN”  DILARANG MENGGUNAKAN TEMPAT PLASTIK
2. TUANGKAN SAMPLE KEDALAM BOTTLE TEST DAN MASUKKAN KEDALAM HEATER
SEBELUM DIPUTAR DI CENTRIFUGE – TESTER
3. KOCOK SAMPLE YANG ADA DI DALAM BOTTLE – TEST DAN SELANJUTNYA MASUKKAN
KEDALAM CENTRIFUGE – TESTER DAN MULAI DIPUTAR SELAMA 5 MENIT
4. SETELAH SELESAIBERPUTAR AMBIL BOTTLE – TEST DAN BACA BERAPA % BS&W YANG
ADA DIDALAM BOTTLE  MENGGAMBARKAN JUMLAH KANDUNGAN BS&W PADA WELL
YANG DITEST.

PADA GELAS UKUR TERLIHAT BAGIAN OIL = 250 ml =

25.0 % BAGIAN

OIL 250 ml FREE WATER = 750 ml =75 %

BILA JUMLAH BFPD = 1000 BBLS
WATER 750 ml MAKA BS&W = 25 % X 1000 = 250 BBLS.
( BS&W )
NET OIL = 75 % X 1000 = 750 BBLS.
 WELL TEST DATA
WELL TEST DATA HARUS AKURAT, ARTINYA HARUS MEMENUHI ATAU SESUAI DENGAN PARAMETER YANG BERLAKU DI
PETROLEUM NGINEERING.
HAL INI SANGAT PENTING KARENA AKAN MEMPENGARUHI DALAM MENGANALISA UNTUK MENENTUKAN LANGKAH
BERIKUTNYA DIDALAM MEMBUAT PROGRAM WELL SERVICES ATAU WORK OVER.
ADA BEBERAPA LANGKAH DALAM MENGANALISA HASIL WELL TEST, SEBELUM DIMASUKKAN KEDALAM DATA - BASE
• REJECTION DATA
• QUALITY CONTROL DATA
• INPUT DATA
REJECTION DATA
Data hasil well test yang tidak sesuai dengan parameter Petroleum Engineering dan diperlukan re – test terhadap well
tersebut.
Data akan di reject bila :
1. Penyimpangan data BFPD ( Oil , Water & Gas ) melebihi 10 % dari hasil test sebelumnya ( biasanya 10 x test
sebelumnya )
2. BS & W naik atau turun dengan tidak normal
Apabila hal ini terjadi maka well test diulang dan dicek lagi hasilnya , apakah masih terjadi penyimpangan; Dan bila
masih terjadi penyimpangan maka well tersebut perlu perhatian khusus.
Ada beberapa kemungkinan hal ini bisa terjadi :
• Peralatan di surface perlu dikalibrasi
• Terjadi perubahan di formasi ( Formation Damage, Grtavel pack failure dll )
• Kesalahan prosedur pengetesan atau kesalahan perhitungan
 WELL TEST DATA
QUALITY CONTROL DATA
SETIAP HASIL WELL TEST HARUS MELEWATI PROSES YANG DISEBUT QUALITY CONTROL
( QC ) SEBELUM DATANYA DIMASUKKAN KEDALAM “ DATA BASE “
BILA MEMENUHI PARAMETER LANGSUNG DIMASUKKAN DATANYA KE DALAM DATA BASE DAN
SEBALIKNYA BILA TIDAK MEMENUHI PARAMETER HARUS DILAKUKAN WELL TEST ULANG
ATAU PENINJAUAN KE LAPANGAN UNTUK MENGANALISA APAKAH ADA MASALAH
DILAPANGAN.
INPUT DATA
SETELAH MELALUI QC DAN MEMENUHI PARAMETER MAKA DATA DI ENTER KE DATA BASE
SEBAGAI REFEERENSI
DATA BASE INI MERUPAKAN HISTORICAL DATA UNTUK SETIAP WELL. INFORMASI / DATA INI
DIGUNAKAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN BILA AKAN MELAKSANAKAN UP – GRADING
PADA WELL TERSEBUT.SEHINGA TIDAK TERJADI MIS – LEADING DALAM MENDESIGN WELL
PROGRAM.

