lapisan mol lemak (lipid bilayer/bimolekular). Danielli. H dan Davson H: membran plasma terdiri dari tiga lapis dimana dua lapisan pinggir merupakan protein dan ditengahnya lapisan lipid bimolekuler (mempunyai sifat selektif permeabel). Robertson, J.D: membran plasma terdiri trilaminar (tiga lapisan). Dua lapisan luar (gelap) dan bersifat osmofilik serta lapisan tengah (terang) bersifat osmofobik. Overton. Permeabilitas membran sel terhadap zat, bahwa zat yang larut dalam lemak dapat merembes lebih baik dari pada zat yang tidak larut dalam lemak, sehingga membran sel terdiri dari mol lemak.
Singer, S.J. dan Nicolson, G.: struktur
membran plasma seperti mosaik cair (fluid mosaic model). Model membran terdiri atas satu lapislemak bimolekuler dan terdapat gumpalan-gumpalan protein.
Gumpalan protein yang menempel pada
permukaan lapis lemak disebut protein ekstrinsik atau periferal, dan yang menembus lapisan lemak dinamakan protein intrinsik (integral). Lipid Membran. Lipid membran plasma, biasanya berbentuk fosfolipid, glikolipid, dan lipoprotein. Sel mamalia mengandung kolesterol. Molekul fosfolipid dapat berupa fosfatidil etanolamin, fosfatidil serin, fosfatidil inositol, fosfatidil kolin (lesitin), sfingomielin, dan kolesterol.
Kolesterol merupakan gabungan antara
glikolipid dengan sterol. pada Jenis Lipida Membran Plasma Sel Hati Kolesterol, fosfatidil kolin, fosfatidil etanolamin, fosfatidil serin, dan sfingomielin Sel epitel Kolesterol, fosfatidil kolin, fosfatidil Usus etanolamin, fosfatidil serin, dan sfingomielin. Eritrosit Fosfatidil inositol, Kolesterol, fosfatidil kolin, fosfatidil etanolamin, fosfatidil serin, dan sfingomielin. Mielin Kolesterol, serebrosida, fosfatidil kolin, fosfatidil etanolamin. Bakteri Gram Difosfatidil gliserol, fosfatidil gliserol, fosfatidil Positif etanol amin. Lipid membran dapat melakukan gerakan ke arah lateral waktu 1-2 detik.
Lipid juga melakukan gerakan melintang atau gerak
flip-flop (lapisan permukaan sel bergerak ke arah sitosol atau sebaliknya) 10-20 detik.
Lipid yang berhubungan dengan protein membran
sukar mengadakan gerakan dinamakan boundary lipid.
Gerakan lipid dan protein dapat menyebabkan
ketidak stabilan membran atau fluiditas membran.
Derajad ketidak stabilan membran tergantung pada tingkat kejenuhan asam lemak, asam lemak jenuh akan memberikan sifat yang kaku dan berbeda dengan asam lemak yang tidak jenuh akan memberikan struktur yang lebih cair.
Fluiditas membran juga dipengaruhi oleh
suhu, sel yang hidup pada suhu rendah mempunyai asam lemak tidak jenuh lebih tinggi dibanding dengan sel yang hidup pada suhu tinggi. Protein Membran. Protein pada sisi membran bagian dalam berbeda dengan bagian luar atau tidak simetris, hal ini sangat penting dalam proses transportasi dan translokasi zat lewat membran.
Protein ekstrinsik atau periferal terletak diluar
membran dan mudah dipisahkan dan protein ini mengandung asam amino (hidrofilik).
Protein intrinsik atau integral terletak diantara
molekul-molekul lemak membran dan sulit dilepaskan dari membran pada waktu ekstraksi. Protein membran dapat berfungsi sebagai pembawa (carrier) senyawa-senyawa yang melewati membran baik secara difusi atau transport aktif.
Protein membran dapat menerima isyarat
(signal) hormonal dan meneruskan ke bagian sel atau sel lain.
Protein permukaan ada yang berfungsi
sebagai enzim (biokatalisator) terutama pada selaput mitokondria, kloroplas, dan retikulum endoplasma. Protein enzim tersebut berfungsi dalam proses pengangkutan zat, dan pemecahan protein, karbohidrat serta lemak.
Pada membran eritrosit terdapat glikoforin
yaitu selaput yang hanya membentang sekali pada ketebalan selaput.
Pada sel bakteri terdapat bakteriorodopsin
yang merupakan selaput yang membentang sampai tujuh kali. Hidart Arang Membran. Hidrat arang membran melekat pada protein perifer membentuk glikoprotein, dan yang melekat pada lipid bagian luar dinamakan glikolipid dengan ikatan kovalen.
Penyebaran karbohidrat membran juga tidak
simetris, sebagian besar glikolipid dan glikoprotein tidak pernah terdapat pada permukaan sitosol.
Untuk mengenal residu gula yang terdapat pada selaput plasma dengan ikatan lektin karena dalam mengenali gula tertentu, lektin berikatan dengan glikoprotein atau glikolipid. Selubung sel (cell coat) merupakan glikokaliks, dimana permukaan luar selaput sel yang banyak mengandung karbihidrat. Peranan karbohidrat selaput plasma yaitu proses pengenalan sel dengan sel lain atau sel dengan substansi luar. Selaput Plasma Organisme Termofilik.
Struktur bakteri termofilik, lipid bilayer dengan modifikasi
struktur ikatan kovalen antar fraksi lipid yang membentuk lipid ekalapis (mono layer lipid), misalnya Archaebakteria.
Lipid organisme termofilik mempunyai asam lemak
dengan rantai karbon lurus, lebih panjang dan lebih jenuh dibandingkan pada organisme mesofilik.
Makin tinggi ketahanan suhu organisme tersebut maka
kandungan gugus metil semakin banyak.
Asam lemak jenuh dan panjang yang terdapat pada membran sel organisme termofilik dapat mempertahankan derajad keenceran selaput sel, sehingga dapat mempertahankan pada suhu tinggi.
Gugus metil pada asam lemak bentuk iso dan
anteiso lebih dominan / banyak pada organisme termofilik dibandingkan pada mesofilik .
Protein selaput plasma mikroorganisme termofilik lebih
termostabil dari pada di sitosol, hal ini ditentukan oleh senyawa poliamin. Misalnya spermidin banyak ditemukan pada Bacillus stearothermophilus , thermin didapatkan pada Thermus.