RETEST

Well test data QC WELL SERVICES

YES EVALUATION

RETEST
Enter
Data
 WELL TEST DATA
BILA DARI HASIL TEST BERULANG KALI TERNYATA KEMUNGKINAN BESAR WELL TERSEBUT BERMASALAH , MAKA
PETROLEUM ENGINEERING AKAN MEMBUAT STUDI TENTANG - HISTORICAL DATA

ADA BEBERAPA KEMUNGKINAN YANG TERJADI :

1. KEMUNGKINAN KERUSAKAN DI PERALATAN PRODUKSI ATAU WELL TESTING FACILITY
2. KENAIKAN VISCOSITAS MINYAK
3. PENURUNAN PERMEABILITAS MINYAK
4. PENURUNAN TEKANAN RESERVOIR

PERALATAN PRODUKSI / WELL TEST FACILITY

PERALATAN PRODUKSI SERING TERGANGGU BILA TERDAPAT PASIR, PARAFIN ATAU SCALE PADA FLOW LINE
KARENA HAL INI JUGA MERUSAK PERALATAN INSTRUMEN.

KENAIKAN VISCOSITAS MINYAK

VISCOSITAS ATAU KEKENTALAN MINYAK BISA BERUBAH KARENA PANAS / TEMPERATURE DAN TEKANAN.
ATAU BISA JUGA GAS SOLUTION SUDAH MULAI BERKURANG DI FORMASI, SEHINGGA MINYAK MULAI SUSAH MENGALIR
DARI FORMASI KE WELL BORE.AKHIRNYA TERJADILAH PENURUNAN PRODUKSI.
UNTUK MENAIKKAN TEMPERATURE PADA FORMASI BISA DENGAN CARA MENGINJEKSI UAP PANASKE ZONA PRODUKSI
 WELL TEST DATA
ADA BEBERAPA KEMUNGKINAN YANG TERJADI :
1. KEMUNGKINAN KERUSAKAN DI PERALATAN PRODUKSI ATAU WELL TESTING FACILITY
2. KENAIKAN VISCOSITAS MINYAK
3. PENURUNAN PERMEABILITAS MINYAK
4. PENURUNAN TEKANAN RESERVOIR

PENURUNAN PERMEABLITY
HAL INI DISEBABKAN OLEH KERUSAKAN FORMASI DI ZONA PRODUKTIF SEKITAR WELL BORE.
HAL INI DISEBUT FORMATION DAMAGE, ARTINYA TERDAPAT PENYUMBATAN PADA PORI2 LAPISAN BATUAN .
CARA PENANGGULANGAN DENGAN MELAKUKAN ACIDIZING ATAU HYDRAULIC FRACTURING
DENGAN MELAKUKAN PEKERJAAN DIATAS DIHARAPKAN MINYAK MUDAH MENGALIR KE WELL BORE.

PENURUNAN TEKANAN RESERVOIR

DIKARENAKAN WELL PRODUKSI TERUS MENERUS, MAKA DIDALAM FORMASI TERDAPAT RUANGAN YANG KOSONG DAN
AKHIRNYA AKAN MEMPENGARUHI TEKANAN FORMASI MENJADI BERKURANG. AKIBATNYA MENURUNLAH PRODUKSI
KARENA BERKURANGNYA TEKANAN YANG MENDORONG MINYAK KE WELL BORE.
DENGAN MENGINJEKSIKAN AIR FORMASI KEZONA PRODUKSI MAKA AKAN MENGANGKAT MINYAK KEATAS DAN
MEMBANTU MENGALIRNYA MINYAK KE WELL BORE( SECONDARY RECOVERY )
 ANNUNCIATOR
DIBEBERAPA GATHERING STATION / FLOW STATION UNTUK MENGETAHUI ADANYA ALARM, OPERATOR TIDAK
HARUS SELALU MELIHAT KE LAYAR YANG ADA DI CONTROL ROOM, TETAPI DAPAT DILIHAT PADA “
ANNUNCIATOR LIGHT “

ANNUNCIATOR AKAN MENAMPILKAN ALARM DIMANA ADA PERALATAN / UNIT MULFUCTION, DENGAN
ADANYA LAMPU YANG BERKEDIP – KEDIP.
LAMPU INI BILA DI “ ACKNOWLEDGE “ AKAN BERHENTI BERKEDIPNYA TERTAPI LAMPU TETAP NYALA, JADI
OPERATOR AKAN TETAP MENGETAHUI PERALATAN YANG PERLU DIPERHATIKAN.
 ANNUNCIATOR
ANNUNCIATOR ADALAH ALAT MONITOR ATAU PEMBERI STATUS DARI UNIT / PERALATAN, MISALNYA PADA
POMPA, KOMPRESOR, SEPARATOR, YANG DIANGGAP VITAL PADA PROCESS PLANT.
DENGAN ADANYA ANNUNCIATOR AKAN MEMPERCEPAT INFORMASI KEPADA OPERATOR DENGAN DEMIKIAN
CEPAT PULA CARA PENANGGULANGANNYA.

KOMPONEN DAN FUNGSI ANNUNCIATOR

DISPLAY:
AKAN MEMBERIKAN INFORMASI KEPADA OPERATOR DENGAN MEDIA – LAMPU MENYALA / TIDAK MENYALA
SETIAP LAMPU  HANYA UNTUK SETIAP UNIT / PERALATAN, SERTA LOKASI
 POMPA, KOMPRESOR, HI LEVEL, LO LEVEL MEMILIKI LAMPU ANNUNCIATOR SENDIRI SENDIRI
 ANNUNCIATOR
TOMBOL LAMP TEST
DIGUNAKAN UNTUK MENGUJI KONDISI SEMUA LAMPU YANG ADA PADA DISPLAY APAKAH BERFUNGSI DENGAN
BAIK.
BILA TOMBOL DITEKAN SEMUA LAMPU DISPLAY SEHARUSNYA MENYALA SEMUANYA, BILA ADA YANG TIDAK
MENYALA HARUS SEGERA DIGANTI.
HORN

DIGUNAKAN SEBAGAI ALAT PEMANGGIL ATAU INFORMASI SECARA AUDIO / SUARA. UNTUK OPERATOR YANG
BERADA DILAPANGAN.
HORN INIJUGA BERFUNGSI BILA ADA PERALATAN YANG BERMASALAH ( MISALNYA - HI LEVEL ) BELUM DIATASI
DALAM WAKTU TERTENTU, SETELAH LAMPU – ANNUNCIATOR MENYALA.
ROTATING LAMP
BERFUNGSI SEBAGAI ALAT PEMANGGIL OPERATOR SECARA VISUAL, DENGAN LAMPU YANG MENYALA DAN
BERPUTAR TERUS MENERUS, SAMPAI ADA YANG MERESPONSE “ ACKNOWLEDGE “
TOMBOL ACKNOWLEDGE
DIGUNAKAN UNTUK MEMATIKAN –HORN, ROTATING LAMP DAN BUZZER, SEBAGAI SUDAH DIRESPONSE OLEH
OPERATOR DAN SUDAH DITANGGULANGI PERMASALAHANNYA.
TOMBOL RESET
DIGUNAKAN UNTUK MENGEMBALIKAN STATUS – DISPLAY KE POSISI “ NORMAL “ BERARTI KONDISI PLANT DALAM
KEADAAN RUNNING – WELL
BUZZER
DIGUNAKAN SEBAGAI TANDA BAHAYA  BERUPA AUDIO, ALARM, LAMPU NYALA & BERKEDIP – KEDIP
DENGAN NADA YANG BERBEDA BEDA  DISESUAIKAN DENGAN BAHAYANYA
MISAL : KEBAKARAN DAN ORANG JATUH KELAUT SUARA BERBEDA
 ALARM ANNOUNCIATOR
DISAMPING SHUT DOWN SYSTEM YANG DIPASANG DI SEPARATOR DAN PROCESS PLANT, ADA TAMBAHAN
PERALATAN YANG DIPASANG YAITU ALARM SYSTEM.
ALAT INI AKAN BERFUNGSI SEBAGAI PERINGATAN AWAL BILA ADA TENDENSI PERALATAN YANG TIDAK
BEKERJA DENGAN BAIK; MISALNYA TENDENSI HI – LEVEL TETAPI OULET CONTROL VALVE TIDAK MEMBUKA
SEMESTINYA
PADA SAAT LEVEL DIDALAM SEPARATOR MULAI NAIK DENGAN TIDAK NORMAL MAKA PERTAMA KALI ADA LAMPU
BERWARNA KUNING AKAN MENYALA BERKEDIP – KEDIP DAN SEGERA DIIKUTI ALARM DENGAN SIRINE / HORN.
LAMPU INI DIPASANG CUKUP TINGGI SUPAYA BISA TERLIHAT DARI SEGALA ARAH
BILA OPERATOR SUDAH MENANGGULANGI MAKA LAMPU DAN ALARM AKAN DI – RESET KEMBALI

HLS

LLS